• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Teknik Budidaya .1 Kandang .1 Kandang

2.2.3 Pengadaan bibit

Menurut Marsudi dan Saparinto (2014) salah satu faktor penentu kesuksesan dalam memproduksi telur puyuh adalah penggunaan bibit yang berkualitas. Berikut beberapa pertimbangan untuk menentukan bibit berkualitas.

a. Bibit berasal dari keturunan induk pokok (parent stock)

b. Bibit berasal dari pembibit yang terpercaya dan memiliki catatan kesehatan c. Tidak berasal dari perkawinan sekerabat (inbreeding)

d. Bibit berkelamin betina

13 2.2.4 Pemeliharaan

Menurut Marsudi dan Saparinto (2014) pemeliharaan puyuh terdiri dari tiga masa, yakni masa starter, masa grower dan masa layer.

1. Masa Starter

DOQ dimasukan kedalam kandang starter dengan kepadatan 80-100 ekor per m2. Pemeliharaaan dilakukan selama 2-3 minggu. Selama pemeliharaan, kebutuhan pakan dan minum anakan puyuh harus dipenuhi dengan baik. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Air minum harus selalu tersedia (add litibium). Vitamin dapat diberikan setiap hari atau 3 sampai 5 kali per minggu melalui air minum sesuai dengan dosis pada kemasan. Pembersihan kandang dilakukan jika alas kandang tampak kotor.

2. Masa Grower

Setelah dilakukan pemeliharaan selama 3 minggu, anakan puyuh dipindahkan ke kandang grower. Pada saat pemindahan kandang dilakukan seleksi yang di khususkan untuk mengetahui jantan dan betina. Puyuh jantan ditandai dengan adanya tonjolan berwarna pada kloakannya dan akan mengeluarkan cairan jika ditekan. Puyuh betina dicirikan hanya ada bukaan lurus horizontal pada kloakannya. Untuk usaha puyuh petelur keberadaan puyuh jantan tidak diperlukan. Puyuh jantan dapat dikelompokan tersendiri jika akan dipelihara lebih lanjut untuk pedaging atau diapkir. Pakan diberikan satukali sehari dalam kondisi kering . Pemberian minum harus selalu tersedia (add litibium). Vitamin diberikan setiap hari atau 3-5 kali per minggu melalui air minum. Vaksin yang diberikan pada masa grower adalah ND (Newcastle Disease)

14 untuk mencegah penyakit tetelo. Pada masa grower dilakukan pemotongan paruh untuk mengurangi sifat kanibal. Paruh puyuh yang tumpul tidak menimbulkan luka jika saling mematuk. Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari.

3. Masa Layer

Masa layer merupakan masa puyuh betina bertelur, baik produksi telur untuk pembibitan atau konsumsi. Puyuh betina mulai bertelur setelah 36-40 hari. Pemindahan puyuh ke kandang layer dilakukan sekitar satu minggu sebelumnya. Pada saat pemindahan dilakukan seleksi untuk memastikan jenis kelamin, ukuran dan kesehatan puyuh. Saat puyuh memasuki masa layer, diperlukan perawatan yang baik karena stadia ini merupakan masa bertelur. Pemberian pakan dan minum, vitamin, dan pencegahan penyakit mutlak dilakukan. Pemberian vitamin dan suplemen dilakukan setiap 3-7 hari sekali hingga puyuh apkir. Obat perangsang telur juga dapat diberikan untuk merangsang produksi serta memperbaiki kondisi telur dan kerabang yang tipis. Untuk menjaga kesehatan, puyuh dapat diberikan antiseptik. Vaksin tetap diberikan pada masa layer yaitu ND (Newcastle Disease) Lasota. Pencahayaan didalam kandang sangat diperlukan pencahayaan dapat memberikan rangsangan untuk meningkatkan nafsu makan,minum, dan perangsangan hormon FSH (folicel stimulating hormone) pada puyuh. Kegitatan rutin yang harus dilakukan adalah pembersihan kotoran, tempat makan, dan tempat minum.

