• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bagi pembaca, penelitian yang membahas tentang bahasa prokem ini dapat memberikan wawasan lebih luas kepada pembaca terhadap bahasa prokem. Bahwa bahasa prokem merupakan salah satu variasi bahasa gaul yang saat ini sedang diminati dan sering digunakan sebagai alat komunikasi bagi para remaja khususnya mahasiswa.

2. Bagi para peneliti, penelitian mengenai penggunaan bahasa prokem pada mahasiswa PBSI USD Yogyakarta angkatan 2015 ini masih jauh dari kata sempurna. Masih ada banyak hal yang harus diteliti lebih lanjut. Selain itu, dapat dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai bahasa prokem.

97

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar. 1985. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Alwasilah, Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.

Endah, Septiara. 2009. Penggunaan Bahasa Prokem Dalam Komunitas Bahasa

Jawa Siswa SMP N 1 Purbalingga. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Diakses pada tanggal 10 Maret 2019 tersedia di https://lib.unnes.ac.id/2487/1/4645.pdf.

George, Yule. 2015. Kajian Bahasa Edisi Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: PT.

Gramedia.

Mahsun. 2005. Metodologi Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moleong, J.Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia (Tinjauan Deskriptif Sistem

Bunyi Bahasa Indonesia). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia.

Putrayasa, Ida Bagus. 2017. Sintaksis (Memahami Kalimat Tunggal). Bandung: PT. Refika Aditama.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suwakil, Rahma. 2018. Ragam Bahasa Prokem Di Kalangan Mahasiswa Asal

Ambon Di Universitas Amikom Yogyakarta. Skripsi: Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Wahyuni, Dwi. 2013. Variasi Bahasa Pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda

Dua di Bandung (Kajian Sosiolinguistik). Diakses pada tanggal 21 Juli 2019

tersedia di file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/511-938-1-SM.pdf.

99

Data Tuturan

Penggunaan Bahasa Prokem Mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2015 dalam Jejaring Sosial Whatsapp

Oleh: Angela Marlyn Primatika Pembimbing I: Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. Petunjuk Triangulasi

1. Trianggulator memberikan tanda centang (√) pada kolom ya/tidak yang menggambarkan penilaian anda. 2. Berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran hasil analisis data.

3. Setelah mengisi tabulasi data, trianggulator membubuhi tanda tangan pada akhir. Keterangan Pengodean

O1: Mahasiswa 1 O2: Mahasiswa 2 O3: Mahasiswa 3

No Data Tuturan Bahasa Prokem Konteks Trianggulator Keterangan

Ya Tidak 1. O1: “Nilai seminar proposal dah

keluar gengs”

Tuturan ini dituturkan pada pagi hari di sebuah √

‘Nilai seminar proposal sudah keluar teman-teman’

O2: “Maciw ya”

‘Makasih, ya’ chattingan grup whatsapp PBSI A angkatan 2015, tanggal 8 Januari 2019. Penutur sedang memberitahukan sebuah informasi kepada mitra tutur yang merupakan teman-teman satu kelas. 2. O1: “BTW (by the way) nilai baru

seminar aj kan, yg PPL blm toh”

‘Ngomong-ngomong nilai baru

seminar saja kan, yang PPL belum?’

O2: “Iyesss”

‘Iya’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 10 Januari 2019. Penutur sedang bertanya mengenai nilai mata kuliah yang baru keluar kepada mitra tutur.

‘Lagi apa kamu? Akhir pekan tidak kemana-mana?’

O2: “Lagi chattingan. Blm tau, biasanya juga ga kmna mana. Paling ya nongki”

‘Lagi chattingan. Belum tahu, biasanya juga tidak kemana-mana. Paling ya, nongkrong’

pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 12 Januari 2019.

Penutur sedang bertanya mengenai kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh mitra tutur.

4. O1: “Kmrn Jogja gitu, hari jumat dan minggu hujan deras bgt”

‘Kemarin Jogja seperti itu, hari Jumat dan Minggu hujan deras sekali’

O2: “Ini aku dri plg ngeles jam 5 smpe skrg gak berenti2, di rumah malah was2 gara2 bergetar wkwk

‘Ini aku dari pulang ngeles jam 5 sampai sekarang tidak berhenti, di

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 15 Januari 2019.

