• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1.Analisis Data

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data berupa uji normalitas dan uji homogenitas, maka diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dilanjutkan analisis data dengan menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan pada nilai pretes dan postes. Uji-t pada nilai pretes dilakukan untuk melihat perbedaan kemampuan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Uji-t pada nilai postes dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Berdasarkan perhitungan (lampiran 13) dapat dilihat hasil uji-t terhadap nilai pretes dan postes pada tabel 4.10 dan 4.11.

Tabel 4.10 Hasil Uji “t” Kemampuan Awal Siswa (Pretes)

Variabel thitung ttabel Kesimpulan Kemampuan awal

belajar kognitif

1,86 1,99 thitung < ttabel, maka H0 diterima

Tabel 4.11 Hasil Uji “t” Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran (Postes) Variabel thitung ttabel Kesimpulan hasil belajar kognitif 10,22 1,99 thitung > ttabel, maka

H0 ditolak

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik uji “t” pada nilai pretes, diperoleh nilai thitung sebesar 1,86 (tabel 4.10), sedangkan pada taraf signifikansi 5% ttabel adalah sebesar 1,99. Karena thitung < ttabel, maka

dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelas kontrol dan kemampuan awal kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik uji-t pada nilai postes, diperoleh nilai thitung sebesar 10,22, sedangkan pada taraf signifikansi 5%, ttabel adalah sebesar 1,99. Karena thitung > ttabel, maka Ha yang menyatakan bahwa ”terdapat pengaruh penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap hasil belajar kimia pada konsep sistem koloid” diterima dan H0 yang menyatakan bahwa “tidak terdapat pengaruh penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap hasil belajar kimia pada konsep sistem koloid” ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid jika dibandingkan dengan penerapan pembelajaran konvensional (presentasi dan ceramah).

2. Pembahasan

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model cooperative learning tipe STAD, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid.

Berdasarkan nilai rata-rata, dapat dilihat bahwa penggunaan model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah dan presentasi biasa. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,56 sedangkan kelas kontrol sebesar 64,1 (tabel 4.1 dan 4.2). Tingginya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol disebabkan penggunaan model pembelajaran STAD ini dapat menjadikan jumlah siswa yang antusias dalam belajar lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model pembelajaran STAD berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid digunakan hipotesis statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis, data pretes dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan kemampuan awal sampel yang diteliti. Berdasarkan hasil uji prasyarat

penelitian diketahui bahwa data pretes dari kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil memiliki kondisi awal yang relatif sama atau tidak berbeda nyata. Kemudian berdasarkan data hasil uji hipotesis, diperoleh harga thitung sebesar

10,22, sedangkan harga ttabel sebesar 1,99. Berdasarkan hasil ini maka thitung > ttabel, maka H0 ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Oleh karena itu, maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap hasil belajar kimia pada pokok konsep sistem koloid diterima.

Pada dasarnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh guru, minat belajar, kesehatan, perhatian, ketenangan jiwa waktu belajar, motivasi, kegairahan diri, cita-cita, kebugaran jasmani, kepekaan alat-alat indra dalam belajar, lingkungan belajar (suasana kelas), cuaca, letak sekolah (di tempat yang ramai atau tidak), faktor interaksi sosial dengan teman sebangku, interaksi peserta didik dengan pendidiknya, media pembelajaran, media pendidikan, metodologi mengajar yang digunakan, buku-buku yang dipakai dan lain sebagainya. Semua ini akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pada kelas eksperimen proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Pada tahap awal STAD yaitu penyajian materi, peneliti menggunakan media pembelajaran adobe flash, diharapkan semangat atau minat belajar siswa serta perhatian siswa lebih baik dan pembelajaran pun menjadi lebih inovatif. Pada tahap kedua STAD dilakukan diskusi kelompok agar pembelajaran efektif dan merata, tidak hanya diikuti secara antusias oleh beberapa siswa saja, hal ini dikarenakan dalam diskusi kelompok setiap siswa harus bekerja dan belajar bersama dalam waktu yang telah ditentukan serta mencari solusi secara bersama-sama. Pada tahap ketiga diberikanlah tes individu kepada setiap siswa, dan nilai dari tes individu ini akan memberikan kontribusi bagi nilai kelompoknya, sehingga siswa pun menjadi lebih antusias dan semangat

dalam diskusi kelompok pada tahap sebelumnya. Pada tahap keempat diberikan penghargaan bagi masing-masing kelompok. Penghargaan ini akan memberikan dorongan bagi setiap kelompok untuk belajar dan juga untuk mendapat predikat kelompok super, kelompok sangat baik atau kelompok baik.

