• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Pengawas Pendidikan Agama Islam

Secara etimologi pengawas berasal dari kata “awas” yang artinya:

(1) dapat melihat baik-baik; tajam penglihatan: ia sudah tua, tetapi matanya masih awas, (2) tajam tiliknya; dapat mengetahui (melihat) segala yg gaib (rahasia dan sebagainya): ia mencari dukun yg awas, (3) tidak meleng (memperhatikan baik- baik); waspada: kita harus tetap awas terhadap gerak-gerik musuh, (4) hati-hati; ingat: awas ada ular!. Kemudian derivasinya awas ialah pengawas, artinya orang yg mengawasi: pengawas hutan. Lalu derivasi lainnya pengawasan, maknanya

39

penilikan dan penjagaan: pengawasan atas ekspor dan impor; di bawah pengawasan organisasi dunia Persatuan Bangsa Bangsa (PBB)33.

Sedangkan pengawas secara terminologi adalah orang yang melakukan pekerjaan pengawasan di sekolah34. Dalam konteks pengawas sekolah, Permen PAN No. 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya pada bab I pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa pengertian pengawas sekolah adalah Pegawai negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.

Demikian juga pengawasan merupakan fungsi manajemen yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja organisasi atau unit-unit dalam suatu organisasi guna menetapkan kemajuan sesuai dengan arah yang dikehendaki. Dalam beberapa literatur, istilah pengawas ini juga dikenal dengan bahasa yang lain yaitu supervisi. Pengawas Pendidikan Agama Islam adalah guru agama berstatus Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan pendidikan agama pada sekolah35.

Tugas pokok pengawas sekolah adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas sebagaimana yang dikemukakan di atas, setiap pengawas

33

Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

34

Ahmad Habibullah, dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Pena Citasatria,2008, 10.

35

Peraturan Menteri Agama RI. No.2 Tahun 2012 tentang Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah.

40

dituntut memiliki kemampuan dasar tertentu yang berbeda dengan tenaga kependidikan lainnya36.

Keberhasilan pengawas dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor dapat dilihat dari sejauhmana pengawas bisa membantu memecahkan masalah- masalah internal pada satuan pendidikan dan seberapabesar kontribusinya dalam melakukan perbaikan. Menurut Jasmani ciri supervisi pendidikan adalah mampu merumuskan masalah, pengumpulan data, mengolah data, mengumpulkan hasil penelitian, melakukan penilaian, melakukan perbaikan, melakukan bantuan dan bimbingaan, dan melakukan kerjasama secara kekeluargaan37.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengawas / supervisor merupakan seorang PNS profesional yang ditunjuk pemerintah yang membantu sekolah binaannya melalui penilaian dan pembinaan yang terencana dan berkesinambungan.Tentunya, pembinaan ini diawali dengan mengidentifikasi dan mengenali kelemahan sekolah binaannya, menganalisis potensi dan prospek pengembangan sekolah sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan mutu dan kinerja sekolah binaannya.

Adapun definisi pengawas Pendidikan Agama menurut PMA No. 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah pada bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 9 menyatakan bahwa pengawas pendidikan agama adalah guru agama berstatus pegawai negeri sipil yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan pendidikan agam di

36

Mukhtar &Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta: Referensi, 2013, 102.

37

Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Ar Ruz Media 2013, 17.

41

sekolah. Ketentuan tersebut dipertegas lagi melalui PMA No.2 tahun 2012 bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 menjelaskan pengawas PAI adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas PAI yang tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya melakukan pengawasan penyelenggaraan PAI pada sekolah menengah kejuruan.

Pengertian pengawas PAI tersebut dalam peraturan perundang-undangan dalam tahap penyesuaian, meskipun demikian pembatasan pada sekolah memberi ruang yang berarti terhadap tugas pokok dan fungsinya. Sebagaimana dalam

Pedoman Pengawasan atas Pelaksanaan Tugas PAI pada Sekolah Umum

menyatakan bahwa pengawas PAI melakukan penilaian dan pembinaan terhadap pelakasanaan mata pelajaran PAI pada sekolah yang bersangkutan. Sementara di madrasah pengawas PAI melakukan penilaian dan pembinaan atas penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh baik teknis pendidikan maupun administrasi, kecuali terhadap mata pelajaran/rumpun mata pelajaran lain, seperti matematika, fisika, kimia, biologi dan sebagainya, yang pengawasannya dilakukan oleh pengawas muslim dari Depdikbud38.

Dari beberapa pengertian pengertian pengawas PAI di atas sebagai bagian dari pembagian pengawas, maka hal ini membedakan pengawas yang lain, seperti pengawas madrasah misalnya, dalam pengertiannya menurut PMA No. 2 tahun 2012 bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 3, pengawas madrasah adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas satuan pendidikan yang tugas dan tanggung jawab, dan wewenangnya melakukan

38

Ahmad Habibullah, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Pena Citasatria, 2008, 10.

