• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengobatan Alternatif Sempurna Sebagai Pengobatan yang Unik, Holistik dan Kesejajaran Kedudukan

PEMANFAATAN PENGOBATAN ALTERNATIF ”SEMPURNA”

4.2. Hal-Hal yang Mendasari Penggunaan Pengobatan Alternatif Sempurna

4.2.4. Pengobatan Alternatif Sempurna Sebagai Pengobatan yang Unik, Holistik dan Kesejajaran Kedudukan

Pemanfaatan pengobatan alternatif di dorong oleh berbagai faktor, yakni pengetahuan, kepercayaan maupun pengalaman seseorang tentang penyakit. Ketertarikan pada pengobatan di luar medis ini juga mempengaruhi. Ketertarikan akan pengobatan alternatif didasari oleh berbagai unsur. Masyarakat cendrung memanfaatkan pengobatan alternatif bukan hanya disebabkan ongkos (cost) dokter yang begitu mahal dan menggila sekarang., namun ada kepercayaan yang sulit dijelaskan. Walaupun pengobatan ini tidak dapat dijelaskan secara ilmiah dan kemungkinan hanya memiliki efek placebo, namun sekarang banyak pasien yang sampai antri di panti-panti pengobatan alternatif (Kompas, 2006).

Faktor penarik yang dimaksudkan di sini adalah fakta-fakta atau kenyataan yang melekat pada pengobatan alternatif, baik itu terapi yang diterapkan, diagnosanya maupun atribut-atribut yang dipakai. Atribut maupun simbol-simbol dalam pengobatan alternatif terkadang sangat menarik. Selain tidak dijumpai pada dokter dan di rumah sakit, atribut-atribut tersebut ada yang memiliki keunikan dan dekat dengan pengetahuan masyarakat. Dengan kata lain, alat-alat yang digunakan merupakan alat-

alat yang juga dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari dan alat-alatnya juga sudah modern.

Salah satu faktor penarik bagi pemanfaatan pengobatan alternatif adalah keunikan yang dimiliki. Keunikan yang dimaksud di sini menyangkut berbagai unsur yang terdapat di dalam sistem penyembuhan secara keseluruhan. Artinya dalam keseluruhan proses penyembuhan terdapat bagian maupun tahap-tahap penyembuhan oleh pasien secara unik dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Keanehan-keanehan maupun perasaan asing yang menyelimuti pandangan pasien merupakan situai yang mendukung ketertarikan.

Unik berarti lain dari yang lain, yaitu berbeda dengan sesuatu yang umum. Dalam hal ini yang umum adalah sistem pengobatan kedokteran. Sistem pengobatan yang menggunakan pendekatan biomedik yang selama ini rutin dijadikan rujukan awal dari masyarakat. Daya tarik tersebut bukan hanya muncul sebagai akibat dari pengalaman langsung, akan tetapi juga dapat muncul dari cerita-cerita orang-orang yang telah mengalami atau sebaliknya melihat keunikan tersebut.

Salah satu dasar ketertarikan seseorang untuk mengunjungi penyembuh alternatif adalah keunikan diagnosa. Diagnosa merupakan pemeriksaan awal untuk menilai kondisi kesehatan seseorang. Melalui pengamatan yang dilakukan, banyak cara- cara diagnosa penyembuh alternatif yang unik. Seperti halnya Bapak Tabib Suryadi ini, yang sistem diagnosanya digabung dengan pengobata modern, dia menggunakan stetoskop dan alat pendeteksi yang modern, selain itu dia mendiagnosa penyakit dengan memegang telapak tangan dan kaki dengan memegang-megang bagian-bagian tertentu

penyakit dapat terditeksi dengan akurat. Hal ini bukan tanpa alasan, hasil diagnosa selalu dibenarkan oleh pasien-pasiennya yang membuat mereka takjub.

Seperti yang dikatakan seorang informan yang mengungkapkan ketertarikan nya pada pengobatan alternatif

”...Pengobatan alternatif ini sangat unik dan tidak dijumpai pada penyembuh lain. Walaupun unik tetapi tepat dan tidak disangkal. Ini harus dikembangkan karena memiliki tingkat akurasi yang tinggi”.

