• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Keragaan Usahatani Padi Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru

6.1.1. Penggunaan Input

Input yang digunakan pada usahatani padi Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru terdiri dari benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Perincian penggunaan benih, pupuk dan pestisida per hektar per musim tanam pada usahatani kedua varietas tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rata-rata Penggunaan Input Usahatani Padi Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru per Hektar per Musim Tanam

No Biaya Jumlah Varietas Pandan Wangi Varietas Unggul Baru

(kg) Harga (Rp) Nilai (Rp) Jumlah (kg) Harga (Rp) Nilai (Rp) 1 Benih (kg) 40,1 6000 240600 41,0 6000 246019,6 2 Pupuk : Urea (kg) 187,9 1600 300751,2 183,49 1600 293595,2 TSP (kg) 32,2 2500 80408,75 86,69 2500 216739,17 NPK (Ponska) 139,1 2500 347743,8 111,59 2500 278989,17 SP 36 12,5 2000 25062 9,45 2000 18902

Total biaya pupuk 371,7 753965,7 391,2 808225,53

3 Pestisida : Furadan (padat) 2,2 8000 17376 Matador (cair) 87,7 166,6 14619,95 109,05 166,667 18175,26 Decis (cair) 208,8 60 12531,33 163,58 60 9814,62 Arivow (cair) 300,7 83,3 25062,57 174,48 83,333 14540,11 Total biaya pestisida 69589,84 42529,99

Selain penggunaaan input per hektar per musim tanam, pada penelitian ini juga dianalisis penggunaan input per hektar per tahun. Hal ini dilakukan karena adanya perbedaan jumlah musim tanam dalam satu tahun antara kedua varietas tersebut. Perincian penggunaan benih, pupuk dan pestisida per hektar per tahun pada usahatani kedua varietas tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata-rata Penggunaan Input Usahatani Padi Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru per Hektar per Tahun

No Biaya Varietas Pandan Wangi Varietas Unggul Baru

Jumlah

(kg) Harga(Rp) Nilai (Rp) Jumlah(kg) Harga (Rp) Nilai (Rp)

1 Benih (kg) 80,2 6000 481200 123,0 6000 738058,8 2 Pupuk : Urea (kg) 375,9 1600 601502,4 550,4 1600 880785,6 TSP (kg) 64,3 2500 160817,5 260,1 2500 650217,5 NPK (Ponska) 278,1 2500 695487,5 334,7 2500 836967,5 SP 36 25,1 2000 50124 28,3 2000 56706

Total biaya pupuk 1507931,4 2424676,6

3 Pestisida : Furadan (padat) 4,3 8000 34752 Matador (cair) 175,4 166,6 29239,89 327,154 166,667 54525,78 Decis (cair) 417,7 60 25062,66 490,731 60 29443,86 Arivow (cair) 601,5 83,3 50125,13 523,446 83,333 43620,33 Total biaya pestisida 139179,68 127589,96

Keterangan : Varietas Pandan Wangi : biaya untuk dua musim tanam Varietas Unggul Baru : biaya untuk tiga musim tanam

a. Benih

Dari 30 jumlah responden petani padi Pandan Wangi di daerah penelitian diketahui bahwa 60 persen petani menggunakan benih berlabel atau bersertifikat dan 40 persen petani menggunakan benih hasil budidaya sendiri. Petani memperoleh benih berlabel atau bersertifikat dari penangkar benih sedangkan petani yang menggunakan benih hasil budidaya sendiri memperoleh benih dari produksi padi musim sebelumnya. Mereka menganggap harga benih berlabel

relatif lebih mahal, sehingga mereka menggunakan benih hasil budidaya sendiri. Padahal benih bersertifikat memiliki produktivitas yang lebih tinggi sekitar 5-10% dari pada produktivitas benih hasil budidaya sendiri.

Petani padi Varietas Unggul Baru memperoleh benih dengan membeli benih padi hasil produsen benih nasional dan beberapa petani memperoleh benih dari bantuan pemerintah. Harga benih padi Varietas Unggul Baru sama dengan harga benih padi Pandan Wangi bersertifikat yaitu Rp 6000 per kilogram.

Rata-rata penggunaan benih untuk kedua varietas padi tersebut tidak jauh berbeda yaitu 40,1 kg/ha/musim tanam untuk padi Pandan Wangi dan 41 kg/ha/musim tanam untuk padi Varietas Unggul Baru. Oleh karena itu penggunaan benih untuk padi Pandan Wangi adalah 80,2 kg/ha/tahun yang digunakan untuk dua kali musim tanam sedangkan untuk padi Varietas Unggul Baru adalah 123 kg/ha/tahun yang digunakan untuk tiga kali musim tanam. Jumlah penggunaan benih tersebut lebih besar dari jumlah benih yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu 25 kg/ha/musim tanam. Hal tersebut terjadi karena petani khawatir benih yang tumbuh sedikit sehingga penggunaannya diperbanyak.

b. Pupuk

Pupuk yang digunakan untuk padi Varietas Pandan Wangi dan padi Varietas Unggul Baru sama yaitu pupuk Urea, Phonska (NPK), TSP dan SP-36. Jumlah pupuk yang digunakan oleh petani padi Pandan Wangi untuk satu hektar dan satu musim tanam adalah Urea 187,9 kg, TSP 32,2 kg, Phonska 139,1 kg dan SP-36 12,5 kg. Jumlah pupuk yang digunakan oleh petani padi Varietas Unggul Baru untuk satu hektar dan satu musim tanam adalah Urea 183,49 kg, TSP 86,69 kg, Phonska 111,59 kg dan SP-36 9,45 kg.

