• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM

TEMUAN DAN HASIL ANALISA

A. Model Kampanye PARMA dalam Pemilu Raya 2010

1. Penggunaan Media dalam Kampanye (Tahap Informasi) a.Baligho Besar

Gambar 4.1

sumber: BAPILLU DPP PARMA Periode 2009-2010

Baligho besar merupakan salah satu media komunikasi yang paling mendapatkan sorotan pada PEMIRA 2010 di UIN Syarif Hidyatullah.Ini dikarenakan ukurannya yang paling besar diantara media kampanye lainnya.Diantara semua baligho yang dipasang di UIN Syarif Hidayatullah.Baligho besar ini yang mendominasi semua media komunikasi yang digunakan oleh partai lainnya.Pemasangan serta penempatan baligho besar ini dipasang sangat strategis.

Baligho yang besar selalu terlihat sehingga setiap keluar masuk kampus akan melihat baligho tersebut sehingga menghasilkan kontinuitas pandangan masyarakat yang menghasilkan persepsi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Salah satu persepsi mahasiswa dengan adanya baligho ini adalah eksistensi dan kebesaran dari Partai Reformasi Mahasiswa (PARMA). Anggaran yang dihabiskan pada pemanfaatan media baligho besar ini mencapai satu juta lima ratus ribu sehingga ini merupakan anggaran terbesar dari seluruh alat media kampanye. Hal ini menunjukkan adanya pendanaan yang luar biasa kepada PARMA dalam kampanye tersebut.

Pendanaan tentunya mempengaruhi media yang digunakan saat kampanye dan tentunya akan berpengaruh pada efektifitas penggunaan media.

Semakin besar dana yang dimiliki maka semakin besar dan berkualitas pula media yang dapat digunakan pada kampanye. Baligho besar ini menunjukan bahwa PARMA memiliki kesiapan yang matang dalam pemanfaatan media yang didukung oleh pendanaan yang sangat besar.

Sesuai dengan data dan skala tingkat dalam factor yang menentukan kesuksesan kampanye bahwa anggaran dana memiliki konstribusi yang cukup penting dalam memenangkan pasangan Calon Presiden.10

10

Gun Gun Heryanto, Handout Perkuliahan mata kuliah Komunikasi Politik, (Jakarta: Homemade, 2009) materi 9, h.5

70

Hal ini tentu menjadi seleksi media dalam kampanye melihat ukuran baligho yang begitu besar dan penempatan baligho besar ini ditempat yang strategis sehingga mampu menjangkau khalayak dalam berbagai sudut inipun menjadi tolak ukur dalam pemilihan seleksi media tentang perhitungan jangkauan.11 Oleh karena itu dalam kampanye menjadi hal yang sangat penting memiliki asupan dana yang banyak, karena sebuah strategi kampanye maupun publisitas tidak akan berjalan tanpa didukung adanya dana yang mencukupi untuk menghandel semua fasilitas yang dibutuhkan saat kampanye.

b. Spanduk

Gambar 4.2

Sumber: BAPILLU DPP PARMA Periode 2009-2010

Spanduk merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan pada kampanye untuk publikasi secara langsung kepada khalayak.Langsung disini maksudnya bahwa spanduk sebagai media kampanye dapat memberikan pesan melalui tulisan yang terlihat langsung oleh khalayak.Media spanduk digunakan PARMA karena media ini sering digunakan pada kampanye sebelumnya.

11

Media komunikasi spanduk merupakan media yang strategis digunakan karena dapat terlihat darai berbagai sudut seperti pinggiran ataupun tengah jalan dan ditaman tiap-tiap fakultas.Serta pemasangan spanduk harus ditempatkan diwilayah yang banyak dilihat mahasiswa.

Selain itu, tulisan yang terpampang didalam spanduk besar sehingga memudahkan orang untuk membaca pesan kampanye yang ada

didalamnya.Pesan yang terdapat dalam spanduk “Meneruskan Perjuangan Berdasarkan Asprirasi Mahasiswa”.Pesan ini merupakan tehnik propaganda Plain Folks yaitu tehnik propaganda seperti himbauan yang mengatakan bahwa pembicara berpihak kepada mahasiswa dalam usaha bersama yang kolaboratif.12

c. Stiker

Gambar 4.3

Sumber: BAPILLU DPP PARMA Periode 2009-2010

Stiker merupakan media kampanye yang praktis digunakan.Karena dapat ditempel dimanapun dan kapanpun kecuali ditempat-tempat yang memiliki larangan penempelan stiker.Dari semua media kampanye yang digunakan menurut Sabir Laluhu mantan ketua BEM FIDKOM periode

12

72

2011 stiker merupakan media kampanye yang paling tidak efektif digunakan karena jumlah sedikit dalam publikasi.

d. Riset Survey

Riset survey merupakan media kampanye yang sangat baik untuk dimanfaatkan karena riset survey mampu memberikan pemetaaan dan kecenderungan mahasiswa terhadap kepercayaan mereka kepada calon.Dari riset survey ini partai dapat memprediksi tingkat kredibilitas mahasiswa terhadap partainya dan calon yang diusungnya.

Survey ini dapat membuktikan apakah mahasiswa masih mempunyai kepercayaan untuk memilih calon yang diusung dari partai tersebut atau tidak.Kemudian setelah survey dikumpulkan maka akan ditemukan hasil tentang kecenderungan mahasiswa, sehingga hasil tersebut dapat memberikan gambaran kepada partai tentang langkah-langkah politik yang akan diambil selanjutnya.