Penutur sedang

memberitahukan kepada mitra tutur cuaca di Jogja saat itu, kemudian mitra tutur juga menjelaskan

rumah malah was-was gara-gara bergetar’

O1: “Wih cuaca emang lg mantul, ya”

‘Wih cuaca memang lagi mantap betul, ya’

O2: “Iya bikin serem”

‘Iya bikin serem’

O1: “Iya gak santuy hujan e”

‘Iya tidak santai hujan e’

cuaca yang terjadi di kotanya saat itu.

5. O1: “Udh dftr TKBI blm?”

‘Sudah daftar TKBI, belum?’

O2: “Blm. Maret aja, aku blm siap. Anak-anak kapan?”

‘Belum. Maret saja, aku belum siap. Anak-anak kapan?’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 18 Januari 2019.

Penutur sedang bertanya apakah mitra tutur sudah

O1: “Gatau yg lain”

‘Tidak tahu yang lain’

O2: “Okay sans aja”

‘Okay santai saja’

mendaftar TKBI, kemudian mitra tutur menjelaskan dengan tegas bahwa dia belum mendaftar.

6. O1: “Ntr kami kabari klo otw kesana biar lu gak nunggu lambreta”

‘Nanti kami kabari kalau dalam perjalanan ke sana, biar kamu tidak menunggu lama’

O2: “Hahaha okayyy kalau udh sampai daerah Diro, Gita udh ku suruh

chat aku kok”

‘Hahaha oke kalau sudah sampai daerah Diro, Gita sudah ku suruh chat aku kok’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 4 Februari 2019.

Penutur sedang memberitahukan jika sudah dalam perjalanan akan mengabari mitra tutur agar tidak

menunggu terlalu lama.

7. O1: “Gaes, biasa kalo sholat jumat slsai jam berapa y?”

‘Teman-teman, biasa kalau sholat jumat selesai jam berapa, ya?’

O2: “Jam 1 kalo ga salah”

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan grup

whatsapp PBSI A

‘Jam 1 kalau tidak salah’ angkatan 2015, tanggal 8 Februari 2019.

Penutur sedang bertanya kepada teman-temannya di grup tersebut, kemudian dijawab oleh mitra tutur.

8. O1: “Wagelase nek ak wes langsung dicoret dari KK kalau STNK ilng”

‘Wah gila sih, kalau aku sudah langsung dicoret dari KK kalau STNK hilang’

O2: “Hahaha lebay ih kamu mah. Gak ilang, cuma aku lupa tarok aj”

‘Hahaha berlebihan kamu. Tidak hilang, hanya aku lupa meletakkannya saja’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 9 Februari 2019.

Penutur sedang menakut-nakuti mitra tutur, tetapi mitra tutur berkata bahwa itu sangat berlebihan.

9. O1: “Galau teros!!”

‘Bingung terus!!’

O2: “Gak galau”

‘Tidak galau’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 12 Februari 2019.

Penutur sedang menegur √

mitra tutur yang selalu bingung dengan suatu hal yang sedang dialami. 10. O1: “Guys, ruangan S2 303 itu yg

lantai tiga gedung PGSD bukan??”

‘Teman-teman, ruangan S2 303 itu yang lantai tiga gedung PGSD, bukan??’

O2: “Iya”

‘Iya’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan grup

whatsapp PBSI A

angkatan 2015, tanggal 12 Februari 2019.

Penutur sedang bertanya suatu ruangan kepada teman-temannya di grup

whatsapp, kemudian

dijawab oleh salah satu mitra tutur.

11. O1: “Namanya jga cewek, rempong hidupnya”

‘Namanya juga cewek, ribet hidupnya’

O2: “Gak punya kepuasan”

‘Tidak punya rasa puas’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 12 Februari 2019.

Penutur sedang

menyinggung bahwa cewek itu hidupnya ribet.

