• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN

1. Profil SMK Negeri 1 Salatiga

a. Sejarah Berdirinya SMKN 1 Salatiga

Pada tahun 1967 di Salatiga belum ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, sehingga pada tahun yang sama di bentuk panitia pendiri SMEA Negeri yang diketahui Wali Kota Madya Salatiga (Letkol S. Soegiman) berdasarkan izin Kepala Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah No. IDPE/435/D/67, tanggal 17 Januari 1967.

71

Melalui surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 191/UUK-3/1969 tanggal 25 Mei 1968, yang memberi peningkatan status persiapan menjadi Negeri. Pada tahun berikutnya SMEA Negeri Salatiga di beri kesempatan untuk menempati gedung bangsal kesenian milik SPG Negeri Salatiga. Pada tahun 1970 SMEA Negeri Salatiga mendapat pinjaman 4 lokal milik SMA Negeri I Salatiga.

Pada tahun 1973 SMEA Negeri mendapat ijin dari Walikota Madya Salatiga, untuk menempati gedung bekas sekolah Cina milik BAPERKI yang digunakan proses belajar mengajar. Mula-mula gedung yang hanya terdiri dari enam lokal di sebelah barat beserta aula yang sekarang digunakan untuk menyimpan barang inventaris (meja kursi guru). Pada awalnya aula tersebut di sekat-sekat 3 lokal untuk mencukupi ruang belajar dan sebagian untuk ruang guru/ ruang Tata Usaha (TU).

Pada tahun 1986 jumlah kelas menjadi 15 lokal dengan diikuti perkembangan alat-alat teori maupun praktik siswa serta tempat sepeda, lapangan volly ball, rehab lapangan tenis dan pagar keliling. Pada akhirnya gedung SMEA Negeri Salatiga selesai dibangun oleh Negara. Gedung tersebut terletak di Desa Kembangarum yang menempati areal tanah seluas 15.000 m2.

Pada awal tahun 2000 kepala sekolah bersama 1 orang wakil kepala sekolah di undang workshop di PPPG Jakarta selama 1 minggu, dan di minta memaparkan bagaimana keadaan SMK 1 Salatiga berkenaan dengan kemampuan yang ada, tantangan, hambatan dan peluang ke depan. Berawal dari workshop tersebut, pada 2001, SMK Negeri 1 Salatiga di undang oleh Direktorat

72

Kemendikbud. Berdasarkan kesepakatan rapat staf pimpinan program keahlian penjualan disepakati untuk di angkat mewakili SMK 1 sebagai program keahlian berstandar Nasional. Asistensi manajemen sebanyak 3 kali selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada tahun 2001, 2002, dan 2003.

Pada saat itu, petugas yang hadir adalah instruktur (widya iswara) program keahlian penjualan dari PPPG Sawangan Jakarta. Pada awal tahun pelajaran 2003-2004 kepala sekolah di undang lagi ke Jakarta oleh Direktur Pendidikan Menengah Dan Kejuruan untuk mengikuti workshop SMK se- Indonesia. Jumlah sekolah yang di undang pada tahap 1 tersebut 40 sekolah.

Pengembangan SMKN 1 menjadi SMK besar pada tahun pertama 2004- 2005 menerima 10 kelas, terdiri dari akuntansi 2 kelas, tata boga 2 kelas, dan tata kecantikan 1 kelas. Pada tahun kedua dan ketiga (2005-2006 dan 2006-2007) penerimaan siswa baru sebanyak 12 kelas, masing-masing program keahlian 2 kelas, sehingga komposisinya, kelas III 10 kelas, kelas II 12 kelas dan kelas I 12 kelas, total kelas di SMK Negeri saat ini 34 kelas. Mulai tahun pelajaran 2014/2015 menambah jumlah kelas: kelas X ada 13,kelas X1 ada 13, kelas X11 ada 12 sehingga jumlah keseluruhan 38 kelas.

a. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 1) Visi Sekolah

“Menghasilkan lulusan yang beriman, kompeten, dan kompetitif serta

berwawasan lingkungan”.

2) Misi Sekolah

73

-Mendidik peserta didik menjadi warga negara yang bertanggungjawab dan berkarakter.

-Mendidik peserta didik, mampu menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan, lingkungan dan seni.

-Mendidik dan melatih peserta didik memiliki ketrampilan sesuai kompetensi keahliannya.

-Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha.

-Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.

3) Tujuan Sekolah a).Tujuan Umum

-Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-Menghasilkan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, bertanggungjawab serta peduli terhadap lingkungan.

-Menghasilkan lulusan yeng memiliki pengetahuan, sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

b).Tujuan Khusus

-Menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan kerja di dunia usaha, dunia industri sesuai dengan kompetensi keahliannya.

-Menghasilkan lulusan yang mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam kompetisi, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan siap mengembangkan sikap profesional pada kompetensi keahliannya.