Total penggunaan pupuk untuk padi Pandan Wangi untuk satu musim tanam 371,7 kg/ha sedangkan total penggunaan pupuk untuk padi Varietas Unggul Baru untuk satu musim tanam 391,2 kg/ha. Dengan demikian penggunaan pupuk per hektar per musim tanam untuk Varietas Unggul Baru lebih banyak dari pada Varietas Pandan Wangi.

Pupuk yang digunakan untuk padi Pandan Wangi per hektar per tahun yaitu Urea 375,9 kg, TSP 64,3 kg, Phonska 278 kg, SP-36 25,1 kg dan untuk padi Varietas Unggul Baru adalah Urea 550,5 kg, TSP 260,1 kg, Phonska 334,7 kg dan SP-36 28,3 kg. Total penggunaan pupuk untuk padi Pandan Wangi 743,3 kg/ha/tahun yang digunakan untuk dua kali musim tanam dan untuk padi Varietas Unggul Baru 1.173,6 kg/ha/tahun yang digunakan untuk tiga kali musim tanam.

Pupuk tersebut diperoleh petani di toko-toko pertanian yang terdapat di Kecamatan Warungkondang. Harga pupuk tersebut yaitu Urea Rp 1.600/kg, TSP Rp 2.500/kg, Ponska Rp 2.500/kg dan SP-36 Rp 2.000/kg.

c. Pestisida

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia. Pestisida yang digunakan untuk kedua varietas padi tersebut sama yaitu pestisida semprot seperti matador, decis dan arivow. Namun untuk padi Varietas Pandan Wangi, beberapa petani menggunakan pestisida padat yang penggunaannya dengan cara ditaburkan ke lahan seperti furadan.

Jumlah penggunaan pestisida pada usahatani kedua varietas tersebut tidak banyak karena penggunaannya dikurangi bahkan dihindari oleh para petani. Pestisida digunakan apabila tanaman padi terserang organisme pengganggu dan dosis penggunaannya disesuaikan dengan tingkat kerusakan tanaman.

d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap biaya usahatani. Perhitungan biaya tenaga kerja untuk padi Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru sama saja yaitu dengan menghitung hari orang kerja (HOK) dikalikan dengan upah per HOK.

Di daerah penelitian satu hari kerja berkisar lima jam yang dimulai dari jam 07.00-12.00 dengan upah Rp 15.000 per hari untuk pria dan Rp 10.000 per hari untuk wanita. Adanya perbedaan upah pria dan wanita menyebabkan satu hari kerja wanita (HKW) terlebih dahulu dikonversikan ke hari kerja pria (HKP). Tenaga kerja pria dengan upah Rp 15.000 dihitung sebagai satu HKP sedangkan wanita dengan upah Rp 10.000 dihitung sebagai 0,67 HKP. Perhitungan tersebut diperoleh dari pembagian antara upah wanita dengan upah pria.

Jumlah hari kerja yang dibutuhkan petani untuk melaksanakan suatu kegiatan usahatani dikonversikan ke jumlah HOK. Ketetapan satu HOK dalam usahatani adalah 8 jam sehingga satu hari kerja di daerah penelitian setara dengan 5/8 HOK. Demikian juga dengan upah dimana upah per hari di daerah penelitian dikonversikan ke upah per HOK. Karena sebelumnya HKW telah dikonversikan ke HKP maka upah per hari yang ditetapkan adalah Rp 15.000. Upah tersebut merupakan upah selama lima jam kerja sehingga upah per jam Rp 3000. Oleh karena itu upah per HOK selama 8 jam adalah Rp 24.000.

Perhitungan biaya tersebut digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja penanaman, penyulaman dan penyiangan yang dilakukan oleh wanita. Selain itu, juga digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja membersihkan

pematang, pembuatan media bibit, menabur, meratakan tanah, menggarisi lahan, pemupukan, penyemprotan dan pengairan yang dilakukan oleh pria.

Kegiatan membajak tanah dilakukan dengan menyewa traktor dengan sistem borongan. Biaya sewa traktor berkisar Rp 500.000- Rp 600.000 per hektar. Biaya pemanenan dihitung berdasarkan jumlah panen yaitu Rp 200/kg MKP untuk padi Pandan Wangi dan Rp 150/kg GKP untuk padi Varietas Unggul Baru. Biaya panen padi Pandan Wangi lebih mahal karena padi tersebut dipanen bersama malainya sehingga pemanenannya lebih sulit.

Dokumen terkait