III. PENETAPAN KADAR AIR
3.2 Penetapan Kadar Air dengan Metode Oven Suhu Konstan
3.2.3 Prinsip Umum
Metode yang ditetapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi, atau hilangnya zat-zat yang mudah menguap lainnya. Namun demikian, metode ini harus menjamin penguapan air sebanyak mungkin.
3.2.4 Peralatan
Peralatan yang diperlukan tergantung pada metode yang digunakan, antara lain:
a. Grinding Mill
Persyaratan grinding mill:
- Terbuat dari material yang tidak menyerap air. - Mudah dibersihkan dan mempunyai celah sekecil
mungkin.
- Memungkinkan terjadinya penghancuran dengan cepat dan seragam tanpa ada peningkatan panas, serta sedapat mungkin tidak terjadi kontak dengan udara luar.
- Tingkat penghancuran harus dapat diatur sehingga besar partikel yang dihasilkan sesuai dengan ketetapan yang ditentukan pada bagian 3.2.5.4.
b. Oven listrik
Oven yang digunakan yaitu oven listrik yang dapat dikendalikan sehingga selama penggunaan diperoleh suhu udara dan rak sebesar 103°C atau 130°C pada area di mana contoh benih sedang dikeringkan. Oven harus mempunyai kapasitas pemanasan sehingga apabila oven diset pada suhu 103°C atau 130°C, suhu dapat kembali dalam waktu kurang dari 30 menit setelah wadah dimasukkan ke dalam oven agar dapat mengeringkan secara serempak.
Kapasitas pengeringan dari oven harus ditentukan bila digunakan untuk spesies benih yang memerlukan suhu tinggi dan waktu pengeringan kurang dari atau sama dengan dua jam.
Ventilasi dibutuhkan setelah pengeringan (dua jam pada suhu 130°C atau 17 jam pada suhu 103°C), pendinginan, dan pengeringan kembali (satu jam pada suhu 130°C atau dua jam pada suhu 103°C) sesuai jumlah maksimal dari bagian pengujian. Hasil dari bagian pengujian individu tidak berbeda lebih dari 0,15% [termasuk untuk suhu].
c. Wadah
Cawan harus terbuat dari bahan logam [tidak berkarat pada saat pengujian] atau bahan kaca dan mempunyai penutup. Cawan juga harus memiliki luas permukaan yang cukup sehingga memungkinkan penyebaran contoh uji per unit area tidak lebih dari 0,3 g/cm2.
d. Desikator
Desikator harus cukup rapat dengan plat metal berlubang untuk mempercepat pendinginan dari wadah dan berisi desikan yang efektif.
e. Timbangan
Alat ini harus mampu menimbang dengan ketelitian sedikitnya ±0,001 g.
f. Ayakan
Saringan yang diperlukan berukuran 0,50 mm, 1,00 mm, 2,00 mm, dan 4,00 mm.
g. Peralatan pemotong
Beberapa alat pemotong yang digunakan antara lain pisau, scalpel, atau pruning secateurs.
Gambar 3 Alat yang digunakan dalam pengukuran kadar air benih
meliputi oven, timbangan analitik, desikator, dan cawan
3.2.5 Prosedur
3.2.5.1 Tindakan pencegahan perubahan kadar air contoh Contoh kirim penetapan kadar air [lihat bagian 2.5.1.5–2.5.1.7] dapat diterima untuk diuji hanya jika kondisinya utuh dalam wadah kedap air dan sebanyak mungkin udara telah dikeluarkan. Penetapan kadar air dilaksanakan sesegera mungkin setelah benih diterima. Sebelum pengujian, suhu dari contoh benih harus diseimbangkan dengan lingkungan pengujian yang mana contoh benih masih tetap utuh di dalam wadah yang kedap air.
Selama pengujian di laboratorium, kontak contoh benih dengan udara harus seminimal mungkin. Untuk benih yang tidak perlu
dihancurkan, waktu pemindahan contoh benih dari wadah sampai penimbangan tidak lebih dari dua menit.