74

-Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan semangat wira usaha. Tenaga pengajar SMKN 1 saat ini berjumlah 93 orang guru yang terdiri dari 87 orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 6 orang guru honorer (GTT) yang data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 3.01

Keadaan Guru SMK Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/201575

No Status / Jenjang Pendidikan Jenis kelamin Jumlah Ket L P 1. PNS 30 57 87 2. GTT 5 1 6 3 Sertifikasi 33 57 90 4. Non Sertifikasi 2 1 3 5 Strata 1 25 53 78 6. Strata 2 10 5 15

Dari 93 orang guru tersebut terdapat empat guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang secara langsung menjadi tanggung jawab pengawas pendidikan Agama Islam. Sedangkan 89 orang guru mata pelajaran umum menjadi tanggung jawab pengawas umum termasuk pembinaan kepala sekolah.

Selanjutnya dilihat dari latar belakang pendidikan guru Pendidikan Agama Islam tersebut, terdapat 2 orang guru Pendidikan Agama Islam yang sudah menyelesaikan pendidikan strata dua (S2) dan dua orang guru PAI sudah menyelesaikan pendidikan strata satu (S1). Sebagai persyaratan kompetensi

75

Tata Usaha, Data Dokumentasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK Negeri 1 Salatiga, Sela sa 21 April 2015.

75

profesional guru, keempat guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut juga sudah memiliki sertifikat pendidik sesuai mata pelajaran yang diampu sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.02

Keadaan Guru PAI SMK Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/201576

No Status / Jenjang Pendidikan Jenis kelamin Jumlah Ket L P 1. PNS 2 1 3 2. GTT - 1 1 3 Sertifikasi 2 2 4 4. Non Sertifikasi - - - 5 Strata 1 2 2 6. Strata 2 2 - 2

Berdasarkan data tersebut dilihat dari segi latar belakang pendidikan dan sertifikasi pendidik dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru PAI SMKN 1 Salatiga sudah cukup memadai. Terbukti keempat guru mata pelajaran PAI tersebut rata-rata sudah berijasah strata satu dan bahkan sudah ada yang berijasah strata dua serta semuanya sudah memiliki sertifikat pendidikan Agama Islam, sehingga memungkinkan dapat membantu kelancaran tugas supervisor atau pengawas Pendidikan Agama Islam.

b. Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam rangka mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta didik,

76

Tata Usaha, Data Dokumentasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK Negeri 1 Salatiga, Sela sa 21 April 2015.

76

tentu perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Sarana dan prasarana pendidikan sebagai bagian dari komponen penyelenggaraan pendidikan yang tidak kalah pentingnya dengan komponen pendidikan lainnya. Ketersediaan sarana dan prasarana baik sarana utama maupun sarana penunjang sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran. Pada tahun pelajaran 2014/20115, SMK Negeri 1 Salatiga memberlakukan kurikulum 2013. Dalam pemberlakukan kurikulum tersebut ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sangat penting untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran bagi siswa. Keberadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Negeri 1 Salatiga dapat dlihat dari tabel berikut ini:

Tabel : 3. 03

Keadaan sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Salatiga77

NO. JENIS PRASARANA JUMLAH

RUANG JUMLAH RUANG KONDISI BAIK JUMLAH RUANG KONDISI RUSAK KATEGORI KERUSAKAN RUSAK RINGAN RUSAK SEDANG RUSAK BERAT 1 Ruang Teori 39 39 2 Perpustakaan 1 1 3 R. BK 1 1 4 R. Lab Komp 5 R. Lab. B.Inggris 1 1 R.Lab. Komputer 1 1 7 R. Lab Perkantoran 1 1 8 R. Kepala Sekolah 1 1 9 R. Guru 1 1 10 R. Tata Usaha 1 1 77

Tata Usaha, Data Dokumentasi Sarana dan Prasarana Pendidikan SMK Negeri 1 Salatiga, Selasa 21 April 2015.

77 11 R. Lab Akuntansi 1 1 12 R. Lab.Pemasaran 1 1 13 Tempat Beribadah 1 1 14 R. UKS 1 1 15 Jamban 2 2 16 Gudang 1 1 17 R. Tata busana 1 1 18 R. Tata Boga 1 19 R. Tata Kecantikan 1 1 20 R. Ava 1 1 21 R. pengadaan 1 1 22 R. Model kantor 1 1 23 R. Rapat 1 1 24 R. Aula serba guna 1 1 25 R. pramuka 1 1 26 R. OSIS 1 1 27 R. Toko 1 1 28 R. gudang 1 1 29 R. Kantin 1 30 Lap.upacara 1 1 31 R.Basket 1 1 32 R. Mushola 1 1

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa SMK Negeri 1 memiliki 39 ruang teori/kelas, 1 ruang untuk TU, 1 ruang pimpinan atau kepala sekolah, 10 ruang untuk laboratorium komputer, fasilitas olah raga, gudang, tempat ibadah dan ruang untuk perpustakaan dan beberapa sarana pembelajaran lainnya.

Keberadaan sarana dan prasana pendidikan yang terdapat di SMKN 1 Salatiga tersebut sangat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah.

78

Demikian pula tersedianya fasilitas pendidikan tersebut juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Dokumen terkait