• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK DALAM MEMILIH JENIS PERMAINAN

6.2 Pengaruh Sosial .1. Mayoritas Pemain

6.2.6. Pengaruh Waktu

Sebuah permainan biasanya dimainkan sesuai dengan waktu yang dimiliki oleh anak. Anak-anak yang memiliki aktivitas padat biasanya lebih menyukai permainan berjenis game komputer dan Playstation karena game tersebut dapat disimpan (save) jika anak belum selesai memainkan game hingga finish. Game seperti Playstation dilengkapi dengan memory card sehingga anak bisa menyimpan pertandingan yang belum selesai dan memainkannya kembali saat ada waktu.

Saat ini telah banyak permainan yang dibuat dengan limit waktu, artinya seseorang harus menyelesaikan permainan sebelum batas waktu yang ditentukan, misalnya adalah game Ayodance, game balapan, dan masih banyak lagi. Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, anak-anak di Kelurahan Batang Terab yang suka bermain diwarnet biasanya menghabiskan waktu antara 40 menit sampai 4 jam untuk bermain. Jika libur sekolah, mereka bahkan bisa bermain lebih lama lagi, seperti hasil wawancara dengan Zefri yang merupakan penjaga warnet berikut ini.

”Kalo hari sekolah, biasanya ada anak-anak yang cabut dan main kesini, bang. Biasanya warnet mulai rame waktu anak-anak uda pulang sekolah. Anak-anak ini main dari 40 menit sampai berjam-jam. Kadang kalau waktunya habis, mereka berhenti bentar, terus nanti datang lagi dan main lagi. Diwarnet ini paling banyak anak main waktu hari sabtu minggu, kadang satu anak bisa main sampai 4 jam atau lebih, bahkan ada yang main sampai 8 jam karena uda ambil paket”

Dalam hal ini anak-anak di Kelurahan Batang Terab ternyata menyukai game online karena permainan seperti PB, Poker, Ayodance, dan Cityville dapat dimainkan kapan saja tanpa batasan waktu. Namun yang perlu diperhatikan adalah intensitas waktu yang digunakan anak untuk bermain. Orang tua harus senantiasa mengawasi anak-anak mereka agar waktu belajar anaknya tidak terganggu karena anak sibuk bermain, seperti yang dikatakan oleh Bu Mirza kepada penulis.

“Saya selalu mengawasi anak-anak saya saat bermain. Biasanya tiap satu jam sekali saya melihat anak saya saat main diwarnet, apa betul dia main atau malah buka-buka situs porno. Anak saya uda besar-besar, jadi saya takut dia macam-macam diwarnet. Kalau anak saya sudah bermain cukup lama, saya akan manggil mereka pulang untuk makan atau ngerjain tugas sekolahnya. Jadi waktu belajarnya gak terganggu gara-gara anak saya sibuk main game”.

Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa kepedulian orang tua dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan untuk mengontrol anak agar mereka senantiasa dapat membagi waktu

belajar dan bermain yang seimbang, karena bagaimanapun pendidikan anak tetaplah hal yang paling penting untuk diperhatikan.

BAB VII

7.1 Kesimpulan

Bermain adalah kegiatan rekreatif yang sekaligus merupakan bagian dari metode untuk mengembangkan potensi anak, baik fisik maupun kreativitas. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari, karena melalui bermain anak-anak mampu mengembangkan fantasi, daya imajinasi dan kreativitasnya. Bermain dapat menumbuhkan kesenangan dan kepuasan, selain itu banyak nilai-nilai penting yang dihasilkan dari bermain, antara lain sosialisasi, sarana belajar, penyaluran energi emosional, perkembangan moral, fisik dan kepribadian.