42

pengawasan akademik dan manajerial pada madrasah. Perbedaan berikutnya adalah pada tempat sekolah, di mana pengawas madrasah bekerja di satuan pendidikan madrasah, sedangkan pengawas PAI bekerja di satuan pendidikan sekolah.Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pengawas PAI SMK di sini adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas yang tugas pokok dan fungsinya serta tanggung jawab, dan wewenangnya melakukan pengawasan PAI pada jenjang sekolah SMK.

2. Tujuan Kepengawasan PAI

Secara umum tujuan pengawasan atau supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada dasarnya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga mengembangkan potensi kualitas guru39.

Tujuan kepengawasan adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas 40. Dalam pendapat yang lain, menurut Muchtar dan Iskandar yang dikutip oleh

Jamal Ma‟mur Asmani yang menyatakan bahwa tujuan pengawas pendidikan menjadi 4 bagian, yaitu:

“(1) membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi sekolah lainnya untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik- baiknya, (2) agar guru dan pegawai administrasi lainnya berusaha melengkapi kekurangan-kekurangan mereka dalam penyelenggaraan

39

Piet A.Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta 2000, 19.

40

Piet A.Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta 2000, 20.

43

pendidikan, termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar dan mengajar yang baik, (3) bersama- sama berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode- metode baru demi kemajuan proses belajar mengajar yang baik, dan (4) membina kerja sama yang harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah”41.

Pengawasan merupakan kegiatan yang membantu memperbaiki dan meningkatkan dalam pengelolaan Pendidikan Agama Islam di sekolah dan madrasah dengan tujuan agar tercipta kondisi belajar mengajar yang sebaik- baiknya. Dalam melakuakan pengawasan, pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum terdapat dua macam pengawas mata pelajaran pendidikan agama Islam pada TK, SD, SLB serta pengawas sekolah mata Pelajaran Agama Islam SLTP, SMU/K. Sedangkan pada sekolah RA, MI dan MD awaliyah diawasi oleh pengawas sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama RA, MI, MD Awaliyah42.

Dari tujuan tersebut maka sudah jelas bahwa pengawas pendidikan agama Islam mengemban tugas dan amanat dua lembaga yang berbeda yaitu membantu pencapaian tujuan pendidikan agama Islam di sekolah umum dan pengelolaan pendidikan pada madrasah.

Adapun dalam tujuan pengawas Pendidikan Agama Islam dan tanggung jawab kepengawasannya pada satuan pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah/madrasah dan guru/pendidik dalam menyusun perangkat pembelajaran dan melaksanakan kegiatan akademis.

41 Jamal Ma‟mur Asmani,

Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta: Diva Pers, 2012, 30.

42

Departemen Agama RI, Profesionalisme Pelaksanaan Pengawas Pendais Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,2003, 6-7.

44

b. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah/ madrasah, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengelolaan administrasi/manajerial madrasah.

c. Memberikan masukan, bahan pertimbangan, dan rekomendasi kepada kepala kantor Kementerian Agama untuk mengambil kebijakan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. d. Memberikan masukan, bahan pertimbangan, dan rekomendasi kepada kepala Kantor Kementerian Agama tentang peningkatan jenjang dan karier guru dan kepala sekolah/madrasah pada jenjang yang lebih tinggi.

Dengan demikian pengawas ini untuk meningkatkan situasi dan proses belajar mengajar berada dalam rangka tujuan pendidikan nasional dengan membantu guru untuk lebih memahami mutu, pertumbuhan, dan peranan sekolah untuk mencapai tujuan dimaksud. Secara umum pengawas bertujuan membantu guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik dalam melaksanakan pengajaran.

3. Fungsi Kepengawasan PAI

Menurut Swearingen yang dikutip Sahertian bahwa fungsi supervisi/pengawasan adalah sebagai berikut :

1)mengkoordinasi semua usaha sekolah 2)memperlengkapi kepemimpinan sekolah 3)memperluas pengalaman guru-guru 4)menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

5)memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus 6)menganalisis situasi belajar mengajar

45

8) memberikan wawasan yang luas dan terintegrasi dalam merumuskan, tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru- guru43.

Dalam hal ini pengawas PAI bertanggung jawab untuk melaksanakan melaksanakan tugas kepengawasan. Keberadaan pengawas sekolah / satuan pendidikan memegang peranan penting dalam membina dan mengembangkan kemampuan profesional tenaga pendidik(guru) agar sekolah yang dibinanya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas PAI sekolah berfungsi sebagai supervisor pendidikan dengan tugas melaksanakan pengawasan akademik.