12. O1: “Baso aci kuy. Kata Gita enak, pengen coba”

‘Baso aci, yuk. Kata Gita enak, ingin coba’

O2: “Aci mana chuy? Kuy jak tp ak lom mndi hahaha”

‘Aci mana, kawan? Ayo saja, tapi aku belum mandi hahaha’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 16 Februari 2019.

Penutur mengajak mitra tutur untuk pergi makan, tetapi mitra tutur belum siap untuk pergi .

13. O1: “Warna putih?”

‘Warna putih?’

O2: “Yg putih kece bgt soale”

‘Yang putih keren banget soale’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 19 Februari 2019. Penutur bertanya tentang warna sepatu yang dimaksud, dan mitra tutur menegaskan bahwa warna tersebut lebih keren.

14. O1: “Waduhhh apa belum direvisi?”

‘Aduh, apa belum direvisi?’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah √

O2: “Jdi aku bingung mau revisi apa. Punya dia jga gada coretan”

‘Jadi aku bingung mau revisi apa? Punya Erin juga tidak ada coretan’

O1: “Fix belum disentuh itu”

‘pasti belum disentuh itu’

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 21 Februari 2019.

Penutur menegaskan kepada mitra tutur bahwa skripsi tersebut belum direvisi.

15. O1: “Ngopi kuy”

‘Ngopi yuk’

O2: “Gua baru mau ngopi sama teman komplek. Dia lagi di jogja”

‘Aku baru mau ngopi sama teman komplek. Dia lagi di Jogja’

O1: “Wah yasud”

‘Wah ya sudah’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 24 Februari 2019. Penutur mengajak mitra tutur untuk pergi minum kopi, kemudian mitra tutur menolak.

16. O1: “Mau ikut merpus ga?”

‘Mau ikut ke perpus, tidak?’

O2: “Iya, jamber? Aku semalam blg dia kabari klo mau ke perpus”

‘Iya, jam berapa? Aku semalam bilang ke dia, kabari kalau mau ke perpus’

Tuturan ini dituturkan pada pagi hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 26 Februari 2019.

Penutur mengajak pergi √

ke perpustakaan, kemudian mitra tutur ingin ikut.

17. O1: “Dasar aku haluuu”

‘Dasar aku halusinasi’

O2: “Apalagi aku”

‘Apa lagi aku’

O1: “Tpi mending kmu skripsi udh bab 4, lha aku 1-3 aj terus”

‘Tapi mending kamu skripsi sudah bab 4, lah aku 1-3 saja terus’

O2: “Hari ini dikumpul dann aku belum apa2”

‘Hari ini dukumpul dan aku belum apa-apa’

O1: “ahhh boong wkwk”

‘ah bohong wkwk’

O2: “Ciyusss”

‘Serius’

Tuturan ini dituturkan pada pagi hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 8 Maret 2019.

Penutur membandingkan skripsinya dengan skripsi mitra tutur. Kemudian mitra tutur menjelaskan bahwa skripsinya belum selesai, dan penutur tidak percaya.

18. O1: “Sama siapa? Agak mager saia.”

‘Sama siapa? Sedikit malas gerak saya’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di √

O2: “Ajak dia lah. Saia inginnn wkwk”

‘Ajak dia lah. Saya ingin wkwk’

sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 9 Maret 2019. Penutur bertanya akan mengajak siapa, tetapi penutur sedikit malas pergi. Kemudian mitra tutur memaksa.

19. O1: “Awas ntr kmu patah kaki kek aku dulu, gara2 main gitu”

‘Awas nanti kamu patah kaki kayak aku dulu, gara-gara main gitu’

O2: “Hahaha dulu pernah main, tp gegara sakit semua ni kaki keram jadinya ya nyerah”

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 9 Maret 2019. Penutur memperingatkan mitra tutur untuk berhati-hati saat bermain.

20. O1: “cussskan sist”

‘lanjutkan sist’

O2: “Ajak siapa ya? Biar agak rame bgt wkwk. Biar gak keliatan sepasang jomblo yg nnton hanya berdua”

‘ajak siapa, ya? Biar sedikit ramai banget wkwk. Biar tidak kelihatan

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 10 Maret 2019.

