BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.3 Pengujian Daya Serap
a) Pengujian daya serap paving block sebelum penghamparan
Adapun hasil pengujian daya serap air paving block sebelum penghamparan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil pengujian daya serap paving block sebelum penghamparan
No Variasi
Rata-Rata Absorbsi (%) 5,998
1 PAVING BLOCK 25% ABU
4 PB25AV4
2,717 2,828 4,085
5 PB25AV5
2,702 2,820 4,367
Rata-Rata Absorbsi (%) 4,589
1
Rata-Rata Absorbsi (%) 5,151
1
Rata-Rata Absorbsi (%) 5,638
(Sumber : Data Primer)
Dari komposisi paving block yang diuji, nilai penyerapan air terbesar terjadi pada paving block normal dengan nilai penyerapan air sebesar 5,998% dan nilai penyerapan air terkecil terjadi pada paving block debu vulkanik 25% dengan
75 nilai penyerapan air sebesar 4,589%. Jadi semua variasi paving block ini telah memenuhi syarat penyerapan air menurut ketentuan SNI 03-0691-1996.
b) Pengujian daya serap paving block sesudah penghamparan
Hasil pengujian daya serap air paving block sesudah penghamparan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil pengujian daya serap paving block sesudah penghamparan
No Variasi
Rata-Rata Absorbsi (%) 5,993
1
PAVING BLOCK 25% ABU VULKANIK
5 PB25AV5
2,847 2,997 5,269 Rata-Rata Absorbsi (%)
4,671 1
PAVING BLOCK 50% ABU VULKANIK
Rata-Rata Absorbsi (%) 5,070
1
PAVING BLOCK 75% ABU VULKANIK
Rata-Rata Absorbsi (%) 5,401
(Sumber : Data Primer)
77 Gambar 4.1 Grafik hubungan antara variasi benda uji komposisi abu vulkanik dan daya serap air (%)
Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan antara benda uji paving block sebelum dengan sesudah penghamparan. Perbedaan besar daya serap air pada benda uji paving block sebelum dan sesudah penghamparan terlihat tidak begitu jauh berbeda yang artinya penghamparan paving block selama 90 hari tidak mempengaruhi besarnya daya serap air.
4.1.4 Pengujian Kuat Tekan
a) Pengujian kuat tekan paving block sebelum penghamparan
Adapun hasil pengujian kuat tekan pada paving block dalam penelitian ini sebagai berikut:
Hubungan Antara Variasi Benda Uji Komposisi Abu vulkanik dengan Daya Serap Air
Sesudah Sebelum
Abu Vulkanik %
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil pengujian kuat tekan paving block sebelum penghamparan
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 16,1
1
79
8 PB25AV8 3600 104 28,9
9 PB25AV9 3600 70 19,4
10 PB25AV10 3600 50 13,9
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 21,3
1
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 25,2
1
8 PB75AV8 3600 92 25,6
9 PB75AV9 3600 64 17,8
10 PB75AV10 3600 86 23,9
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 20,5
(Sumber : Data Primer)
Dari tabel diatas maka diketahui bahwa kuat tekan paving block optimum yaitu sebesar 25,2 MPa yang terdapat pada paving block dengan tambahan 50%
debu vulkanik sedangkan untuk kuat tekan terendah yaitu pada paving block normal sebesar 16,1 Mpa. Berdasarkan SNI 03-0691-1996, untuk paving block 25% abu vulkanik, paving block 50% abu vulkanik, dan paving block 75% abu vulkanik dapat dikategorikan kedalam bata beton (paving block) mutu B dengan syarat minimal kuat tekan adalah 17,0 Mpa dan rata-rata sebesar 20 Mpa dan untuk paving block normal dikategorikan kedalam bata beton (paving block) mutu C dengan syarat minimal kuat tekan adalah 15,0 Mpa dan rata-rata sebesar 12,5 Mpa. Bata beton (paving block) mutu B dapat digunakan sebagai peralatan parkir dan bata beton (paving block) mutu C dapat digunakan sebagai pejalan kaki.
