• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Maka diajukan hipotesis nihil (Ho)

sebagai berikut :

1. Tidak terdapat hubungan antara variabel pola asuh orang tua dengan variabel kemandirian belajar.

2. Tidak terdapat hubungan antara variabel pergaulan peer group dengan variabel kemandirian belajar.

3. Tidak terdapat hubungan antara variabel pola asuh orang tua dan pergaulan peer group dengan dengan variabel kemandirian belajar.

commit to user

Berdasarkan hipotesis nihil yang diajukan, maka untuk menguji digunakan tingkat signifikasi yaitu :

4. Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01

dinyatakan sangat signifikan.

5. Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih dari 0,01 dan kurang

dari 0,05 dinyatakan sangat signifikan atau menyakinkan.

6. Ho diterima dan Ha ditolak apabila tingkat probabilitas lebih dari 0,05.

Hipotesis akan diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis. Untuk menguji hipotesis hubungan antara X1

dengan Y, dan X2 dengan Y dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

Pearson’s Correlation (Product Moment). Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara X1 dan X2 dengan Y menggunakan regresi ganda. Uji

hipotesis yang dilakukan menggunakan bantuan komputer dengan software SPPS 17.0 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang telah diajukan diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Hubungan antara variabel X1 dengan Y

Teknik analisis yang digunkan untuk menentukan korelasi antara pola asuh orang tua (X1) dengan kemandirian belajar (Y) menggunakan teknik analisis

Pearson’s Correlation (Product Moment). Hipotesis nihil yang diajukan :

Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel pola asuh orang tua dengan variabel

commit to user

Adapun hasil analisis dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 10. Hasil uji korelasi

Correlations

Pola_Asuh_Oran g_Tua

Kemandirian_Bel ajar Pola_Asuh_Orang_Tua Pearson Correlation 1 .621**

Sig. (2-tailed) .000

N 46 46

Kemandirian_Belajar Pearson Correlation .621** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber darta: data primer yang diolah (2011)

Dari tersebut menunjukkan bawah rx1y (hubungan pola asuh orang tua

dengan kemandirian belajar) sebesar 0,621. Nilai ρ (probabilitas) adalah 0,000. Nilai ρ (probabilitas) ini lebih kecil dari 0,01 maka Ho ditolak sehingga terdapat

hubungan positif yang sangat signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar siswa. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin baik pola asuh yang diterapkan orang tau maka kemandirian anak semakin tinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa : “Ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2010/2011” diterima.

2. Hubungan antara variabel X2 dengan Y

Teknik analisis yang digunkan untuk menentukan korelasi antara pergaulan peer group dengan (X2) dengan kemandirian belajar (Y) menggunakan

teknik analisis Pearson’s Correlation (Product Moment). Hipotesis nihil yang diajukan :

commit to user

Ho : Tidak terdapat hubungan antara variabel pergaulan peer group dengan

dengan variabel kemandirian belajar.

Adapun hasil analisis dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 11. Hasil uji korelasi

Correlations

Kemandirian_Bel ajar

Pergaulan_Peer_ Group Kemandirian_Belajar Pearson Correlation 1 .630**

Sig. (2-tailed) .000

N 46 46

Pergaulan_Peer_Group Pearson Correlation .630** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber darta: data primer yang diolah (2011)

Dari tabel menunjukkan bawah rx2y (hubungan antara pergaulan peer

group dengan kemandirian belajar) sebesar 0,630. Nilai ρ (probabilitas) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,01 maka Ho ditolak, sehingga

terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel pergaulan peer group dengan kemandirian belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pergaulan peer group dengan kemandirian belajar siswa. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi pergaulan peer group semakin tinggi juga kemandirian belajar. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa : “Ada hubungan positif yang signifikan antara pergaulan pergaulan peer group dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2010/2011”, diterima.

commit to user

3. Hubungan antara X1 dan X2 dengan Y

Untuk mencari hubungan atau korelasi antara variabel X1 dan X2 dengan Y

serta guna menguji hipotesis yang menyatakan bahwa ada korelasi positif antara pola asuh orang tua dan pegaulan peer group dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi menggunakan analisis regresi ganda. Hipotesis nihil yang diajukan :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara variabel pola asuh orang tua dan

pergaulan peer group dengan dengan variabel kemandirian belajar. Adapun hasil analisis dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 12. Hasil uji koefisien determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .850a .723 .710 .574 1.920

a. Predictors: (Constant), Pergaulan_Peer_Group, Pola_Asuh_Orang_Tua b. Dependent Variable: Kemandirian_Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011) Tabel. 13. Tabel anova