Penutur mengajak pergi √

sepasang jomblo yang nonton hanya berdua’

O3: “Hahaha iya ya gemaaay”

‘Hahaha iya, ya gemas’

menonton sebuah film, kemudian mitra tutur mengusulkan untuk mengajak beberapa teman lagi agar ramai. 21. O1: “Siniii”

‘Sini’

O2: “Mager cuy wkwk. Kos gua kan gak mati listrik”

‘Malas gerak, kawan wkwk. Kos aku kan tidak mati listrik’

O1: “Bawa lptop sini cuyy”

‘Bawa laptop sini, kawan’

O2: “Berat, malas. Aku gabut sih tpi kok mager jga wkwk. Rame kah”

‘Berat, malas. Aku bete sih, tapi kok malas gerak juga wkwk. Ramai kah?’

O1: “Rameee yg tengah dipake buat rapat keknya wkwkwk”

‘Ramai, yang tengah dipakai buat rapat kayaknya wkwkwk’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 13 Maret 2019. Penutur memaksa mengajak mitra tutur untuk ikut nongkrong bersama, tetapi mitra tutur merasa malas pergi.

22. O1: “Pengen ngopi gua tpi ujan gak berenti2”

‘Pengen ngopi aku tapi hujan tidak

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di √

berhenti-berhenti’

O2: “Ayokkk. Gaskeun”

‘Ayok. Meluncur’

O1: “Ujan coeg”

‘Hujan teman’

O2: “Hash”

‘Hah’

sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 17 Maret 2019. Penutur memaksa mengajak mitra tutur untuk ikut nongkrong minum kopi bersama, mitra tutur menyetujui. Kemudian penutur mengatakan bahwa di luar sedang hujan.

23. O1: “Kerja skripsi yok”

‘Kerja skripsi yok’

O2: “Kuy. Dimana?”

‘Yuk. Dimana?’

O1: “McD Sudirman”

‘McD Sudirman’

O2: “Kirain ngopi”

‘Kirain ngopi’

O1: “Oak?”

‘Oak?’

O2: “Serah deh aku ikut aj. Selain oak

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 18 Maret 2019.

Penutur mengajak mitra tutur untuk mengerjakan skripsi bersama, tetapi mitra tutur bertanya mau mengerjakan dimana.

kek wkwk. Yg baru nih dkt kos yg arah kampus tpi lwt blkg itu yg sawah2”

‘Terserah deh, aku ikut saja. Selain oak kek wkwk. Yang baru nih dekat kos arah kampus tapi lewat belakang itu yang sawah-sawah’

O1: “Basa Basi. Basing deh”

‘Basa Basi. Terserah deh’

24. O1: “Btw story dimana, aku gak pernah lihat tau wkwk”

‘ngomong-ngomong story dimana, aku tidak pernah lihat tahu wkwk’

O2: “IG (Instagram) kmrn ada kok. Rajin bgt gils. Aku yg liat aj smpe gak kuat cuy tpi dia selo bgt”

‘IG (Instagram) kemarin ada kok. Rajin banget gila. Aku yang lihat saja sampai tidak kuat cuy, tapi dia santai banget’

O1: “Emang gt anaknya. Apalagi nek pas galo gak mikir badan wkwkwk.”

‘Memang gitu anaknya. Apalagi kalau bimbang tidak mikir badan wkwk’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 19 Maret 2019.

Penutur sedang bertanya tentang seseorang kepada mitra tutur. Kemudian mitra tutur menjelaskan apa yang sedang terjadi dengan orang yang sedang dibicarakan kepada penutur.

