BAB II Tinjauan Pustaka
E. Kawasan Permukiman
1. Pengertian Permukiman
25
E. Kawasan Permukiman
26
8) Menghindari sawah irigasi teknis.
Disebutkan oleh Departemen Kimpraswil (2002), kawasan perumahan mempunyai beberapa persyaratan dasar fisik yaitu:
1) Aksesibilitas, yaitu kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan perumahan tersebut;
2) Kompabilitas, kesesuaian dan keterpaduan antar kawasan yang menjadi lingkungannya;
3) Fleksibilitas, kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran kawasan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan sarana;
4) Ekologi, yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewa-dahinya.
Persyaratan diatas sangat dipengaruhi oleh karakteristik fisik lahan dan alam yang berupa:
1) Topografi, yaitu kondisi fisik permukaan tanah baik bentuk, karakter, tumbuhan, aliran sungai, kontur tanah dan lain-lain yang sangat berpengaruh pada transportasi, sistem sanitasi dan pola tata ruang;
2) Sumber daya alam, yaitu semua potensi dan kekayaan alam yang dapat mendukung penghidupan dan kehidupan. Sumber alam ini selain sebagai sumber potensi ekonomi juga dapat memberikan matapencaharian bagi penghuninya;
3) Kondisi fisik tanah, yaitu kondisi fisik dari tanah dimana perumahan akan dibangun di atasnya. Dengan batasan-batasan diantaranya tidak mengan-dung gas beracun (toksititas), tidak tergenang air serta memungkinkan untuk membangun sarana dan prasarana lingkungan permukiman;
4) Lokasi atau letak geografis, yaitu posisi dari kawasan perumahan terhadap kawasan lainnya;
5) Tata guna tanah, pola tata guna tanah di sekeliling kawasan perumahan tersebut dimana keserasian dan keterpaduan antar kawasan sangat mempengaruhi perkembangan kawasan perumahan tersebut;
6) Nilai dan harga tanah, yaitu nilai dari potensi dan ekonomi pada kawasan perumahan;
27
7) Iklim, yaitu keadaan cuaca yang meliputi arah matahari, lamanya penyinaran matahari, temperatur rata-rata, kelembaban, curah hujan dan musim;
8) Bencana alam, yaitu segala ancaman dari alam terhadap kawasan seperti angin puyuh, gempa bumi, erosi dan banjir;
9) Vegetasi, yaitu segala macam tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh di kawasan dimaksud dengan memperhatikan jenis pohon atau tumbuhan, pengaruhnya terhadap lingkungan serta masa tumbuh dan usia yang dicapai.
b. Kriteria dan batasan teknis
1) Penggunaan lahan untuk pengembangan perumahan baru 40% - 60% dari luas lahan yang ada, dan untuk kawasan-kawasan tertentu disesuaikan dengan karakteristik serta daya dukung lingkungan;
2) Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidak bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang memadai;
3) Memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan peruntukan permukiman di perdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembangan masyarakat, dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
4) Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan:
a) Sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03 - 1733 - 2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
b) Sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang cukup sehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan. Saluran pembuangan air hujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5 tahunan dan daya resap tanah. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka maupun tertutup. Dilengkapi juga dengan sumur resapan air hujan mengikuti SNI 03 - 2453 - 2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan dilengkapi dengan penanaman pohon;
28 c) Prasarana air bersih yang memenuhi syarat, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Kapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 liter/orang/hari dan sambungan kran umum 30 liter/orang/hari;
d) Sistem pembuangan sampah mengikuti ketentuan SNI 03 - 3242 - 1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman.
5) Penyediaan kebutuhan sarana pendidikan di kawasan peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal, radius pencapaian, serta lokasi.
6) Penyediaan kebutuhan sarana kesehatan di kawasan peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal, radius pencapaian, serta lokasi.
7) Penyediaan kebutuhan sarana ruang terbuka, taman, dan lapangan olahraga di kawasan peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lahan minimalradius pencapaian, dan kriteria lokasi.
8) Penyediaan kebutuhan sarana perdagangan dan niaga di kawasan peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal, radius pencapaian, serta lokasi.
9) Pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03 - 1733 – 2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah;
Dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik, perlu dilakukan peremajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota.
