• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.5 Manajemen Penangkapan Ikan Pelagis di Perairan Teluk Apar

5.5.3 Pengaturan input-input upaya penangkapan

Manajamen penangkapan ikan pelagis ke depan di Teluk Apar sehubungan dengan kapasitas penangkapan adalah pengaturan input-input upaya penangkapan atau melaui penguranganinput-inputyang berlebih. Agar kapasitas penangkapan menjadi optimal diperlukan perbaikan dengan cara mengurangi penggunaaninput

variabel (VIU) ABK, BBM, dan HOP pada alat tangkappurse seine, sedangkan VIU BBM, HOP, dan ABT pada bagan tancap. Inputtetap diabaikan karenainput

tersebut sangat kompleks untuk diterapkan. Adapun pengurangan VIU dapat dilihat pada Tabel 39 dan 40.

Tabel 39 Pengurangan VIU pada alat tangkap purse seine untuk pendekatan

single-outputdanmulti-output

Kuartal

No. Pengurangan VIU Satuan Total

I II III IV

1. Pendekatansingle-output

a. Anak buah kapal

(ABK) Rata-rata (%) 9,063 0 18,125 0 18,125

b. Bahan bakar minyak

(BBM) Rata-rata (%) 24,124 22,711 22,308 29,170 22,308

c. Hari operasi

penangkapan (HOP) Rata-rata (%) 18,093 17,033 16,731 21,878 16,731

2. Pendekatanmulti-output

a. Anak buah kapal

(ABK) Rata-rata (%) 26,671 25,885 27,518 25,548 27,733

b. Bahan bakar minyak

(BBM) Rata-rata (%) 17,032 16,629 17,421 16,629 17,448

c. Hari operasi

penangkapan (HOP) Rata-rata (%) 12,780 12,480 13,069 12,480 13,089

Berdasarkan pendekatan single-output, maka pengaturan berbagai input

pada upaya alat tangkap purse seine yakni berupa pengurangan VIU dengan prosentase terbesar pada BBM baik per kuartal maupun secara total. Berdasarkan pendekatan multi-output, maka pengaturan input upaya pada alat tangkap purse seine yaitu berupa pengurangan VIU dengan prosentase terbesar pada ABK baik per kuartal maupun secara total.

Tabel 40 Pengurangan VIU pada alat tangkap bagan tancap untuk pendekatan

single-outputdanmulti-output

Kuartal

No. Pengurangan VIU Satuan Total I II III IV

1. Pendekatansingle-output

a. Bahan bakar minyak

(BBM) Rata-rata (%) 47,368 47,368 47,368 47,368 47,368

b. Hari operasi

penangkapan (HOP) Rata-rata (%) 15,790 15,790 15,790 15,790 15,790

c. Alat bantu

penangkapan (ABT) Rata-rata (%) 36,842 36,842 36,842 36,842 36,842

1. Pendekatanmulti-output

a. Bahan bakar minyak

(BBM) Rata-rata (%) 39,256 39,294 39,264 39,251 39,216

b. Hari operasi

penangkapan (HOP) Rata-rata (%) 13,085 13,098 13,088 13,083 13,071

c. Alat bantu

penangkapan (ABT) Rata-rata (%) 30,533 30,565 30,536 30,531 30,500

Pendekatan single-output dan multi-output dilakukan untuk pengaturan

input upaya pada alat tangkap bagan tancap yaitu pengurangan VIU dengan prosentase terbesar pada BBM baik per kuartal maupun secara total. Hasil penelitian Hidayat (2009) menyebutkan bahwa dalam rangka potensi perbaikan kapasitas berlebih pada unit penangkapan minipurse seinedi Perairan Kabupaten Bangka perlu pengurangan VIU HOP, BBM, dan ABK, dimana VIU ABK memerlukan pengurangan dengan prosentase terbesar.

Indikasi adanya kapasitas berlebih pada pemanfaatan beberapa spesies ikan pelagis di perairan Teluk Apar, mengharuskan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perikanan Kabupaten Paser untuk menjadikan kapasitas penangkapan sebagai acuan dasar dalam penyusunan kebijakan manajemen perikanan ikan pelagis berkelanjutan.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:

1) Pola musim penangkapan ikan pelagis di perairan Teluk Apar, yaitu: a) musim penangkapan ikan kembung terjadi pada bulan April hingga Juni, b) musim penangkapan ikan layang dan selar terjadi pada bulan Januari hingga Maret, c) musim penangkapan ikan teri terjadi pada bulan Oktober hingga Maret, d) musim penangkapan ikan tembang, tenggiri, dan tongkol pada bulan Oktober hingga Desember .

2) Produksi ikan pelagis di Teluk Apar diperoleh dari sebelas alat tangkap, yang secara rata-rata purse seine yang paling produktif. Segi kelayakan usaha, bagan perahu memiliki keuntungan yang paling besar. Segi jumlah, jaring insang hanyut yang paling banyak jumlahnya. Berdasarkan tren CPUE, maka ikan layang yang nilainya paling besar.

3) Tingkat pemanfaatan ikan tongkol dan tenggiri lebih tinggi dibanding dengan jenis ikan pelagis lainnya. Ikan teri paling kecil tingkat pemanfaatannya. Rata-rata tingkat upaya belum ada yang melewati 100%, namun paling tertinggi adalah pengupayaan ikan tongkol.

4) Kapasitas unit penangkapan purse seine dan bagan tancap per kuartal belum optimal karena telah terjadi kapasitas berlebih. Perbaikan kapasitas unit penangkapan yang tidak optimal dapat dilakukan dengan mengurangi input

variabel (VIU) ABK, BBM, dan HOP pada purse seine, sedangkan VIU BBM, HOP, dan ABT pada bagan tancap.

5) Prioritas manajemen penangkapan ikan pelagis di Perairan Teluk Apar sehubungan dengan sumberdaya ikan pelagis dilakukan secara berturut-turut terhadap ikan tongkol, tenggiri, layang, teri, selar, dan tembang. Alat penangkapan ikan pelagis yang diprioritaskan secara berturut-turut adalah:

purse seine, jaring insang hanyut, bagan tancap, jaring insang lingkar, jaring insang tetap, bagan perahu, sero, rawai hanyut, pancing tonda, pancing lainnya, dan rawai hanyut. Manajemen penangkapan ikan pelagis ke depan

mengalokasikan jumlah hasil tangkapan dan upaya penangkapan tertinggi pada kuartal IV (bulan Oktober-Desember).

6.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka saran-saran dari penelitian ini sebagai berikut:

1) Penelitian fishing capacity perlu dilakukan secara menyeluruh terhadap alat tangkap ikan pelagis yang belum dicakup pada penelitian ini (jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring insang lingkar, bagan perahu, rawai tetap, rawai hanyut, pancing tonda, dan pancing lainnya) di Teluk Apar akan sangat membantu dalam menentukan perbandingan antara usaha penangkapan dengan kondisi stok yang ada. Penelitian lanjut tentang fishing capacity

sebaiknya mempertimbangkan aspek kajian selektivitas dari alat tangkap. 2) Adanya indikasi kapasitas berlebih pemanfaatan ikan pelagis di Teluk Apar,

menghendaki adanya manajemen yang berdasarkan pada kapasitas penangkapan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan tentang penangkapan ikan.

3) Manajemen penangkapan ikan ke depan disamping memperhatikan prioritas pengembangan berdasarkan sumberdaya dan alat tangkap, juga melakukan penangkapan berdasarkan alokasi hasil tangkapan dan upaya penangkapan.

Adnan. 2008. Variabilitas Hasil Tangkapan Ikan Hubungannya dengan Sebaran Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut Data Inderaja di Perairan Kalimantan Timur [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 88 hlm.

Almuas. 2005. Analisis Karakteristik Parameter Oseanografi untuk Penentuan Daerah Penangkapan Potensial Ikan Pelagis di Perairan Laut Cina Selatan pada Musim Timur[Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 98 hlm.

Arnason R. 1990. Dynamic Multispecies, Multifleet Fisheries Optimization Model of the Icelandic Demersal Fisheries. A Paper Presented at the NATO Advance Study Institute Operation Research and Management in Fishing, Povoa de Varzim, Portugal, March 25-April 7.

Asikin D. 1971. Sinopsis Biologi Ikan Layang (Decapterusspp). Jakarta: LPPL. hlm 3-27.

Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri. 91 hlm.

Balai Penelitian Perikanan Laut. 1992. Ikan-Ikan Laut Ekonomis Penting Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. 170 hlm.

Balai Riset Perikanan Laut, Pusat Risert Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. 2004.

Musim Penangkapan Ikan di Indonesia. Jakarta. 116 hlm

Berkes F, Mahon R, Mc Conney P, Pollnac R, Pomery T. 2001. Managing Small-Scale Fisheries: Alternative Directions and Methods. Ottawa, Canada: International Development Research Centre. 308p.

Brandt A Von. 1984. Fish Catching Methods of The World. England: Fishing News Book. 418p.

Briguglio. 1995. Small Island States and Their Economics Vulnerabilities. World Development, 23 p 1615-1632

Coelli T, Prasada RDS, Battese GE. 1988. An Introduction to Efficiency and Productive Analysis. Norwell MA: Kluwer Academic Publisher.

Charnes AW, Cooper WL, Seiford L. 1994. Data Envelopment Analysis, Theory, Methodology and Applications. Norwell, MA: Kluwer Academic Publisher.

Clark CW. 1985. Bioeconomic Modelling of Fisheries Management. Chichester- New York-Brisbane-Toronto-Singapore: John Wiley and Sons.

Deent JD, Blackie MJ. 1979. System Simulation in Agriculture. London: Applied Service Publishers Ltd.

Department for Communities and Local Government. 2009. Multi-Criteria Analysis: a Manual. London. 165p.

Desniarti. 2007. Analisis Kapasitas Perikanan Pelagis di Perairan Pesisir Provinsi Sumatera Barat [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 181 hlm.

[DKPP Paser] Kementrian Perikanan dan Kelautan Kabupaten Paser. 2004. Laporan Stastistik Perikanan Tangkap tahun 2003. Tanah Grogot. 98 hlm.

[DKPP Paser] Kementrian Perikanan dan Kelautan Kabupaten Paser. 2005. Laporan Stastistik Perikanan Tangkap tahun 2004. Tanah Grogot. 98 hlm.

[DKPP Paser] Kementrian Perikanan dan Kelautan Kabupaten Paser. 2006. Laporan Stastistik Perikanan Tangkap tahun 2005. Tanah Grogot. 98 hlm.

[DKPP Paser] Kementrian Perikanan dan Kelautan Kabupaten Paser. 2007. Laporan Stastistik Perikanan Tangkap tahun 2006. Tanah Grogot. 98 hlm.

[DKPP Paser] Kementrian Perikanan dan Kelautan Kabupaten Paser. 2008. Laporan Stastistik Perikanan Tangkap tahun 2007. Tanah Grogot. 98 hlm.

[DKPP Paser] Kementrian Perikanan dan Kelautan Kabupaten Paser. 2009. Laporan Stastistik Perikanan Tangkap tahun 2008. Tanah Grogot. 98 hlm.

Efendi DS. 2007. Analisis Kapasitas Berlebih Perikanan Pukat Cincin Pekalongan dalam Rangka Kerangka Kebijakan Perikanan Tangkap di Laut Jawa dan Sekitarnya [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 181 hlm.

Eriyatno. 1984. Introduksi Ilmu Sistem dan Aplikasinya pada Industri Pertanian. Bogor: Laboratorium Teknik Industri Fakultas Pertanian IPB.

European Commission. 2009. Evaluation Socio Economic Development, Book 2:

Methods and Techniques Multi-Criteria Analysis.

http://ec.europa.eu/regional_policy/sources/docgener/evaluation/evalsed/ sourcebooks/method_techniques/evaluating_alternatives/multi_criteria/ index_en.htm.

Farë R, Grosskopf S, Kokkelenberg EC. 1989. Measuring Plant Capacity, Utilization and Technical Change: A Nonparametric Approach. International Economic Review 30:655-666.

Farë R, Grosskopf S, Lovel CAK. 1994. Production Frontiers. United Kingdom: Cambridge University Press. 296p.

Farrel MJ. 1957. The Measurement of Productive Efficiency. J.R. Stat. Soc. Ser: A 120 (3). p 253-290.

Fauzi A. Ekonomi Perikanan (Teori, Kebijakan, dan Pengelolaan). 2010. Jakarta: PT. Gramedia. 224 hlm.

Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan. Jakarta: PT. Gramedia. 343 hlm.

Fishcer W, Whitehead PJP. 1974. Eastern Indian Ocean (Fishing Area 57) and Western Central Pasific (Fishing Area 71). FAO Species Identification Sheets for Fishery Purposes Vol: I-IV.

Fletcher JJ, Howitt RE, Johnston WE. 1988. Management of Multipurpose Heterogenous Fishing Fleets Under Uncertainly. Marine Resource Economics 4 (4): 249-70.

FAO. 1986. Distribution and Important Biological Features of the Coastal Fish Resources in South Asia. Rome: FAO Fisheries Technical Paper, FAO UN Vol 2 p 1-42.

FAO. 2009. The State of the world fisheries and aquaculture 2005. Rome: FAO, 150 pp.

Gazperz JP. 1996. Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Bandung: Tarsito. 670 hlm.

Gordon HS. 1954. The Ekonomi Theory of a Common Property Resource: The Fishery. Jurnal of Polytical Economy 61: 124-142.

Gulland JA. 1991. Fish Stock Assessment (A Manual of Basic Methods). Chichester-New York-Brisbane-Toronto-Singapore: John Wiley and Sons. 223 p.

Hilbron R. 1979. Comparison of Fisheries Control Systems that Utilize Catch and Effort. Journal of Fisheries Research Board of Canada 36: 77-89. Hidayat AS. 2009. Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala Kecil

(Kasus Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka) [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 147 hlm.

Huang HW, Chuang CT. 2010. Fishing Capacity Management in Taiwan: Experiences and Prospects. Marine Policy 34: 70–76.

Hufiadi. 2008. Pengukuran Efisiensi Teknis Perikanan Purse Seine di Pekalongan [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 116 hlm.

Hutomo M, Burhanuddin, Martosewejo S. 1987. Sumberdaya Ikan Teri di Indonesia. Jakarta: Seri Sumberdaya Alam. 107 hlm.

Holling CS. 1978. Adaptive Environmental Assesment and Management. New York: John Wiley and Sons.

Kadarsan HW. 1984. Keuangan dan Pembiayaan Perusahaan Pertanian dalam Hubungannya dengan Ilmu Ekonomi dan Keuangan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kirkley JE, Squires DE. 1999. Measuring Capacity and Capacity Utilization in Fisheries. Di Dalam Greboval D, Editor. Managing Fishing Capacity. Rome: FAO Fisheries Technical Paper 386:75-2000.

Kirkley JE, Squires DE, Alam MF, Ishak HO. 2003. Excess Capacity and Asymetric Information in Development Country Fisheries: The Malaysian Purse Seine Fisheries. American Agricultural Association 85:3.

Laevastu T, Hayes ML. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. London: Fishing News (Books) Ltd. 238p.

Luasunaung A. 2008. Analisis Stok dan Fishing Capacity Demersal di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 181 hlm.

Madau FA, Idda L, Pulina P. 2009. Capacity and Economic Efficiency in Small- Scale Fisheries: Evidence from the Mediterranean Sea. Marine Policy 33: 860–867.

Manetch, Park. 1974. System Analysis and Simulation with Application to Economic and Social Systems Science. Michigan: Michigan State University.

Martosubroto P, Naamin N, Malik BBA. 1991. Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI.

Nikijuluw VPH. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Jakarta: Kerjasama P3R dan Pustaka Cidesindo. 254 hlm.

Nontji A. 1993. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan 368 hlm.

Nybakken JW. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia. 459 hlm.

Olii AH. 2007. Analisis Kapasitas Perikanan Tangkap dalam Rangka Pengelolaan Armada Penangkapan di Provinsi Gorontalo [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 217 hlm.

Pascoe S, Kirkley JE, Greboval D, Paul CJM 2004. Measuring and Assessing Capacity in Fisheries (2. Issues and Methods). Rome: FAO Fisheries Technical Paper 433/2.

Purwanto. 1993. Bioekonomi Penangkapan Ikan: Model Dinamik. Majalah Oseana Volume XIV No:3. hlm 93-100.

