PELAKSANAAN DAN OPERASI
Tingkat 5 : Formulir dan Catatan Sistem Manajemen Lingkungan
D. Prosedur Spesifik atau Instruksi Kerja pada Proses atau Aktivitas Kegiatan
5.6 Pengendalian Operasional (Operation Control)
Operasi dan aktivitas perusahaan memerlukan pengendalian untuk memastikan bahwa kebijakan lingkungan telah dilakukan dan tujuan serta target lingkungan telah tercapai. Karena operasi dan aktivitas perusahaan merupakan proses yang kompleks dan aspek lingkungan merupakan hal yang signifikan maka pengendalian ini memerlukan sebuah prosedur. Prosedur ini dapat membantu organisasi untuk memastikan kesesuaian dengan perundangan dan memiliki kinerja lingkungan yang konsisten. Prosedur ini juga dapat mengendalikan kemungkinan terjadinya penyimpangan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan. Prosedur tersebut juga berfungsi untuk mengidentifikasikan aspek lingkungan dari barang dan jasa yang digunakan oleh organisasi.
Kegiatan operasi yang terdapat dalam prosedur telah diidentifikasikan dan direncanakan sesuai dengan aspek penting lingkungan. Kegiatan operasi tersebut seharusnya konsisten dengan kebijakan, tujuan, dan target lingkungan. Pengendalian operasional dapat mengambil berbagai bentuk, seperti prosedur, instruksikerja, pengendalian secara fisik, penggunaan tenaga-tenaga terlatih atau kombinasi darisemua itu. Pilihan metode pengendalian spesifik tersebut tergantung dari berbagai faktor,seperti keterampilan dan pengalaman dari orang yang melakukan operasi
DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -
No. Revisi : -
Tanggal : 13-08-2021
5-27 tersebut dankompleksitas serta tingkat kepentingan lingkungan dari operasi tersebut.Suatu pendekatan yang umum dipakai untuk menetapkan pengendalian operasionaltermasuk:
a) memilih metode pengendalian;
b) memilih kriteria operasi yang dapat diterima;
c) menetapkan prosedur, sesuai kebutuhan, yang menentukan bagaimana operasi yang akan direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan; dan
d) mendokumentasikan prosedur tersebut, sesuai kebutuhan, dalam bentuk instruksi, tanda, formulir, video, foto-foto dan sebagainya.
Selain prosedur, instruksi kerja, dan mekanisme pengendalian lainnya, pengendalian operasional termasuk ketentuan untuk pengukuran dan evaluasi serta untuk penentuan apakah kriteria operasi dipenuhi. Organisasi dapat memilih prosedur untuk meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan pengendalian secara konsisten. Pengendalian operasional dapat menjadi komponen yang penting dari program lingkungan organisasi. Pengendalian operasional sebaiknya disampaikan dalam pelatihan kepada orang-orang yang telibat dalam fungsi pengendalian untuk memastikan bahwa pengendalian operasional sesuai yang direncanakan.Diagram pengendalian operasional pada PT Dwijaya Maunggal terdapat pada Gambar 5.5:
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun prosedur untuk mengendalikan operasi sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan proses yang dapat menimbulkan aspek lingkungan yang memiliki dampak signifikan pada lingkungan dan kemudian mempertimbangkan tipe dan metode pengendalian yang dibutuhkan untuk mencegah atau mengelola dampak tersebut.
2. Menyiapkan sketsa prosedur dan mengkaji ulang prosedur tersebut dengan beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa prosedur akurat dan dapat diterapkan. Gambar 5.5 Diagram pengendalian operasional pada PT Dwijaya Maunggal
DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -
No. Revisi : -
Tanggal : 13-08-2021
5-28 Gambar 5.5 Diagram pengendalian operasional pada PT Dwijaya Manunggal Dalam memenuhi persyaratan elemen-elemen tentang pengendalian operasional PT Dwijaya Maunggal menyusun prosedur pengendalian operasional beserta format bentuk Pengoperasian WWTP PT Dwijaya Manunggal adalah sebagai berikut:
Proses :
1. Siapkan bahan kimia penunjang proses pengoperasian unit STP, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/02
2. Lakukan Pembersihan Grit Chamber, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/03 3. Lakukan Pengoperasian FOG Trap, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/04
4. Lakukan Pengoperasian Unit Biological treatment, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/05 5. Lakukan Perawatan equipment STP, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/06
Akhir :
1. Lakukan pembersihan area kerja,
2. Catat kegiatan kerja pada form Pencatatan Monitoring Operasional STP (FM/ROYAL/STP/01),
3. Jika terjadi kerusakan alat kerja, agar menghubungi bagian terkait untuk segera dilakukan perbaikan
Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
Pemantauan Verifikasi Tindakan perbaikan
Aktifitas Organisasi PT Dwijaya Manunggal (Pusat Perbelanjaan)
DOKUMEN MANUAL
Tanggal : 13-08-2021
5-29 5.7 Kesiapsiagaan Dan Ketanggapdaruratan (Emergency Preparedness And Response) Kesiagaan dan tanggap darurat adalah tanggung jawab setiap organisasi untuk menetapkannya yang sesuai untuk kebutuhan organisasi. Dalam penetapan prosedurnya, organisasi tersebut sebaiknya memasukkan pertimbangan sebagai berikut:
a) sifat dari bahaya di lapangan.
b) skala dan tipe yanng hampir sama dari suatu situasi darurat atau kecelakaan yang paling mungkin terjadi;
c) potensi situasi darurat atau kecelakaan pada suatu fasiltas yang berdekatan;
d) metode yang paling tepat untuk menanggapi suatu kecelakaan atau situasi darurat;
e) langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan;
f) pelatihan personil tanggap darurat;
g) tanggung jawab dan pengoperasian pada situasi darurat;
h) jalur evakuasi dan tempat-tempat berkumpul yang aman;
i) daftar personil kunci dan badan perbantuan termasuk data kontak yang rinci (seperti, pemadam kebakaran);
j) kemungkinan bantuan dari organisasi tetangga/sekitar;
k) perencanaan komunikasi internal dan eksternal;
l) mitigasi dan tindakan tanggap untuk tipe-tipe kecelakaan dan situasi darurat yang berbeda;
m) kebutuhan untuk proses evaluasi setelah kecelakaan untuk menetapkan dan menerapkan tindakan koreksi dan pencegahan
n) uji berkala terhadap prosedur tanggap darurat
o) informasi mengenai bahan berbahaya dan beracun, termasuk dampak potensil dari setiap bahan terhadap lingkungan dan tindakan yang dilakukan dalam setiap kecelakaan yang terjadi;
p) rencana pelatihan dan uji efektivitas; dan
q) proses evaluasi setelah kecelakaan untuk menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
Persiapan terhadap situasi bahaya atau bencana perlu ditetapkan untuk menanggapi kejadian yang tidak direncanakan. PT Dwijaya Manunggal memiliki prosedur untuk mengidentifikasi potensi situasi darurat dan kecelakaan, yang dapat menimbulkan dampak lingkungan, serta bagaimana
DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -
No. Revisi : -
Tanggal : 13-08-2021
5-30 organisasi akan bertindak dalam situasi tersebut, seperti yang disyaratkan oleh elemen SML. Usaha penanggulangan keadaan darurat tersebut bertujuan untuk meminimalkan cidera dan korban jiwa, kerusakan harta benda dan pencemaran terhadap lingkungan. Prosedur menghadapi keadaan darurat dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Organisasi harus mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi kecelakaan dan keadaan darurat yang potensial, untuk menanggapi, mencegah serta untuk menghilangkan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
2. Prosedur tersebut harus diuji untuk menilai kelengkapan prosedur dan kevalidan prosedur. Uji coba prosedur kesiagaan dan tanggap darurat tidak harus melibatkan masyarakat sekitar, tergantung kondisi spesifik lokasi dimana organisasi berada.
Oleh karenanya, kesiagaan terhadap situasi darurat hanya dapat dilakukan dengan pelatihan terus menerus, simulasi-simulai di lapangan, pemeliharaan alat-alat secara prima, dan uji coba alat-alat secara periodik.
Suatu kondisi darurat adalah keadaan yang belum terjadi dan diharapkan tidak terjadi tetapi jika tidak ada persiapan yang memadai dalam arti tata cara, peralatan, manusia maka dalam banyak kasus keadaan darurat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi suatu jenis kondisi darurat harus dikuasai walaupun hal tersebut tidak pernah terjadi.Dengan daftar potensi darurat, perusahaan mengetahui jenis-jenis dampak dan sumbernya sehingga dapat dibuat skenario penangananannya jika hal itu terjadi.
Latihan dan gladi resik secara berkala akan dilakukan untuk memastikan bahwa prosedur kesiagaan dan ketanggapan darurat yang dibuat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan terhadap penaggulangan potensi keadaan darurat yang mungkin terjadi. Prosedur tersebut memuat tindakan pencegahan pencemaran dan usaha mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
Prosedur kesiagaan dan ketanggapan darurat ini akan ditinjau ulang dan diperbaiki secara berkala.
Prosedur ini juga telah diuji coba dengan cara dipratekkan. Perbaikan prosedur tersebut dilakukan setelah kecelakaan atau kejadian darurat sesungguhnya. Untuk menghindari terjadinya resiko atau keadaan yang tidak berkaitan terkait kondisi operasional perusahaan, PT Dwijaya Manunggal telah
DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -
No. Revisi : -
Tanggal : 13-08-2021
5-31 membuat beberapa petunjuk manual mengenai penggunaan alat kerja maupun prosedur–prosedur kerja.
Elemen SML mengharuskan organisasi mempunyai suatu prosedur yang digunakan sebagai menghadapi bahaya darurat yang efektif pelaksanaannya dan dapat meminimisasi dampak lingkungan yang ditimbulkan pada saat terjadi keadaan darurat dan setelah kedaan darurat terjadi.
Di bawah ini adalah prosedur menghadapi keadaan darurat dan model daftar peralatan pencegahan dan pengelolaan kedaruratan. Uraian prosedur kesiapsagaan dan ketanggapan darurat di PT Dwijaya Manunggal sebagai berikut:
1. Apabila terjadi keadaan darurat di suatu tempat keria, Supervisor membunyikan alarm atau isyarat lainnya agar diketahui oleh karyawan dan menghubungi lembaga atau petugas keadaan darurat terkait sesuai dengan jenis keadaan darurat yang terjadi.
2. Penanggung jawab keadaan darurat memberi petunjuk, instruksi sesuai jenis keadaan darurat yang perlu diambil dalam penanggulirrgan keadaan darurat termasuk evakuasi bila diperlukan.
3. Sebelum pemulihan dilakukan, koordinasikan terlebih dahulu dengan Tim Tanggap Darurat (Tim Komunikasi) apakah pemulihan sudah dapat dilaksanakan.
4. Apabila pemulihan telah disetujui untuk dilaksanakan, maka lakukan pemulihan keadaan sebagaimana mestinya.
DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -
No. Revisi : -
Tanggal : 13-08-2021
6-1