• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN PERMAINAN ANAK DARI TRADISIONAL KE MODERN

5.2. Konsekuensi Perubahan Permainan Anak dari Tradisional ke Modern

5.2.3. Pengaruh Permainan Modern Terhadap Kecerdasan dan Keaktifan Anak

Seperti yang telah kita ketahui, dalam permainan tradisional tersimpan demikian banyak manfaat bagi orang yang memainkannya. Pengaruh dan manfaat permainan tradisional bagi perkembangan jiwa anak antara lain adalah Anak menjadi lebih kreatif, karena permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan. Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat

bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.

Selain itu, permainan tradisional bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak, karena saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai Terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut. Permainan tradisional juga mampu mengembangkan kecerdasan intelektual anak, misalnya permainan tebak-tebakan yang mampu menggali wawasan anak terhadap beragam ilmu pengetahuan. Permainan tradisional mampu mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak, karena hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, nyaman dan terbiasa dalam kelompok.

Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya, sehingga permainan tradisional mampu mengembangkan motorik anak. Permainan tradisional juga mengembangkan kecerdasan natural anak melalui alat-alat yang digunakan untuk membuat permainan tradisional tersebut, misalnya tumbuhan, pasir, tanah, batu, dan sebagainya, sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. Dan manfaat lain dari permainan tradisional ialah mampu mengembangkan kecerdasan spiritual anak yang disebabkan oleh:

1. Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa.

2. Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa.

3. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya.

4. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu.

5. Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya/anak-anak.

Berbeda dengan permainan tradisional diatas, permainan modern juga memiliki manfaat. Namun adakalanya manfaat dari permainan modern tak sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkan. Bagi kecerdasan emosional anak, permainan modern menyebabkan anak menjadi individualistis, tidak mampu berempati dengan lingkungan sekitar, menjadi ambisius karena merasa harus memenangkan permainan, dan interaksi serta komunikasi anak dengan teman sebaya menjadi terganggu.

Pernah terjadi kasus di Amerika Serikat dimana anak usia remaja yang masih labil dan gemar memainkan game perang-perangan di Playstation, merasa sangat tertekan karena ia tidak bisa berbaur dengan teman sebaya dan menjadi sangat pendiam serta menarik diri dari pergaulan. Pada akhirnya ia menganggap semua teman dilingkungan sekolahnya adalah musuh dan ia merasa harus menyingkirkan semua musuh tersebut seperti di game. Puncaknya ia merencanakan suatu pembunuhan massal disekolah dan melaksanakannya dibantu dengan satu-satunya teman yang ia miliki yang kebetulan terlibat dengan kelompok geng disana. Ia memperoleh senjata rakitan yang dibeli secara ilegal dan menggunakannya untuk menakut-nakuti para murid dan

guru disekolahnya. Kasus diatas menunjukkan bahwa ternyata kecanduan game yang mengandung unsur kekerasan mampu mempengaruhi anak menjadi agresif dan merusak serta berbuat kekerasan terhadap sesama.

Hal sama juga terjadi di Indonesia, pada era melejitnya permainan gulat yang disiarkan di televisi dan dibuat versi gamenya. Permainan tersebut dikenal dengan nama Smack Down yang sangat digemari masyarakat dari anak kecil hingga dewasa. Awalnya, masyarakat tidak keberatan dengan kekerasan yang ditampilkan dari permainan tersebut. Meskipun sebenarnya tayangan tersebut diperuntukkan bagi orang dewasa, namun tak urung anak-anak juga ikut menonton. Namun setelah terjadi berbagai kecelakaan yang memakan korban jiwa dan disiarkan diberbagai media baik televisi maupun surat kabar, akhirnya penayangan game tersebut dilarang dan versi gamenya juga dilarang. Ironisnya, korban dari game Smack Down tersebut kebanyakan adalah anak-anak kecil, yang saat memainkannya ternyata tidak sengaja melukai temannya, seperti menginjak, menimpa, memiting, memukul, dan sebagainya.

Belajar dari pengalaman tersebut sebaiknya orang tua selalu mendampingi dan mengawasi semua permainan yang dimainkan oleh anak mereka. Selain menjadikan anak agresif, permainan modern juga membuat anak menjadi pasif, introvert (tertutup), dan malas berolah raga. Permainan modern membuat anak kecanduan sehingga anak menjadi malas belajar karena enggan meninggalkan game nya. Selain itu seperti yang sudah diungkapkan pada bahasan sebelumnya, permainan modern memiliki efek samping bagi kesehatan anak seperti tidak nafsu makan, kerusakan mata, otot kaku, dan tulang bengkok karena posisi duduk yang salah berjam-jam. Berikut ini kutipan wawancara dengan seorang informan bernama Ezy (13 tahun).

“Aku sering kena marah sama orangtua karena jadi malas belajar bang. Soalnya lagi enak-enaknya main uda disuruh brenti. Kadang-kadang aku belajar bentar biar dikasi main game lagi. Aku main di warnet atau komputer seharian bang. Apalagi kalau libur, kadang-kadang badan jadi pegel, mata pedih, tapi ku biarin aja bang, kalo ngadu yang ada aku kena marah”.

Disamping dampak negatif, permainan modern juga memiliki manfaat positif seperti menjadikan anak terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melatih kecerdasan intelektual dan kreativitas anak melalui permainan puzzle dan lego (menyusun balok menjadi bentuk tertentu) baik yang manual maupun di komputer, ada juga permainan yang dibuat untuk melatih kecakapan anak berbahasa inggris, misalnya Hangaroo, melatih anak untuk berfikir logis melaui permainan detektif-detektifan, dan lain-lain. Oleh karena itu, pilihan terhadap jenis permainan modern sah-sah saja asalkan orang tua jeli dan pandai memilih produk mainan karena jenisnya saat ini banyak sekali. Jenis produk mainan yang baik, sebaiknya dipilihkan yang bisa merangsang perkembangan intelektualitas anak. Tidak hanya sekedar bagus, mahal dan baru.