• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Pengertian Validitas

Menurut Anastasia dalam Sumarna Surapranata (2009:50) validitas

adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai

dengan apa yang diukur.

Menurut Sekaran (2006:248) validitas adalah bukti bahwa

instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah

konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan.

Menurut Masidjo (1995:242) validitas adalah taraf sampai di mana

suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

b. Macam-macam Validitas

Menurut Sumarna Surapranata (2009:51-55) validitas dibagi menjadi

empat macam yaitu:

1. Validitas isi (content validity)

Suatu alat ukur dipandang valid apabila nilai sesuai dengan isi

kurikulum yang hendak diukur. Salah satu cara yang digunakan untuk

menentukan validitas adalah dengan mengkaji isi tes itu. Menurut

Guion dalam Sumarna Surapranata (2009:51) validitas isi sangat

bergantung pada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang

Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah dengan

melihat soal – soal yang membentuk tes itu. Jika keseluruhan soal tampak mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak

diragukan lagi bahwa validitas isi sudah terpenuhi. Dalam dunia

pendidikan, sebuah tes dikatakan memiliki isi apabila mengukur sesuai

dengan domain dan tujuan khusus tertentu yang sama dengan isi

pelajaran yang telah diberikan di kelas.

2. Validitas Konstruk (Construct validity)

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan

konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Tes dikatakan memiliki

validitas konstruksi apabila soalnya mengukur setiap aspek berpikir

seperti yang telah diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi

dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum.

3. Validitas Prediksi ( Predictive validity)

Validitas ini menunjukkan hubungan antara tes skor yang

diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang

akan datang. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila

mempunyai kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi

4. Validitas Konkuren (Concurrent validity)

Validitas ini menunjukkan menunjuk pada hubungan antara tes

skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Sebuah tes

dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan

pengalaman.

c. Validitas Yang Digunakan Dalam Penelitian

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

isi dan validitas konstruk. Validitas isi termuat dalam instrumen tes

berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 butir sedangkan validitas

konstruk termuat dalam kisi-kisi soal. Validitas isi dan validitas

konstruk dapat ditempuh dengan menggunakan validitas (expert

judgement) dan validitas empiris. Validitas (expert judgement) yaitu

dengan membuat instrumen penelitian yang sebaik mungkin kemudian

dikonsultasikan kepada dosen, guru sekolah dan kepala sekolah

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kisi-kisi yang

dibuat mengacu pada apa yang diukur pada penelitian ini. Dalam

penelitian ini, validitas expert judgement digunakan untuk mengukur

rubrik pengamatan minat dan kisi – kisi soal tes.

Validitas empiris yaitu dengan membuat instrumen penelitian

dan dikonsultasikan kepada yang lebih ahli, kemudian diujikan di

lapangan. Instrumen penelitian itu adalah soal tes dan lembar

pengamatan minat. Uji coba instrumen tes dilakukan di SD Kanisius

tingkat kemampuan siswanya setara dengan SD Kanisius Ganjuran.

Subjek yang dipakai untuk uji validitas berjumlah 21 siswa kelas V.

Soal yang diujikan dari masing-masing siklus berjumlah 42 soal.

Setelah soal diujikan di lapangan, kemudian validitas suatu tes dapat

dihitung dengan teknik Product Moment dari Pearson yaitu:

rxy =

Keterangan :

rxy = koefisien validitas

N = jumlah siswa

X = jumlah setiap butir (per item soal)

Y = skor total seluruh item

Cara mengukur validitas item pada penelitian ini menggunakan

program SPSS 16.0. Hasil penghitungan validitas soal siklus I ada 20 soal

yang valid dan siklus II ada 24 soal yang valid, selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 15 halaman 260-262. Sedangkan kisi-kisi soal evaluasi

siklus 1 dan siklus 2 yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 10: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I

No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

soal

Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan dua bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama. V V 1, 2, 5, 9, 14, 16 6 2. Menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama berdasarkan soal cerita V V 7, 11, 12, 17 4 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama. V 3, 6, 8, 13, 18, 20 6 4. Menjumlahkan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut sama berdasarkan soal cerita. V V 4, 10, 15, 19 4

Tabel 11: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

soal

Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan dua pecahan biasa dengan penyebut beda. V V 1, 4, 7, 11, 13, 15, 16 7 2. Menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa dengan penyebut beda berdasarkan soal cerita. V 2, 10, 12 3 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut beda. V V V 3, 8, 9, 14, 17, 18, 19 7 4. Menjumlahkan tiga bilangan pecahan biasa dengan penyebut beda berdasarkan soal cerita. V V 5, 6, 20 3

d. Validasi Perangkat Pembelajaran

Peneliti membuat perangkat pembelajaran yang meliputi

Silabus, RPP, LKS dan Bahan ajar. Perangkat pembelajaran divalidasi

oleh satu Dosen Pendidikan matematika USD, satu Kepala Sekolah

dan satu guru matematika kelas IV. Hasil dari validasi perangkat

pembelajaran dihitung sebagai berikut:

Tabel 12: Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Expert Judgement (ahli) Hasil Penilaian Rata-rata

1 Silabus Dosen Matematika USD 4,11 Kepala SD Kanisius Ganjuran 4,22 Guru Kelas IVA SD Kanisius

Ganjuran

4,77

Rata-rata 4,36 2 RPP Dosen Matematika USD 4,04 Kepala SD Kanisius Ganjuran 3,85 Guru Kelas IVA SD Kanisius

Ganjuran

4,80

Rata-rata 4,23 3 LKS Dosen Matematika USD 4,25 Kepala SD Kanisius Ganjuran 4,37 Guru Kelas IVA SD Kanisius

Ganjuran

4,87

Rata-rata 4,49 4 Bahan Ajar Dosen Matematika USD 4,2

Kepala SD Kanisius Ganjuran 4,4 Guru Kelas IVA SD Kanisius

Ganjuran

4,6

Tabel 13: Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Interval skor Keterangan

4,5 – 5 Sangat Baik 4 – 4,49 Baik

3,25 – 3,99 Cukup 2,75 – 3,24 Kurang Baik

0 – 2,74 Sangat Kurang Baik

Kriteria diatas diperoleh dari hasil penghitungan menggunakan

PAP tipe 1 (Penghitungan dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 301)

Hasil penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran yang

mencakup Silabus, RPP, LKS, dan Bahan ajar. Diperoleh rata-rata silabus

adalah 4,36 dengan kriteria baik, rata-rata RPP adalah 4,23 dengan kriteria

baik, rata-rata LKS adalah 4,49 dengan kriteria baik, rata-rata Bahan ajar

adalah 4,4 dengan kriteria baik. Dari hasil penghitungan keseluruhan

perangkat pembelajaran tersebut diperoleh rata-rata 4,37. Hasil

penghitungan di atas termasuk kriteria baik. Jadi perangkat pembelajaran

sudah layak untuk digunakan penelitian.

2. Reliabilitas

Menurut Masidjo (1995:209) reliabilitas adalah taraf di mana suatu

tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang

reliabel akan menunjukkan ketetapan dan ketelitian hasil dalam satu atau

diujikan di lapangan. Reliabilitas empiris digunakan untuk mengukur

ketetapan dan ketelitian suatu tes yang dibuat oleh peneliti setelah diujikan

di lapangan. Koefisien reliabilitas adalah taraf reliabilitas suatu tes yang

dinyatakan dalam koefisien. Menurut Masidjo (1995:243) koefisien

reliabilitas ini dinyatakan dalam suatu bilangan dari 0 – 1,00. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14: Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Kualifikasi

±0,91 – ±1,00 Sangat Tinggi ±0,71 – ±0,90 Tinggi ±0,41 – ± 0,70 Cukup ±0,21 – ±0,40 Rendah

0 – ±0,20 Sangat Rendah

Peneliti mengukur reliabilitas soal yang valid. Taraf reliabilitas

pada penelitian ini menggunakan metode belah dua atau Split-half method.

Hasil dari dua belahan tersebut yakni skor-skor yang berasal dari

item-item yang bernomor gasal dan genap diperbandingkan dengan

menggunakan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson dengan rumus

rxy = Keterangan : rxy = koefisien reliabilitas N = jumlah siswa X = belahan ganjil Y = belahan genap

Peneliti kemudian menghitung dengan teknik belah dua. Hasil tes

kemudian dibelah menjadi dua bagian yang mencakup nomor ganjil dan

nomor genap, dan dihitung dengan korelasi dari Spearman-Brown dengan

rumus:

Keterangan:

rtt : koefisien reliabilitas

rgg : koefisien gasal-genap

rbb : koefisien belahan I dan II

Hasil penghitungan reliabilitas siklus I menunjukkan hasil 0,93

termasuk kriteria sangat tinggi dan siklus II menunjukkan hasil 0,85

termasuk kriteria tinggi, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16

Dokumen terkait