• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Tentang Bank Syariah

HASIL PENELITIAN

B. Pengetahuan Tentang Bank Syariah

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar pengetahuan nasabah terhadap bank syariah, maka perlu dijelaskan prinsip, konsep dan produk-produk bank syariah, pada bab sebelumnya, karena nantinya pertanyaan pada kuisioner yang akan disebar akan menanyakan mengenai hal ini. Dari penelitian yang penulis lakukan uraian hasil penelitian ini adalah :

1. Karakteristik Responden a. Umur Responden

Umur rata-rata responden penelitian pemehaman produk bank syariah adalah 35 tahun, dengan kisaran 20-60 tahun. Dimana dapat diklasiikasikan dengan penentuan : A. Muda (20-<30 tahun) B. Dewasa (31-<40 tahun) C. Matang (41-<50 tahun) D. Tua (51-,60 tahun).

Dengan total masing-masing : A = 26,7 %, B = 50 %, C = 20 %, D = 3,3 %.

Dalam hal umur dapat disimpulkan bahwa, umur responden total nasabah bank syariah termasuk usia dewasa dan produktif.

b. Pendidikan Formal Responden

Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan yang ditempuh responden penelitian. Jenjang penelitian responden total nasabah mayoritas adalah S1. Dimana peneliti mengklasiikasikan dengan kategori A = SMA, B = S1, C =S2, d = S3.

Dengan total masing-masing : A = 23 %, B = 45 %, C = 32 %, D = 0,0 %.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari nasabah perbankan syariah adalah S1, meskipun demikian tidak sedikit dari nasabah adalah berpendidikan SMA dan S2.

c. Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden adalah pekerjaan yang digeluti oleh nasabah perbankan syariah.Dimana mayoritas pekerjaan nasabah perbankan syariah adalah PNS. Dengan kategori A = Mahasiswa, B = Pedagang, C = Pegawai swasta, D = PNS

Dengan total masing-masing : A = 20 %, B = 23,3 %, C = 16,7 %, D = 40 %.

d. Besar Pendapatan

Besar pendapatan responden nasabah perbankan syariah dapat diklasiikasikan dengan ketentuan A = > Rp. 1 Juta, B = > Rp. 3 Juta, C = >Rp. 5 Juta, D = > Rp. 10 Juta.

Dengan total masing-masing : A = 11, 5 %, B = 28 %, C = 36, 5 %, D = 24 %.

Dengan demikian nasabah perbankan syariah mayoritas berpenghasilan sebesar >Rp. 5 Juta.

Untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman nasabah terhadap produk bank syariah penulis juga menyebar angket kuesioner kepada responden nasabah perbankan syariah sebagai berikut :

1) Apa alasan nasabah (responden) menabung di bank syariah?

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap nasabah perbankan syariah mengenai alasan nasabah menabung di bank syariah menunjukkan bahwa minat masyarakat menabung di perbankan syariah 90% dikarenakan pemahaman mereka akan terbebasnya mereka dari praktik perekonomian ribawi. 10 % meragukan bahwa bank syariah terbebas dari praktik ribawi. Alasan mereka menabung hanya ingin saja menginvestasikan uangnya di perbankan syariah.

Saat ini sebagian besar masyarakat hanya melihat bahwa nilai tambah bank syariah adalah lebih halal dan selamat, lebih menjanjikan untuk kebaikan akhirat, dan juga lebih berorientasi pada menolong antarsesama dibandingkan dengan bank konvensional. Hal tersebut memang benar, namun bank syariah memiliki keuntungan duniawi karena produk-produknya tidak kalah bersaing dengan bank-bank konvensional dan juga bagi hasil yang ditawarkan tidak kalah menguntungkan dibandingkan dengan bunga.