Bagi beberapa informan, keunikan terapi menjadi daya tarik tersendiri. Terapi yang ada pengobatan alternatif baik yang tradisional maupun alternatif modern sekarang ini jelas memberikan tawaran-tawaran menarik dan menggoda masyarakat. Salah satu kekurangan sistem pengobatan ilmiah kedokteran adalah menganggap tubuh dan jiwa sebagai dua bagian yang terpisah. Kedua bagian ini tidak dipengaruhi secara langsung terhadap muncuulnya penyakit. Manusia dianggap sebagai makhluk yang hanya terdiri atas organ biologik. Untuk memahami manusia cukup dengan mengetahui anatomik normal dan patologik, fungsi faal, biofisik, neuro fisik dan patologik dari proses-proses biologik manuusia. Dengan kata lain dalam dunia kedokteran, pada tubuh manusia hanya terdapat proses biokimia saja (Agoes, 1992:133-134).

Padahal dalam tubuh manusia terdapat dimensi ke empat selain fisik, mental dan sosial yaitu spirit. Unsur spirit sangat mempengaruhi tubuh manusia. Sehat secara spiritual sama pentingnya dengan sehat secara fisik. Namun karena mengandung pengertian yang tidak berbentuk, tidak berwarna, tidak berbau dan sukar dideskripsikan (undescribable) maka banyak yang tidak menerima unsur ini (Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1985:125).

Dalam penyembuhan alternatif, unsur mental, sosial maupun spiritual merupakan bagian-bagian yang sering tidak terjangkau oleh dokter. Seperti dalam penyembuhan alternatif modern yang di jalankan Bapak Tabib Suryadi ini. Penyakit yang ditanganinya bukan hanya penyakit fisik saja, namun mental, sosial dan juga spiritual. Penyakit-penyakit ataupun kelemahan-kelemahan tubuh seperti itu ditangani secara teliti dan penyembuhan juga harus dilakukan secara menyeluruh. Misalnya saja penyakit-penyakit mental seperti stress, lemah ingatan, idiot sampai penyakit yang bersifat spiritual seperti kerasukan setan, pelaris, mencabut susuk dan sebagainya.

Ketertarikan antara jiwa (mental) dan fisik, khususnya dalam menyebabkan penyakit maupun penyembuhnya sangat erat. Seperti yang dikatakan seorang informan yang bernama Suwito 35 tahun, ia menjelaskan :

”Sebenarnya tabib dan yang sejenisnya itu menyembuhkan dengan target utama adalah psikis pasien yang diyakini dapat membantu proses percepatan penyembuhan. Doa ataupun jampi-jampi merupakan sugesti bagi si penderita. Orrang yang diintervensi dengan obat-obatan saja, tanpa disugesti akan sulit sembuh.Karena tubuhnya hanya menerima saja. Sedangkan jika jiwa diikutsertakan penyembuhan akan cepat, sebab jiwa ikut secara aktif dalam proses penyembuhan”.

Hal tersebut sama dikemukakan oleh juga oleh Bapak Tabib Suryadi, kegagalan sistem pengobatan kedokteran merupakan akibat pandangan parsial atau sebagian- sebagian tentang tubuh manusia. Manusia bukan hanya terdiri atas tubuh semata, namun merupakan hasil penggabungan antara tubuh, jiwa dan lingkungan sosial. Untuk itu penyembuhan harus mengaitkan ke tiga elemen tersebut. Kealpaan dari salah satu elemen tersebut dalam terapi maupun pengobatan akan mengakibatkan ketimpangan

dalam penyembuhan. Dalam kutipannya berikut ini akan dilihat bahwa elemen-elemen tersebut merupakan dasar penyembuhannya. Bapak Tabib Suryadi menjelaskan :

”...kalau pengobatan yang dilakukan semua kondisi diperhatikan. Seluruh kondisi seperti badan, jiwa dan di luar badan penting...sakit bukan karena kondisi badan saja, tetapi aspek sosiologis maupun psikologis mempengaruhi. Kalau orang yang batinnya tertekan, mungkin akibat permasalahan keluarga maka kemungkinan akan membuat penyakit”.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa timbulnya suatu penyakit adalah disebabkan oleh salah satu atau ke tiga unsur tersebut yang membuat ketidakseimbangan di dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut dapat berbentuk tidak lancarnya aliran darah dalam tubuh atau kerusakan syaraf. Untuk itu penyembuhan bukan hanya menyangkut terapi fisik saja namun juga terapi sosial. Metode digunakan sendiri ada banyak, tabib sendiri mengutamakan komunikasi dalam penyembuhannya. Komunikasi yang dilakukannya penting, sebab dengan begitu ia jadi tahu tentang latar belakang penyakit muncul. Melalui komunikasi ia melakukan sugesti kepada pasien.

