• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

Dalam penelitian tidak semua anggota dari populasi diamati. Untuk itu diperlukan pengambilan sampel yang dapat mewakili populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen”.

Pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Oleh karena itu alat pengumpul data harus benar-benar valid dan reliable. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner

commit to user

sebagai teknik pengumpulan data pokok, sedangkan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data pendukung. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 216) “Ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket dan teknik dokumentasi.

1. Angket atau Kuesioner

a) Pengertian Angket atau Kuesioner

Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 219) mengatakan “ Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden)”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan menurut Tentrem Widodo (2009: 54) “Teknik kuesioner merupakan cara mengumpulkan data dengan menyampaikan daftar seperangkat pertanyaan baik langsung maupun melalui pos kepada responden penelitian”.

b) Macam-macam Angket atau Kuesioner

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 152), kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan: (1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

(a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

(b)Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

(2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada:

(a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

(b)Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

(3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:

(a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. (b)Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.

commit to user

(c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai.

(4) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

c) Langkah-langkah Menyusun Angket

Dalam penyusunan angket ada langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut :

(1)Menetapkan tujuan angket

(2)Mendefinisikan indikator-indikator berdasarkan definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti.

(3)Menentukan kisi-kisi angket.

(4)Menyusun petunjuk pengisian angket. (5)Membuat surat pengantar

(6)Mengadakan uji coba (try out) angket.

d) Keuntungan dan Kelemahan angket atau kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:152) keuntungan angket yaitu : (1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

(2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

(3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.

(4) Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

(5) Dapat dibuat terstandart sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Selain memiliki kelebihan, angket atau kuesioner juga memiliki kelemahan. Kelemahan kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152-153) yaitu :

(1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, pada hal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.

commit to user

(3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

(4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.

(5) Waktu pengembaliaannya tidak sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

2. Dokumentasi

Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 221) mengatakan “Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006: 231). Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Di dalam melaksanakan metode ini dapat dilakukan dengan meneliti benda-benda tertulis seperti buku, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Sedangkan menurut Tentrem Widodo (2009: 54) ”Teknik dokumntasi merupakan cara mengumpulkan data responden atau populasi penelitian dengan pengambilan data tertentu (dokumen) yang telah dipersiapkan dengan baik”.

Dalam suatu penelitian suatu data mempunyai kedudukan yang paling tinggi karena data menggambarkan variabel yang akan diteliti dan berfungsi sebagai alat ukur hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya suatu data hasil penelitian dilakuakn uji validitas dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan instrumen berkaitan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi dari alat ukur yang digunakan. Suharsimi Arikunto (2006 :168) mengemukakan bahwa yang dimaksud “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Sedangkan Duwi Priyatno (2010: 90) menyatakan “Validitas adalah ketepatan

commit to user

atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah.

Menurut Nasution (2003: 75), menyatakan bahwa “Validitas ada macam- macamnya yaitu validitas isi, validitas prediktif, dan validitas construct (konstruk)” Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Validitas Isi

Dengan validitas isi dimaksudkan bahwa isi atau bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang yang diuji. Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan hal yang akan diukur. Validitas isi diperoleh dengan mengadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representative dari keseluruhan.

b. Validitas Prediktif

Dengan validitas prediktif dimaksudkan adanya kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata. Diharapkan bahwa suatu tes mempunyai nilai prediktif yang tinggi artinya apa yang diramalkan oleh tes itu tentang kelakuan seseorang memang terbukti dari kelakuan orang itu.

c. Validitas Construct (Konstruk)

Validitas konstruk suatu tes adalah sejauh mana tes tersebut mengukur konstruk atau trait (kemampuan) yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas konstruk ini digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas tes itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk ini ialah bahwa kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang diukur dengan tes itu.

commit to user

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan dalam penelitian yaitu validitas isi dan konstruk. Untuk pengujiannya menggunakan bantuan komputer dengan software SPSS versi 17.0. Hasil uji validitas dikatakan valid apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa item pernyataan tersebut tidak valid. Rumus yang digunakan untuk uji validitas butir angket adalah rumus koefisien product moment Karl Pearson :

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y

X : Skor masing-masing item Y : Skor total

XY : Jumlah perkalian Xdan Y X2 : Jumlah kuadrat dari X Y2 : Jumlah kuadrat dari Y N : Jumlah Subyek

Dari perhitungan kemudian dibandingkan dengan angka kritik dari tabel korelasi :

a. Jika r hitung≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item

pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

b. Jika r hitung≤ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item

pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dapat dipercaya karena konsisten sebagai alat pengumpul data. Untuk itu suatu item yang valid dilakukan uji reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) “Reabilitas adalah ketetapan suatu test apabila ditestkan

commit to user

pada subyek yang sama”. Untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran yang digunakan adalah rumus Alpha Cronbach . Adapun rumus tersebut adalah:

(Suharsimi Arikunto, 2006: 196) Keterangan :

: Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal : Jumlah varians butir

: Varians total

Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan tabel r. Hasil perbandingan antara r11 dan r1 kemudian diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Jika rtabel > rhitung, maka angket yang diujikan reliabel.

b. Jika rtabel < rhitung, maka angket yang diujikan tidak reliabel.

