• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penggunaan Mind Map

Upaya membuat mind map untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II berbeda. Pada siklus I guru menjelaskan apa arti mind map. Setelah itu guru memperlihatkan contoh mind map yaitu tentang latarbelakang kedatangan Belanda datang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ke Indonesia yang sudah disediakan oleh peneliti , seperti yang di bawah ini.

Gambar 2. Contoh Mind Map

Kemudian guru membuat contoh mind map juga di papan tulis, sambil menjelaskan materi yang sedang dipelajari yaitu tentang tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia.

Gambar 3. Contoh Mind Map

Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari dua orang satu kelompok. Dalam siklus I ini siswa membuat mind map pada kertas kuarto dan tidak diberi warna.Setelah selesai diskusi dalam kelompok siswa memprentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas. Siswa masih malu-malu untuk maju ke depan, guru masih memanggil sampai dua atau tiga kali.

67

Gambar 4. Presentasi Hasil Kerja Siswa

Pada siklus II ini berbeda dengan siklus I. Pada siklus II satu kelompok terdiri dari empat orang, mereka membuat mind map menggunakan spidol warna dan siswa disuruh membuat sekratif mungkin. Pada siklus dua ini siswa lebih antusias dalam membuat mind map. Tapi ada juga siswa yang ribut karena saling rebutan untuk mendapatkan spidol warna. Guru mengingatkan siswa buat sesuai dengan petunjuk pada LKS. Untuk membacakan hasil kelompok siswa tidak malu-malu lagi bahkan ada yang tunjuk jari untuk maju ke depan, tetapi guru berkata semua akan mendapat giliran dan siapa yang rebutan, ibu tidak akan panggil untuk maju ke depan.

Gambar 5. Kerja Kelompok Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Keaktifan Belajar Siswa

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius Totogan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2012/2013. Subyek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Kanisius Totogan. Observasi keaktifan siswa tidak dilakukan sendiri oleh peneliti namun, dibantu oleh teman dan guru kelas. Observasi keaktifan mengacu pada lembar pengamatan keaktifan.

Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan pada 19 dan 21 Februari 2013. Pada siklus I berdasarkan kegiatan observasi diperoleh rata-rata keaktifan seluruh siswa 50.22%. Kalau dilihat tingkat keaktifan siswa dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan pada akhir siklus I meningkat tapi belum maksimal, hal ini disebabkan karena guru tidak bebas mengajar ada perasaan canggung dan tegang karena diamati, siswa mengalami kekurang seriusan ketika melaksanakan kegiatan belajar. Mereka belum pernah diamati ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu:

“Pada kegiatan pembelajaran siklus I saya merasa ada ketegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, karena ada orang lain yang mengamati kegiatan pembelajaran yang saya lakukan. Walaupun kita sering bertemu, saya tetap merasa tegang karena saya menyadari bahwa sedang diamati ketika mengajar. Ditambah lagi, model pembelajaran ini masih jarang saya lakukan. Jadi, ketika pelaksanaan saya ragu-ragu karena takut salah dan juga grogi. Perilaku saya ini, mempengaruhi respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan pada pertemuan 2, respon siswa untuk mengikuti pelajaran sudah baik. Hal ini disebabkan karena saya juga sudah mulai santai. Sehingga siswa

69

menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan aktif bertanya.”

Siswa juga merasa senang belajar dengan menggunakan teknik mind map ini dibuktikan hasil wawancara dengan Bagas titen dan A.Kuncoro yang mengatakan:

“Dalam kegiatan pembelajaran siklus I ini, lebih menarik dari pada kegiatan pembelajaran biasanya. Hal ini karena dalam pelaksanaan guru menggunakan media dan sudah ada contoh yang dibuat sangat sederhana tetepi mudah dipahami. Saya senang karena tidak menghafal panjang-panjang dengan membuat mind map lebih mudah diingat.”

Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan pada 26 dan 28 Februari 2013. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa 50.22%. Pada siklus II ini materi yang disampaikan dan jumlah kelompok berbeda. Pada pertemuan ini, siswa lebih aktif dan antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Banyak siswa yang aktif untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini dibuktikan dengan tingkat keaktifan siswa menjadi 70.16%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa.

Hasil wawancara dengan guru yaitu:

“Pada kegiatan pembelajaran siklusII siswa terlihat lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang bertanya dan berani mengungkapkan pendapat ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Ditambah lagi, siswa dapat bekerja dengan baik dalam kelompok. Pada pertemuan ke 2 siswa tampak lebih senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.”

