BAB II SEMANTIK AL-QUR’ĀN TOSHIHIKO IZUTSU
B. Pengertian Semantik
21
caranya sendiri dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, bisa diambil sebuah pengertian bahwa analisis diakronik ialah suatu sistem analisis kata secara bebas dan dalam waktu yang tidak terbatas.49
Penelusuran makna historis ini bertujuan dalam memperoleh weltanschauung al-Qur’ān. Dalam hal ini, Izutsu membagi analisis diakronik ini ke dalam tiga waktu yakni;
pertama, Pra-Qur’anik (sebelum di turunkannya al-Qur’ān atau pda masa jahiliyah), kedua, Qur’anik (masa turunnya al-Qur’ān), dan ketiga, Pasca Qur’anik ( setelah turunnya al-Qur’ān).50 d. Weltanschauung
Kajian akhir semantik Izutsu ialah untuk menemukan istilah-istilah kunci dalam suatu bahasa dalam hal ini bahasa al-Qur’ān dalam memahami pandangan dunia al-al-Qur’ān yang tidak hanya sebagai alat bicara dan berfikir saja, namun juga hal yang terpenting mengenai bagaimana pengonsepan penafsira dunia al-Qur’ān yang akan memberikan pengaruh terhadap masyarakat yang menggunakanya.
Analisis weltanschaung membutuhkan analisis semantik istilah-istilah kunci yang berada pada sebuah sistem konsep dan menentukan kedudukannya antara satu dengan yang lainnya.
Namun dalam hal ini, kosa kata yang dimaksud bukanlah semata-mata jumlah total kata-kata, bukan juga kumpulan acak sejumlah kata-kata yang dikumpulkan tanpa aturan prinsip, yang masing-masing tetap memiliki hubungan esensial masing-masing-masing-masing.51
22
antara kedua ilmu etimologi tersebut sudah menjadi disiplin ilmu yang kedudukannya sudah lama setara dengan ilmu-ilmu lain (established), sedangkan semantik relatif merupakan studi baru. Spekulasi tentang asal usul kata sudah terkenal pada awal masa filsafat Yunani, sebagaimana terlihat pada karya Plato, Cratylus52.
Semantik sering dikenal sebagai bagian dari struktur ilmu kebahasaan (linguistik) yang membicarakan tentang makna sebuah ungkapan dalam bahasa.53 Semantik berasal dari bahasa Yunani yang akar katanya adalah sema yang berarti sign (tanda),54 dan akar verbanya semainen yang berarti (menandai).55 Semantik yang awalnya berasal dari bahasa Yunani, mengandung makna to signify atau memaknai.
Sebagai istilah tekhnis, semantik mengandung arti “studi tentang makna”. Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna yang di dalamnya tersebut menempati tingkatan tertentu.56
Kata semantik dalam bahasa Indonesaia berasal dari bahasa Inggris semantics. Istilah tersebut digunakan oleh para pakar bahasa (linguis) untuk menyebut bagian ilmu bahasa (linguistik) yang mempelajari tentang makna. Semantik ada pada tiga tataran bahasa yaitu, fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Morfologi dan sintaksis termasuk ke dalam gramatika atau tata bahasa.57 Tarigan mendefinisikan semantik sebagai telaah makna, lambang-lambang, atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubugan makna yang satu dengan yang lain serta
52 Stephen Ullmam, Pengantar Semantik, terj. Sumarsono, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014), hlm. 1.
53Harikmurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia, 1993), hlm. 19.
54Yayan Rahtikawati dan Dadan Rusmana, Metodologi Tafsir Al-Qur’ān;
Structural, Semantik, Semiotik, dan Hermeneutik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 209.
55Sarwiji Suwandi, Semantik: Pengantar Kajian Makna (Yogyakarta: Media Perkasa, 2022), hlm. 1.
56 Aminuddin, Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna, (Bandung: PT Sinar Baru Algesindo, 2008), hlm. 15.
57 Fatimah Djajasudarma, Semantik 1: Makna Leksikal dan Gramatikal, (Bandung:
PT Refika Ditama, 2016), hlm. 1.
23
pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat, karena semantik meliputi makna-makna kata, perkembangan dan perubahannya.58
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, semantik adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan tentang seluk beluk dan pergeseran arti kata-kata.59 Adapun secara istilah semantik ialah ilmu yang mengkaji tentang makna baik yang berhubungan antar kata-kata atau lambang-lambang dengan gagasan atau benda yang diwakilinya, maupun berhubungan dengan riwayat makna-makna tersebut serta perubahan-perubahan yang terjadi atasnya yang disebut semiologi.60
Semantik adalah sebuah cabang linguistik yang bertugas menelaah makna kata, bagaimana asalnya, bagaimana perkembangannya, dan apa sebab terjadinya perubahan makna dalam sejarah bahasa. Semantik dalam arti yang luas mencakup tiga pokok bahasan, yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik.61
Semantik merupakan studi yang dikaji oleh lintas disiplin ilmu dan lintas ilmuan, melalui berbagai pengkajian yang objeknya sangatlah beragam. Karena itu, dalam perkembangannya, semantik seringkali berisngungan dengan ilmu-ilmu lain, tidak heran jika peletakan istilah atau nama untuk ilmu ini menjadi perdebatan dikalangan para ahli.62
Berdasarkan dari beberapa uraian makna di atas, maka dapat dipahami bahwa semantik merupakan suatu cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji tentang makna kata, frasa, dan kalimat.63 Fokus kajian semantik terkait dengan makna bahasa, baik makna dalam
58Yayan Rahtikawati dan Dadan Rusmana, Metodologi Tafsir Al-Qur’ān;
Structural, Semantik, Semiotik, dan Hermeneutik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 211.
59Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 850.
60Save M Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: LKPN,2006), hlm.
1016.
61Sarwiji Suwandi, Semantik: Pengantar Kajian Makna, (Yogyakarta: Media Perkasa, 2022), hlm. 2.
62Mohammad Kholison, Semantik Bahasa Arab; Tinjauan Hostoris, Teoritik, dan Aplikatif, (Malang: CV Lisan Arabi, 2016), hlm. 2.
63 Suhardi, Dasar-Dasar ilmu Semantik (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hlm.
17.
24
arti konteks (leksikal dan gramatikal) maupun dalam arti kontekstual (konteks dan konteks sosial).64Ruang lingkup semantik berkisar pada pola yang berhubungan dengan ilmu makna dalam linguistik. Objek semantik adalah makna yang diperoleh dari proses analisis terhadap struktur dalam seluruh level bahasa (fonologi, morfologi, dan sintaksis).65
Tak kalah penting juga, istilah semantik disebutkan dalam Bahasa Arab. Kata semantik diterjemahkan dalam dua kata yakni ‘ilm yang berarti ilmu pengetahuan, dan al-dilālah yang berarti petunjuk atau makna. Sehingga disebut dengan istilah ‘ilm ad-dilālah. ‘Ilm ad-dilālah secara bahasa adalah ilmu pengetahuan tentang makna.66Kajian makna tidak hanya berkembang didunia barat, di dunia Arab pun studi makna telah menarik perhatian yang cukup besar bagi para ilmua Arab klasik hingga sekarang, dari ahli bahasa, sastrawan, filsuf, ahli ushul fiqih, ulama tafsir,dan sebagainya.67
Dilihat dari perspektif metode linguistik historis dan deskriptif, ‘ilm al-Dilālah dibagi menjadi dua, yaitu pertama ‘ilm al-Dilālah al-Tārīkhi (semantik historis), dan kedua ‘ilm ad-Diliālah al-Washfī (semantik deskriptif). Yang pertama mempelajari tentang perubahan makna dari masa ke masa, sedangkan yang kedua mempelajari makna dari kurun waktu tertentu dalam sejarah bahasa.68
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semantik ialah suatu istilah yang digunakan dalam ilmu linguistik atau ilmu kebahasaan yang mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal lainnya.
Dengan kata lain, semantik merupakan bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna-makna yang terdapat dalam satuan-satuan
64Yayan Rahtikawati dan Dadan Rusmana, Metodologi Tafsir Al-Qur’ān;
Struktural, Semantik, Semiotik, dan Hermeneutik, (Bandung: CV Pustaka Setia,2013), hlm.
212.
65Ibid., hlm. 213.
66Ade Nandang dan Abdul Kosim, Pengantar Linguistik Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 92.
67Mohammad Kholison, Semantik Bahasa Arab; Tinjauan Hostoris, Teoritik, dan Aplikatif (Malang: CV Lisan Arabi, 2016), hlm. 4.
68 Moh Matsna, Kajian Semantik Arab: Klasik dan Kontemporer (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 4.
25
bahasa. Lebih dari itu, semantik tidak hanya mempelajari makna dalam bahasa, namun juga hubungan makna yang satu dengan yang lainnya.
Setelah semantik disepakati sebagai istilah yang diterapkan dalam domain linguistik yang secara spesifik menelaah makna tanda-tanda linguistik dan analisis makna bahasa pada tataran morfologi, sintaksis, pragmatik, serta kontribusi fonologi dalam membantu menguraikan makna, maka dari sini muncul berbagai definisi yang ditawarkan oleh pata ahli ilmu, di antaranya;
ََنمَدرفلاَكلذ"َواَ"َىنعلْاَسرديَيذلاَملعلا"َواَ"َىنعلْاَةسارد"َهنا
َسرديَيذلاَغرفلاَكلذَ"واَ"ىنعلْاَةيرظنَلوانتيَيذلاَهغللاَملع
َىتحَزمرلاَيفَاهرفا وتَبجاولاَطورشلا
َ."ىنعلْاَلمحَىلعَارداقَنوكي
1) Semantik ialah studi tentang makna, atau ilmu yang membahas makna.
2) Cabang ilmu linguistik yang obek kajiannya terfokus pada teori makna.
3) Cabang linguistik yang mengkaji syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu simbol sehingga bisa menyandang makna.69
69 Ibid., hlm. 6.
26