Pada pembelajaran di kelas eksperimen ini siswa lebih aktif membaca saat diskusi kelompok, lebih aktif bertanya pada tahap penyajian materi. Hal ini disebabkan adanya persaingan untuk menjadi kelompok terbaik yang dilihat dari nilai tes individu. Sehingga siswa banyak bertanya mengenai materi yang diajarkan. Selain itu pada kelas eksperimen pembelajaran lebih berpusat kepada siswa, sehingga siswa dapat belajar bersama dengan teman sebayanya. Belajar bersama dengan teman sebaya sangat baik untuk memberi motivasi siswa untuk belajar, karena mereka relatif lebih akrab dan tidak canggung dalam bertanya, berpendapat dan memberikan solusi untuk mengisi lembar kerja yang telah disediakan guru sebelum pembelajaran dimulai. Pada kelas eksperimen juga siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengekplorasi pengetahuan dari berbagai sumber saat diskusi kelompok berjalan. Mereka dapat mencari informasi dari buku, internet, maupun sumber informasi lainnya, sehingga pembelajaran menjadi semakin efektif.

Penerapan model cooperative learning tipe STAD ini dapat membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih produktif dan semakin ramai, dan itu membuat siswa semakin senang dalam proses pembelajaran. Adanya sikap saling membantu antara siswa yang paham dengan yang belum paham pada tahap diskusi kelompok memberikan kontribusi positif juga peningkatan hasil belajar siswa yang lebih merata. Sedangkan pada kelas kontrol terjadi kesenjangan antara siswa yang pintar dengan yang belum paham. Bagi siswa yang paham, maka pembelajaran akan menjadi efektif. Namun, bagi mereka yang belum paham mungkin menjadi tidak efektif, hanya mereka yang pintar dan mau belajar saja yang akan mendapatkan hasil belajar yang baik.

Pada kelas kontrol guru menggunakan media pembelajaran adobe flash namun lebih menekankan siswa untuk belajar secara individu saja, dan kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya. Lebih rendahnya nilai rata-rata kelas kontrol pun disebabkan karena kurangnya penggunaan media untuk menggali informasi, seperti internet ataupun sumber lainnya. Padahal pembelajaran yang melibatkan perkataan dan perbuatan akan lebih efektif dalam proses belajar di kelas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid, hal ini berdasarkan perhitungan statistik, nilai thitung sebesar 10,22 dan

ttabel sebesar 1,99 dengan taraf signifikansi 0,05, karena thitung > ttabel maka Ha

diterima.

B.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD ini, akan lebih baik jika guru menggunakan program microsoft office excel dalam perhitungan tes individu, agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien waktu.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan inovasi-inovasi yang baru dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD ini, karena dalam penerapannya model pembelajaran ini sangat fleksibel untuk digunakan berbagai media pembelajaran pada tahap penyajian materi.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Armstrong, Scott, “Student Teams Achiecment Divisions (STAD) in twelfth grade classroom : Effect on student achievement and attitude” dalam Journal of Social Studies Research, 1998. diakses pada 10 juni 2010 dari diakses pada 12 juni 2010 dari http://www.metiri.com/alberta/JSSR-Student Teams_Achievement_Divisions%28STAD%29.pdf

Arnyana, Ida Bagus Putu, “Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Dipandu Strategi Kooperatif STAD Dalam Pembelajaran Sains di SMA” dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXXI, April 2008.

Barry, Kevin dan Len King.(2006). Beginning teaching and beyond. Victoria : Thomson Social Science.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Asdi Mahasatya

Fauzi, Ahmad.(2004).Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Fox, Richard.(2005). Teaching & Learning Lessons from Psichology. Victoria : Blackwell Publishing Ltd.

Hamalik, Oemar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ibrahim, Muslimin, Fida Rachmadiarti, Mohamad Nur, Ismono. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA University Press.