Derasnya arus modernisasi menyebabkan terjadinya perubahan permainan anak dari tradisional ke modern. Saat ini anak-anak di Kelurahan Batang Terab lebih menyukai permainan modern, sehingga semakin sedikit yang mengetahui atau memainkan permainan tradisional. Hal ini tentu mengancam kelestarian dan eksistensi permainan tradisional sebagai salah satu dari budaya bangsa (folklor) yang seharusnya dijaga agar tidak punah.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, permainan modern ternyata membuat anak bersikap cenderung individualistis, dan sosialisasi anak dengan teman sebaya menjadi tidak optimal. Selain itu, permainan modern ternyata berpengaruh pada kecerdasan emosional anak, komunikasi anak dilingkungan pergaulannya, dan keaktifan anak yang juga berpengaruh pada kesehatannya. Saat ini telah umum kita temui anak kecil yang sudah memakai kacamata akibat kebiasaannya menonton televisi atau bermain game di komputer dengan jarak pandang yang terlalu dekat. Selain itu, banyak anak di Kelurahan Batang Terab yang mengeluh nyeri badan dan kaku otot serta mata lelah karena seharian berkutat dengan game dengan posisi yang sama selama berjam-jam.

Jenis permainan tradisional yang teridentifikasi masih dimainkan oleh anak-anak di Kelurahan Batang Terab antara lain adalah kelereng, layang-layang, alip brondok, lompat tali, engklek, pecah piring, dan bola kiyam (kaki ayam). Sedangkan permainan modern yang paling banyak digemari oleh anak-anak maupun dewasa adalah Poker, Point Blank (PB), Ayodance, Playstation, dan Cityville.

Hal-hal yang mempengaruhi anak di Kelurahan Batang Terab dalam memilih jenis permainan antara lain adalah faktor ekonomi yang meliputi status sosial ekonomi orang tua dan jumlah uang saku yang diberikan orang tua pada anaknya. Anak yang berasal dari keluarga menengah atas biasanya mudah untuk mendapatkan permainan yang diinginkan, sedangkan anak yang berasal dari keluarga menengah kebawah biasanya harus meminjam ataupun ke tempat rental game dan kewarnet agar bisa memainkan game yang diinginkan. Hal inilah yang banyak dilakukan oleh anak-anak di Kelurahan Batang Terab yang pada umumnya berasal dari keluarga menengah kebawah.

Selain faktor ekonomi diatas, faktor sosial juga turut mempengaruhi anak dalam memilih jenis permainan. Yang termasuk faktor sosial antara lain adalah mayoritas pemain, hubungan darah (kekerabatan), pengaruh keahlian, pengaruh pemukiman, pengaruh waktu dan pengaruh usia.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak di Kelurahan Batang Terab lebih cenderung menyukai permainan Modern daripada tradisional. Hal ini tak dapat terelakkan karena semakin canggihnya teknologi dan kehausan anak dalam memperoleh pengetahuan dan tantangan baru yang didapatkan melalui game-game modern. Walaupun masih ada permainan tradisional yang dimainkan, namun intensitasnya sangat berbeda dengan waktu yang digunakan anak untuk memainkan permainan modern.

Anak-anak di Kelurahan Batang Terab bisa menghabiskan waktu berjam-jam berkutat didepan televisi untuk bermain Playstation atau didepan komputer untuk bermain Ayodance, Cityville, Poker dan Point Blank.

7.2 Saran

Permainan apapun bentuknya, baik tradisional maupun modern pada dasarnya bertujuan untuk membuat anak menjadi riang dan rileks setelah seharian berkutat dengan pelajaran disekolah atau ditempat kursus. Namun yang harus diperhatikan adalah memilih jenis permainan yang sesuai dengan tingkatan usia anak. Karena saat ini banyak sekali game-game yang berisi konten kekerasan didalamnya, sehingga butuh pengawasan orang tua untuk selalu mendampingi anak dalam bermain, agar bahaya dari permainan yang mengandung unsur kekerasan tersebut tidak dicontoh oleh anak.

Walaupun banyak yang menganggap permainan modern lebih menonjol daripada permainan tradisional, namun permainan tradisional sebagai warisan budaya (folklor) harus senantiasa dijaga kelestariannya sehingga tetap eksis dan dimainkan sampai kapanpun. Disinilah peran orang tua dan para pendidik diperlukan untuk mengajarkan permainan-permainan tradisional pada anaknya sebagai upaya regenerasi sehingga keberadaan permainan tradisional tidak sepenuhnya tergantikan oleh permainan modern.

LAMPIRAN