• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Nilai H

II. PENGAMBILAN CONTOH BENIH 2.1 Tujuan

2.9 Pengujian Heterogenitas untuk Lot Benih pada Beberapa Wadah

2.9.1 Pengujian Nilai H

2.9.1.1 Definisi dari istilah, lambang, dan simbol

Pengujian terhadap pertambahan pengaruh sifat menjadi heterogen dari tolok ukur yang diadopsi sebagai indikator melibatkan perbandingan antara ragam yang diamati dan ragam yang dapat diterima dari tolok ukur tersebut. Wadah contoh lot benih adalah contoh yang diambil secara terpisah dari setiap wadah yang berbeda. Pemeriksaan wadah contoh benih untuk mengindikasikan tolok ukur juga harus dilakukan secara terpisah. Hal ini mengingat hanya ada satu sumber informasi untuk setiap wadah, sedangkan heterogenitas antar wadah tidak secara langsung terlibat. Ragam yang dapat

diterima dihitung dengan cara mengalikan ragam teoritis yang ditimbulkan oleh ragam acak dengan sebuah faktor (f) untuk ragam tambahan. Selain itu, level heterogenitas yang dapat dicapai diperhitungkan dalam praktek produksi benih yang baik. Ragam teoritis dapat dihitung dari probabilitas distribusi, yaitu distribusi binomial dalam kasus kemurnian dan daya berkecambah, serta distribusi Poisson untuk penghitungan benih tanaman lain.

No : jumlah wadah dalam lot benih.

N : jumlah contoh benih dari wadah yang terpisah.

n : jumlah benih yang diuji dari setiap wadah contoh (1.000 untuk kemurnian, 100 untuk daya berkecambah dan 10.000 untuk penghitungan benih tanaman lain.

X : hasil uji dari tolok ukur yang diadopsi dari contoh suatu wadah.

I : jumlah dari semua nilai.

f : faktor untuk pengali ragam teoritis untuk memperoleh ragam yang dapat diterima [lihat Tabel 2.5].

Nilai H

H negatif dilaporkan sebagai nol (0).

Rerata dari semua nilai X hasil pengujian dari lot benih yang ditentukan.

Ragam yang diterima dari wadah contoh benih terpisah untuk tolok ukur persentase

kemurnian dan daya berkecambah.

Ragam yang dapat diterima dari wadah contoh benih terpisah untuk tolok ukur persentase jumlah benih tanaman lain.

Ragam yang diamati dari wadah contoh benih terpisah berdasarkan pada semua nilai X tolok ukur yang diadopsi.

Tabel 2.5 Faktor-faktor (f) untuk keragaman tambahan dalam lot

benih yang digunakan untuk perhitungan nilai W dan akhirnya H

Pengujian Non-chaffy seed Chaffy seed

Kemurnian 1,1 1,2

Penetapan benih tanaman lain 1,4 2,2

Daya berkecambah 1,1 1,2

Untuk analisa kemurnian dan daya berkecambah, nilai X dinyatakan dalam 2 desimal bila N <10 dan 3 desimal bila N ≥10. Untuk penetapan benih tanaman lain berdasarkan jumlah, nilai X dinyatakan dalam 1 desimal bila N <10 dan 2 desimal bila N ≥ 10. Selanjutnya, definisi benih non-chaffy dan benih chaffy dapat dilihat pada bagian 4.6.6, serta berbagai jenis benih chaffy terdapat pada Tabel 4.2.

2.9.1.2 Pengambilan contoh pada kelompok benih (seedlot) Jumlah wadah terpisah tidak boleh kurang dari yang tercantum pada Tabel 2.6. Intensitas pengambilan contoh yang telah dipilih dalam suatu lot benih dapat mengandung sekitar 10% wadah yang menyimpang; setidaknya, satu wadah dipilih dengan tingkat kemungkinan P=90%. Mengingat deteksi wadah yang menyimpang tergantung pada pemilihan, kekuatan kedua pengujian untuk mendeteksi heterogenitas yang terbaik ialah mendekati sama, tetapi umumnya lebih rendah dari tingkat kemungkinan seleksi yang dipilih.

Wadah yang diambil contoh benihnya dipilih secara acak. Pengambilan contoh dari wadah harus mewakili lot benih, yaitu dari atas, tengah, dan bawah wadah. Berat setiap wadah tidak kurang dari setengah yang ditetapkan pada Tabel 2.3 kolom 3.

Tabel 2.6 Intensitas Pengambilan Contoh dan Nilai H Kritis Jumlah wadah dalam lot benih Jumlah lot benih dalam wadah yang terpisah

Nilai H kritis untuk analisa kemurnian, daya berkecambah

Nilai H kritis untuk jumlah benih tanaman lain Non-chaffy seed Chaffy seed Non-chaffy seed Chaffy seed 5 5 2,55 2,78 3,25 5,10 6 6 2,22 2,42 2,83 4,44 7 7 1,98 2,17 2,52 3,98 8 8 1,80 1,97 2,30 3,61 9 9 1,66 1,81 2,11 3,32 10 10 1,55 1,69 1,97 3,10 11–15 11 1,45 1,58 1,85 2,90 16–25 15 1,19 1,31 1,51 2,40 26–35 17 1,10 1,20 1,40 2,20 36–49 18 1,07 1,16 1,36 2,13 ≥50 20 0,99 1,09 1,26 2,00

Keterangan: Jumlah wadah contoh yang diambil tergantung pada jumlah wadah dalam lot benih nilai H kritis dan untuk heterogenitas lot benih pada selang tingkat kepercayaan 1%.

2.9.1.3 Prosedur pengujian

Tolok ukur yang digunakan untuk menunjukan indikasi heterogenitas dapat berupa:

a. Persentase berdasarkan berat dari berbagai komponen kemurnian.

b. Persentase dari berbagai komponen pengujian daya berkecambah.

c. Total dari berbagai benih atau jumlah dari berbagai spesies tunggal dalam penetapan benih tanaman lain berdasarkan jumlahnya.

Pada kegiatan di laboratorium, contoh kerja diambil dari setiap wadah contoh dan pengujian dilakukan secara terpisah tergantung pada tolok ukur yang dipilih, yaitu:

a. Persentase berdasarkan berat dari berbagai komponen dapat digunakan atau diuji. Namun, benih dapat dipisahkan seperti dalam analisis kemurnian, yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan benih hampa. Berat contoh kerja harus diperkirakan mengandung 1.000 butir benih yang dihitung dari setiap wadah contoh. Setiap contoh kerja dipisahkan menjadi dua fraksi, yaitu komponen terpilih dan sisanya. b. Berbagai macam benih atau kecambah yang dapat

ditentukan dalam uji daya berkecambah standar dapat digunakan, misalnya kecambah normal, kecambah abnormal, atau benih keras. Setiap wadah contoh untuk daya berkecambah diambil 100 benih dan dilakukan pengujian hingga selesai berdasarkan keadaan tertentu sesuai dalam Tabel 5.1.

c. Penghitungan benih dapat dari berbagai komponen yang dapat dihitung, misalnya spesies benih spesifik [yang ditentukan] atau semua benih secara bersamaan. Setiap contoh kerja harus mengandung sekitar 10.000 benih dan penghitungan dilakukan pada jumlah benih dari jenis yang dipilih (misalnya penghitungan benih tanaman lain).

2.9.1.4 Penggunaan Tabel 2.6

Tabel 2.6 menunjukan nilai H kritis yang hanya dapat melebihi 1% pengujian dari lot benih dengan distribusi yang dapat diterima dari tolok ukur yang diadopsi sebagai indikator. Apabila nilai H hitung dari jumlah contoh N melebihi nilai H kritikal; tolok ukur dan chaffines dalam Tabel 2.6, serta lot benih menunjukan heterogenitas yang signifikan masuk kisaran [namun dapat juga di luar kisaran]. Apabila nilai H hitung kurang dari atau sama dengan nilai H kritikal dalam tabel, lot benih menunjukan tidak heterogenitas dalam kisaran atau dapat juga di luar kisaran berdasarkan jenis pengujian.

Hasil pengujian nilai H dilaporkan sebagai berikut: , N, No, nilai H yang telah hitung dan pernyataan bahwa “Nilai H tidak atau menunjukan heterogenitas yang signifikan”.

Apabila X di luar batas berikut, nilai H tidak dapat dihitung atau dilaporkan.

a. Komponen kemurnian lebih dari 99,8% atau kurang dari 0,2%.

b. Daya berkecambah lebih dari 99,0% atau kurang dari 1,0%. c. Jumlah benih yang ditentukan kurang dari dua per contoh. 2.9.1.5 Pelaporan hasil

Hasil nilai H dari uji heterogenitas untuk lot benih yang terdiri dari banyak wadah harus dilaporkan pada “Penetapan Lain” sebagai berikut:

- : nilai rerata dari semua nilai X yang ditentukan dari lot yang diamati.

- N : jumlah contoh wadah yang diacak. - No : jumlah wadah dalam lot benih. - Nilai H terhitung

- Pernyataan: nilai H ini menunjukan atau tidak menunjukan heterogenitas yang nyata

Catatan:

Nilai tidak harus dihitung atau dilaporkan jika X berada di luar batasan berikut:

Komponen kemurnian : di atas 99,8% atau di bawah 0,2% Daya berkecambah : di atas 99,0% atau di bawah 1,0% Jumlah benih tertentu : di bawah dua setiap contoh.

Dokumen terkait