• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN ULANG MANAJEMEN

7.2 Rekomendasi SML Berikutnya

7.1 Tindak Lanjut Hasil Audit

Apabila penerapan sistem manajemen tersebut berdasarkan hasil audit ternyata masih belum efektif, diperlukan adanya tindakan-tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran, dan hal tersebut menjadi wewenang dari manajemen puncak. Sebaliknya, apabila penerapan sistem manajemen tersebut dinilai telah sesuai dengan kebijakan lingkungan dan berjalan secara efektif karena telah tercapainya rencana, prosedur dan program, maka tinjauan manajemen selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam memutuskan dan mencari area-area dalam perusahaan yang masih membutuhkan upaya peningkatan pada siklus berikutnya. Hal ini dapat mengubah kebijakan, tujuan dan elemen-elemen SML lainnya sebagaimana yang disebutkan dalam standar.

Pada bagian inimenunjukkan adanya suatu persyaratan mengenai pentingnya pembuatan agendayang baik, sehingga evaluasi yang dilakukan dengan adanya informasi berdasarkan hasil audit menjadi lebih terjamin dalam pengambilan keputusan yang baik. Agenda tersebut dapat mencangkup mengenai evaluasi ketaatan terhadap peraturan dan perundangan tentang lingkungan yang berlaku, penerapan tindakan perbaikan dan pencegahan pencemaran, dan pelaksanaan peningkatan berkelanjutan melalui pencapaian tujuan dan sasaran.Segala deviasi dari ketiga komitment tersebut harus ditanggapi oleh manajemen puncak. Informasi lain yang dimuat dalam agenda antara lain yaitu hasil audit internal, laporan ketidaksesuaian, komunikasi dengan pihak eksternal khususnya terhadap keluhan-keluhan lingkungan dan masalah-masalah dari TM sebelumnya.

7.2 Rekomendasi SML Berikutnya

Tinjauan manajemen harus membahas mengenai hal-hal yang dibutuhkan terkait perubahan kebijakan lingkungan, tujuan dan elemen-elemen lain SML apabila dilakukan suatu perubahan berdasarkan hasil audit SML, perubahan keadaan dan komitmen terhadap peningkatan berkelanjutan. Perubahan-perubahan tersebut dibuat oleh tinjauan manajemen setelah mendapatkan umpan balik (feedback) dari hasil audit internal yang memberikan penilaian terakhir terhadap hasil pencapaian kinerja lingkungan sistem manajemen sehingga informasi yang diterima sangat faktual. Adanya peraturan yang semakin ketat dan keluhan dari masyarakat, maka

DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

No. Dokumen :

008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -

No. Revisi : -

Tanggal : 13-08-2021

7-3 persyaratan lingkungan dari pihak eksternal harus dijadikan dasar menetapkan ulang kebijakan lingkungan, orientasi SML dan sampai sejauh mana upaya peningkatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

SML merupakan suatu sistem manajemen yang dinamis sehingga apabila berdasarkan hasil dari tinjauan manajemen tersebut perlu dilakukan perubahan terhadap kebijakan lingkungan yang telah dibuat, maka standar menyarankan untuk dilakukan. Suatu komitmen formal tidak akan berarti apabila kenyataan yang terjadi dilapangan berbeda dengan kebijakan lingkungan yang ditetapkan dan diterapkan. Apabila didapatkan permasalahan, maka diperlukan usaha penekanan untuk perbaikan dan pencegahan pada tahun berjalan yang mana tinjauan manajemen memberikan suatu pertimbangan secara mendalam terhadap permasalahan tersebut yang sejalan dengan kebijakan lingkungan yang diterapkan dan menentukan sasaran lingkungan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahn tersebut untuk periode penerapan berikutnya.