Setelah penetapan kadar air, sisa contoh kirim harus disimpan dalam kondisi terkendali dan berada di dalam wadah kedap air selama waktu yang ditetapkan oleh laboratorium. Kemampuan penyimpanan harus cukup lama untuk menjamin dapat dilakukan uji ulang bila terdapat kesalahan dalam pengujian. 3.2.5.2 Contoh kerja
Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan dua ulangan yang pengambilan contohnya secara terpisah. Berat contoh tergantung pada diameter wadah yang digunakan, yaitu:
Diameter >5 cm dan <8 cm : 4,5 ± 0,5 g Diameter >8 cm : 10,0 ± 1,0 g
Benih pohon dan perdu yang berukuran besar memerlukan pemotongan sehingga diperlukan jumlah contoh kerja yang berbeda. Untuk benih yang dipotong, contoh kerja harus cukup untuk setiap dua ulangan dengan berat kira-kira setara dengan lima benih utuh [lihat bagian 3.2.5.5]. Selanjutnya, petunjuk perlakuan setiap jenis dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Sebelum pengambilan contoh kerja, contoh kirim harus dihomogenkan dengan menggunakan salah satu metode di bawah ini.
a. Contoh diaduk dalam wadah dengan menggunakan sendok; atau
b. Mulut wadah asal yang berisi contoh benih ditempatkan pada mulut wadah baru yang serupa, kemudian disisipkan. Selanjutnya, contoh benih dituangkan bolak-balik di antara dua wadah tersebut sebanyak empat kali hingga tercampur. Contoh kerja diambil minimal tiga subcontoh benih dengan menggunakan sendok pada posisi yang berbeda. Subcontoh benih dicampurkan sehingga diperoleh volume contoh benih yang dibutuhkan. Selama pengurangan contoh, benih tidak
boleh berhubungan langsung dengan udara lebih dari 30 detik. Pada kasus pemotongan atau penghancuran, satu contoh kerja diambil untuk memperoleh dua ulangan.
3.2.5.3 Penimbangan
Penimbangan dilakukan sesuai dengan cara yang disebutkan pada bagian 4.5.1. Nilai penimbangan dinyatakan dalam gram dengan ketelitian tiga desimal. Wadah dan tutup juga ditimbang sebelum dan sesudah diisi.
Setelah penimbangan, wadah harus ditutup menggunakan penutupnya untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau kehilangan contoh benih. Hal ini harus dilakukan bila tidak langsung dimasukkan ke dalam oven. Apabila wadah langsung dimasukkan ke dalam oven, pembukaan wadah dan penutup dilakukan secepat mungkin dan dimasukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur sesuai dengan jenis tanaman yang akan diuji (Tabel 3.1). Periode pengeringan dimulai pada waktu oven telah mencapai suhu yang ditetapkan. Pada akhir periode yang ditentukan, wadah dan tutup didinginkan di dalam desikator. Setelah pendinginan, wadah, tutup dan isi ditimbang. 3.2.5.4 Penghancuran benih
Benih berukuran besar dan benih dengan kulit yang menghalangi hilangnya air dari benih harus dihancurkan sebelum dikeringkan. Pengecualian dilakukan untuk benih yang mempunyai kadar minyak tinggi dan sulit untuk dihancurkan atau benih yang rentan terjadi penambahan berat akibat oksidasi. Apabila penghancuran tidak memungkinkan, pengirisan atau pemotongan dapat dilakukan [lengkapnya dapat dilihat pada bagian 3.2.5.5]. Benih-benih tertentu yang harus dihancurkan seperti terdapat pada Tabel 3.1.
Grinding mill harus disesuaikan sehingga diperoleh ukuran partikel yang ditentukan. Untuk benih yang membutuhkan penghancurkan halus [Tabel 3.1], paling sedikit 50% partikel material akan lolos dari saringan dengan ukuran mes 0,50 mm
dan tidak lebih 10% yang tertinggal atau tidak lolos pada saringan dengan ukuran mes 1,00 mm. Untuk spesies yang membutuhkan penghancuran kasar [Tabel 3.1], paling sedikit 50% partikel material benih harus lolos saringan dengan ukuran mes 4,00 mm dan tidak lebih dari 55% lolos pada saringan dengan ukuran mes 2,00 mm.
Lama proses penghancuran benih tidak lebih dari dua menit. Ketika menggunakan grinder, pada alat tersebut harus dipastikan tidak terjadi kontaminasi antarcontoh benih.
Tabel 3.1 Perincian Metode untuk Penetapan Kadar Air Benih
Tanaman Hutan
Jenis Penggilingan/pemotongan
Acacia arabica Digiling
Acacia aulacocarpa Digiling
Acacia auriculiformis Digiling
Acacia crasicarpa Digiling
Acacia mangium Digiling
Acacia villosa Digiling
Adenanthera microsperma Digiling
Agathis loranthifolia Dipotong
Aleurites moluccana Dipotong
Albizia procera Digiling
Alstonia scholaris Dipotong
Altingia excelsa Digiling
Anacardium ocidentale Dipotong
Anthocacephalus cadamba (syn.
Neolamarckia cadamba) Utuh
Anthocacephalus macrophyllus (syn.
Neolamarckia macrophyllus) Utuh
Azadirachta indica Digiling
Baccaurea macrocarpa Digiling
Caliandra calothyrsus Digiling
Caliandra tetragona Digiling
Calophyllum inophyllum Digiling
Canarium indicum Digiling
Jenis Penggilingan/pemotongan
Casuarina junghuniana Digiling
Casuarina equisetifolia Digiling
Ceiba petandra Digiling
Cryptorarya cuneate Dipotong
Cryptocarya massoy Dipotong
Dalbergia latifolia Digiling
Delonix regia Digiling
Diospyros celebica Digiling
Duabanga moluccana Utuh
Dyera lowii Dipotong
Enterolobium ciclocarpum Digiling
Eucalyptus camadulensis Utuh
Eucalypthus deglupta Utuh
Eucalypthus pelita Utuh
Eucalypthus urophylla Utuh
Fagara rhetsa (syn. Zanthoxylum
rhetsa) Digiling
Fagraea fragrans Digiling
Falcataria mollucana (syn.
Paraserianthes falcataria) Digiling
Ficus variegata Utuh
Gliricidia sepium Digiling
Gmelina arborea Digiling
Gmelina moluccana Digiling
Gyrinops versteegii Digiling
Hibiscus macrophyllus Dipotong
Instia bijuga Digiling
Khaya anthotheca Dipotong
Lagerstromia speciosa Dipotong
Leucaeuna glauca Digiling
Leucaeuna leucocepala Digiling
Maesopsis emenii Digiling
Manilkara kauki Digiling
Magnolia ovalis ( syn. Elmerrillia
ovalis) Digiling
Magnolia blumei (syn. Manglietia
gluca) Digiling
Magnolia champaca (syn. Michelia
Jenis Penggilingan/pemotongan
Meulaleuca leucadenron Utuh
Meulaleuca cajuputi Utuh
Melia azedarach Digiling
Mimosops elengi Digiling
Octomeles sumatrana Utuh
Palaquium rostratum Dipotong
Pericopsis mooniana Digiling
Pinus merkusii Dipotong
Planchonia valida Digiling
Polyalthia longifolia Digiling
Podocarcus nerifolius Utuh
Pongamia pinnata Digiling
Pterocarphus indicus Dipotong
Pterospermum javanicum Digiling
Santalum album Digiling
Samanea saman Digiling
Sandoricum koetjape Digiling
Schleicera oleosa Digiling
Schima wallichii Utuh
Senna siamea (syn. Cassia siemea) Digiling
Sesbania grandiflora Digiling
Shorea pinanga Dipotong
Sterculia foetida Digiling
Styrax benzoin Digiling
Swiethenia macrophylla Dipotong
Tamarindus indica Digiling
Tectona grandis Dipotong
Terminalia catappa Digiling
Toona sinensis Dipotong
Vitex coffasus Digiling
Wrightia pubescens Digiling
Keterangan: Metode suhu rendah dapat digunakan untuk semua jenis pada tabel ini. Metode suhu tinggi dapat digunakan sebagai metode alternatif.
3.2.5.5 Pemotongan/pengirisan benih
Benih-benih pohon berukuran besar (1.000 butir berbobot >200 gram), benih-benih pohon dengan kulit yang sangat keras seperti Fabaceae (Leguminosae), dan/atau jenis dengan kadar minyak tinggi harus dipotong menjadi bagian-bagian kecil dengan ketebalan kurang dari 7 mm. Pemotongan ini sebagai pengganti penghancuran. Pemotongan harus dilakukan pada contoh kerja dengan berat kira-kira setara dengan berat 10 benih utuh diambil dari contoh kirim.
Subcontoh dipotong dengan cepat, digabungkan, dan dicampur dengan menggunakan sendok, kemudian diambil contoh kerja sebanyak dua ulangan. Ulangan ditempatkan pada wadah yang telah ditimbang. Lama benih terpapar udara luar tidak melebihi empat menit.
3.2.5.6. Pengeringan pendahuluan
Pengeringan pendahuluan harus dilakukan bila jenis tersebut termasuk yang perlu dihancurkan dan kadar airnya lebih tinggi dari yang tercantum pada Tabel 3.1. Sebaliknya, pengeringan pendahuluan tidak harus dilakukan pada benih yang dipotong (Tabel 3.1).
Dua subcontoh, masing-masing ditimbang 25±1,0 gram dan ditempatkan pada wadah yang telah ditimbang. Dua subcontoh dalam wadahnya tersebut kemudian dipanaskan pada suhu 130°C selama lima hingga 10 menit [tergantung pada kadar airnya] untuk menurunkan kadar air sehingga sesuai dengan Tabel 3.1. Subcontoh yang telah dikeringkan disimpan secara terbuka di laboratorium minimal selama 2 jam.
Pada kasus kadar air benih di atas 25%, benih harus disebar dengan ketebalan lapisan tidak lebih dari 20 mm dan dikeringkan pada suhu 65°C–75°C selama 2–5 jam, tergantung kadar air benih. Pada kasus jenis dengan kadar air benih lebih dari 30%, contoh benih harus dikeringkan satu malam di tempat hangat.
Setelah pengeringan pendahuluan, subcontoh benih ditimbang ulang dengan wadahnya untuk menentukan kehilangan berat. Setelah ditimbang, dua subcontoh segera dihancurkan secara terpisah. Satu contoh kerja diambil dari masing-masing subcontoh. Pengambilan contoh kerja mengikuti petunjuk yang telah diurakan pada bagian 3.2.5.2. Selanjutnya, penetapan kadar air mengikuti mengikuti ketentuan pada bagian 3.2.5.3. 3.2.5.7 Metode yang digunakan
Contoh kerja yang diambil [sesuai dengan petunjuk bagian 3.2.5.2] harus merata di atas permukaan wadah. Wadah dan tutupnya ditimbang sebelum dan sesudah diisi. Wadah ditempatkan dengan cepat [di bagian atas atau di samping tutup] di dalam oven.
Perincian tambahan tentang penghancuran, suhu dan waktu untuk setiap jenis dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Toleransi untuk suhu dan waktu:
101°C–105°C (suhu rendah) : 17 ± 1 jam
130°C–133°C (suhu tinggi) : 1 jam ± 3 menit, 2 jam ± 6 menit, 4 jam ± 12 menit. Periode pengeringan dimulai ketika oven telah mencapai suhu yang ditentukan. Pada akhir periode yang ditentukan, wadah ditutup dan ditempatkan dalam desikator untuk pendinginan. Setelah dingin, wadah dan isinya ditimbang.
3.2.6 Penghitungan dan Penulisan Hasil