Semakin tinggi koefisien alpha, berarti semakin baik pengukuran suatu instrumen. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan software SPPS 17.0 for windows . Untuk pengujian biasanya mengunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran dalam buku Duwi Pritanto (2010: 98) menyatakan ”reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik”.

Pernyataan-pernyataan yang akan dibuat harus mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam matrik spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan rating-scale dan untuk memulai jawaban dari pernyataan masing-masing angket digunakan skala Likert.

Cara penilaian jawaban dari responden adalah sebagai berikut: a. Setiap pertanyaan atau pernyataan terdiri dari empat pilihan jawaban.

commit to user

b. Dalam menjawab pertanyaan responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda check (√ ) pada kolom jawaban yang dipilih.

c. Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai berikut: 1) Jawaban selalu nilai = 4

2) Jawaban sering nilai = 3 3) Jawaban jarang nilai = 2 4) Jawaban tidak pernah nilai = 1

Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai berikut: 1) Jawaban tidak pernah nilai = 4

2) Jawaban jarang nilai = 3 3) Jawaban sering nilai = 2 4) Jawaban selalu nilai = 1

Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk rating-scale yaitu angket yang berupa daftar pertanyaan yang disediakan untuk responden agar mereka menjawab tentang dirinya sendiri, yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih satu jawaban pada kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, mulai dari selalu sampai ke sangat tidak pernah.jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang sudah tersedia jawabannya dan menjawab tentang dirinya sendiri dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai.

Dalam penelitian suatu data dapat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya suatu data tergantung baik tidaknya angket, maka harus diadakan uji validitas dan uji reliabilitas

3. Hasil Uji Coba (Try-Out) Kuesioner

Menurut Sutrisno Hadi (2000: 166) maksud diadakannya try out adalah sebagai berikut :

commit to user

a. Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya.

b. Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, dan kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.

c. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.

d. Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang ternyata tidak relevan dengan tujuan research.

Untuk memperoleh angket atau kuesioner dengan hasil yang tepat adalah dengan proses uji coba dengan melakukan uji validitas dan reabilitas. Uji coba Try (Try-out) dilaksanakan dengan mengisi angket atau kuesioner pada siswa dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Berdasarkan hasil uji coba tersebut kemudian dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Adapun hasil uji validitas dan uji reabilitas adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan instrumen berkaitan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi dari alat ukur yang digunakan. Suharsimi Arikunto (2006: 168) mengemukakan bahwa yang dimaksud “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah.

Uji validitas menggunakan teknik analisis product moment. Berdasarkan analisis korelasi, suatu item dinyatakan valid apabila koefisien korelasi skornya dengan skor total (rhitung) > nilai kritis distribusi pearson’s product moment

dengan taraf signifikansi dan jumlah data (rtabel). Uji validitas dalam penelitian

ini menggunakan data sebanyak 30 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 sehingga nilai rtabel yang digunakan adalah sebesar 0,361. Uji validitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan software SPSS versi 17.0. Adapun hasil perhitungan dari validitas item pertanyaan sebagai berikut : 1) Variabel Pola Asuh Orang Tua (X1)

Hasil uji validitas variabel pola asuh orang tua (X1) didapatkan hasil

commit to user

dinyatakan tidak valid ada 4 item yaitu nomor 11, 17, 23, dan 24. Hasil pengujian disajikan pada tabel 2 berikut :

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Item-item pola asuh orang tua

No. rhitung rtabel Keputusan Keterangan

1 0,632 0,361 Valid Pakai 2 0,682 0,361 Valid Pakai 3 0,551 0,361 Valid Pakai 4 0,761 0,361 Valid Pakai 5 0,759 0,361 Valid Pakai 6 0,622 0,361 Valid Pakai 7 0,658 0,361 Valid Pakai 8 0,690 0,361 Valid Pakai 9 0.524 0,361 Valid Pakai 10 0,524 0,361 Valid Pakai

11 0,206 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai

12 0,583 0,361 Valid Pakai

13 0,625 0,361 Valid Pakai

14 0,551 0,361 Valid Pakai

15 0,680 0,361 Valid Pakai

16 0,741 0,361 Valid Pakai

17 0.307 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai

18 0.613 0,361 Valid Pakai

19 0.699 0,361 Valid Pakai

20 0.751 0,361 Valid Pakai

21 0.751 0,361 Valid Pakai

22 0.549 0,361 Valid Pakai

23 0.282 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai 24 0.292 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai

25 0.394 0,361 Valid Pakai

Sumber : Dat a primer yang diolah (2011)

Berdasarkan t abel diat as menunjukkan bahw a validit as inst rumen variabel pola asuh orang t ua sebanyak 25 it em pert anyaan unt uk it em nomor 11, 17, 23, dan 24 dinyat akan gugur dan t idak digunakan dalam penelit ian karena set iap it em pert anyaan yang gugur sudah ada yang mew akili.

commit to user

2) Pergaulan Peer Group

Hasil uji validitas variabel pergaulan Peer Group (X2) didapatkan hasil bahwa

dari 22 item pertanyaan untuk variabel pergaulan Peer Group (X2), yang

dinyatakan tidak valid ada 1 item yaitu nomor 14. Hasil pengujian disajikan pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Item-item pergaulan Peer Group

No. rhitung rtabel Keputusan Keputusan

1 0,664 0,361 Valid Pakai 2 0,557 0,361 Valid Pakai 3 0,420 0,361 Valid Pakai 4 0,623 0,361 Valid Pakai 5 0,515 0,361 Valid Pakai 6 0,446 0,361 Valid Pakai 7 0,671 0,361 Valid Pakai 8 0,739 0,361 Valid Pakai 9 0,551 0,361 Valid Pakai 10 0,637 0,361 Valid Pakai 11 0,689 0,361 Valid Pakai 12 0,394 0,361 Valid Pakai 13 0,447 0,361 Valid Pakai

14 0,215 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai

15 0,526 0,361 Valid Pakai 16 0,647 0,361 Valid Pakai 17 0,510 0,361 Valid Pakai 18 0,676 0,361 Valid Pakai 19 0,909 0,361 Valid Pakai 20 0,776 0,361 Valid Pakai 21 0,812 0,361 Valid Pakai 22 0,788 0,361 Valid Pakai

Sumber : Dat a primer yang diolah (2011)

Berdasarkan t abel diat as menunjukkan bahw a validit as inst rumen variabel

pergaulan peer group sebanyak 22 it em pert anyaan. But ir nomor 14 dinyat akan gugur

dan t idak digunakan dalam penelit ian karena set iap it em pert anyaan yang gugur sudah ada yang mew akili.

commit to user

3) Kemandirian Belajar

Hasil uji validitas variabel kemandirian belajar (Y) didapatkan hasil bahwa dari 25 item pertanyaan untuk variabel kemandirian belajar (Y), yang dinyatakan tidak valid ada 3 item yaitu nomor 3, 13, dan 14. Hasil pengujian disajikan pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Item-item kemandirian belajar

No. rhitung rtabel Keterangan Keputusan

1 0,436 0,361 Valid Pakai

2 0,510 0,361 Valid Pakai

3 0,086 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai

4 0,614 0,361 Valid Pakai 5 0,653 0,361 Valid Pakai 6 0,478 0,361 Valid Pakai 7 0,687 0,361 Valid Pakai 8 0,714 0,361 Valid Pakai 9 0,397 0,361 Valid Pakai 10 0,624 0,361 Valid Pakai 11 0,588 0,361 Valid Pakai 12 0,394 0,361 Valid Pakai

13 0,354 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai 14 0,339 0,361 Tidak Valid Tidak dipakai

15 0,467 0,361 Valid Pakai 16 0,851 0,361 Valid Pakai 17 0,361 0,361 Valid Pakai 18 0,692 0,361 Valid Pakai 19 0,617 0,361 Valid Pakai 20 0,766 0,361 Valid Pakai 21 0,696 0,361 Valid Pakai 22 0,407 0,361 Valid Pakai 23 0,438 0,361 Valid Pakai 24 0,407 0,361 Valid Pakai 25 0,426 0,361 Valid Pakai

Sumber : Dat a primer yang diolah (2011)

Berdasarkan t abel diat as menunjukkan bahw a validit as inst rumen variabel pola asuh orang t ua sebanyak 25 but ir pert anyaan unt uk but ir nomor 3, 13, dan 14 dinyat akan

commit to user

gugur dan t idak digunakan dalam penelit ian karena set iap it em pert anyaan yang gugur sudah ada yang mew akili.

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas item dilakukan dengan menggunakan rumus formula Alpha Cronbach. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan software SPPS 17.0 for windows . Menurut Sekaran dalam buku Duwi Priyanto (2010: 98) menyatakan ”reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik”. Adapun hasil perhitungan reliabilitas item sebagai berikut :

Tabel 5. Uji Reliabilitas Kuesioner pola asuh orang tua

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.927 21

Sumber : Data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa variabel penelitian (yang diukur secara konstruk) memiliki nilai alpha > 0,6. Dengan demikian variabel tersebut dinyatakan sangat reliabel.

Tabel 6. Uji Reliabilitas Kuesioner pergaulan peer group

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.919 21

Sumber : Data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa variabel penelitian (yang diukur secara konstruk) memiliki nilai alpha > 0,6. Dengan demikian variabel tersebut dinyatakan sangat reliabel.

commit to user

Tabel 7. Uji Reliabilitas Kuesioner kemandirian belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.897 22

Sumber : Data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa variabel penelitian (yang diukur secara konstruk) memiliki nilai alpha > 0,6. Dengan demikian variabel tersebut dinyatakan sangat reliabel.

Dokumen terkait