Tabel 2.9 Parameter Kesesuaian Lahan Permukiman Menurut Adiprima
NO Parameter Kriteria Kelas
1 Lereng <8% (datar) 3
8-15 % (landai) 2
>15% (curam) 1
2 Jarak dari rawa >500 m 3
29
300-500 m 2
0-299 m 1
3 Jarak dari daerah banjir >500 m 3
300-500 m 2
0-300 1
4 Jarak dari pasang tertinggi
>300 m 3
150-300 m 2
0-150 m 1
5 Zona Resapan air Resapan air utama 3
Resapan air tamabahan 2
Tidak berarti 1
Sumber: Adiprima dan Sudradjat, 2012
Tabel 2.10 Parameter Kesesuaian Lahan Permukiman Menurut Fedelis
NO Parameter Kriteria Keterangan Kelas
1 Kelerengan Tanah <2% Datar 5
2% - 8% Agak Miring 4
9% - 30% Miring 3
31% - 50% Sangat Miring-Agak Curam
2
>50% Curam-Sangat
Curam
1 2 Tingkat Erosi Daerah tidak ada
kenampakan erosi
Sangat Baik 5
Daerah dengan kenampakan erosi ringan
Baik 4
Daerah dengan kenampakan erosi sedang
Sedang 3
Daerah dengan kenampakan erosi berat
Jelek 2
Daerah dengan kenampakan erosi sangat berat
Sangat Jelek 1
3 Jenis Tanah Alluvial, Tanah Glei Planosol Hidromoft Kelabu, Literita air tanah
Tidak Peka 5
Latosol Agak Peka 4
Brown Forest Soil, Non Calcis Brown, Mediteran
Kurang Peka 3
Andosol, Laterit Grumosol, Podsol, podsolik
Peka 2
Regosol, Litosol, Organosol, Renzina
Sangat Peka 1
4 Genangan Air Dalam periode 1 tahun, lahan tidak pernah tergenang air selama lebih dari 24 jam
Sangat baik 5
Dalam periode satu bulan dalam setahun, lahan tidak pernah tergenang air selama lebih dari 24 jam
Baik 4
Selama 1 bulan dalam setahun secara teratur
Sedang 3
30
NO Parameter Kriteria Keterangan Kelas
lahan tergenang air lebih dari 24 jam Selama 2 sampai 5 bulan dalam setahun secara teratur lahan tergenang air lebih dari 24 jam
Jelek 2
Selama enam bulan atau lebih dalam setahun secara teratur lahan tergenang air lebih dari 24 jam
Sangat Jelek 1
5 Tekstur Tanah Kasar 5
Sedang 3
Halus 1
6 Kedalaman Efektif Tanah
>120 cm Sangat Dalam 5
90-120 cm Dalam 4
60-90 cm Sedang 3
50-60 cm Dangkal 2
<50 cm Sangat Dangkal 1
Sumber: Fedelis Alfianto, Institut Teknologi Sepuluh November, 2017
Tabel 2.11 Parameter Kesesuaian Lahan Permukiman Menurut Fajar Dania
NO Parameter Kriteria Keteranagan Kelas
1 Kemiringan Lereng 0-2 Datar 5
2-8 Landai 4
8-21 Miring 3
21-40 Terjal 2
>40 Sangat Terjal 1
2 Aur Sungai <1 0-1 5
2-4 2-4 4
5-8 5-10 3
9-15 11-15 2
>16 >15 1
3 Kerawanan Banjir/Genangan
Tidak pernah banjir 5
Tergenang <2 bulan/tahun
4 Tergenang 2-6
bulan/tahun
3 Tergenang 6-8
bulan/Tahun
2 Tergenang >8
bulan/Tahun
1 4 Erosi Permukaan Tidak ada
kenampakan erosi
5 Kenampakan erosi
ringan
4 Kenampakan erosi
sedang
3 Kenampakan erosi
berat
2 Kenampakan erosi
sangat berat
1 5 Kerawanan Longsor Tanpa Bahaya
Longsor
5 Ada gerakan massa
batuan/tanah volume kecil
4
31
NO Parameter Kriteria Keteranagan Kelas
Gerakan massa batuan/ tanah resiko sedang
3
Gerakan massa batuan/ tanah resiko tinggi
2
Gerakan massa batuan/ tanah resiko sangat tinggi
1
6 Drainase/Pengatusan Lahan Kering, Pengatusan sangat baik
5
Pengatusan sangat baik
4
Pengatusan Sedang 3
Pengatusan Jelek 2
Pengatusan Sangat Jelek
1 7 Kekuatan Batuan Tidak mudah pecah
oleh pukulan palu geologi sangat kuat
5
Sukar pecah oleh pukulan palu geologi
4 Pecah oleh pukulan
palu geologi
3 Mudah pecah oleh
pukulan palu geologi ringan
2
Mudah dipecah dengan tangan
1
8 Pelapukan Batuan Batu segar 5
Batu lapuk ringan 4
Batu lapuk sedang 3
Batu lapuk kuat 2
Batu lapuk sangat kuat 1
9 Daya Dukung Tanah >1,5 Sangat Kuat 5
1,4 – 1,5 Kuat 4
1,2 – 1,4 Sedang 3
1,1 – 1,2 Lemah 2
<1,1 Sangat Lemah 1
10 Kedalaman Air Tanah <7 Sangat dangkal 5
7-14 Dangkal 4
15-25 Sedang 3
26-50 Dalam 2
>50 Sangat Dalam 1
11 Tekstur Tanah Geluh 5
Geluh berpasir 4
Geluh berlempung 3
Lempung berpasir 2
Lempung, pasir 1
Sumber: Fajar Dania Nusha K, Fakultas Geologi UMS, 2009
Berdasarkan beberapa parameter dalam menentukan kesesuaian lahan permukiman di atas, penulis mengambil beberapa parameter yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kesesusaian lahan permukiman yang dapat dilihat pada tabel 2.12
Tabel 2.12 Parameter Kesesuaian Lahan Permukiman
NO Parameter Kriteria Kelas
1 Kemiringan Lereng 0-2 5
2-8 4