O2: “Sampe pembuluh darahnya mau pecah itu apa ndak parah bgt wkwk. Kan lucu ada orang mati krna alkohol kek unfaedah bgt”

‘Sampai pembuluh darahnya mau pecah itu, apa tidak parah banget wkwk. Kan lucu ada orang mati

karena alkohol kayak tidak

bermanfaat banget’

25. O1: “Uangnya di meja dpn kamar jar. Cba liatkan ada gak”

‘Uangnya di meja depan kamar, katanya. Coba lihatkan ada, tidak’

O2: “Iyaaa, sudah”

‘Iya sudah’

O1: “Okay. Aku mau mandi”

‘Okay. Aku mau mandi’

O2: “Shap. Gw jg”

‘Siap. Aku juga’

O1: “Uwe udh siap. Lu udh siap blm”

‘Aku sudah siap. Kamu sudah siap, belum?’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 21 Maret 2019.

Penutur sedang bertanya kepada mitra tutur apakah sudah siap untuk pergi.

26. O1: “Ternyata kamu juga retjeh”

‘Ternyata kamu juga tidak lucu’

O2: “Iya emang gua receh”

‘Iya emang aku tidak lucu’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 28 Maret 2019. Penutur berkata bahwa bercandaan mitra tutur sangat tidak lucu. Kemudian mitra tutur mengakui bahwa itu tidak lucu.

27. O1: “Oke jam 4 ketemu dimandose. Kamu jemput dia ya berarti”

‘Oke jam 4 ketemu dimana. Kamu jemput dia ya berarti’

O2: “Tdi katanya dia ke kampus”

‘Tadi katanya dia ke kampus’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 1 April 2019.

Penutur sedang bertanya ketemuan dimana dengan mitra tutur. Kemudian mitra tutur mengatakan

bahwa bertemu di kampus.

28. O1: “Lu mau kemana? SWAG bgt gaya lu”

‘Kamu mau kemana? Keren banget gaya kamu’

O2: “Aku mau nongs sama teman-teman bor”

‘Aku mau nongkrong sama teman-teman bro’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 2 April 2019.

Penutur sedang bertanya kepada mitra tutur akan pergi kemana dengan gaya keren seperti itu. Kemudian mitra tutur menjelaskan bahwa dia akan pergi nongkrong

bersama

teman-temannya.

29. O1: “Gua punya gosip nih!”

‘Aku punya gossip nih!’

O2: “Apa? Kepo bgt gua”

‘Apa? Ingin tahu banget aku’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 3 April 2019.

Penutur sedang

memberitahukan kepada √

mitra tutur bahwa dia memiliki gosip. Kemudian mitra tutur merespon dan ingin mengetahui secara detail tentang gosip tersebut. 30. O1: “Baperan bgt kamu!”

‘Bawa perasaan banget kamu!’

O2: “Gak kok. B aj!”

‘Tidak kok. Biasa saja!’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 3 April 2019. Penutur sedang menegur mitra tutur yang terlalu terbawa perasaan. Kemudian mitra tutur berkata tidak dan merasa biasa saja.

31. O1: “Temani aku ke Mall kuy!”

‘Temani aku ke Mall, yuk!’

O2: “Sorry aku mager bgt eh”

‘Maaf aku malas gerak banget eh’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 5 April 2019.

Penutur mengajak mitra √

tutur untuk menemaninya ke Mall. Kemudian mitra

menolak dengan

mengatakan bahwa sedang malas.

32. O1: “Bisa bantu uwe buatkan gambar 3 dimensi?”

‘Bisa bantu aku buatkan gambar 3 dimensi?’

O2: “Sabi-sabi, bsk ya.”

‘Bisa-bisa, besok ya.’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 9 April 2019.

Penutur sedang bertanya apakah mitra tutur dapat membantunya. Kemudian mitra tutur menjawab kalau dia bisa membantu.

33. O1: “Bagus gak sepatu baru aku?”

‘Bagus tidak sepatu aku?’

O2: “Mantul, bagus. Beli dimana lu?”

‘Mantap betul. Beli dimana kamu?’

O1: “Hadiah bor”

‘Hadiah bro’

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 9 April 2019.

Penutur sedang bertanya pendapat mitra tutur terhadap sepatu barunya.

Kemudian mitra tutur mengatakan bahwa sepatu itu bagus.

34. O1: “Hari ini lu ke perpus gak?”

‘Hari ini kamu ke perpus, tidak?”

