• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1). Peubah (variabel) dan indikator keberhasilan

Sesuai dengan judul penelitian di atas, penelitian ini ada dua

peubah, yakni minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat

dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung untuk

mengetahui apakah terjadi peningkatan minat pada setiap siklus

Tabel 2: Peubah Data dan Instrumennya

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1 Minat a. Ekspresi perasaan senang b. Perhatian dalam belajar c. Ketertarikan

pada materi dan

guru d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran Skor minat siswa Pengamatan dan wawancara a.Lembar pengamatan b. Panduan wawancara 2 Prestasi belajar siswa 1) rata-rata nilai ulangan 2) persentase jumlah siswa yang mencapai KKM a. Nilai kognitif b. Nilai afektif c. Nilai Psikomotorik a. Tes tertulis b. Pengamatan c. Penilaian produk a.Soal evaluasi b.Rubrik penilaian afektif c.Rubrik penilaian psikomotorik

2). Cara pengumpulan data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif berasal dari penghitungan skor minat siswa dan

nilai tes atau avaluasi di setiap siklus, sedangkan data kualitatif berasal dari

hasil wawancara siswa dan guru di setiap akhir siklus.

Penelitian ini menggunakan data yang berkaitan dengan minat dan

prestasi belajar siswa mengenai materi pecahan. Data mengenai minat dapat

diketahui dengan observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap

guru dan sebagian siswa, sedangkan data mengenai prestasi belajar siswa

diperoleh untuk menilai aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.

Tes atau evaluasi dilakukan di setiap akhir siklus.

3). Instrumen

1). Prestasi belajar

Untuk mengumpulkan data prestasi belajar, penelitian ini akan

menggunakan dua cara yakni tes dan non tes.

Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

a) Tes

Tes yang digunakan adalah jenis tes tertulis dengan bentuk

pilihan ganda. Tes ini dikembangan sendiri oleh peneliti yang mengacu

kognitif yang diperoleh siswa. Soal pilihan ganda berjumlah 20 nomor,

yang masing-masing nomor mempunyai bobot satu .

Dengan ketentuan: Skor 1 = jika jawaban benar

Skor 0 = jika jawaban salah

Tabel 3: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

soal

Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan dua bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama. V V V 1,2,5,8, 10,12,16, 20,25,33, 35 11 2. Menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama berdasarkan soal cerita. V V V 4,9,15,18 ,22,23,24 ,29,30,37 10 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama. V V V 6,7,11,17 ,26,28,31 ,38,40,42 10 4. Menjumlahkan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama berdasarkan soal cerita. V V V 3,13,14, 19,21,27, 32,34,36, 39,41 11

Tabel 4: Kisi-kisi Soal Uji Coba Siklus II No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

soal

Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan dua pecahan biasa dengan penyebut beda. V V 1,4,6,8, 15,18,20, 21,24,26, 28,35,37, 39,41,42 16 2. Menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa dengan penyebut beda berdasarkan soal cerita. V V 2,12,13, 14,16,25, 6 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut beda. V V 3,10,11, 19,23,29, 30,31,32, 34,38,40, 12 4. Menjumlahkan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut beda berdasarkan soal cerita. V V 5,7,9,17, 22,27,33, 36, 8

Jumlah Soal Siklus I = 42

b) Non Tes

Penilaian non tes yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara

mengamati siswa pada saat diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi.

Penilaian non tes dilakukan berdasarkan indikator penilaian yang dituangkan

psikomotorik (terlampir). Indikator prestasi belajar siswa berupa aspek afektif

dan aspek psikomotorik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5: Indikator Aspek Afektif

No Indikator

1 Kerjasama dalam berdiskusi

Tabel 6: Indikator Aspek Psikomotorik

No Indikator

1 Membuktikan cara menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa berpenyebut sama dengan menggunakan alat peraga mika pecahan

2 Membuktikan cara menjumlahkan tiga bilangan pecahan biasa berpenyebut sama dengan menggunakan alat peraga mika pecahan

3 Membuktikan penjumlahan dua bilangan pecahan biasa berpenyebut beda dengan menggunakan mika pecahan

4 Membuktikan penjumlahan tiga bilangan pecahan biasa berpenyebut beda dengan menggunakan mika pecahan

2). Minat

Untuk mengukur minat ada dua cara yang ditempuh oleh peneliti

yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan

a) Observasi minat siswa

Observasi akan dilakukan oleh peneliti pada saat pelaksanaan di

setiap siklus menggunakan lembar observasi minat siswa. Peneliti melakukan

pengamatan minat pembelajaran matematika terhadap setiap siswa. Langkah

yang dilakukan peneliti adalah dengan memberi tanda checklist (V) apabila

nampak deskriptor dalam rubrik pengamatan minat.

Rubrik pengamatan minat diisi oleh peneliti pada waktu kegiatan

belajar berlangsung. Rubrik pengamatan minat dan panduan wawancara yang

disusun peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 7: Rubrik Pengamatan Minat

No Indikator Deskriptor Nampak (v)

atau Tidak (-)

Skor

1 Ekspresi perasaan senang

- Siswa merasa senang dengan pelajaran yang diterima

- Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias

- Siswa tidak terpaksa untuk belajar

- Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai

- Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai

2 Perhatian dalam belajar

- Siswa aktif bertanya

- Siswa aktif menjawab pertanyaan

- Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama

- Siswa mengerjakan tugas dari guru

- Siswa berkonsentrasi penuh terhadap pelajaran

3 Ketertarikan pada materi dan guru

- siswa senang terhadap mata pelajaran matematika daripada yang lainnya

- siswa senang terhadap mata pelajaran matematika karena sesuai dengan kebutuhan

- siswa senang terhadap mata pelajaran matematika karena menarik

- siswa senang terhadap guru karena penjelasannya

mudah dipahami

- siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru

4 Keterlibatan siswa dalam pelajaran

- Siswa aktif berdiskusi

- Siswa aktif dalam melakukan pembelajaran

- Siswa bekerjasama dengan kelompok

- Siswa membantu guru menyiapkan alat-alat pembelajaran

- Siswa sering maju ke depan

Jumlah Keseluruhan =

b) Panduan Wawancara

Peneliti membuat panduan wawancara yang ditujukan bagi siswa dan

guru.Wawancara ini dilakukan setelah selesai kegiatan belajar mengajar. Peneliti

berminat, kurang berminat dan tidak berminat. Panduan wawancara yang dibuat

peneliti untuk melakukan wawancara kepada guru dan sebagian siswa adalah

sebagai berikut:

Tabel 8: Panduan Wawancara Kepada Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah Anda merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

2 Apakah perhatian Anda terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

3 Apakah Anda tertarik pada materi pelajaran matematika menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

4 Apakah Anda tertarik pada guru yang mengajar matematika menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

5 Apakah Anda terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Berilah contoh keterlibatan Anda?

Tabel 9: Panduan Wawancara Kepada Guru

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah siswa merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran matematika yang Bapak/Ibu ajarkan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

2 Apakah perhatian siswa sudah terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran matematika yang Bapak/Ibu pimpin menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

3 Apakah siswa tertarik pada materi pelajaran matematika yang Bapak/Ibu ajarkan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

4 Apakah siswa tertarik kepada Bapak/Ibu guru dalam mengajarkan materi pelajaran matematika menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)? Mengapa?

5 Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran matematika yang Bapak/Ibu pimpin menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)? Berilah contoh keterlibatannya?

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Dokumen terkait