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 37.031 2 18.515 56.121 .000a

Residual 14.186 43 .330

Total 51.217 45

a. Predictors: (Constant), Pergaulan_Peer_Group, Pola_Asuh_Orang_Tua b. Dependent Variable: Kemandirian_Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Dari tabel diperoleh angka R sebesar 0,850. Hal ini berarti 85% kemandirian belajar dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100% - 85% = 15%) merupakan variabel unik yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel ANOVA dilihat bahwa nilai

commit to user

probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,01. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat

hubungan positif yang sangat signifikan secara bersama-sama antara variabel pola asuh orang tua (X1) dan pergaulan peer group (X2) dengan kemandirian belajar

(Y), dengan Nilai F 56,121. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa: “Ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dan pergaulan peer group dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun ajaran 2010/2011” diterima.

4. Sumbangan Relatif

Sumbangan relatif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing prediktor (X) terhadap kriterium (Y). Dalam hal ini untuk mencari sumbangan relatif pola asuh orang tua (X1) dan pergaulan peer group (X2)

terhadap kemandirian belajar (Y) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: JKreg = α∑X1Y + α∑X2 Y = 56,456. 3167. 3778 + 56,456. 3298. 3778 = 675491862,3 + 703432952,9 = 1378924815 Untuk X1 : SR % X1 = ) ( 1 1 reg JK y x a  x 100 % = 675491862,3 X 100% 1376578617 = 48,99 % Untuk X2 : SR % X2 = ) ( 2 2 reg JK y x a  x 100 % = 730432952,9 X 100% 1378924815 = 51,01 %

commit to user

Keterangan :

SR % X1 = Sumbangan relatif prediktor X1 terhadap Y

SR % X2 = Sumbangan relatif prediktor X2 terhadap Y

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

Dari hasil perhitungan SR% di atas maka sumbangan relatif (SR) pola asuh orang tua (X1) terhadap kemandirian belajar (Y) sebesar 48,99 dan

sumbangan relatif (SR) pergaulan peer group (X2) terhadap kemandirian belajar

(Y) sebesar 51,01 %.

5. Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan murni yang diberikan masing-masing prediktor. Dalam hal ini untuk mencari sumbangan efektif masing-masing prediktor (X1 dan X2) terhadap kriterium (Y)

dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Mencari sumbangan efektif pola asuh orang tua (X1) terhadap kemandirian

belajar (Y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: SE % X1 = SR % X1 x R2

SE %X1 = 48,99 % X 0,8502

= 35,39%

Mencari sumbangan efektif pergaulan peer group (X2) terhadap

kemandirian belajar (Y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: SE % X2 = SR % X1 x R2

SE % X2 = 51,01% X 0,8502

= 36,85 %

Mencari sumbangan efektif pola asuh orang tua (X1) dan pergaulan peer

group (X2) terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

SE % X1X2 = SE % X1 + SE%X2

SE % X1 X2 = 35,39% + 36,85%

commit to user

Keterangan :

SE % X1 = Sumbangan efektif X1 terhadap Y

SE % X2 =Sumbangan efektif X2 terhadap Y

SE % X1 X2 = Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y

Dari perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Sumbangan efektif (SE%) pola asuh orang tua (X1) terhadap kemandirian

belajar (Y) siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 35,39 %.

2) Sumbangan efektif (SE%) pergaulan peer group (X2) terhadap

kemandirian belajar (Y) siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 36,85 %.

3) Sumbangan efektif (SE%) pola asuh orang tua (X1) dan pergaulan peer

group (X2) secara bersama-sama terhadap kemandirian belajar (Y) siswa

kelas XI IPS SMA Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 72,24%.

Dari perhitungan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pergaulan peer group memberikan sumbangan lebih besar terhadap kemandirian belajar, sedangkan pola asuh orang tua memberikan sumbangan yang lebih kecil.

Dokumen terkait