KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
B. Pendidikan dan Pelatihan
1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan (Education and Training) atau biasa
disingkat Diklat adalah bagian yang tak terpisahkan dan terpenting dalam
peningkatan kinerja. Mengacu dalam bahasa inggris, education
(pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi
peningkatan.23 Dalam pengertian sempit, McLeod mendefinisikan
pendidikan sebagai perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan.24 Tardif yang dikutip Syah mendefisikan pendidikan sebagai
seluruh tahapan pengembangan kemampuan dan perilaku manusia dan
proses penggunaan pengalaman kehidupan.25 Nedle dalam Tilaar
mengartikan pendidikan adalah proses belajar mempersiapkan individu
untuk pekerjaan yang berbeda pada masa yang akan datang.26
M. Chabib Thoha menyatakan bahwa untuk memahami pengertia
npendidikan dengan benar, pendidikan perlu dibedakan menjadi dua
23
John M. Echols dan Hassan Shadily Kamus Inggris Indoensia (Jakarta: PT Gramedia, 2005), h. 205
24
William T McLoad, (edt.), The New Collins Dictionary and Thesaurus ( Glasgow: William Collins Sons and Co.Ltd., 1989).
25
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosdakaya, 2008), h.10
26
pengertian yaitu pengertian yang bersifat teoritis dan pengertian pendidikan
dalam arti praktis.27 Menururtnya, pendidikan dalam arti pertama adalah
pemikiran manusia terhadap masalah-masalah kependidikan untuk
memecahkan dan menyusun teori-teori baru dengan mendasarkan pada
pemikiran normative spekulatif rasional empirik, rasional filosofik maupun
historic filoisofik.28
Pendidikan dalam arti praktis para ahli pendidikan merumuskan
secara bervariasi.
a. Menurut Goerge F. Kneller.
“Education is the Process of self realization. In which the self realizesand develops all its parentialitles.”29 Artinya : “Pendidikan dalam realisasi diri dimana (pribadi Individu) merealisasikan dan
mengembangkan semua potensi-potensinya”. b. Menururt Frederick J. McDonald
“Education is a process aran activity which is directed at producing desirable changes in the behavior of human being.” Artinya: pendidikan adalah suatu prosews atau aktivitas yang secara langsung
diharapkan dapat menghasilkan bisa menghasilkan perubahan tingkah
laku.30
27Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1996), hlm. 98. 28Ibid, hlm. 23 29
Goerge F. Kneller, Logic and Language Of Education John And Willey Ine, (New York, 1996), hlm. 14-15.
30 Frederick J. Mc Donald, Educational Pshycology Wods Worrth Publishing
Company
c. Menurut John Dewey
“Etimologycall the world education means just a proccess of leading or bringing of. When we have the out come of the process in mind we speakz of education as shaping, forming, molding activity that is, a shaping into the standart from of social activity.”31 Artinya, secara etimologi, kata pendidikan hanya berarti suatu proses memimpin atau
mengasuh, jika kita telah menghsilkan proses kejiwaan, kita katakan
bahwa pendidikan adalah proses pembentukan pembinaan, dan
percetakan aktivitas, yakni pembentukan ke dalam bentuk standar dari
aktivitas sosial.
Menurut Chabib Thoha, Pendidikan dalam arti praktek atau
“suatu proses pemindahan pengetahuan ataupun pengembangan
potensi-potensi yang dimiliki subjek didik untuk mencapai
perkembangan secara optimal serta membudayakan manusia melalui
proses tranformasi nilai-nilai yang utama.”32
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan merupakan suatu proses pengembangan pribadi
dalam semua aspek-aspeknya. Atau dapat juga diartikan sebagai suatu
proses pengembangan pribadi dalam semua aspek-aspeknya untuk
merealisasikan manusia yang berbudi luhur.