Pada hakekatnya pengawasan akademik adalah bantuan profesional kepada guru agar guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat mempertinggi hasil belajar siswa.. Oleh sebab itu untuk dapat melaksanakan tugas pengawasan, pengawas PAI harus memahami wewenang, tanggung jawab dan tugasnya sebagai pengawas.

4. Wewenang dan Tanggung Jawab Serta Tugas Pengawas PAI

Dalam Peraturan Menteri Agama RI No. 2 tahun 2012 bab III tanggung jawab dan wewenang pasal 5 ayat 2 pengawas bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas perencanaan, proses, dan hasil pendidikan dan/atau pembelajaran PAI pada TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan/atau SMK. Kemudian, ayat 4 menjelaskan pengawas PAI berwenang:

1) Memberikan masukan, saran, dan bimbingan dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dan/atau pembelajaran PAI kepada kepala sekolah atau instansi yang membidangi urusan pendidikan di Kabupaten/Kota

43

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta 2000, 21.

46

2) Memantau dan menilai kinerja guru PAI serta merumuskan saran tindak lanjut yang diperlukan

3) Melakukan pembinaan terhadap guru PAI

4) Memberikan pertimbangan dalam penilaian pelaksanaan tugas guru PAI kepada pejabat yang berwenang, dan

5) Memberikan pertimbangan dalam penilaian pelaksanaan tugas dan penempatan guru PAI kepada kepala sekolah dan pejabat yang berwenang44.

Selain memiliki tanggung jawab sebagai supervisor dalam bidang akademik, pengawas PAI juga mempunyai peranan yang harus dijalankan, yaitu;

1) Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalan-persoalan dan kebutuhan murid, serta membantu guru dalam mengatasi persoalan.

2) Membantu guru dalam menghadapi kesulitan dalam mengajar

3) Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan orientasi. 4) Membantu guru dengan memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik

dengan menggunakan dengan berbagai metode mengajaryang sesuai dengan sifat materinya.

5) Membantu guru memperkaya pengalaman mengajar, sehingga suasana pengajaran bisa menggembirakan anak didik.

6) Membantu guru mengerti makna dari alat-alat pelayanan.

7) Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam pelaksanaan tugas madrasah pada selurug staf.

8) Member pelayanan kepada guru agar dapat menggunakan seluruh kemampuannya dalam pelaksanaan tugas.

9) Memberikan pimpinan yang efektif dan demokrasi45.

Selanjutnya, dalam PMA No. 2 tahun 2012 tentang pengawas madrasah dan pengawas PAI pada sekolah bab II tentang tugas dan fungsi pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa pengawas PAI pada sekolah meliputi pengawas PAI pada TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan/atau SMK. Selanjutnya Pasal 3 ayat (2)menyebutkan bahwa pengawas PAI mempunyai tugas melaksanakan pengawasan PAI di sekolah, diikuti pasal 4

44

Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2012 Bab III Pasal 5.

45

NgalimPurwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, 122.

47

yang menjelaskan bahwa pengawas PAI pada sekolah mempunyai tugas dan fungsi melakukan:

1)Penyusunan program pengawasan PAI

2)Pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan profesi guru PAI 3)Pemantauan penerapan standar nasional PAI

4)Penilaian hasil pelaksanaan program pengawasan, dan 5)Pelaporan pelaksanaan tugas kepengawasan46

Berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas pengawas PAI sebagai supervisor akademik adalah memberikan segala bimbingan dan segala bantuan kepada para guru guna memajukan pendidikan di madrasah. Dengan demikian jelas bahwa tugas pengawas berfungsi untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Dalam PMA No. 2 tahun 2012 dengan revisinya (PMA No. 31 tahun 2013) tentang pengawas madrasah dan pengawas PAI pada sekolah bahwa standar pengawas ini terdiri dari dua bagian, yaitu kualifikasi dan kompetensi. Adapun kualifikasi pengawas PAI diterangkan dalam bab IV tentang kualifikasi pasal 6 yaitu berkaitan dengan aspek latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, jabatan fungsional yang disandangnya serta batas usia pengawas (lihat selengkapnya pada lampiran tentang PMA No. 2 tahun 2012).

Selanjutnya, pembahasan mengenai kompetensi pengawas PAI tertulis dalam bab VI tentang Kompetensi pasal 8 ayat (1)yang menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas PAI pada sekolah

46

48

adalah kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan dan kompetensi sosial.

Secara substantif, isi dari kelima kompetensi tersebut adalah : 1)Kompetensi kepribadian, yaitu menampilkan diri sebagai pengawas yang

bertanggung jawab, kreatif, ingin tahu hal baru dan memotivasi diri serta orang lain dalam bekerja

2)Kompetensi supervisi akademik, yaitu menguasai konsep, prinsip, teori dasar dan karakteristik proses pembelajaran PAI serta membimbing dan memotivasi guru baik dalam pengembangan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas

3)Kompetensi evaluasi pendidikan, yaitu menguasai konsep dan prinsip penelitian dalam pendidikan dan aplikasinya untuk memantau dan menilai kerja sekolah, kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya serta memanfaatkan hasil untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran

4)Kompetensi penelitian dan pengembangan, yaitu menguasai pendekatan, metode dan jenis penelitian pendidikan agar dapat merencanakan, melaksanakan, menulis laporan hasil penelitian serta membina guru dalam melaksanakan penelitian.

5)Kompetensi sosial, yaitu mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan diri dan aktif dalam organisasi profesi pengawas.

49

Beban kerja pengawas sekolah merupakan bagian dari jam kerja sebagai pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37,5 jam kerja (60 menit) dalam 1 minggu melaksanakan kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian dan pembimbingan di sekolah binaan. Beban kerja pengawas untuk mencapai 37,5 jam per minggu dapat dipenuhi melalui kegiatan tatap muka dan non tatap muka.

Senada dengan aturan Kemendiknas sebagaimana tersebut di atas, maka melalui PMA No. 2 Tahun 2012 juga menyebutkan pada bab VII pasal 10 ayat (1) bahwa beban kerja pengawas PAI ekuivalen dengan 37,5 jam per minggu, termasuk pelaksanaan pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembimbingan di madrasah/sekolah. Selanjutnya, pada ayat (4) menjelaskan bahwa penetapan satuan pendidikan sebagai binaan pengawas PAI pada sekolah ditentukan oleh kantor kementerian Agama Kabupaten/Kota atas pertimbangan ketua Pokjawas (kelompok kerja pengawas) tingkat Kabupaten/Kota47.

Adapun sasaran pengawasan mata pelajaran, terdapat perbedaan signifikan antara antara Permenpan RB No. 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan angka kreditnya dan PMA No. 2 tahun 2012.Pada Permen tersebut, batasan jumlah guru SMP yang dibina sedikitnya 40 sampai 60 guru.Dengan munculnya batasan maksimal ini, diharapkan pengawas dapat mengoptimalkan program pemberdayaan guru

47

50

sehingga menemukan bibit guru berprestasi yang berdampak pada pengembangan institusi sekolah itu sendiri.

Hal ini berbeda dengan PMA No. 2 tahun 2012 pada bab VII pasal 10 ayat (3) pengawas PAI melaksanakan tugas pengawasan terhadap paling minimal 20 guru PAI pada TK, SD, SMP dan/atau SMA.Selanjutnya ayat (5) yang terakhir dari bab ini menguraikan bahwa beban kerja minimal sebagaimana tercantum pada ayat (1) tidak terpenuhi, karena tidak terdapat jumlah minimal satuan pendidikan atau guru PAI pada sekolah sebagaimana pada ayat (3), maka kepala kantor kementrian Agama Kabupaten/Kota dapat menetapkan beban kerja minimal pengawas PAI pada sekolah di wilayahnya.Demikian juga pada buku kerja pengawas sekolah Kemendiknas tahun 2011 menyebutkan bahwa pengawas SMK paling sedikit mengawasi dan membina paling sedikit 7 satuan pendidikan dan/atau 40 guru mata pelajaran/kelompok mata pelajaran.

Melihat peta sasaran sekolah di atas (menurut PMA dan Permenpan RB), ternyata tidak ada batasan maksimal dalam pelaksanaannya. Implikasinya adalah berapapun jumlah guru yang dibina tidak menjadi masalah karena tidak adanya aturan baku tentang jumlah maksimal guru binaannya. Oleh karena itu, kreatifitas dan inovasi pengawas dalam mengelola guru binaan mutlak diperlukan agar semua guru PAI di sekolah bisa tertangani dengan baik.

Pengawas Pendidikan Agama Islam sebagai personil yang diberi tanggung jawab dan wewenang penuh untuk melaksanakan pengawasan

51

akademik dan manajerial pada bidang Pendidikan Agama Islam adalah merupakan tangan panjang dari Kementerian Agama yang bersentuhan langsung dengan guru Pendidikan Agama Islam. Pemberdayaan pengawas Pendidikan Agama Islam dalam monitoring dan evaluasi tentang sejauhmana ketercapaian tiga tema sentral Pendidikan Agama Islam serta pembinaannya dapat mengefisiensikan atas manajemen pendidikan nasional. Di pihak pengawas Pendidikan Agama Islam sendiri kini semakin dihadapkan dengan tantangan tuntutan kualitas Pendidikan Agama Islam yang didambakan oleh masyarakat. Pesatnya tuntutan peningkatan kompetensi dan pengembangan profesional secara umum seharusnya direspon pengawas Pendidikan Agama Islam dengan baik. Terlebih bila dihubungkan dengan era perdagangan bebas yang menuntut dunia pendidikan di Indonesia peka terhadap tuntutan kualitas berstandar internasional.

Dokumen terkait