• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntan Publik dengan Pengalaman sebagai Variabel Moderating

Hasil uji hipotesis 4pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa variabel moderasi audit judgment (moderasi_TAJ) mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti menerima H4 sehingga dapat dikatakan pengalaman dapat menjadi variabel moderating antara audit judgment dan ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel moderasi audit judgment

(moderasi_TAJ) lebih kecil dari 0,05.

Butt (1988) dalam Adrian (2013) memperlihatkan dalam penelitiannya bahwa auditor yang berpengalaman akan

97 membuat judgment yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas profesionalnya, daripada auditor yang kurang berpengalaman. Ada beberapa studi dalam penelitian yang dilakukan oleh Ríos-figueroa & Cardona (2013) yang telah mengaitkan pengalaman tingkat auditor dengan professional judgment

mereka dan kemampuan untuk membuat keputusan. Auditor yang lebih berpengalaman memiliki kemudahan dalam menjelaskan judgment mereka dari auditor yang kurang berpengalaman. Ada perbedaan pengetahuan antara auditor yang lebih berpengalaman dan kurang auditor berpengalaman. Perbedaan-perbedaan ini dapat menyebabkan auditor yang lebih berpengalaman untuk menggunakan proses pengambilan keputusan yang berbeda dari kurang auditor berpengalaman. Auditor berpengalaman dapat mencapai kesimpulan yang tepat dan lebih cepat daripada auditor yang kurang berpengalaman. Kemampuan untuk mengenali dan memilih informasi yang relevan dalam proses

judgment yang kompleks berbeda antara peningkatan kinerja yang dicapai oleh mereka yang membuat keputusan dan mereka yang memiliki pengalaman.

Pengalaman audit yang dimiliki auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil. Seseorang dengan banyak pengalaman dalam suatu bidang akan

98 memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melaksanakan tugasnya dengan baik.

Auditor yang berpengalaman akan lebih selektif terhadap informasi yang relevan dan tidak mudah dipengaruhi oleh informasi yang tidak relevan. Selain itu, auditor yang berpengalaman lebih memingat kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi sehingga auditor memperoleh pembelajaran dan lebih berhati-hati dalam membuat judgment.

Banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh auditor akan lebih meningkatkan judgment yang dimiliki oleh auditor sehingga auditor dapat lebih baik dalam melaksanakan tugasnya dan dalam dalam memberikan atau menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang sedang diaudit.

99 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keahlian audit dan

audit judgment terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik dengan pengalaman sebagai variabel moderating. Responden penelitian ini berjumlah 63 auditor yang bekerja di 17 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di DKI Jakarta dan berdasarkan Directory KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun 2015. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda dan regresi moderate uji interaksi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Keahlian audit berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. Hasil penelitan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi et al. (2014), Adrian (2013) dan Sukendra et al. (2015). Akan tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Surfeliya et al. (2014), Gusti & Ali (2008), Siregar (2012) dan Sabrina & Januarti (2012).

2. Audit judgment berpengaruh terhadap ketepatan pemberian. Hasil penelitan ini mendukung penelitian yang dilakukan Siregar (2012) dan Achim (2014).

100 3. Interaksi antara keahlian audit dengan pengalaman berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. 4. Interaksi antara audit judgment dengan pengalaman berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pemeriksaan akuntansi yang khususnya membahas mengenai ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. Serta diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan auditor dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang sedang diaudit. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah keahlian audit dan audit judgment, serta pengalaman dapat menjadi variabel moderating untuk faktor-faktor tersebut.

Keahlian audit merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor. Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya untuk merencanakan dan melaksanakan auditnya dengan baik serta untuk merencanakan prosedur audit dan mengevaluasi bukti yang diperoleh.

Auditor yang mempunyai keahlian, mampu mendeteksi salah saji material yang ada dalam laporan keuangan. Keahlian audit yang lebih tinggi dapat menyebabkan kualitas audit yang lebih tinggi. Dengan demikian, akan dapat memberikan opini yang tepat dan akurat sehingga pihak ekternal akan lebih percaya atas laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit.

101

Audit judgment juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, auditor juga harus menggunakan kemahirannya untuk membuat pertimbangan (judgment), sehingga dapat memperoleh dan mengevaluasi bukti yang memadai untuk ditariknya kesimpulan audit. Oleh karena itu, pencapaian hasil yang diharapkan akan lebih terealisasi. Keberhasilan atau kegagalan menurut persepsi individu menyebabkan pengharapan untuk terjadinya tindakan di masa mendatang dan menimbulkan emosional. Dalam hal ini, auditor yang memiliki pengalaman yang kurang baik menyebabkan munculnya suatu tindakan untuk lebih baik di akan datang dan akan mengetahui dengan baik bagaimana pertimbangan yang harus dilakukan, sehingga dapat memberikan opini yang tepat.

Keahlian audit dan audit judgment dapat lebih meningkat jika auditor telah memiliki pengalaman dimana pengalaman tersebut yaitu pengalaman auditor dalam melakukan prosedur audit sampai memberikan opini atas laporan keuangan. Dengan adanya pengalaman yang dimiliki auditor, auditor dapat menentukan hal-hal atau sikap yang pantas untuk dilakukan, sesuai dengan norma dan aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan tempat ia bekerja. Selain itu, pengalaman auditor juga mampu mengontrol atau mengendalikan sikapnya karena pada dasarnya sikap adalah kepercayaan postif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, sehingga intensi untuk berperilaku ditentukan dari sikap.

102 Peningkatan yang ada pada keahlian audit dan audit judgment karena pengalaman menyebabkan auditor lebih mampu dalam memberikan opini atas laporan keuangan auditan secara lebih baik dan opini yang diberikan oleh auditor dalam laporan audit semakin akurat dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil penelitian ini, diantaranya: 1. Penelitian ini hanya mencakup KAP di wilayah DKI Jakarta.

2. Waktu yang digunakan saat penyebaran dan pengumpulan kuesioner yaitu bulan Desember dan Januari dimana bulan tersebut adalah waktu sibuk auditor untuk melaksanakan tugasnya.

3. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian, bukan berupa hasil wawancara langsung atau observasi lapangan bahkan masuk ke dalam penugasan audit sebenarnya sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan secara tertulis sehingga dapat mempengaruhi kualitas data itu sendiri yang dapat mengakibatkan terjadinya bias dalam hasil penelitian.

103 D. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel moderating atau mengganti variabel moderating pengalaman dengan variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap interaksi variabel keahlian audit dan audit judgment terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik.

2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel yang berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik seperti pemeriksaan interim, profesionalisme, situasi audit dan lain sebagainya.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan- pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan waktu penelitian yang tepat, terutama penelitian dengan menggunakan data primer, sebab auditor yang akan dijadikan sebagai responden memiliki waktu-waktu dimana mereka sangat sibuk dan tidak bisa diganggu.

104 5. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

105