• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN SOSIAL, EDUCATIF, DAN PROFESI GURU

STRATIFIKASI SOSIAL

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial PAKET 6

STRATIFIKASI SOSIAL

Bagian ini membahas tentang stratifikasi sosial. Realitas kehidupan di masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kategori, mulai dari lapisan yang paling atas sampai yang paling bawah. Dengan demikian terjadilah stratifikasi sosial. Ada masyarakat yang mempunyai stratifikasi sosial yang sangat ketat. Anak yang lahir dari golongan tertentu tidak akan meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Keanggotaannya ke dalam satu kategori merupakan faktor utama yang menentukan tinggi pendidikan yang dapat ditempuhnya, jabatan yang dapat didudukinya, orang yang dapat dinikahinya, dan sebagainya. Golongan yang sangat ketat seperti ini disebut kasta.1

Pada masyarakat tertentu, seperti di Bali, misalnya, masih memberlakukan stratifikasi seperti itu. Namun umumnya masyarakat penggolongan sosial tidak seketat itu akan tetapi fleksibel dengan batas-batas yang agak kabur dan senantiasa mengalami perubahan. Dalam masyarakat yang demikian, tingkat pendidikan, perkawinan, dan pembagian kerja tidak lagi berdasarkan stratifikasi, melainkan berdasarkan kesempatan sosial yang terbuka.

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Secara etimologis, istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau stratum yang berarti “lapisan”. Karena itu social stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Dalam kamus sosiologi dijelaskan stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial atau sistem hierarki kelompok di dalam masyarakat.2

1 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, op.cit., 26.

Stratifikasi Sosial Jadi pengertian stratifikasi sosial secara etimologi adalah pelapisan dalam mayarakat secara hierarki yang dipengaruhi oleh beberapa unsur.

Secara terminologi, stratifikasi sosial adalah merujuk kepada pembagian orang ke dalam tingkatan atau strata yang dapat dipandang berbentuk urutan vertikal, sama seperti lapisan-lapisan bumi ada yang terletak di atas dan di bawah lapisan tanah lainnya.3

Fuad Hassan mendefinisikan stratifikasi sosial adalah strata atau pelapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Para anggota strata sosial tertentu sering kali memilki jumlah penghasilan yang relatif sama. Namun lebih penting dari itu, mereka memiliki sikap, nilai-nilai, dan gaya hidup yang sama. Semakin rendah kedudukan seseorang di dalam pelapisan sosial, biasanya semakin sedikit pula perkumpulan dan hubungan sosialnya, Orang-orang yang berasal dari lapisan sosial rendah misalnya, biasanya lebih sedikit berpartisipasi dalam jenis organisasi apa pun. Ada kecenderungan yang kuat, kelompok yang berasal dari lapisan rendah atau masyarakat miskin biasansya lebih menarik diri dari tata karma umum, mereka mengambangkan subkultur tersebut yang seringkali berlawanan dengan subkultur kelas sosial di atasnya.4

Sebab asasi mengapa ada pelapisan sosial dalam masyarakat bukan saja karena ada perbedaan, tetapi karena kemampuan manusia menilai perbedaan itu dengan menerapkan berbagai kriteria. Artinya, menganggap ada sesuatu yang dihargai, maka sesuatu itu (dihargai) menjadi bibit yang menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam maysarakat. Sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda bernilai ekonomis, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesolehan dalam agama, atau keturunan keluarga yang terhormat. Tingkat

3 Adam Kuper dan Jessica Kuper, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, Edisi Kedua (Jakarta: RajaGrafindo, 2000), 1058.

Stratifikasi Sosial kemampuan memiliki sesuatu yang dihargai tersebut, akan melahirkan lapisan sosial yang mempunyai kedudukan aatas dan rendah.5

Di dalam masyarakat terdapat suatu ruang yang disebut lapisan sosial. Dalam ruang itu tinggal orang-orang yang mempunyai kedudukan setingkat. Jadi lapisan sosial (social stratum) adalah keseluruhan orang yang berkedudukan sosial setingkat. Jikalau anggota-anggota lapisan sosial itu merasa bersatu dan menyadari kedudukannya yang setingkat maka timbullah sebuah kelas sosial (social class).6

Pitirin A. Sorokin memberikan definisi strafisikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah. Selanjutnya disebutkan bahwa dasar dan inti dari lapisan-lapisan dalam masyarakat adalah adanya ketidaseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.7

Nasution menyebutkan ada tiga metode yang bisa digunakan untuk menentukan stratifikasi sosial dalam masyarakat yakni metode objektif, metode subjektif dan metode reputasi.

1. Metode objektif

Berdasarkan metode ini stratifikasi sosial ditentukan dengan menggunakan penilain objektif antara lain terhadap jumlah pendapatan, lama, tinggi pendidikan dan jenis pekerjaan. Pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas atas. Meskipun demikian jumlah uang sebanyak apapun tidak menjamin segera mendpatkan status sosial kelas atas. Jadi, bisa saja orang-orang kaya baru walau mereka bisa membeli mobil mewah dan membangun

5 Buka: http://www.beritaterhangat.net/2012/08/definisi-dan-pengertian-pendidikan.html, diakses tanggal 1 Nopember 2013.

6 M. Dahlan, Kamus Induk Istilah Ilmiah (Surabaya : Target Prees, 2003).

Stratifikasi Sosial rumah besar tidak serta merta dianggap sebagai lapisan atas jika tidak mampu menyesuaikan diri secara mendalam terhadap gaya hidup orang kaya lama.

2. Metode subjektif

Dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat memiliki dirinya dalam kedudukan masyarakat itu kebanyakan ahli sosiologi berpendangan bahwa kelas sosial adalah suatu kenyataan meskipun semua orang tidak mnyedari itu. Identitas diri atas kelas sosial memberikan beberapa pengaruh terhadap perilaku soial terlepas apakah itu benar-benar merupakan anggota kelas itu atau bukan.

3. Metode reputasi

Dalam metode itu golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana anggota masyarakat menempatkan masing-masing dalam stratifikasi masyarakat itu. Orang diberi kesempatan untuk memilih golongan-golongan masyarakat yang telah teridentifikasi dalam suatu masyarakat.8