Rudiansyah. 2008. Pengembangan Teknologi Penangkapan Ikan di Perairan Teluk Apar Kabupaten Pasir Kalimantan Timur [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 163 hlm.

Ruminta. 2008. Matriks Persamaan Linier dan Pemrograman Linier. Bandung: Penerbit Rakayasa Sains. 448 hlm.

Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Vol I dan II. Bandung: Binacipta. 520 hlm.

Sainsbury JC. 1971. Commercial Fishing Methods and Introduction to Veseel and Gear. England: Fishing News (Books) Ltd. 207p.

Salayo N et al. 2008. Managing Excess Ccapacity in Small-Sscale Fisheries: Perspectives from Stakeholders in Three Southeast Asian Countries. Marine Policy 32: 692–700.

Seijo JC, Defeo, Salas S. 1998. Fisheries Economics: Theory, Modelling and Management. Rome: FAO. 108p.

Sparre P, Venema SC. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis, Terjemahan. Buku I: Manual. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 438 hlm.

Steel RGD, Torrie JH. 1981. Principles and Procedures of Statistics. Tokyo: Mc Grow Hill Koqakusha Ltd.

Subagyo A. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. 258 hlm.

Sudirman, Mallawa A. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Jakarta: Rineka Cipta. 168 hlm.

Sularso A. 2005. Alternatif Pengelolaan Perikanan Udang di Laut Arafura

[Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 130 hlm.

Supranto J. 1988. Riset Operasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: UI Press.

Suparmoko M. 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Suatu Pendekatan Teoritis Edisi II. Yogyakarta: BPFE.

Taeran I. 2007. Tingkat Pemanfaatan dan Pola Musim Penangkapan Beberapa Jenis Ikan Pelagis Ekonomis Penting di Provinsi Maluku Utara [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 126 hlm.

Tingkey D, Pascoe S, Mardle S. 2002. Estimating Capacity Utilization in Multi- Purpose Multi-Metier Fisheries. Elsevier Fisheries Research 63: 121-134. Vestergaard N, Squires DE, Kirkley JE. 2002. Measuring Capacity and Capacity

Utilization in Fisheries: The Case of The Danish Gillnet Fleet. Institute of Environmental an Business Economics, University of Southern Denmark, Niels Bohrs Vej (9-10): p356-368.

Villasante S, Sumaila UR. 2010. Estimating the Effects of Technological Efficiency on the European Ffishing Fleet. Marine Policy 34: 720–722. Walden JB, Kirkley JE. 2000. Measuring Technical Efficiency and Capacity in

Fisheries by Data Envelopment Analysis Using the General Algebraic Modeling System (GAMS): A Workbook. NOAA Technical Memorandum NMFS-NE-160. Virginia, Northeast Region. Northeast Fisheries Science Center. Woods Hole, Massachusetts. p1-15.

Ward JM, Kirkley JE, Metzner R, Pascoe S. 2004. Measuring and Assessing Capacity in Fisheries (1. Basic Consepts and Management Options). Rome: FAO Fisheries Technical Paper 433/1.

Widodo J. 1998. Dynamics Pool Analysys of The Ikan Layang (Decapterus spp)

Fishery in The Java Sea. Jakarta: Jurnal Penelitian Perikanan Laut Balai Penelitian Perikanan Laut No: 47. hlm 39-58.

Widodo J, Nurhakim S. 2002. Konsep Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Disampaikan dalam Training of Trainers on Fisheries Resource Management. Jakarta, Hotel Golden Clarion. 28 Oktober-2 Nopember 2002. 18 hlm.

Wiyono ES. 2001. Optimasi Manajemen Perikanan Skala Kecil di Teluk Pelabuhanratu [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 102 hlm.

Wiyono ES. 2005. Perspektif Baru dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan. Edisi Vol.3/XVII/Maret 2005-Nasional. (http:\\io.ppi-jepang.org.article.php).

Wiyono ES, Wahju RI. 2006. Penghitungan Kapasitas Penangkapan (Fishing Capacity) pada Perikanan Skala Kecil Pantai: Suatu Penelitian Pendahuluan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. hlm 381-389.