15 2.3 Studi Kelayakan Usaha Agribisnis

Usaha menurut Keraf (1466) dalam Syarief et al (2008) merupakan kegiatan diantara manusia yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan. Usaha yang dilakukan dalam agribisnis (usaha pertanian) dapat mencakup 5 subsistem yaitu , 1) Subsistem agro input atau subsistem agribisnis hulu, 2) Subsistem usahatani (on farm agribussiness), 3. Subsistem pengolahan (down-stream agribussiness) 4) Subsistem pemasaran, dan 5) subsistem jasa. Usaha yang di gerakan secara simultan dalam bentuk investasi yang pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi dan lainnya dalam bentuk proyek tertentu. Proyek merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan menggunakan sumber-sumber tertentu untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan atas suatu investasi/penanaman modal yang telah dilakukan atau yang akan dilakukan. Untuk mewujudkan suatu proyek usaha/pengembangan usaha harus dimulai dengan penyusunan studi kelayakan (Syarief et al, 2008).

Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai suatu proyek yang dikerjakan di masa yang akan datang. Studi kelayakan adalah studi atau penelitian dalam rangka untuk menilai layak atau tidaknya proyek investasi yang bersangkutan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis. Studi kelayakan usaha juga diartikan sebagai suatu pengkajian secara sistematis dari suatu gagasan atau rencana usaha, baik usaha yang baru maupun pengembangan usaha yang sudah ada, dari berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut. (Syarief et al, 2008)

16 Nurmalina et al (2010) mengungkapkan studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Studi kelayakan juga sering disebut dengan

feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu

keputusan : (a) apakah menerima atau menolak suatu rencana bisnis yang direncanakan, (b) apakah menghentikan atau mempertahankan bisnis yang sudah/sedang dilaksanakan. Laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat dibutuhkan oleh berbagai pihak, antara lain (Umar 1997):

1. Pihak Investor

Studi kelayakan yang telah dibuat dan ternyata layak untuk dilaksanakan, maka jika usaha tersebut membutuhkan dana dapat mengajukannya kepada investor. Calon investor yang ditawarkan tentu akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung sehubungan dengan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkan.

2. Pihak Kreditor

Mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafitditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Pembuatan suatu studi kelayakan bisnis dapat dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan selain dibuat sendiri oleh pihak internal perusahaan. Guna untuk

17 pengambilan keputusan yang akan dilakukan selanjutnya terhadap bisnis yang dijalankan.

4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Studi kelayakan bisnis yang disusun perlu memperhatikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain. Bagi masyarakat hasil studi kelayakan bisnis merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga menganalisis manfaat yang akan didapat atau biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Proyek-proyek yang diusulkan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pada umumnya masih bersifat makro (secara umum masih didasarkan pada skala prioritas dan kebutuhan dari masing-masing daerah) yang masih memerlukan penjabaran dan penelaahan serta penilaian dari segi analisis proyek sampai seberapa jauh proyek-proyek yang diusulkan ini dapat memberikan benefit, baik yang bersifat social benefit maupun financial benefit.

Menurut Nurmalina et al (2010) untuk menentukan panjangnya umur bisnis dalam studi kelayakan berdasarkan tingkat kemampuan kegiatan bisnis ada beberapa cara yang dapat digunakan antara lain :

18 1. Umur ekonomis suatu bisnis. Ditetapkan berdasarkan jangka waktu (periode) yang kira-kira sama dengan umur ekonomis dari aset terbesar yang ada dalam bisnis.

2. Umur teknis. Untuk memudahkan perhitungan dipakai umur teknis untuk bisnis besar yang bergerak di berbagai bidang lebih mudah memakai umur teknis dari unsur-unsur investasi. Umur teknis umumnya lebih panjang dari umur ekonomis. Tetapi hal ini tidak berlaku apabila adanya keusangan teknologi dengan adanya penemuan teknologi baru.

3. Untuk bisnis yang umur teknis atau umur ekonomis lebih dari 25 tahun biasanya umur bisnis di tentukan selama 25 tahun karena nilai-nilai sesudah 25 tahun jika di discount rate dengan tingkat suku bunga lebih besar dari 10% maka present valuenya akan kecil sekali karena discount

factor kecil mendekati nol.

Dokumen terkait