DOKUMEN MANUAL SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

No. Dokumen :

008/ENG/SK/VIII/2021 No. Terbit : -

No. Revisi : -

Tanggal : 13-08-2021

iv

LAMPIRAN

RETROFIT STP Influent quality

MBBR - AEROBIC TANK

Overflow RAS Defoamer

SLUDGE TANK CLARIFIER

FLOW BOX

P3 Royal Plaza PT. Kalam Leverage Mulia

Pump

1 SUMP PIT

10 SLUDGE TANK Sludge tank merupakan bak penampung lumpur sementara sebelum di buang oleh mobil tinja.

11

12 EFFLUENT TANK

Chlorinator tank berfungsi sebagai bak disinfektasi. Air limbah olahan akan didisenfektasi dengan larutan kaporit untuk membutuh bakteri patogen seperti E. coli dan lainnya.

Bak proses akhir dengan bantuan pompa submersible, air hasil pengolahan sebagian akan di alirkan kedalam saluran pembuangan. Sebelum dibuang, flow meter (mechanical water meter analog) dipasang untuk mengetahui jumlah aliran effluent yang dibuang setiap harinya.

CHLORINATOR

Clarifier adalah sistem untuk pengendapan partikel flok (Activated Sludge/lumpur aktif).

Clarifier dilengkapi dengan scrapper untuk mengikis lumpur aktif yang mengendap di dasar bak ke lubang lumpur. Sebagian lumpur aktif akan dikembalikan ke dalam bak aerasi dan sebagian lagi akan di buang ke bak penampung lumpur (sludge tank).

MBBR-Aerobic tank memanfaatkan aerobic mikroorganisme (dengan oksigen) untuk mengurai organik konten/BOD. MBBR memanfaatkan biomedia-kaldness sebagai tempat menempelnya biofilm mikroorganisme untuk meningkatkan kapasitas pengolahan tangki.

Dengan bantuan blower dan diffuser, udara akan disuplai ke dalam tank untuk mencitakan kondisi aerobic. Screen ditambahkan di jalur aliran untuk mencegah biomedia terbawa keluar.

Deskripsi

Sump pit berfungsi sebagai bak pengumpul sementara air limbah yang dihasilkan sebelum dipompa menuju IPAL terpusat.

Bar screen adalah screen yang berfungsi untuk menangkap atau menyaring sampah padat yang berukuran besar plastik, tisu, kain dan lainnya. Jika tidak ditangkap, maka sampah tersebut dapat menyumbat pipa atau merusak mesin mekanik selanjutnya.

Grit chamber berfungsi untuk memisahkan partikel anorganik seperti pasir, batu kecil atau pecahan kaca yang dapat mengganggu proses selanjutnya.

FOG trap berfungsi untuk memisahkan fat, oil dan grease (minyak dan lemak) dari air limbah berdasarkan densitasnya. Alat micro-bubble generator (MBG) dipasang di FOG trap untuk menyuplai gelembung udara mikro yang dapat memisahkan konten minyak dan lemak terlarut dari air limbah. Minyak dan lemak akan terperangkap di atas permukaan dan air limbah yang berada di bawah akan mengalir menuju proses selanjutnya.

Equalization tank berfungsi untuk menghomogenkan aliran dan kualitas air limbah sebelum masuk ke proses biologi. Bak ini diaerasi oleh diffuser dan blower untuk mengaduk air limbah sehingga menjadi homogen.

Flow box befungsi untuk mengatur stabilisasi aliran air/flow rate sebelum masuk ke sistem biologi: anaerobic dan aerobic tank. Flow box dilengkapi oleh V-notch sebagai alat ukur flow rate.

Proses anaerobik memanfaatkan mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen (moleculer oxygen/anaerobik). Air limbah akan berkontak langsung dengan mikroorganisme anaerob yang berfungsi untuk menurunkan kadar organik terlarut atau BOD. Sistem Anaerobic ini dilengkapi oleh biomedia:bioball sebagai tempat menempelnya mikroorganisme. Adanya biomedia dapat meningkatkan jumlah mikroba anaerobic yang ada dan meningkatkan kapasitas/BOD load yang bisa diolah.

II. PROSES DESKRIPSI

No Proses

PROJECT OWNER CONTRACTOR

RETROFIT ROYAL PLAZA

P3 Royal Plaza PT. Kalam Leverage Mulia

TAHUN 2021

SEWAGE TREATMENT PLANT

Dokumen terkait