Penyembuhan yang baik bukan hanya berkaitan dengan fisik, namun juga psikis. Seorang informan bernama Ibu Halimah 36 tahun yang pernah menjadi pasien penyembuh pengobatan alternatif mengatakan:

”...banyak penyakit-penyakit, walaupun ringan tetapi dokter tidak mampu menyembuhkan. Mereka taunya hanya memberi obat-obatan penghilang rasa sakit. Tetapi sebab penyakit tidak mereka temukan...sedangkan kalau ke penyembuhan alternatif sering dijumpai kalau mereka tahu tentang sebab- sebab penyakit. Kita jadi tahu apa latar belakangnya dan bagaimana cara penyembuhannya”.

Praraktisi pengobatan alternatif juga memperhatikan peran keluarga, kerabat maupun lingkungan sosial dalam penyembuhannya. Artinya, penyebab suatu penyakit dimungkinkan berkaitan dengan orang-orang yang dekat dengannya. Dalam hal ini

orang-orang di sekitar dapat menjadi pendorong maupun penyebab penyakit. Misalnya melalui tekanan-tekanan sosial yang sangat besar sehingga seseorang tidak mampu lagi menahan. Ketidakmampuan ini dapat merembet ke organ-organ tubuh. Untuk itu, dalam penyembuhan alternatif peran-peran orang yang disekitar sangat penting.

Seorang informan yang bernama ibu Diana 35 tahun memanfaatkan jasa penyembuhan alternatif pernah mengalami penderitaan mental yang sangat besar. Tekanan yang diakibatkan konflik-konflik dengan mertua mengakibatkan tidak tentram hidupnya. Banyak aktivitasnya sehari-hari yang terganggu akibat hal tersebut. Selama hampir 10 tahun ia hidup dalam keadaan seperi itu, sampai merasa tidak tahan lagi. Setelah mengalami tekanan mental yang berkepanjangan tersebut ia merasa ada gangguan pada lambung, pinggang dan tulang punggungnya. Lambungnya sering terasa perih, padahal ia tidak menderita penyakit yang berkaitan dengan lambung. Selain itu tulang belakangnya, dari leher sampai pinggang sering terasa sakit, sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

Mengetahui hal tersebut, tindakan pertama yang dilakukannya adalah mengunjungi dokter. Ternyata dampak kesembuhan hanya sementara. Kesembuhan tidak terasa tuntas, setelah beberapa hari penyakinya tersebut muncul kembali. Hal ini mengakibatkan keputusasaan dalam dirinya, akan tetapi ia berfikir bahwa penyakitnya tersebut adalah diakibatkan oleh tekanan-tekanan dalam hidupnya, untuk itu penyembuhannya harus menyeluruh. Stress yang dialaminya harus dituntaskan dengan jalan mengikuti penyembuhan rohani di gereja dan ke pengobatan alternatif. Penyembuhan di gereja dan di pengobatan alternatif dirasakan berdampak. Melalui

konsultasi-konsultasi yang didapatnya dari kalangan pelayan gereja dan tabib pengobatan alternatif, bahwa hubungan dengan keluarganya, terutama mertuanya harus segera dibereskan. Hidupnya harus jauh dari tekanan-tekanan berat dan itu didapat melalui hubungan rohani yang baik dengan Tuhan. Perihal itu ia mengatakan :

”...selain ke pengobatan alternatif saya juga mendapat kekuatan dan kelegaan. Beban yang selam ini saya rasakan perlahan hilang. Saya jadi lebih tenang dalam menghadapi hidup, itu berkat anugrah Tuhan. Penyakit saya juga hilang, nyeri-nyeri panggung dan lambung juga tidak terasa”.

Hilangnya keluhan fisik pada saat itu bersamaan dengan ketenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari kegiatan kerohanian di gereja. Ibu muda ini mempercayai bahwa dengan membersihkan iman, maka gangguan-gangguan fisik dapat hilang dan ini didapatnya dari kegiatan-kegiatan kerohanian dan penyembuhan di gereja yang ia kunjungi.

Penyembuhan yang menyeluruh adalah yang berkaitan dengan semua aspek yang berkaitan dengan penyakit. Unsur kekuatana supranatural juga diperhitungkan dalam penyembuhan alternatif. Kekuatan supranatural dapat menimbulkan suatu penyakit sehingga untuk penyembuhannya kekuatan supranatural juga dibutuhkan. Salah seorang informan yang sangat mempercayai kekuatan roh menganggap bahwa jin sebagai agen kekuatan gaib dapat menyebabkan maupun mentawar kan penyakit. Jin merupakan suruhan Tuhan untuk menggoda dan mencoba manusia.

