• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengobatan Tradisional Indonesia

PROFIL PENGOBATAN ALTERNATIF

3.1. Pengobatan Tradisional Indonesia

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan telah dirulis tentang pengobatan alternatif. Walaupun tidak secara eksplisit menggunakan konsep pengobatan alternatif, dalam undang-undang tersebut digunakan konsep pengobatan tradisional. Pada Bab I Pasal 7 dinyatakan ”Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatannya yang mengacu kepada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sessuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat”.

Seperti yang tercatat dalam Undang-undang tersebut, pengobatan tradisional berkaitan dengan cara, pengobatan maupun obat yang didasrkan pada pengetahuan maupun pengalaman yang diperoleh secara turun temurun. Hal itu juga tampak dari defenisi tentang obat tradisional. Dalam Undang-undang tersebut ”Obat tradisional” adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Terminologi pengobatan tradisonal dan pengobatan alternatif merupakan dua terminologi yang sama untuk menyebutkan satu siatem pengobatan di luar pengobatan modern yang berasal dari barat. Badan kesehatan dunia (WHO) menyebut hal tersebut dengan ”traditionl medicine atau pengobatan tradisional. Namun demikian ada juga dari

kalangan ilmiah yang menyebutnya dengan ”traditional healing” atau penyembuhan tradisional. Ada juga yang menyebutkannya dengan folk medicine, ethno medicine, indigenous medicine dan alternative medicine (Agoes, 1992:59). Untuk memudahkan penyebutan maka dalam hal ini lebih baik digunakan istilah pengobatan alternatif, sebab dengan istilah ini dapat ditarik garis tegas perbedaan antara pengobatan modern dengan pengobatan di luarnya dan juga dapat merangkum sistem-sistem pengobatan oriental (timur) seperti pengobatan tradisional atau sistem penyembuhan yang berakar dari budaya turun temurun yang khas satu etnis (etno medicine), Pengobatan alternatif sendiri mencakup seluruh pengobatan tradional, dan pengobatan alternatif adalah pengobatan tradisional yang telah diakui oleh pemerintah.

World Health Organisation (WHO) menyatakan, pengobatan tradisional adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah maupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental ataupun sosial. Selain dari definisi tersebut, pemerintah Republik Indonesia dalam ”Seminar Pelayanan pengobatan Tradisional Departemen Kesehatan RI (1978), mengemukakan 2 defenisi untuk pengobatan tradional Indonesia yaitu:

A. Ilmu dan seni pengobatan yang dilakukan oleh pengobatan tradisional Indonesia dengan cara yang tidak bertentangan dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai upaya penyembuhan, pencegahan penyakit, pemulihan dan peningkatan kesehatan jasmani, rohani dan sosial msyarakat.

B. Usaha yang dilakukan untuk mencapai kesembuhan, pemeliharaan dan peningkatan taraf kesehatan masyarakat yang berlandaskan cara berfikir, kaidah-kaidah atau ilmu di luar pengobatan ilmu kedokteran modern, diwariskan secara turun temurun atau diperoleh secara pribadi dan dilakukan dengan cara-cara yang tidak lazim dipergunakan dalam ilmu kedokteran, yang antara lain meliputi akupuntur, dukun/ahli kebatinan, sinse, tabib, jamu, pijat dan sebagainya banyak dijumpai dalam masyarakat.

Secara umum jenis pengobatan alternatif yang diakui di Indonesia secara kategori terbagi atas 3 (tiga). Ada yang menggunakan zat-zat yang berasal dari tanaman-tanaman yang kemudian lebih dikenal sebagai jamu (herbalis), yang menggunakan ilmu kebatinan (spiritual) maupun yang menggunakan alat sebagai instrumen penyembuh. Akan tetapi pembagian itu tidak begitu lengkap, sebab yang dijadikan indikator sebagai pembagi adalah terapy yang digunakan. Namun metode pemeriksaan (diagnosa) yang dilakukan kurang mendapat perhatian.

Melihat dari pembagian pengobatan alternatif di atas tampak bahwa jenis pengobatan yang menggunakan (herbalis) dan peralatan penyembuhan secara medis sekarang ini sudah dapat diterima. Namun yang membuat pengobatan tersebut masih tergolong irrasional adalah metode diagnosa yang dilakukan. Walaupun terapi yang dilakukan tampak rasional dan dapat diuji secara laboratorium namun diagnosa dan pandangan secara subjektif tentang penyebab penyakit masih mengandung nuansa irrasionalitas.

Pengobatan alternatif di Indonesia sangatlah banyak jenisnya. Setiap suku bangsa dan agama yang ada dii Indonesia memiliki jenis pengobatan tersendiri yang didasari oleh kebudayaannya masing-masing. Namun jika diteliti secara mendalam penyembuhan alternatif yang ada di Indonesia memiliki akar pada 3 (tiga) jenis pengobatan yaitu: (1) pengobatan tradisional Cina, (2) pengobatan tradisional India dan (3) kedokteran Arab atau Unani Medicine.

Pengobatan ataupun penyembuhan yang paling banyak dijumpai di Indonesia baik itu di kota maupun di desa adalah jenis pengobatan alternatif yang berlatarbelakang akar budaya tradisi suku bangsa maupun agama di Indonesia. Pengobat (curer) ataupun penyembuh (healer) dari jasa pengobatan maupun penyembuhan tersebut sering disebut sebagai tabib atau dukun. Pengobatan maupun diagnosa yang dilakukan tabib atau dukun tersebut selalu identik dengan campur tangan kekuatan gaib ataupun yang memadukan antara kekuatan rasio dan batin.

Salah satu ciri khas pengobatan alternatif di Indonesia adalah penggunaan doa ataupun bacaan-bacaan atau amalan. Dalam praktek diagnosa sangat penting dalam praktek penyembuhan alternatif. Fungsi amalan atau doa dalam sebuah penyembuh sangat bervariasi dalam sebuah penyembuhan. Pada umumnya setiap penyembuh (tabib/dukun) mempergunakan doa atau bacaan. Akan tetapi kadar keagamaannya yang berbeda. Ada yang sekedar seb agai unsur penyembuh utama maupun hanya sebagai komplementer (pelengkap).

Doa atau bacaan dapat menjadi unsur penyembuh utama ketika dijadikan terapi tunggal dalam penyembuhan. Misalnya saja dengan membaca ayat suci berulang-ulang

dapat membawa kesembuhan. Namun doa dan amalan sering tidak menjadi faktor penting dalam sebuah penyembuhan, tetapi hanya sebagai pelengkap. Misalnya seperti yang dilakukan oleh informan kunci Bapak tabib Suryadi, ia yang telah 17 tahun membuka prakteknya, doa menurutnya hanya merupakan tata cara yang menunjukkan ia seorang yang beragama. Doa yang diucapkan tidak memiliki kaitan dengan aturan ritual pertabiban yang dilakukannya. Dalam pengobatannya Bapak Suryadi menggunakan tiga unsur terapi yang terpadu seperti:

a. Refleksi yaitu pijat membuka 6666 urat syaraf dan penyempitan aliran darah b. Bekam yaitu pengeluaran racun (toksin) yang bersemayam dalam darah c. Akupuntur modern tanpa menggunakan polisi.

d. Racikan ramuan pilihan yang mengkombinasikan ramuan-ramuanTiongkok, India, Arab serta ramuan kuno Indonesia

Selain itu Bapak Suryadi menggunakan unsur kebatinan dalam pengobatannya, unsur kebatinan tersebut digunakan untuk penyakit-penyakit tertentu seperti penangkal badan, kerasukan, guna-guna, cepat jodoh dan lain-lain.

Pantangan juga dikenal dalam pengobatan alternatif. Dalam pengobatan modern pantangan berarti suatu larangan untuk mengkonsumsi ataupun merasakan sesuatu yang dapat menambah parah sesuatu penyakit ataupun menghambat proses penyembuhan penyakit. Untuk penyembuhan alternatif yang dimaksudkan dengan pantangan adalah lebih luas maknanya daripada dalam pengobatan modern. Dalam penyembuhan alternatif, pantangan juga berarti aturan-aturan yang harus dijalankan oleh pasien dalam

proses penyembuhan maupun paska penyembuhan. Sebab dalam penyembuhan alternatif, pantangan ada yang bersifat rasional maupun diluar akal.

Di dalam praktek pengobatan Bapak Tabib Suryadi juga mengenal pantangan- pantangan dalam pengobatannya, pantangan-pantangan tersebut sesuai penyakit yang di derita pasien. Seperti penyakit patah tulang maupun terkilir, biasanya pasien dalam masa pengobatan dilarang minum es dan makan kacang-kacangan, hal tersebut dapat mengganggu syaraf-syaraf yang akan di alirkan menurutnya.

Perkembangan praktek pengobatan alternatoif sekarang ini sangat pesat. Lokasi praktek pengobatan alternatif yang dahulu hanya dijumpai di desa-desa terpencil, sekarang ini sudah merambah ke kota-kota besar. Pesatnya perkembangan praktek- praktek pengobatan alternatif kini sudah semakin modern. Untuk mendukung agar praktek pengobatan tersebut laku ada banyak cara yang dilakukan. Metode yang paling baru yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan media publikasi modern seperti surat kabar, brosur-brosur maupun televisi.

Hal itu merupakan hal yang sangat maju, praktek-praktek perdukunan atau paranormal lainnya kini sudah makin berani. Praktek dukun yang dahulu tersembunyi, tertutup dan menyebar melalui mulut ke mulut, kini berjalan secara terbuka di lingkungan kota dan menggunakan media-media publikasi modern. Hal itu juga yang dilakukan Bapak Tabib Suryadi dalam memperkenalkan balai pengobatannya selain letak lokasi praktek pengobatannya di tempat keramaian, ia juga menggunakan brosur- brosur, selebaran dan neon box maupun dari mulut ke mulut.