• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Bahan Pembenah Tanah Baode dan Pupuk Cair GD terhadap Serapan Hara N, P, K pada Tanaman

III. BAHAN DAN METODE

4.11. Pengaruh Pemberian Bahan Pembenah Tanah Baode dan Pupuk Cair GD terhadap Serapan Hara N, P, K pada Tanaman

Serapan unsur hara pada tanaman adalah jumlah total kadar hara yang dapat diserap oleh tanaman. Besarnya nilai serapan hara pada tanaman bergantung dari junlah kadar hara pada tanaman dengan nilai dari bobot kering pada tanaman.

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 9, bahwa hasil perlakuan bahan pembenah tanah Baode dan pupuk cair GD secara statistik berpengaruh nyata terhadap nilai serapan hara N, P, dan K pada bagian atas, bagian akar, serta

serapan hara total 3 bulan. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur N pada bagian atas tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSM sebesar 16.333 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 30.806 mg. Pada nilai serapan hara unsur N bagian atas hanya perlakuan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur N pada bagian akar tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 1.591 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 4.901 mg. Pada nilai serapan hara unsur N bagian atas hanya perlakuan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara total unsur N tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSMS sebesar 19.161 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 35.709 mg. Pada nilai serapan hara unsur N bagian atas hanya perlakuan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur P pada bagian atas tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSM sebesar 1.544 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 2.957 mg.

Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur P pada bagian akar tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 0.181 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 1.040 mg. Pada nilai serapan hara unsur N bagian atas hanya perlakuan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara total unsur P tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSM sebesar 1.893 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 3.999 mg. Pada nilai serapan hara unsur P

bagian atas hanya perlakuan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur K pada bagian atas tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSM sebesar 20.333 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 37.430 mg. Pada nilai serapan hara unsur K bagian atas hanya perlakuan BTR dan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Tabel 9. Pengaruh Bahan Pembenah Tanah Baode dan Pupuk Cair GD terhadap Serapan Hara N, P, K pada Bagian Atas dan Akar Tanaman Umur 3 BST

Perlakuan

Serapan N (mg) Serapan P (mg) Serapan K (mg)

Bagian

Atas Akar Total

Bagian

Atas Akar Total

Bagian

Atas Akar Total

KT 19.441 b* 1.591b 21.030b 1.946ab 0.181b 2.126b 25.674ab 2.713b 28.389ab BTSM 16.333b 3.329ab 19.661b 1.544b 0.350ab 1.893b 20.333b 6.454ab 26.787b BTR 22.041ab 3.597ab 25.636ab 2.206ab 0.601ab 2.804ab 29.407ab 8.314a 37.720ab GR 17.957b 2.717 ab 20.677b 1.763 ab 0.350 ab 2.109b 23.724 ab 5.600 ab 29.324ab BTSMS 16.601b 2.560ab 19.161b 1.739ab 0.692ab 2.431ab 22.316b 5.340ab 27.656ab BTRS 30.806 a 4.901 a 35.709 a 2.957 a 1.040 a 3.999 a 37.430 a 9.639 a 47.069 a GRS 22.457ab 3.873 ab 26.327ab 2.134ab 0.767ab 2.901ab 26.834ab 6.620ab 33.453ab

*Angka yang dikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji lanjut Duncan taraf α = 0.05 %.

Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur K pada bagian akar tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 2.713 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 9.639 mg. Pada nilai serapan hara unsur N bagian atas hanya perlakuan BTRS yang mempunyai nilai berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol.

Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara total unsur K tanaman 3 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSM sebesar 26.787 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan BTRS sebesar 47.069 mg.

Perlakuan BTRS memiliki data serapan hara paling tinggi di antara perlakuan yang lain. Hal ini dikarenakan perlakuan BTRS 3 BST memiliki nilai

bobot kering yang paling tinggi, meskipun tidak diiringi dengan jumlah nilai kadar unsur hara yang terkandung pada perlakuan tesebut.

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 10, bahwa hasil perlakuan bahan pembenah tanah Baode dan pupuk cair GD secara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap nilai serapan hara N, P, dan K pada bagian atas, bagian akar, serta serapan hara total tanaman umur 6 bulan. Walaupun demikian, hasil analisis yang diperoleh tetap memberikan adanya kecenderungan. Hal ini dapat ditunjukan sesuai data pada statistik, namun kecenderungan bahwa perlakuan GR mempunyai nilai paling tinggi pada kandungan nilai serapan hara N, P, dan K pada bagian atas, bagian akar, serta serapan hara total 6 bulan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur N pada bagian atas tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 229.44 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 308.74 mg. Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur N pada bagian akar tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 31.843 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 45.134 mg. Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara total unsur N tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 261.420 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 353.88 mg.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur P pada bagian atas tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 28.420 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 38.524 mg. Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur P pada bagian akar tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan BTSMS sebesar 5.147 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 7.380 mg. Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara total unsur P tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 33.656 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 45.907 mg.

Tabel 10. Pengaruh Bahan Pembenah Tanah Baode dan Pupuk Cair GD terhadap Serapan Hara N, P, K pada Bagian Atas dan Akar Tanaman Umur 6 BST

Perlakuan Serapan N (mg) Serapan P (mg) Serapan K (mg)

Bagian Atas

Akar Total Bagian Atas

Akar Total Bagian Atas Akar Total KT 229.44a* 31.843a 261.29a 28.420a 5.239a 33.656a 132.15a 29.541a 161.69a BTSM 268.30a 36.919a 305.22a 34.327a 5.904a 40.233a 146.22a 34.330a 180.55a BTR 290.55a 40.833a 331.39a 37.637a 6.914a 44.550a 158.48a 41.733a 200.21a GR 308.74 a 45.134 a 353.88 a 38.524 a 7.380 a 45.907 a 169.97 a 43.567 a 213.53 a BTSMS 239.35a 34.114a 273.47a 31.577a 5.147a 36.724a 152.39a 38.993a 191.38a BTRS 273.03a 33.469a 306.50a 36.423a 5.296a 41.720a 146.29a 34.510a 180.80a GRS 282.79a 37.196a 319.98a 35.324a 7.131a 42.457a 152.87a 39.793a 192.66a *Angka yang dikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji lanjut Duncan taraf α = 0.05 %.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur K pada bagian atas tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 132.15 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 169.97 mg. Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara unsur K pada bagian akar tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 29.541 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 43.567 mg. Pada hasil pengukuran terhadap kandungan serapan hara total unsur K tanaman 6 bulan didapatkan kandungan serapan hara terendah terdapat pada perlakuan KT sebesar 161.69 mg, sedangkan nilai serapan hara tertinggi terdapat pada perlakuan GR sebesar 213.53 mg.

Perlakuan GR mempunyai nilai serapan unsur hara yang paling tinggi di antara perlakuan yang lain dikarenakan perlakuan GR 6 BST mempunyai nilai bobot kering yang paling tinggi, meskipun nilai kadar hara pada perlakuan GR lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kondisi yang terjadi pada perlakuan BTRS dan GR ini disebut dengan efek pengenceran (dillution effect). Nilai kadar hara yang rendah pada efek pengenceran dikarenakan adanya penguraian kadar unsur hara terhadap bobot kering pada tanaman.