Kekuatan jin atau iblis banyak dimanfaatkan praktisi penyembuhan alternatif. Sebab banyak penyakit yang tidak cukup mendapat terapi fisik maupun kejiwaan semata namun unsur gaib dan metafisik memiliki andil. Ungkapan informan berikut ini akan memperjelas manfaat kekuatan gaib dalam penyembuhan, ia mengatakan :

”...untuk penyakit medis penyembuhannya bisa dengan dokter. Tetapi banyak penyakit yang disebabkan iblis tidak akan bisa disembuhkan dokter...manusia dipengaruhi oleh jin atau iblis. Ada jin yang dipelihara dan dekat dengan manusia. Ada juga yang masuk kedalam tanpa disuruh. Jadi dalam tubuh manusia jin itu berpengaruh. Maka penyembuhannya juga harus memakai kekuatan gaib”.

Ungkapan informan tersebut menunjukkan peran kekuatan jin yang merupakan agen supranatural pada diri manusia. Ada banyak penyakit yang diisebabkan jin. Dari yang bersifat medis maupun yang bersifat gaib. Dalam hal ini peran penyembuh alternatif sangat berguna, setidaknya bagi penyakit-penyakit yang tidak dapat dideteksi secara medis. Kepercayaan kepada Tuhan sebagai agen yang paling mutlak dalam penyembuhan adalah masuk dalam penyembuhan alternatif. Kekuatan agama dalam penyembuhan telah banyak dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang kuat dari agama yang menarik orang sakit untuk mengunjungi pengobatan yang berlatar belakang kekuatan agama. Seperti dalam Al’Quran. Terdapat doa-doa yang dimasukkan dalam ritual-ritual penyembuhan, yakni pemakaian hadis-hadis yang dapat berfungsi sebagai penyembuh (Panji, No.02, 1997: 47).

Orang yang sakit adalah yang sedang mengalami kelemahan fisik maupun mental. Dalam kondisi sakit yang berkepanjangan bahkan yang tidak tersembuhkan orang akan butuh sesuatu yang mampu melegakan dan menguatkan dirinya dan hal itu didapati dalam penyembuhan alternatif yang berlatarbelakang keagamaan. Melalui ungkapan berikut ini, seorang informan mengatakan:

”...kepercayaan kepada Tuhan sangat penting dalam penyembuhan keagamaan. Sebab akan menambah keyakinan dan kekuatan. Caranya dengan doa. Doa dapat memberi efek sugesti sehingga memperbesar keberhasilan dalam proses penyembuhan”.

Informan tersebut mengatakan bahwa penyembuhan alternatif yang berlatar belakang agama melihat manusia secara religius. Manusia butuh kekuatan Tuhan dalam hidupnya, tidak terkecuali dalam hal kesehatan. Peran seseorang penyembuh bukan semata-mata sebagai orang yang bertugas memeriksa dengan peralatan-peralatan tertentu dan kemudian memmberikan terapi penyembuhan. Apa yang dilakukan seorang penyembuh ketika berhadapan dengan pasien sangat penting. Apabila peran yang ditunjukkan tidak menyenangkan atau terlalu kaku maka akan mengakibatkan gangguan dalam proses penyembuhan selanjutnya.

Dalam penyembuhan alternatif pada umumnya peran si penyembuh dengan pasien sangat baik. Seorang tabib atau dukun maupun praktisi pengobatan alternatif lainnya begitu setara kedudukannya dengan pasien. Tabib tidak menempatkan diri di atas seorang pasien dengan memperlihatkan sebagai orang yang paling mengerti akan segalanya. Kebanyakan praktisi pengobatan alternatif menempatkan diri sebagi orang yang dekat dengan pasien. Tidak diciptakannya jarak membuat seorang tabib atau praktisi alternatif menarik dan dijadikan alternatif penyembuh.

Hubungan antara seorang pasien dengan penyembuh (healer) berlainan dengan hubungan antara dokter dengan pasien yang bersifat patronising. Dalam hal ini seorang dosen di sebuah perguruan tinngi swasta yang juga menjadi pasien di pengobatan alternatif Bapak Tabib Suryadi mengungkapkan :

”Salah satu kelebihan pengobatan alternatif adalah adanya hubungan antara pengobatan dengan pasien yang bersifat clientell. Jadi ada unsur penghargaan terhadap terjalinnya komunikasi...dalam pengobatan alternatif terjalin komunikasi yang akrab sehingga dapat me relief masalah-masalah pasien. Hal ini penting sebab pasien bukan hanya pasif tetapi aktif dalam

memberi informasi. Walaupun ini sering dianggap tidak berguna, namun pada kenyataannya banyak orang yang puas”.

Komunikasi yang terjadi antar pasien dengan penyembuh banyak membantu proses penyembuhan. Pasien yang dapat menceritakan secara panjang lebar tentang tentang penyebab penyakitnya mendapat tanggapan yang baik oleh penyembuh. Seorang penyembuh alternatif modern menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi antara pasien dan penyembuh adalah unsur penting dalam proses penyembuhan, ia juga menjelaskan:

”...Dalam penyembuh kami, komunikasi itu sangat penting sebab bagaimana kami mengetahui latar belakang penyakitnya kalau tidak dibicarakan. Tetapi yang terpenting sebenarnya adalah komunikasi dua arah itu berguna untuk memberi pengertian kepada pasien. Sebab penyembuhan bukan hanya memberi obat, namun mungkin ada masalah-masalah keluarga yang perlu diselesaikan, dan ini biisa terjadi kalau ada komunikasi...”

Melalui komunikasi antara pasien dan penyembuh, akan tercipta hubungan akrab. Pasien yang memiliki masalah di luar sekedar gannguan fisik memerlukan penyembuhan dari gangguan-gangguan yang bersifat sosial maupun kejiwaan. Komunikasi bukan hanya berguna untuk memberikan informasi tentang penyakit, namun lebih luas dari pada itu. Masalah-masalah yang sosial seperti yang dialami seorang informan yang mendapat tekanan mental yang kuat membuktikan bahwa manfaat komunikasi antara penyembuh dan pasien sangat besar. Tentang hal tersebut ia mengatakan:

”...dalam mengikuti kebaktian di gereja saya mendapat banyak hal. Di sana kami buat kelompok-kelompok kecil yang membicarakan hal-hal lain seperti masalah keluarga dan kehidupan lain...saya juga bisa mengkonsultasikan tentang masalah-masalah pribadi. Semua bisa tercurahkan...dan mereka mau mendengar”.

Keluhan-keluhan yang disampaikan seorang pasien jika ditanggapi ataupun didengar sangat berpengaruh. Sebab dengan demikian seorang merasa dihargai apalagi komunikasi yang terjadi dibarengi dengan humor-humor yang membawa keceriaan kepada pasien. Menurut pandangan beberapa pasien Bapak Tabib Suryadi tergolong unik, selain ia tidak sekedar mengobati, tetapi melakukan konsultasi tentang masalah- masalah pribadi dan masalah keluarga. Walaupun konsultasi terjadi secara singkat namun sangat berarti bagi seorang pasien dan membuka kemungkinan untuk mengunjungi penyembuhan pada waktu yang akan datang. Ungkapannya berikut ini menegaskan pandangan yang diatas:

”...sebelum saya diberi obat biasanya saya ngomomg-ngomong dulu. Saya diberi pengertian dulu tentang penyebab penyakitnya. Kadang-kadang tentang hal-hal yang lucu. Misalnya tentang kebiasaan-kebiasaan jeleknya. Saya bisa tahu...kalau saya ngomong-ngomong semua ketawa karena saya ceplas-ceplos”.

Jadi sebenarnya berbicara ataupun berkomunikasi dengan pasien bukan sekedar sebuah cara untuk mendiagnosa penyakit. Namun seperti yang dilakukan penyembuh bersuku bangsa Aceh ini adalah lebih dari pada itu. Sebuah komunikasi dua arah penting dilakukan sebagai upaya pendidikan juga. Pasien diberikan pengertian tentang jenis pengobatan alternatif, kenapa penyakit itu muncul maupun cara penanganannya. Hal itu dipertegasnya melalui ungkapan berikut ini :

”...pengobatan saya ini kan...! pengobatan yang menyeluruh. Pengobatan ini butuh ketenangan. Jadi, sebelum diobati, orang yang sakit perlu rileks dulu. Caranya dengan bicara masalah-masalah lain. Bahkan sambil saya obati saya juga ngomong-ngomong dengan pasien”.

Kebanyakan pasiennya menyukai cara-cara yang dilakukan penyembuh. Pasien merasa betah dengan cara penyembuhan yang diterima. Jadi tidak heran kalau

dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses penyembuhan satu orang pasien. Hal itu disebabkan banyaknya waktu yang dibutuhkan pada saat pra terapi. Setelah semuanya selesai pasien merasa lebih puas dan berkeinginan untuk mengunjungi si penyembuh walaupun untuk sekedar berkonsultasi.