Isjoni. (1999). Cooperative learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.

Ismiati, “Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Cooperatif Learning TIPE STAD (Student Team Achievment Division) dan Tipe Jigsaw” dalam Jurnal Guru, No.2 Vol. 5, Desember 2008.

Jumrah, “Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5 Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-Basa” dalam Jurnal Media Eksakta 2 (2) : 111-115, Juli 2006.

Karuru, Perdy,”Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan kualitas belajar IPA Siswa SLTP” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 045, tahun ke-9, November 2003.

Oxtoby, David W., H. P. Gillis, Norman H. Nachtrieb.(2001). Prinsip-prinsip

Kimia Modern. Diterjemahkan oleh Suminar Setiati Achmadi. Jakarta : Erlangga.

Pranata, Sumarna Sura. (2004). Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Paramata, Dewi Diana, “Upaya Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Mengajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mahasiswa Jurusan Matematika Mata Kuliah Fisika Dasar 1” dalam Buletin Sibermas Vol.2 No.1, Pebruari 2006.

Prawiladilaga, Dewi Salma. (2007). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Rasyad, Aminuddin.(2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Uhamka Press.

Richey, Robert W.. (1968). Planning For Teaching An Introduction to Education. United State of America : Mcgraw- Hill, Inc.

Rusmansyah, “Implementasi Model Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam Pembelajaran Konsep Laju Reaksi Di kelas II SMU Negeri 1 Banjarmasin” dalam Jurnal Vidya Karya, tahun XXI, nomor 2, Oktober 2003.

Sadker, Myra Pollack dan David Miller Sadker.(2005). Teachers, Schools, and Society. New York : McGraw-Hill Compenies, Inc.

Salleh, Nor Azizah, Siti Rahayah Ariffin, Musa Daia “Penerapan Nilai Murni Melalui Pembelajaran Kooperatif dalam Sains” dalam Jurnal Pendidikan 27, 2001. diakses tanggal 12 juni 2010 dari http://pkukmweb.ukm.my/~penerbit/jurnal_pdf/ jdidik27-04.pdf

Sanjaya, Wina.(2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Setyaningsih Eka, dan Erni Widiyastuti, “Peningkatan Partisipasi Mahasiswa Dalam Mengikuti Mata Kuliah Analisis Real I Melalui Pembelajaran Tipe STAD (Student Teams Achievment Division)” dalam Jurnal Biomath VIII (1), Maret 2007.

Sistem Pendidikan Nasional, artikel diakses pada 14 April 2010 dari http://www.depdiknas.go.id/content.php?content= file_sispen

Slameto.(1991). Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta : Bumi Aksara.

Slavin, Robert E. (2009). Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi Jilid 2. Diterjemahkan oleh Marianto Samosir. Jakarta : Indeks

Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Diterjemahkan oleh Marianto Samosir. Jakarta : Indeks

Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, Burhanudin Milama. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta : UIN Jakarta Press. Sudjiono, Anas. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung : Alfabeta.

Sunarto, Achmad.(2000). Wasiat-wasiat Rasulullah, Bandung :Husaini

Suryabrata, Sumadi. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sri rahayu ningsih, Ratih, Tine Maria Kuswati, Etty Sofyatiningrum, Nani Kartini. (2007). Sains Kimia 2 SMA /MA. Jakarta : Bumi Aksara.

Tanrere, Munir, Ahkam Zubair, H. A. Syamsur, Sinar Alam, “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Siswa SMA” dalam Jurnal Ilmu Kependidikan, volume 2, nomor 3, Desember 2005.

Wyk, Micheal M. Van, “Do Student Teams Achievement Divisions Enhance Economic Literacy? An Quasi-experimental Design” dalam Journal Social Sciences, 23(2), 2010.hal. 83-89. Diakses pada tanggal 13 juni 2010 dari http://www.krepublishers.com/02-Journals/JSS/JSS-23-0-000-10-Web/JSS-23-2-000-10-Abst-PDF/JSS-23-2-083-10-982-Van% 20Wyk-M-M/JSS-23-2-083-10-982-Van%20Wyk-M-M-Tt.pdf

(Kelas Eksperimen)

Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Disusun Oleh: R. Ahmad Zaky EL Islami

106016200626