2) Produk apa yang diikuti nasabah pada perbankan syariah? Dari hasil penelitian yang penulis lakukan produk perbankan syariah yang paling banyak diikuti nasabah adalah wadiah sebesar 52 %. Pada dasarnya nasabah tidak mengetahui bahwa produk yang mereka ikuti adalah akad wadiah, mereka hanya mengetahui bahwa mereka membuka tabungan di perbankan syariah dengan pembagian keuntungan bagi hasil, bukan bunga.Sedangkan nasabah yang lainnya sebesar 25 % mengikuti produk deposito mudharabah. Sisanya sebesar 33% nasabah yang mengajukan pembiayaan cicilan kendaraan bermotor dan kredit rumah yang responden tidak tahu atau lupa dengan menggunakan akad apa mereka bertransaksi di perbankan syariah.

3) Apakah responden (nasabah) memahami produk-produk bank syariah?

Untuk pertanyaan ketiga penulis menanyakan langsung apakah mereka mengetahui dan memahami produk-produk perbankan syariah dengan menyebut satu persatu produk yang biasanya dipasarkan oleh perbankan syariah. Dari hasil Quesioner terdapat : 85 % nasabah mengetahui tentang produk wadiah, 15 % tidak tahu. 47 % mengetahui akad murabahah, 53 % mengatakan tidak tahu. 68 % mengetahui deposito mudharabah 32 % tidak tahu. 16 % nasabah mengetahui tentang salam dan istishna’, 84 % tidak tahu. 19 % mengetahui tentang musyarakah 81 % tidak tahu, dan 12 % yang mengetahui tentang akad Musyarakah mutanaqishah. 37 % mengetahui akad ijarah, 63 % tidak tahu. 32 % nasabah mngetahui tentang akad ijarah muntahia bit tamlik. 35 % nasabah mengetahui tentang akad qirah, 65 % mengatakan tidak tahu. Untuk tingkat pemahaman nasabah terhadap akad-akad wakalah, hiwalah, kafalah terdapat angka yang hampir mendekati 0 %.

4) Apa yang menjadi kendala nasabah perbankan syariah memahami produk-produk bank syariah ?

Kendala nasabah dalam memahami produk perbankan syariah, mayoritas sekitar 90 % mengatakan kurangnya promosi dari pihak perbankan syariah, baik dari media sosial seperti surat kabar maupun media elektronik seperti radio maupun televisi. Keinginan nasabah jika pun dana bank kurang terutama dalam melakukan promosi kepada masyarakat maka setidaknya nasabah menginginkan adanya kajian-kajian yang sering diikuti oleh para nasabah diisi oleh para praktisi perbankan syariah. Baik itu dari kalangan akademisi ekonomi syariah maupun praktisi perbankan syariah. Kendala selanjutnya kurangnya perbankan syariah melakukan pendekatan personel maupun kelompok kepada masyarakat. Jarangnya memberikan pengarahan kepada masyarakat terhadap produk-produk bank syariah baik melalui pengajian-pengajian yang menghadirkan orang-orang bank maupun dalam bentuk silaturrahmi langsung kepada masyarakat (directSelling)

Selanjutnya ketika penulis menanyakan jika nasabah ingin mengetahui tentang produk-produk bank syariah banyak buku-buku perbankan syariah yang beredar di pasaran 60 % nasabah mengatakan kemalasan mereka membaca tentang produk-produk perbankan syariah melalui buku-buku yang banyak beredar di pasaran terkadang mereka

tidak punya kesempatan untuk membaca, dengan alasan responden adalah para pegawai harian yang bekerja dari pagi sampai sore dengan urusan kantor yang begitu banyak sehingga waktu istirahat mereka isi dengan kumpul bersama keluarga. Namun ketika penulis menawarkan jika mereka ingin mengetahui dan paham tentang produk bank syariah mereka harus banyak membaca buku-buku yang beredar di pasaran jika dinilai promosi dari pihak perbankan kurang. Karena hal ini dapat menambah pengetahuan nasabah tentang produk perbankan syariah sekaligus juga membangkitkan minat nasabah untuk selalu menginvestasikan dananya ke bank-bank syariah.

BAB V