31
John Dewey, Democratic And Education, (New York: The Macmillian Company, 1964), hlm. 10
32
Pelatihan adalah suatau kegiatan untuk memperbaiki kemampuan
kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas tertentu.33 Dessler
mengartikan pelatihan sebagai proses pembelajaran.34 Donaldson dan
Scannel memaknai pelatihan sebagai upaya perubahan perilaku. 35
menurutnya pendikan dan pelatihan harus diorganisir agar dapat
mengantarkan perubahan perilaku peserta pelatihan.
Jucius dalam Bernardin menyatakan bahwa pendidikan dan
pelatihan digunakan untuk menunjukkan setiap proses, dimana bakat,
kecakapan dan kemampuan para pegawai dikembangkan agar mereka
dapat menyelsaikan pekerjaan tertentu. Kemudian Bernardin menyebutkan
secara ideal bahwa pelatihan harus disesuaikan dengan keinginan
mewujudkan dan mencapai tujuan organisasi.36
Pelatihan bagi Bosker adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
terprogram dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan peserta.37 Makna kemampuan dan keterampilan di sini tidak
hanya sekadar ranah psikomotorik, namum juga meliputi aspek
kemampuan dan keterampilan yang utuh. Termasuk dalam makna
kemampuan di sini adalah kecerdasan majemuk (multiple intelegencies)
dan aspek-aspek psikologis lain, seperti motivasi kerja, kecerdasan sosial,
kecerdasan emosional, dan sebagainya yang dapat dikembangkan melalui
pelatihan.
33
Ranupanjoyo dan Husnan, Manajemen Personalia (Yogyakarta: BPFE, 1995), h.77
34
Gary Deseler, Personal Management, Ter. Agung Dharma (Jakarta: Erlangga, 1997), h.266
35
Donaldson dan Scannel, Human Resources Development, terj.Ya’kub (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 1993), h.7
36
Bernardin, Human Resources Management (Jakarta: Mc. Graw-Hill Inc., 1993), h.297
37
Menurut Brown, pelatihan merupakan salah satu kegiatan pokok
dalam pengembangan sumberdaya manusia.38 Hal ini karena kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berubah, serta perkembangan ilmu dan
teknologi, menyebabkan organisasi atau lembaga harus selalu
menyesuaikan diri. Untuk itu sumberdaya manusia yang ada dalam
organisasi harus selalu ditingkatkan kemampuannya. Sebagian besar
kegiatan pengembangan sumberdaya manusia dilakukan melalui program
pelatihan.
Pelatihan menurut Wexley dan Yukl adalah suatu proses di mana
pegawai mempelajari keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang
diperlukan guna melaksanakan pekerjaannya secara efektif.39 Sementara
menurut Amstrong, pelatihan adalah kegiatan untuk mengisi kesenjangan
antara apa yang dapat dikerjakan seseorang dan siapa yang seharusnya
mampu mengerjakannya, agar secepat mungkin pegawai dapat mencapai
suatu tingkat kemampuan kerja dalam jabatan mereka, dan menambah
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memperbaiki prestasi
dalam jabatan yang sekarang atau mengembangkan potensinya untuk
masa yang akan datang.40
Berpijak pada beberapa pengertian di atas, maka pengertian
pendidikan dan pelatihan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang
dilakukakan untuk membina kepribadian, meningkatkan dan
38
M. J. Brown, The Effectiveness Of Organization, (California, Fearon, Belmont California, 1999), p: 26
39
Kenneth Wexley dan Gary A Yukl, Organizational Behavior and personal Psychology, (Ontorio, Richard D. Irwan. Inc, 1997), p: 301
40
Michael Amstrong, Manajemen Sumber daya Manusia, Terjemahan Sofyan Cikman dan Hariyanto, (Jakarta, Elex Media Kompotindo, 1990), p. 120
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan dalam
bekerja.
Pelaksanaan diklat sangat beragam jenis program dan model yang
digunakan. Berikut adalah dua model diklat yang biasa dilakukakan dalam
berbagai kegiatan.