• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Daya tahan kayu terfumigasi terhadap rayap kayu kering 1 Mortalitas Rayap

4.3.2 Persen kehilangan berat

Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Nangka setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 22.

Hasil pada Gambar 22 memperlihatkan bahwa kayu Nangka dengan peningkatan volume amonia menjadi enam liter rata-rata mengalami kehilangan berat yang cukup signifikan dengan nilai dibawah 0.50%. Nilai persentase kehilangan berat yang paling besar dimiliki oleh sampel uji kontrol kayu Nangka dengan nilai kehilangan berat sebesar 3.20%, yang diikuti oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai sebesar 1.67%.

Sampel kayu Nangka dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai kehilangan berat 1.50%. Nilai kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai kehilangan berat sebesar 0.07%.

Gambar 22 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Nangka yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia

Dari Gambar 22 dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan volume amonia memiliki pengaruh yang nyata terhadap kehilangan berat pada contoh uji kayu Nangka yang diumpankan, sedangkan lama waktu fumigasi tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap nilai persentase kehilangan berat pada sampel kayu Nangka.

Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Mahoni setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 23.

Pada Gambar 23 nampak secara keseluruan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai persentase kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai persentase kehilangan berat yang dimiliki sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter. Nilai persentase kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam, dengan nilai persentase kehilangan berat sebesar 0.08%. Nilai terkecil kedua dan ketiga dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volme enam liter dengan waktu reaksi selama 24 jam dan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai masing-

masing 0.13% dan 0.25%. Nilai kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel kontrol, yaitu sebesar 3.17%. Lebih jelasnya nilai kehilangan berat untuk setiap sampel kayu Mahoni dapat dilihat pada Gambar 23 dibawah ini.

Gambar 23 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mahoni yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia

Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Rambutan setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 24.

Hal yang berbeda kita temui pada pengujian dengan menggunakan sampel kayu Rambutan. Sampel yang difumigasi dengan amonia volume empat liter rata-rata memiliki nilai kehilangan berat terbesar dibandingkan dengan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua dan enam liter. Penambahan volume amonia dan lama waktu reaksi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai persentase kehilangan berat kayu Rambutan.

Sampel yang memiliki nilai kehilangan berat terkecil adalah sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai sebesar 0.34%. Kemudian diikuti secara berurutan oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai persentase kehilangan berat masing- masing sebesar 0.36% dan 0.39%. Sementara itu sampel dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai persentase kehilangan berat diatas 0.50%. Nilai prsentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol yaitu sebesar 2.19%.

Gambar 24 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Rambutan yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia

Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Durian setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 25.

Secara keseluruhan nilai kehilangan berat yang terkecil dimiliki oleh sampel- sampel yang difumigasi dengan amonia volume empat liter. Pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter terlihat pengaruh peningkatan lama waktu reaksi terhadap nilai persentase kehilangn berat. Pada Gambar 25 dapat kita lihat bahwa sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dengan waktu fumigasi yang lebih lama memiliki nilai kehilangan berat lebih kecil dibandingkan dengan sampel yang difumigasi dengan waktu reaksi yang lebih singkat. Namun hal ini tidak terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua dan enam liter.

Nilai kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai kehilangan berat sebesar 0.55%. Nilai kehilangan berat terkecil kedua dan ketiga dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam dan sampel kayu Durian yang difumigasi yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.78% dan 1.00%. Nilai persentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar 3.95%.

Gambar 25 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Durian yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia

Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Mindi setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 26.

Gambar 26 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mindi yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia

Pada Gambar 26 nampak sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai kehilangan berat yang terkecil, yaitu 0.62%, yang diikuti oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai masing- masing 0.86% dan 1.00%. Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume dua liter rata-rata memiliki nilai persentase kehilangan berat diatas 1.50%. Nilai persentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar 3.12%.

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa sampel uji yang difumigasi dengan volume enam liter memiliki nilai persentase kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan dua perlakuan lainya (fumigasi dengan amonia dua liter dan empat liter). Peningkatan volume amonia seiring dengan penurunan nilai kehilangan berat, namun lama waktu fumigasi tidak berpegaruh nyata terhadap perubahan nilai persentase kehilangan berat pada contoh uji kayu Mindi.

Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Menteng setelah diumpankan pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 27.

Sama halnya dengan kayu Nangka, contoh uji kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata juga memiliki nilai kehilangan berat yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter. Lama waktu fumigasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai persentase kehilangan berat pada contoh uji kayu Menteng.

Nilai persentase kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam, dengan nilai sebesar 0.09%. Nilai persentase kehilangan berat terkecil kedua dan ketiga dimiliki oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 dan 24 jam, dengan nilai masig-masing sebesar 0.12% dan 0.36%. Nilai kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar 4.38%. Hasil selengkapnya dapat kita lihat pada Gambar 27.

Gambar 27 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Menteng yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia

Secara keseluruhan dapat kita simpulkan bahwa fumigasi kayu dengan volume amonia yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai mortalitas rayap dan persen kehilangan berat pada contoh uji. Hal ini dibuktikan dengan melihat nilai mortalitas sampel kayu yang telah difumigasi lebih besar daripada nilai mortalitas yang dimiliki oleh sampel uji kontrolnya. Hampir pada semua jenis kayu terlihat pengaruh tingkat volume terhadap nilai mortalitas dan persen kehilangan berat. Umumnya sampel uji kayu yang difumigasi dengan tingkat volume amonia yang lebih tinggi memiliki nilai mortalitas rayap kayu kering lebih besar dan nilai persentase kehilangan berat yang kecil dibandingkan dengan sampel kayu yang difumigasi dengan tingkat volume amonia yang lebih rendah. Namun demikian lama waktu fumigasi tidak memperlihatkan hasil yang nyata terhadap perubahan nilai mortalitas dan nilai persentase kehilangan berat.

Perlakuan fumigasi yang paling efektif dilakukan pada kayu Nangka dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap adalah fumigasi dengan enam liter amonia dan 24 jam waktu fumigasi. Pada perlakuan ini kita dapat nilai mortalitas rayap 100% dan nilai kehilangan berat sebesar 0.07%. Pada kayu Mahoni perlakuan yang paling efektif juga fumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai mortalitas sebesar 100% dan persen kehilangan berat sebesar 0.13%. Perlakuan dengan fumigasi amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam adalah yang paling efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap pada sampel kayu Mindi. Nilai mortalitasnya adalah sebesar 83% dan nilai kehilangan beratnya sebesar 1.38%.

Pada kayu Durian perlakuan yang paling efektif adalah fumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu dengan nilai mortalitas rayap sebesar 65% dan nilai persentase kehilangan berat sebesar 1.00%. Fumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam adalah perlakuan yang paling efektif dilakukan pada kayu Rambutan dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap kayu kering. Nilai mortalitas rayap yang diperoleh adalah 89%, dan nilai persentase kehilangan beratnya adalah 0.56%. Sedangkan pada kayu Menteng perlakuan yang paling efektif adalah fumigasi dengan amonia enam liter amonia dan waktu reaksi selama 72 jam dengan nilai mortalitas rayap sebesar 100% dan nilai persentase kehilangan berat sebesar 0.09%.

V. KESIMPULAN DAN SARAN