b) Pengujian kuat tekan paving block sesudah penghamparan selama 90 hari Adapun hasil pengujian kuat tekan paving block sesudah dihamparkan selama 90 hari adalah sebagai berikut :
81 Tabel 4.8 Hasil pengujian kuat tekan paving block sesudah penghamparan
No Variasi
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 15,9
1
8 PB25AV8 3600
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 21,4
1
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 25,1
1
83
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 20,5
(Sumber : Data Primer)
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara variasi benda uji komposisi abu vulkanik dan kuat tekan paving block (MPa)
Grafik pengujian kuat tekan diatas menunjukkan bahwa setelah penghamparan benda uji paving block selama 90 hari, kuat tekan tiap-tiap variasi benda uji ada yang mengalami kenaikan maupun penurunan dari sebelum dihamparkan. Maka dapat disimpulkan bahwa penghamparan benda uji paving block selama 90 hari tidak mempengaruhi kuat tekan benda uji paving block
Hubungan Antara Variasi Benda Uji Komposisi Abu Vulkanik dengan Kuat Tekan
Paving Block
Sesudah Sebelum
Abu Vulkanik (%)
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Pengujian Ketahanan Aus
a) Pengujian ketahanan aus paving block sebelum penghamparan
Hasil pengujian ketahananan aus paving block pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil pengujian ketahanan aus paving block sebelum penghamparan
Variasi
Rata-Rata Keausan 0,141
Paving
Rata-Rata Keausan 0,237
Paving
85
Vulkanik
Rata-Rata Keausan 0,412
Paving
Rata-Rata Keausan 0,314
(Sumber : Data Primer)
Berdasarkan tabel pengujian diatas, dapat dilihat meningkatnya keausan setelah adanya penambahan debu vulkanik. Menurut SNI 03-0691-1996, ketahanan aus untuk paving block mutu B minimal adalah 0,149 mm/menit dan rata-rata 0,130 mm/menit. Besar masing-masing keausan untuk paving block 25%
abu vulkanik yaitu 0,237 mm/menit, untuk paving block 50% abu vulkanik yaitu 0,412 mm/menit dan untuk paving block 75% abu vulkanik yaitu 0,314 mm/menit. Maka paving block dengan variasi 25%, 50%, dan 75% abu vulkanik tidak memenuhi standar paving block mutu B. Sedangkan paving block normal atau tanpa adanya penambahan abu vulkanik memenuhi standar bata beton (paving block) mutu C pada SNI 03-0691-1996 yaitu 0,141 mm/menit.
b) Pengujian ketahanan aus paving block sesudah penghamparan selama 90 hari Berikut adalah hasil pengujian ketahanan aus paving block sesudah penghamparan selama 90 hari :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil pengujian ketahanan aus paving block sesudah penghamparan
87
(Sumber : Data Primer)
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara variasi benda uji komposisi abu vulkanik dan ketahanan aus paving block (mm/menit)
Grafik diatas menunjukkan bahwa adanya penurunan ketahanan aus benda uji paving block setelah penghamparan selama 90 hari. Keadaan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh beban yang diterima benda uji paving block tersebut karena penggunaannya sebagai parkir sepeda motor, pejalan kaki, dan taman, kondisi iklim/cuaca maupun faktor lain.
4.1.6 Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat
a) Ketahanan terhadap natrium sulfat paving block sebelum penghamparan
0.145
Hubungan Antara Variasi Benda Uji Komposisi Abu Vulkanik dengan Keausan Paving Block
Sesudah Sebelum
Abu Vulkanik (%)
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian ketahanan benda uji paving block terhadap natrium sulfat sebelum dihamparkan adalah seperti berikut :
Tabel 4.11 Ketahanan terhadap natrium sulfat paving block sebelum penghamparan
(Sumber : Data Primer)
89 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua variasi benda uji dalam kondisi baik yang artinya tidak terlihat retak dan rapuh, namun semua variasi benda uji paving block kehilangan berat setelah direndam dalam natrium sulfat.
Hal ini tetap dinyatakan baik berdasarkan SNI 03-0691-1996 karena semua variasi benda uji paving block kehilangan berat tidak lebih dari 1%.
b) Ketahanan terhadap natrium sulfat paving block sesudah penghamparan Hasil pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat paving block sesudah dihamparkan selama 90 hari adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Ketahanan terhadap natrium sulfat paving block sesudah penghamparan
1 Paving
(Sumber : Data Primer)
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara variasi benda uji komposisi abu vulkanik dan ketahanan terhadap natrium sulfat (%)
Dari grafik hasil pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat, semua variasi benda uji paving block setelah dihamparkan selama 90 hari dan digunakan untuk parkir sepeda motor, pejalan kaki, dan taman diatas dapat dilihat bahwa adanya penurunan ketahanan terhadap natrium sulfat benda uji paving block. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh pengaruh penghamparan paving block selama 90 hari dan penggunaannya sebagai parkir sepeda motor, pejalan kaki, dan taman.
Namun semua variasi benda uji paving block setelah dihamparkan selama 90 hari
0.800
Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat %
Hubungan Antara Variasi Benda Uji Komposisi Abu Vulkanik dengan Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat
Sesudah Sebelum
Abu Vulkanik (%)
91 dan digunakan untuk parkir sepeda motor, pejalan kaki, dan taman tetap memenuhi standar SNI 03-0691-1996 karena kehilangan berat kurang dari 1%.