• Tidak ada hasil yang ditemukan

USAHA PENUNJANG DALAM PENGANGKUTAN LAUT A Sejarah Freight Forwarder

B. Pengertian dan Ruang Lingkup Freight Forwarder

42

Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Freight Forwarder berasal dari bahasa Inggris yang merupakan gabungan (kata majemuk) dari kata “freight” dan “warder”, lalu keduanya berakumulasi dan menjadi satu bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan, akhirnya membentuk suatu makna untuk tujuan tertentu, yang bermakna pengangkutan.43

Dalam bahasa Indonesia, freight itu diartikan dengan ongkos/uang tambang dan pengangkutan, mengangkut dan membawa. Lebih jauh dikatakan bahwa angkutan dan pengangkutan itu adalah pembawa barang (orang-orang) dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu sesuai dengan yang diinginkan pemiliknya. Selanjutnya forwarder berarti agen, ekspeditur, kantor ekspedisi, mengirimkan barang-barang dan pengiriman barang-barang. 44

Secara terminologi pengertian freight forwarder dapat dilihat dari Pasal 1 Keputusan Mentri Perhubungan No. 10 Tahun 1998 freight forwarder (Jasa Pengurusan Transportasi) merupakan usaha yang ditujukan untuk mewaikili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang mencakup kegiatan penerimaan, penyimpan dan, sortasi pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya

43

Yan Pramadya Puspa, Op.cit, hal. 129. 44

lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerima.45

Secara internasional Freight Forwarder yaitu perusahaan atau Badan Hukum yang menjalankan kegiatan dan usahanya untuk kepentingan umum dan masyarakat atau pemakai jasa, dengan memberikan pelayanan, mempersiapkan serta melaksanakan pengiriman sejumlah barang (milik orang lain), dengan memperoleh imbalan upah (kompensasi), dimana untuk maksud tersebut maka terhadap barang-barang dimaksud akan ditata sedemikian rupa pengapalannya secara teratur dan berkelompok dengan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap operasional dan sisten distribusi atau logistik pengapalan barang secara konsolidasi (grouping system) dan bertanggung jawab terhadap pengangkutan barang tersebut dari tempat penerimaan sampai ke tempat tujuan serta mengatur pengangkutannya sedemikian rupa baik pengapalan.46

Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa freight forwarder itu adalah setiap perusahaan atau badan yang menjalankan kegiatan dan usahanya untuk kepentingan umum dengan memberikan pelayanan, mempersiapkan serta melaksanakan pengiriman sejumah barang milik orang lain dengan memperoleh imbalan. Untuk maksud ini maka dilakukan pengapalan barang secara terencana,

45

Hal ini sejalan dengan ungkapan M. Noch Idris Ronosentono yang mengatakan bahwa freight forwarder adalah pelaksanaan pengiriman barang lewat penyelesaian dokumen di pelabuhan bongkar/muat, dengan menggunakan alat angkutan dari atau beberapa tempat pengiriman menuju satu atau beberapa tempat tujuan. Sedangkan yang dimaksud dengan forwarder adalah orang atau badan hukum yang melaksanakan pekerjaan forwarding itu. Hal ini juga sejalan dengan redaksi Pasal 1 SK Menhub No. PM/7/M/Phb-74, tentang pengusahaan dan penyelenggaraan ekspedisi muatan kapal laut dan lain-lain, Hasnil Basri Siregar, Himpunan

Peraturan Perundang-undangan tentang EMKL dan JPT, Kelompok Studi Hukum dan

Masyarakat Fak. Hukum USU, Medan, 1995, hal. 280, lihat juga M. Noch Idris Ronosentono,

Pengetahuan Dasar Tatalaksana Freight Forwarding, CV. Infomedika, Jakarta, 1997, hal. 42.

46

Suyono R.P., Pengangkutan Intermodal Eksport Import Melalui Laut, Edisi ke-2, Cetakan I, Penerbit PPM, Jakarta, 2003, hal. 51.

Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (Freight teratur dan bertanggung jawab, demikian juga dengan pemberian pelayanan sesuai dengan peraturan distribusi yang berlaku. Dengan hal ini barang-barang dimaksud akan dapat diberangkatkan dari tempat penerimaannya semula dan diantar sampai ke tempat tujuannya.47

Mengamati akan hal ini terlihat bahwa sistematisasi freight forwarder ini terkait dengan empat komponen, yaitu :48

Ruang lingkup Freight Forwarder adalah meliputi :

1). Pihak pelaku pengangkutan barang, yaitu mereka yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan forwarding itu.

2). Pihak pemilik barang, yaitu mereka yang memberikan amanah supaya barangnya diangkut ke tempat tujuan.

3). Properti yaitu barang yang diangkut.

4). Alat pengangkutan, yaitu sarana yang dipergunakan untuk mengangkut barang tersebut, misalnya bus, kereta api, kapal laut, pesawat terbang dan lain-lain. Hal ini pada umumnya dijumpai dalam transaksi jual beli, dimana tempat pembeli dan penjual berjauhan, lalu muncullah pihak tertentu yang menawarkan jasa angkutan/pengiriman. Dengan hal ini dapat dipahami bahwa bila ada orang mengangkut barangnya sendiri maka hal ini tidaklah termasuk dalam freight forwarder, karena tidak terpenuhinya satu unsur, yaitu pihak pelaku pengangkutan yang menawarkan jasa untuk melakukan pengiriman barang.

Freight Forwarder adalah perusahaan jasa pengurusan transportasi yang lingkup usahanya lebih luas dari perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL), Kalau EMKL menyelenggarakan cabang usaha yang berkaitan dengan urusan penyelenggaraan dokumen-dokumen pengapalan muatan, sedangkan di pihak lain perusahaan VEEM mengurusi kemasan barang yang akan dikapalkan, maka Freight Forwarder menyelenggarakan seluruh kegiatan tersebut secara terpadu.

49

47

CIFFA, Canadian International Freight Forwarder Association, Jld. I, CIFFA Course

Contribution, hal. 1. 48

Manual and Freight Forwarding, 1990, Economic and Social Commission for Asia and

the Pacific, United Nations, hal. 30.

49

1. Penerimaan barang 2. Penyimpanan barang 3. Sortasi. 4. Pengepakan barang 5. Pengukuran 6. Penimbangan

7. Pengurusan penyelesaian dokuman 8. Penerbitan dokumen angkutan 9. Penghitungan biaya angkutan

10. Mengurus klaim asuransi atas pengiriman barang

11. Penyelesaian tagihan dan biaya lain yang berkatian dengan pengiriman barang . Freight forwarder harus dapat mendisain dengan baik proses pengangkutan barang mulai dari mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerima dengan selamat, dengan kata lain proses penyelenggaraan pengangkutan yang dilakukan oleh freight forwarder adalah dengan sistem “door to door service”, yaitu mulai dari pintu gudang pemilik barang sampai pintu gudang penerima barang. Oleh karena itu pula sebenarnya, kerja-kerja Freight Forwarder ini termasuk dalam kategori pekerjaan yang menghendaki profesionalisme, dengan mengacu pada prinsip-prinsip manajemen modern dan bukan manajemen kekeluargaan yang cenderung mengacu pada prinsip-prinsip manajemen tradisional.50

Istilah Freight Forwarder tidak dijumpai di dalam KUHP maupun di dalam KUHD. Di dalam KUHD Buku I, Bab V Bagian II pasal 86 sampai dengan pasal 90 hanya mengatur mengenai apa yang disebut dengan “ekspeditur”. Pasal 86 ayat (1) KUHD berbunyi : “ ekspeditur adalah orang, yang pekerjaannya menyuruh orang lain untuk menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan dan barang-barang lainnya melalui daratan atau perairan”. Di sini jelas, bahwa ekspeditur menurut undang-undang hanya merupakan seseorang yang