Sedangkan hasil wawancara dengan siswa, kebanyakan siswa berpendapat bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“Kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, dan bisa berdiskusi dengan teman secara serius. Siswa bisa lebih aktif untuk bertanya dengan teman dan guru. Ketika diskusi tidak timbul rasa iri karena setiap siswa sudah mempunyai tanggungjawab sendiri- sendiri.”

Hasil pengamatan keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel . Hasil peningkatan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13: Keberhasilan Keaktifan Siswa

Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Target Capaian Target Capaian

Rata-rata seluruh Keaktifan siswa

33.99% 50% 50.22% 70% 70.16%

Tabel 14:Kriteria Keaktifan Siswa

No Skor rata-rata Keaktifan siswa

1 81%-100% Sangat aktif

2 66%-80% Aktif

3 56%-65% Cukup aktif

4 45%-55% Kurang aktif

71

Tabel 15: Hasil Keseluruhan Keaktifan Siswa

No Indikator

Kondisi

Awal AkhirSiklus I AkhirSiklus II

1

Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelas

31.18 % 45.45 % 63.63 %

2

Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelompok

36.36 % 50 % 68.18 % 3 Memperhatikan penjelasan guru 68.18 % 81.81 % 90.90 % 4

Mampu bekerjasama dalam kelompok

31.18 % 40.90 % 50.% 5 Membaca bahan pelajaran 59.09 % 68.18 % 81.81 % 6

Menyelesaikan tugasnya tepat waktu

45.45 % 68.18 % 77.27 % 7 Menjawab pertanyaan guru 27.27 % 54.54 % 81.81 % 8 Menjawab pertanyaan teman 40.90 % 63.63 % 86.36 % 9 Membuat rangkuman pelajaran 18.18 % 36.36 % 59.09 % 10 Mengerjakan tes/evaluasi 100 % 100 % 100 % 11

Menyelesaikan tugas dengan baik

22.72 % 40.90 % 63.63 % 12 Dapat memberi saran 13.63 % 31.18 % 45.45 % 13 Bertanya kepada guru 22.72 % 50 % 77.27 % 14 Bertanya kepada teman 27.27 % 45.45 % 72.72 % 15

Dapat memecahkan masalah dalam kelompok

13.63 % 27.27 % 50 % 16 Mencatat hal-hal penting 31.18 % 40.90 % 54.54 %

Total 543.86 803.58 1.122.66

Rata-rata 33.99 % 50.22% 70.16%

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dilihat adanya peningkatan keaktifan siswa kelas V SD Kanisius Totogan dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Mengenal tokoh perjuangan melawan Belanda dan Jepang. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa adalah 50.22% termasuk kuran aktif, sedangkan pada siklus II rata-rata keaktifan siswa adalah 70.16% termasuk aktif. Dengan demikian dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesis bahwa penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mind map dapat meningkatkan keaktifan siswa SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2012/2013. 80 70 60 50 40 33.99% 30 20 10 0 Kondisi Awal

Keaktifan Belajar Siswa

70.16% 50.22% Siklus I Siklus II Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Gambar 6: Grafik Keaktifan siswa

3. Prestasi belajar siswa

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus I dilaksanakan pada 19 Februari dan 21 Februari 2013. Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah Materi tentang latarbelakang kedatangan Belanda di Indonesia dengan menggunakan teknik mind map. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan kuis untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan singkat materi pembelajaran dari guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu, perwakilan kelompok mempresentasikan

73

hasil diskusi. Pada kegiatan akhir siswa dan guru membuat kesimpulan dan guru memberi penguatan, siswa mengerjakan soal evaluasi dan refleksi.

Pada siklus I ini prestasi belajar siswa meningkat dibandingkan dengan dengan kondisi awal sebelum adanya tindakan menggunakan teknik mind map. Dimana, kondisi awal siswa adanya perbedaan dengan siswa yang diteliti. Pada siklus I, diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa yakni akumulasi dari nilai aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif sebesar 67. Satu siswa yang mendapat nilai 82, satu siswa mendapat 80, tiga siswa mendapat 75, dua siswa mendapat 73, tiga siswa mendapat 70, satu siswa mendapat 68, satu siswa mendapat 67, dua siswa mendapat 65, satu siswa mendapat 64, satu siswa mendapat 63, dua siswa mendapat 62, dan tiga siswa mendapat 58.

