• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Rambutan

Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Rambutan disajikan pada Gambar 8.

Pada Gambar 8 terlihat sampel kayu Rambutan yang memiliki warna awal merah kecokelatan tidak mengalami perubahan warna yang berarti setelah difumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam.

Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 jam ternyata berpengaruh terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan, yang dibuktikan dengan bertambah gelapnya warna yang dihasilkan. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata juga berpengaruh terhadap perubahan warna yang terjadi. Warna awal sampel kayu Rambutan yang merah kecokelatan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam. Dari gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan waktu fumigasi berpengaruh terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan.

Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan. Pada Gambar 8 nampak secara keseluruhan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter telah mengalami penggelapan warna mulai dari waktu reaksi 24 jam. Secara kualitatif pada Gambar 8 nampak hampir semua sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter memiliki tingkat kegelapan yang hampir sama. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan lama waktu reaksi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan menggunakan amonia volume empat liter.

Peningkatan volume amonia menjadi enam liter tidak menunjukkan hasil yang nyata terhadap perubahan tingkat kegelapan warna yang dihasilkan pada sampel kayu Rambutan. Pada Gambar 8 dapat kita lihat tingkat kegelapan warna yang dihasilkan oleh sampel-sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter tidak jauh berbeda dengan tingkat kegelapan warna yang dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter.

Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Rambutan diatas mengindikasikan bahwa perlakuan fumigasi amonia untuk meningkatkan perubahan warna menunjukkan pengaruh yang nyata. Kondisi ini menunjukkan kayu Rambutan reaktif terhadap amonia dan dapat diaplikasikan untuk metode fumigasi amonia.

Gambar 8 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Rambutan

24 jam 48 jam

Kontrol

Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter

24 jam 48 jam 72 jam

Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu

Kontrol

Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter

Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu

Kontrol 24 jam 48 jam 72 jam

Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter

24 jam 48 jam 72 jam

Setelah disingkap dibawah pengaruh cuaca selama 12 minggu

Gambar 9 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Rambutan

(a)

(c) (b)

Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi disajikan pada Gambar 9.

Pada Gambar 9 nampak perubahan warna yang terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Penurunan indeks warna merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.19 poin, yang mengindikasikan warna kayu bertambah gelap. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki nilai penurunan indeks warna merah sebesar 0.09 poin. Penurunan indeks warna hijau terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reasi selama 24 dan 72 jam, namun sebaliknya indeks warna hijau pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam justru mengalami peningkatan sebesar 0.01 poin. Penurunan indeks warna hijau terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.01 poin, yang menandakan fumigasi dengan amonia efektif dilaukan pada kayu Rambutan. Peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.11 poin. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki nilai peningkatan indeks warna biru sebesar 0.10 poin.

Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai penurunan indeks warna merah terbesar, yaitu sebesar 0.16 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 dan 24 jam, dengan nilai masing-masing 0.10 dan 0.09 poin. Peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.16 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar sebesar 0.09 poin.

Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada perlakuan fumigasi menggunakan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, reaksi antara amonia dengan tanin pada kayu Rambutan telah mencapai titik optimum, sehingga dengan peningkatan volume amonia yang lebih besar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi 48 jam memiliki peningkatan nilai indeks warna merah tertinggi, yaitu sebesar 0.19 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.08 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 dan 72 jam, sedangkan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam mengalami peningkatan nilai indeks warna hijau. Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar dimiliki sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam yaitu sebesar 0.01 poin. Peningkatan nilai indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu dengan nilai sebesar 0.12 poin.

4.1.4 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu