• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Karangan Deskripsi

Menurut Semi (2003:41) Paragraf Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang obyek sehingga dapat memberi pengaruh sesintivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka

ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung obyek tersebut. Dalman (1992: 278), menjelaskan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang melukiskan kesan atau panca indra semata dengan teliti dan sehidup-hidupnya agar pembaca atau pendengar dapat melihat, mendengar, merasakan, meghayati dan menikmati seperti yang dilihat, didengar, dirasakan dan dihayati, serta dinikmati penulis.

Menurut Atmazaki (2006:88), Paragraf Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang melukiskan suatu objek (tempat, benda, dan manusia). Pembaca deskripsi seolah-olah ikut mencium, mendengarkan, meraba, merasakan, atau melihat segala sesuatu yang dideskripsikan. Jadi, tulisan deskripsi ini lebih bersifat memaparkan sesuatu benda, alam, atau manusia sebagaimana adanya.

Menurut Thahar (2008:36) Paragraf Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang sesuatu, berupa benda, tempat, suasana dan keadaan. Melalui karangan deskripsi pembaca dapat “melihat”, apa yang dilihat pengarang dalam karangan itu, “merasakan” dan “membaui” apa yang dirasakan dan dibaui oleh pengarang. Seakan-akan karangan deskripsi itu “hidup”, jika ditulis oleh seorang pengarang yang memiliki kemampuan dan pengamatan yang tajam serta pemilihan kata-kata yang atau perbandingan yang cocok.

Menurut Finoza (2008:233-247), Paragraf Deskripsi berarti bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Deskripsi ini berasal dari kata “describe” yang berarti menulis tentang, atau membeberkan hal. Dalam bidang karang mengarang, deskripsi dimaksudkan sebagai suatu karangan yang

digunakan penulis untuk memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan dan perasaannya.

Menurut Ermanto (2012:174) Paragraf Deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau mendeskripsikan suatu objek, benda, atau alam. Objek tersebut digambarkan dengan menggunakan kata-kata berdasarkan aspek ruang dan aspek kebendaan. Dalam karangan ini, penulis berusaha memunculkan kesan yang kuat kepada pembaca dengan cara meransang seluruh indra pembaca sehingga pembaca merasa betul-betul menyaksikan objek, benda, atau alam tersebut. Melalui karangan deskripsi ini, penulis menggambarkan suatu objek dengan beberapa paragraf deskripsi.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi merupakan sebuah bentuk tuilsan yang memaparkan atau menggambarkan perincian-perincian tentang suatu objek atau kejadian, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat atau merasakan apa yang dilukiskan oleh pengarang tentang sesuatu kepada pembaca.

b. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

Menurut Semi (2007:66-67) Ciri-ciri paragraf deskripsi yaitu: Pertama, deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. Kedua, deskripsi lebih mempengaruhi sensitivitas dan imajinasi. Ketiga, deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesutau yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan. Keempat, organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.

Menurut Keraf (2011:94), ciri-ciri paragraf deskripsi adalah (1) berisi tentang perincian-perincian sehingga objeknya terdapat didepan mata. (2) Dapat menimbulkan kesan dan daya khayal pembaca (3) berisi penjelasan yang menarik minat serta orang lain atau pembaca. (4) menyampaikan sifat dan perincian wujud yang dapat ditemukan dalam objek itu. (5) menggunakan bahasa yang cukup hidup, kuat, dan bersemngat kongkret.

Menurut Akhadiah (1997:7-31) ada tiga ciri-ciri paragraf deskripsi sebagai berikut. Pertama, memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan perasaannya kepada pembaca. Kedua, menggambarkan sifat, ciri, serta rincian wujud yang terdapat pada objek yang dilukiskan. Ketiga, sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas pada apa yang dilihat, didengar, dicium, diraba, tetapi juga dapat dirasa oleh hati dan pikiran, seperti rasa takut cemas tegang, jijik, sedih, dan haru.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disumpulkan bahwa karangan deskripsi memiliki ciri yang khas dari karangan lain. Ciri khas itu diantaranya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek, deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca, deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah, deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan, menggunakan bahasa yang lugas dan formal, organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.

c. Jenis-jenis Paragraf Deskripsi

Menurut Semi (2009: 58) membedakan paragraf deskripsi atas dua jenis, yaitu (1) deskripsi ekspositorik (deskripsi teknis), (2) deskripsi artistik bertujuan menjelaskan sesuatu dengan penandaan yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca. Bahasa yang digunakan. Kelima, penyampaian lebih banyak menggunakan susunan ruang Sebaliknya, deskripsi artistik penyajiannya gaya sastra bernuansa estetis.