Apabila memang ternyata berdasarkan hasil pemetaaan survey posisi partai tidak aman maka partai akan mengupayakan langkah-langkah politiknya bernegoisasi seperti melakukan koalisi ataupun konfederasi untuk memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum dan upaya dalam kampanye dan publisitaspun harus lebih giat. Namun apabila hasil survey menunjukan bahwa partai tersebut berada pada posisi yang aman langkah politik seperti koalisi ataupun konfederasi tidak perlu dilakukan.

Pemanfaatan media kampanye melalui riset survey ini bukan hanya melihat kecenderungan kredibilitas capres yang diusung partai akan tetapi dalam riset survey ini PARMA juga ingin melihat harapan mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah kepada capres yang nantinya akan terpilih sehingga hal ini menjadi informasi yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye. Pada riset survey yang dilakukan PARMA pada PEMIRA 2010 kemarin hasilnya bahwa darijumlah kuesioner yang dikembalikan hamper seluruhnya mengenal M. Fadly.13

Berdasarkan hasil survey untuk harapan mahasiswa terhadap calon presiden yang nanti akan terpilih adalah menuntut fasilitas mahasiswa dan mampu mengembangkan skill melalui minat, hobi, dan bakat dalam berbagai aspek melalui kegiatan kemahasiswaan. Tentunya harapan yang dituliskan mahasiswa dalam survey ini dapat menjadi senjata PARMA dalam kampanyenya melalui pesan-pesan yang ditulis pada media kampanye. Sehingga apa yang menjadi harapan mahasiswa akan diangkat melalui pesan kampanye PARMA bahwa mereka mampu mewujudkan apa yang diinginkan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pesan-pesan ini merupakan bagian yang dikonstruksi oleh PARMA yang menjadi harapan mahasiswa berdasarkan survey yang dilakukan sehingga ia mengangkat pesan tersebut menjadi pesan kampanye melalui media kampanye. Pesan kampanye sesuai dengan metode persuasi Pay Off dan Fear Arousing.Metode Pay Off (Rewarding) yaitu mengiming-imingi dengan hal yang menguntungkan atau memberi harapan-harapan yang baik.Fear Arousing (Punishment) adalah menakuti-nakuti atau mengambarkan konsekuensi yang

13

Wawancara dengan tim sukses kandidat PARMA untuk BEM UIN M. Fadly Sirajuddin Arridho pada tanggal 19 Januari 2013

74

buruk.14Seperti hal yang dilakukan oleh PARMA memberikan iming-iming dalam kampanyenya.

Riset survey memberikan banyak manfaat dalam kampanye politik.Ia dapat membantu seorang calon kandidat untuk menentukan apakah ia dapat turut dalam pemilihan atau tidak. Ia dapat memberikan gambaran tentang besarnya tugas pemilihan, dana yang diperlukan untuk merubah mengidentifikasi atau dukungan kepada sang kandidat.

Survey dapat menggambarkan secara akurat komponen-komponen demografik pada lingkungan politik, khususnya sika subkelompok-sub kelompoknya mengenai berbagai masalah.Ia dapat menjelaskan masalah yang mana yang penting bagi berbagai kelompok, dan yang mana berkaitan dengan masalah-masalah lain, dan masalah-masalah mana yang penting atau secara potensial penting dalam menentukan bagaimana seseorang akan memberikan suaranya.15

e. Bulletin

Bulletin adalah media kampanye yang disatukan oleh survey yang merupakan ide dari Tim Sukses PARMA untuk membuat sebuah selebaran seperti bulletin ini M. Fadly menuliskan tentang coretan hatiku untuk sahabat, teman, kawan, ikhwan, akhwat, kakak dn adik-adikku tercinta dengan kalimat

“menjadi bersama adalah awal, berjalan bersama adalah proses, bertahan untuk

bersama adalah proses. Jika kita berjalan bersama maka kesuksesan akan

datang dengan sendirinya”

14

Roudhonah, Ilmu Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h.167

15

Arbold Stainberg, Kampanye Politik Dalam Praktek. (Jakarta: PT Intermasa, 1981), h. 278-279

Pesan ini dapat ditafsirkan siapapun kamu, warna apapun kamu, suku apapun kamu, semester berapapun kamu, dan organisasi ekstra manapun kamu apabila kita dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan muncul kebersamaan, maka kita berjalan bersama, akan tetapi bila kita tidak berjalan bersama maka tidak akan muncul keberhasilan dan PARMA terbuka terhadap orang-orang yang berbeda dan mau menyatukan karena perbedaan yang ada apabila disatukan akan menjadi sebuah kekuatan.16

Terlihat dari tulisan bahwa M. Fadly memakai retorika politik yang sangat baik. Untuk kemampuan seorang kandidat capres bila didukung oleh kecerdasan dan kemampuan dalam mengkonstruksi pemikirannya melalui tulisan dapat memudahkan kampanyenya melalui media massa. Sesuai dengan konsep teori tentang kredibilitas pelaku kampanye bahwa kemampuan kandidat dapat meningkatkan kredibilitas berdasarkan keahliannya melalui aspek seperti tingkat pendidikan, kecerdasan, wawasan yang luas, penguasaan keterampilan dan pengalaman.17

Dari semua media yang digunakan dalam kampanye pemilihan BEM Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta berikut adalah media yang dianggap paling berperan dalam kemenangan PARMA :

Tabel 4.3.Peringkat Media yang Paling Berpengaruh dalam Kampanye

16

Wawancara dengan tim sukses kandidat PARMA untuk BEM UIN M. Fadly Sirajuddin Arridho pada tanggal 19 Januari 2013

17

76

No Nama Media Kelebihan Kelemahan

1 Komunikasi

Dokumen terkait