O2: “Gak. Aku mau pergi cuy”

‘Tidak. Aku mau pergi teman’

O1: “Mau kmn lu?”

‘Mau kemana kamu?’

O2: “Mau ngemall, gabut gua”

‘Mau ke mall, bosan aku’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 10 April 2019.

Penutur sedang bertanya kepada mitra tutur mau pergi kemana. Kemudian mitra tutur berkata akan pergi ke mall karena sedang bosan.

35. O1: “Sudah sampe mana skripsimu shay”

‘Sudah sampai mana skripsimu, teman’

O2: “OTW validasi data nih”

‘On the way validasi data ini’

O1: “Gercep bgt udh mau validasi aj”

‘Gerak cepat banget, sudah mau validasi saja’

Tuturan ini dituturkan pada malam hari di sebuah chattingan whatsapp personal chat,

tanggal 10 April 2019. Penutur sedang bertanya tentang pengerjaan skripsi mitra tutur. Kemudian mitra tutur

O2: “Yuhuuu. Lu semangat jga shay”

‘Yuhuuu. Kamu semangat juga teman’

menjelaskan bahwa sebentar lagi akan menuju validasi data dan mitra tutur juga menyemangati penutur. 36. O1: “Kuy ntr malam jalan”

‘Ayok nanti malam jalan’

O2: “Mo kmn cuy”

‘Mau kemana cuy’

O1: “Kmn aj cuy, boring uwe di kos mulu”

‘Kemana saja teman, bosan aku di kos mulu’

O2: “Atur aj cuy. Serah lu aj mau kmn, gua ngikut aj”

‘Atur saja teman. Terserah kamu saja mau kemana, aku ikut saja’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 11 April 2019.

Penutur sedang mengajak mitra tutur untuk jalan-jalan. Kemudian mitra tutur tidak menolak dan mengikuti apa yang diinginkan penutur.

37. O1: “Lu udh daftar TKBI blm?”

‘Kamu sudah daftar TKBI belum?’

O2: “Udh dong. W jga udh ujian”

‘Sudah dong. Aku juga sudah ujian’

O1: “Mantull. Dpt nilai apa lu?”

‘Mantap betul. Dapat nilai apa

Tuturan ini dituturkan pada sore hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 12 April 2019.

Penutur bertanya √

kamu?’

O2: “Njay, dapat C uwe. Kudu ngulang hahaha”

‘Astaga, dapat C aku. Harus ngulang hahaha’

O1: “Hahaha sama kmrn gua dapat C”

‘Hahaha sama kemarin aku dapat C’

mengenai nilai ujian TKBI mitra tutur. Kemudian mitra tutur mengatakan bahwa akan mengulang ujian karena mendapat nilai yang kurang memuaskan.

38. O1: “Cuy titip cilok dong klo lu ke kampus”

‘Teman, titip cilok dong kalau kamu ke kampus’

O2: “Brp ribu shay?”

‘Berapa ribu teman?’

O1: “5 rb aj cuy. Nih uwe kasi 10 rb, angsulnya buat lu aj”

‘5 ribu saja teman. Ini aku kasih 10 ribu, kembaliannya buat kamu saja’

O2: “Songong bgt lu haha”

‘Sombong banget kamu haha’

O1: “Gak ya, ikhlas uwe wkwk”

‘Tidak ya, ikhlas aku wkwk’

Tuturan ini dituturkan pada siang hari di sebuah

chattingan whatsapp

personal chat, tanggal 15 April 2019.

Penutur meminta tolong kepada mitra tutur untuk membelikan jajanan dan memberikan

kembaliannya. Kemudian mitra tutur mengatakan bahwa penutur sombong.

39. O1: “Besok bimbingan skripsi gak lu?”

‘Besok bimbingan skripsi tidak kamu?’

O2: “Gak cuy. Bsk libur”

‘’Tidak teman. Besok libur’

O1: “Sotoy bgt lu!”

‘Sok tahu banget kamu!’

O2: “Njay, bsk ada pemilu!”

‘Astaga, besok ada pemilu!’

O1: “Ahsyaaap”

Dokumen terkait