Deskripsi adalah deskripsi yang mengarah kepada pembaca bagaikan berkenaan langsung dengan objek yang disampaikan, dengan jalan menciptakan sugesti atau impresi melalui keterampilan penyampaian dengan gaya memikat dan pilihan kata yang menggugah perasaan. Dengan kata lain, deskripsi artistik menciptakan suatu penghayatan terhadap suatu objek melalui imajinasi pembaca. Misalnya, penulis mendeskripsikan sebuah kamar kos yang kotor. Penulis memberi imajinasi bahwa dimana-mana unggukan kain kotor, bau yang menyengat karena piring dan serakan kertas yang tidak terpakai, sehingga pembacanya ikut melihat dan merasakan bagaimana bentuk sebuah kamar yang kotor tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa deskripsi ekspositorik menjelaskan secara terperinci dan sistematis. Sedangkan deskripsi artistik pemberian pengalaman kepada pembaca secara langsung objek yang di sampaikan.

d. Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi

Menurut Dalman (2014: 99), pada dasarnya, setiap jenis paragraf deskripsi memiliki langkah-langkah yang tidak jauh berbeda dan bahkan sama.jadi, yang berbeda adalah penyampaian isi dan tujuannya. Adapun langkah-langkah dalam menulis paragraf deskripsi adalah sebagai berikut.

Pertama, menentukan topik (tema). Kedua, menentukan tujuan. Ketiga, mendapatkan data yang sesuai dengan topik. Keempat, membuat paragraf Kelima, mengembangkan paragraf menjadi paragraf deskripsi.

Semi (2003:42) menyatakan bahwa ada dua langkah menulis paragraf deskripsi. Pertama, pilih dan perhatikan detail dengan teliti. Pilihlah detail yang memang sangat baik untuk dipaparkan. Detail harus disusun dengan sistematis. Jika mendeskripsikan tempat dimana seseorang berada sekarang, penulis harus detail dengan pilihan yang diperhitungkan dengan sadar. Maksudnya, penulis harus memahami terlebih dahulu tentang objek yang dideskripsikan. Kedua, gunakanlah pilihan kata yang tepat. Untuk mendukung tentang apa saja yang kita amati dirasakan oleh pembaca dan harus menngunakan ungkapan yang spesifik tertentu. Maksudnya, penguasaan yang baik terutama menyangkut diksi dan gaya bahasa yang dipahami dengan baik, tulisan yang disajikan menarik untuk dibaca.

Suparno (2007: 4.22) memaparkan langkah-langkah menulis paragraf deskripsi sebagai berikut. Pertama, menentukan apa yang akan dideskripsikan: apakah akan mendeskripsikan orang atau tempat. Kedua, merumuskan tujuan pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi. Ketiga, menetapkan bagian yang akan

dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik. Keempat, Memerinci hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan: hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan? Pendekatan apa yang akan digunakan penulis.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun karangan, deskripi tidak boleh sembarangan, melainkan ada cara atau langkah-langkah dalam menyusun deskripsi, sehingga dalam membuat karangan dapat tersusun dengan baik dan isi yang terkandung di dalamnya dapat diterima oleh pembaca dan seolah-olah pembaca dapat melihat dan merasakannya.

e. Indikator Penilaian Menulis Paragraf Deskripsi

Berdasarkan ciri-ciri paragraf deskripsi yang di kemukakan Semi (2007:66-67:94) yaitu. Pertama, deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. Kedua, deskripsi lebih mempengaruhi Sensivitas dan imajinasi. Ketiga, deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesutau yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan. Keempat, Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.