Data mengenai peningkatan prestasi belajar siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

80 70 60 50 51.49 40 30 20 10 0 Kondisi Awal

Prestasi Belajar Siswa

75,81 67,72 Siklus I Siklus II Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Gambar 7: Grafik prestasi Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 63,63% dengan jumlah siswa yang hadir 22 siswa. Siswa yang belum mencapai KKM adalah 36,37%. Hal ini disebabkan karena siswa masih kesulitan untuk mengingat tanggal dan peristiwa yang terjadi selama perlawanan terhadap Belanda.

Pada penelitian siklus II dilaksanakan tanggal 26 dan 28 Februari 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, namun ada 2 kelompok yang beranggotakan 5 siswa. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan kuis untuk mengingatkan materi minggu yang lalu. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan singkat mengenai materi pembelajaran dari guru, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir siswa dan guru membuat kesimpulan, guru memberi penguatan, setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi dan refleksi. Pembeda kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II adalah jumlah siswa dalam kelompok dan media yang digunakan. Pada siklus I setiap kelompok beranggotakan 2 siswa, menggunakan media tanpa mewarnai sedangkan pada siklus II setiap kelompok beranggotakan 4 siswa, menggunakan media kuarto warna dan spidol untuk mewarnai. Pada siklus II ini, prestasi siswa mengalami peningkatan. Rata-rata yang diperoleh pada siklus ini, bersadarkan

75

akumulasi nilai aspek afektif, aspek psikomotorik dan aspek kognitif sebesar 75. Satu siswa mendapat 85, dua orang mendapat 82, empat siswa mendapat 80, satu siswa mendapat 79, dua siswa mendapat 78, satu siswa mendapat 77, satu siswa mendapat 76, satu siswa mendapat 75, satu siswa mendapat 70, dua siswa mendapat 64, dan satu siswa mendapat 61. Peresentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 86,36% dengan jumlah siswa yang hadir 22 siswa. Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas terlihat peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan naiknya nilai rata-rata ulangan. Kondisi awal 51.49, siklus I mencapai 67.72 dan siklus II mencapai 75.81. Prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Ketuntasan KKM Siswa 86.36% 36,36% 63,63% Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Gambar grafik 8: Ketuntasan KKM Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 16: Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Siswa

No Nama Kondisi

Awal

Sesudah Tindakan

Siklus I Siklus II

Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan

Ya Tidak Ya Tidak 1 Wahy Prasetya 50 64 70 2 Alvin Adrian 48 80 82 3 A.Bagas 54 57 78 4 Verinica Lina 66 62 64 5 Yohanes G 54 58 68 6 Jonathan 74 75 78 7 Bonaventura 48 70 75 8 Anselmus 68 68 80 9 Valentinus 54 67 73 10 Y. Bayu K 72 65 80 11 Frasiska Jeni 44 70 80 12 Rosalina Mugi 58 58 61 13 Tarisa Dewi 62 82 84 14 Tifani 48 63 64 15 Bagas Titen 48 70 85 16 Patricia P 58 73 80 17 Eugenius M 70 75 82 18 Alvin Agung 60 65 76 19 Florentina 72 75 81 20 Catarina M 50 58 71 21 Desta Rudy C 66 62 77 22 Kristina A 68 73 79 Total 1304 1.490 14 8 1.668 19 3 Rata-rataKelas 51.49 67.72 63.63 45.45 75.81 86.36 13.63

Tabel 17: Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian

Rata-rata nilai ulangan 51,49 67 68,5 75 76,5 Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 36,36% 63,63% 68,18% 81,81% 86,36%

77

Dari tabel di atas dapat dilihat pencapaian nilai setiap siklus, hasil di atas dapat disimpulkan bahwa:

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi siswa. Pada kondisi awal rata-rata prestasi belajar siswa 51,49. Setelah diberi tindakan dengan menggunakan teknik mind map rata-rata akhir siklus I menjadi 67 dan pada akhir siklus ke II diperoleh rata-rata 75.

b. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan KKM. Pada kondisi awal yang lulus KKM 36.36%, setelah diberi tindakan dengan menggunakan mind map siswa yang lulus KKM adalah 63.63%. Sedangkan pada akhir siklus II siswa yang lulus KKM adalah 86,36%. c. Teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target rata- rata sudah tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait