• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Nasir (2000) mengatakan validitas dan reabilitas mencakup mutu seluruh proses pengumpulan data sejak konsep disiapkan sampai kepada data siap untuk dianalisa.

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan yang diberikan kepada karyawan BRI Kantor Cabang Kesawan dan BRI Kantor Cabang Belawan masing-masing 15 (lima belas) responden untuk mendefinisikan suatu variabel. Menurut Umar (2008) bahwa “sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 (tiga puluh) orang agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal”. Untuk menentukan validitas digunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 15. Menurut Kuncoro (2003), “jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari angka kritik, maka pernyataan tersebut valid”. Sebelum daftar pertanyaan dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dahulu kesahihannya dengan alat uji validitas.

Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka kritik (r hitung > r tabel), maka instrumen tersebut dinyatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2 = 30-2 = 28 dengan taraf signifikan 5%, maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian ini adalah 0,361. Berdasarkan pengujian validitas instrumen, nilai

Corrected Item-Total Correlation bernilai positif dan di atas nilai r table 0,361 yang

artinya semua butir pertanyaan dinyatakan valid.

Hasil uji validitas pada hipotesis pertama penelitian, yaitu variabel perubahan kebutuhan pelanggan (X1) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Uji Validitas Variabel Perubahan Kebutuhan Pelanggan pada Hipotesis Pertama

Corrected Item-Total Correlation

Harga / biaya transaksi ,415 Kenyamanan bertransaksi ,536 Kecepatan pelayanan ,551 Ketersediaan produk ,533 Kesesuaian dengan

kebutuhan ,657

Nilai tambah yang

dirasakan konsumen ,426 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perubahan kebutuhan pelanggan memiliki nilai Corrected Item-Total

Correlation lebih dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh

instrumen pertanyaan dari perubahan kebutuhan pelanggan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Hasil uji validitas pada hipotesis pertama penelitian, yaitu variabel situasi ekonomi/pasar (X2) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4. Uji Validitas Variabel Situasi Ekonomi/Pasar pada Hipotesis Pertama

Corrected Item-Total Correlation

Tingkat kebutuhan akan jasa

perbankan ,681

Perbaikan permodalan ,509 Persaingan bisnis ,550 Penyajian informasi

pengelolaan keuangan ,770

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel situasi ekonomi/pasar memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari situasi ekonomi/pasar yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Hasil uji validitas pada hipotesis pertama penelitian, yaitu variabel perubahan lingkungan kerja (X3) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Uji Validitas Variabel Perubahan Lingkungan Kerja pada Hipotesis Pertama Corrected Item-Total Correlation Lokasi ,625 Penerangan ,692 Ukuran ruangan ,602 Pengaturan ruangan kerja ,697 Perlengkapan kerja ,663

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.5 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari perubahan lingkungan kerja memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen

pertanyaan dari perubahan lingkungan kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Hasil uji validitas pada hipotesis pertama penelitian, yaitu variabel perubahan status (X) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6. Uji Validitas Variabel Perubahan Status pada Hipotesis Pertama

Corrected Item-Total Correlation Kemampuan organisasi ,634 Peran organisasi ,603 Penyesuaian intern ,584 Daya tahan ,587

Pengendalian suasana kerja ,647

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perubahan status memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari kinerja karyawan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Hasil uji validitas pada hipotesis kedua penelitian, yaitu variabel perubahan status (X1) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7. Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan pada Hipotesis Kedua

Corrected Item-Total Correlation

Disiplin waktu dan

pekerjaan ,605

Prestasi (hasil) kerja ,634

Kerja sama ,605

Kualitas kerja ,588

Pengabdian ,636

Berdasarkan Tabel 3.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perubahan status memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari nilai 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari perubahan status yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran, maka dilakukan uji reliabilitas. Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Sugiono (2004) menyatakan “Pengujian reliabilitas dengan internal

consistency, dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian data

yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu”. Dalam hal ini tehnik yang digunakan adalah tehnik Alpha Cronbach.

Selanjutnya Arikunto (2002) menyatakan “rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bahan uraian”. Untuk memudahkan penganalisaan data, maka digunakan software pengolahan data SPSS. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).

Tabel 3.8. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian pada Hipotesis Pertama

Variabel Alpha

Cronbach’s

Batas

Reliabilitas Keterangan

Perubahan Status (Y) 0,817 0,6 Reliabel Perkembangan Kebutuhan

Pelanggan (X1) 0,770 0,6 Reliabel Situasi Ekonomi/Pasar (X2) 0,801 0,6 Reliabel . Perubahan Lingkungan

Kerja (X3) 0,846 0,6 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Tabel 3.9. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian pada Hipotesis Kedua

Variabel Alpha

Cronbach’s

Batas

Reliabilitas Keterangan

Kinerja Karyawan (Y) 0,846 0,6 Reliabel

Perubahan Status (X) 0,817 0,6 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Menurut Sekaran (1992) bahwa “Reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan reliabilitas dengan cronbach alpha 0,8 atau di atas adalah baik”. Dengan demikian apabila dilihat dari tingkat reliabilitas instrumen penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian sudah cukup baik karena tidak ada kurang dari 0,6.

Dokumen terkait