• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.25 Hasil Uji Koefisien Regresi Bersama (Uji F)

4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun ajaran 2015/2016. Pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar dapat diketahui dengan melakukan serangkaian uji analisis data yaitu uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji asumsi dasar (uji normalitas dan uji linearitas), uji asumsi klasik (uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (uji korelasi sederhana, uji regresi sederhana, uji korelasi ganda, uji regresi ganda, koefisien determinan, dan uji F).

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa pada tabel Coefficient diperoleh nilai thitung ˃ ttabel atau 7,015 ˃ 1,973 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Hasil analisis korelasi diperoleh angka R sebesar 0,468. Karena nilai korelasi terletak diantara 0,40 – 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar. Semakin baik kebiasaan belajar siswa, semakin baik pula prestasi belajarnya. Variabel kebiasaan belajar memberikan pengaruh sebesar 21,9% terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 78,1% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa pada tabel Coefficient diperoleh nilai thitung ˃ ttabel atau 8,666 ˃ 1,973 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Hasil analisis korelasi diperoleh angka R sebesar 0,548. Karena nilai korelasi terletak diantara 0,40 – 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Semakin baik lingkungan sekolah, akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. Variabel lingkungan sekolah memberikan pengaruh sebesar 30% terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 70% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini.

Hasil uji hipotesis ketiga diketahui pada tabel Coefficient diperoleh nilai signifikansi 0,000 dan nilai Fhitung sebesar 44,809. Kriteria pengujian berdasarkan Fhitung adalah apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima. Namun apabila Fhitung ˃

Ftabel, maka H0 ditolak. Kriteria pengujian berdasarkan signifikansi jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. Karena nilai signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05) dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 44,809 > 3,047, maka H03 ditolak dan Ha3 diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Semakin baik kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa. Variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama memberikan pengaruh sebesar 34% terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 66% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini.

4.2.5 Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang memengaruhi siswa dalam pencapaian prestasi belajarnya. Dimyati dan Mudjiono (2010: 246) menyatakan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor internal yang

memengaruhi belajar siswa. Dalam proses keberhasilan dalam menguasai materi pelajaran tergantung pada kebiasaan belajar yang dilakukan siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Sudjana (2014: 173) “keberhasilan siswa atau mahasiswa

dalam mengikuti pelajaran atau kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan

belajar yang teratur dan berkesinambungan”. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan akan mudah memahami dan menguasai materi pelajaran, baik yang disampaikan oleh guru di sekolah maupun yang dipelajari sendiri dari buku pelajaran. Berbeda dengan siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik, ia akan mengalami kesulitan dalam menguasai dan memahami materi pelajaran. Hal itu akan menghambat kemajuan dan kesuksesan belajarnya di sekolah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Dengan demikian, semakin baik kebiasaan belajar yang dilakukan siswa, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapainya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuktikan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis diketahui bahwa kebiasaan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan sumbangan pengaruh sebesar 21,9%, sedangkan sisanya sebesar 78,1% dipengaruhi oleh faktor yang memengaruhi prestasi belajar selain kebiasaan belajar yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.2.6 Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar

Lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pencapaian

spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah. Hal ini karena sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah harus kondusif sehingga memberikan kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran yang dialami siswa, hal ini akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Sejalan dengan yang dikemukakan Karwati dan Priansa (2014: 267) yang

menyatakan “siswa yang nyaman akan memiliki motivasi yang tinggi dalam

belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh kesadaran untuk belajar dengan baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik”. Sebagai

lembaga pendidikan formal, sekolah perlu menyediakan segala kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan. Kebutuhan tersebut adalah terciptanya lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuktikan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis diketahui bahwa lingkungan sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V di dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan sumbangan pengaruh sebesar 30%, sedangkan sisanya sebesar 70% dipengaruhi faktor yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.2.7 Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar

Kebiasaan belajar yang baik menjadi hal yang penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang

baik apabila ia mampu memilih cara-cara belajar yang baik sehingga akan tercipta suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar. Hal tersebut akan mendorong kelancaran proses belajar siswa. Proses belajar akan lebih optimal apabila ditunjang dengan lingkungan sekolah yang kondusif. Sumantri (2015:

415) menyatakan “suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana kelas dan lingkungan sekitarnya mendukung terlaksananya proses belajar siswa

sehingga akan menghantarkan siswa pada prestasi belajar yang optimal”. Dengan

adanya kebiasaan belajar yang baik, kemudian didukung oleh lingkungan sekolah yang kondusif, maka akan diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuktikan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis diketahui bahwa kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan sumbangan pengaruh sebesar 34% dan sisanya sebesar 66% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Djaali (2014: 99) mengemukakan faktor yang memengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar. Faktor dari luar diri (eksternal) meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini, faktor internal yang diteliti adalah kebiasaan belajar yang berkaitan dengan cara belajar siswa, sedangkan faktor eksternal yang diteliti adalah lingkungan sekolah. Dengan

demikian, faktor yang memengaruhi prestasi belajar selain yang diteliti dalam penelitian ini diantaranya adalah faktor kesehatan, minat dan motivasi, faktor keluarga, faktor masyarakat, faktor lingkungan sekitar, dan sebagainya.

142

PENUTUP

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan

Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Daerah Binaan II

Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal” telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan

hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dibuat simpulan dan saran dari penelitian ini. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut.

5.1

Simpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

(1) Kebiasaan belajar yang dilakukan siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal memperoleh persentase rata-rata skor kebiasaan belajar sebesar 70,78% dan dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61% - 80%. Artinya, kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, belajar mandiri di rumah, belajar kelompok bersama teman, mempelajari buku pelajaran, dan menghadapi ujian atau ulangan sudah dilaksanakan dengan baik.

(2) Lingkungan sekolah di SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal memperoleh persentase rata-rata skor lingkungan sekolah sebesar 77,47% dan dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61% - 80%. Artinya, lingkungan sekolah meliputi metode

mengajar guru, kurikulum sekolah, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan ruang kelas sebagian besar sudah dalam kondisi baik dan mendukung untuk proses pembelajaran siswa di sekolah.

(3) Prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari diperoleh rata-rata prestasi belajar sebesar 71,64 dan digolongkan ke dalam kategori memuaskan (B).

(4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal ditandai dengan nilai thitung ˃ ttabel (7,015 ˃ 1,973) dan signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil penelitian, hubungan kebiasaan belajar dan prestasi belajar tergolong sedang dengan R sebesar 0,468, sedangkan kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 21,9% dan 78,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara besar kecilnya kebiasaan belajar siswa dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ = 46,324 + 0,358X. Konstanta sebesar 46,324, artinya jika kebiasaan belajar (X) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi belajar sebesar 46,324. Koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (X) sebesar 0,358 artinya jika pengaruh kebiasaan belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,358. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa.

(5) Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari

Kabupaten Tegal ditandai dengan nilai thitung ˃ ttabel (8,666 ˃ 1,973) dan signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil penelitian, hubungan lingkungan sekolah dan prestasi belajar tergolong sedang dengan R sebesar 0,548, sedangkan kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 30% dan 70% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara besar kecilnya lingkungan sekolah dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ = 35,985 + 0,462X. Konstanta sebesar 35,985, artinya jika lingkungan sekolah (X) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi belajar sebesar 35,985. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X) sebesar 0,462 artinya jika pengaruh lingkungan sekolah mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,462. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa.

(6) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal ditandai dengan Fhitung˃Ftabel (44,809 > 3,047) dan signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil penelitian, kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah tergolong dalam kategori sedang dengan R sebesar 0,583, sedangkan kontribusi variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y sebesar 34% dan 66% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, seperti minat, motivasi, kesehatan, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Sementara besar kecilnya kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ = 31,654+ 0,182X1 + 0,351X2.

Konstanta sebesar 31,654, artinya jika kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah (X) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi belajar sebesar 31,654. Koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (X1) sebesar 0,182 artinya jika pengaruh kebiasaan belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,182. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X2) sebesar 0,351 artinya jika pengaruh lingkungan sekolah mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,351. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kebisaan belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.

5.2

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran kepada:

5.2.1 Sekolah

Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar siswa dan memfasilitasi segala kebutuhan untuk kegiatan belajarnya. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

5.2.2 Guru

(1) Guru sebagai pendidik hendaknya dapat memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa untuk membiasakan belajar secara teratur, serta memberikan informasi mengenai bagaimana cara-cara belajar yang efektif sehingga siswa dapat menerapkan kegiatan belajar itu secara berulang-ulang dalam kesehariannya. Dengan demikian, prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan maksimal.

(2) Guru hendaknya meningkatkan kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa agar prestasi belajar siswa meningkat sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

5.2.3 Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi belajar. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa selain faktor kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Dengan demikian, dapat diketahui kontribusi faktor apa saja yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Dokumen terkait