TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
D. Pengumpulan Data 1.Sumber data
a) Primer
Data primer pada penelitian ini adalah data tinggi badan,
asupan energi, protein, lemak, riwayat penyakit, pendapatan orang
tua, pendidikan ibu dan pengatahuan ibu. Teknik pengambilan data
menggunakan lembar food recall dan food record, serta kuesioner. b) Sekunder
Data sekunder pada penilitian ini adalah profil siswa yang
mencakup, nama, jenis kelamin, jenjang kelas, bulan dan tahun lahir
serta profil orang tua.
2. Alur pengumpulan Data a) Stunting (TB/U)
Stunting merupakan salah satu data primer dalam penelitian ini. Berikut gambaran instrumen dan cara pengambilan data status
1) Instrumen Pengambilan Data Stunting
Instrumen dalam pengambilan status gizi
dalam penelitian ini yaitu software World Health Organization AnthroPlus, Anthropometric Calculator. Hasil perhitungan dinyatakan dalam indikator TB/U dan IMT/U.
2) Cara Ukur
Software ini merupakan software open access yang dapat di access dari web WHO. Setelah menjalankan aplikasi AnthroPlus, pilih menu
Anthropometric Calculator kemudian masukkan tanggal pengukuran dilaksanakan dan memilih jenis
kelamin reponden. Selanjutnya masukan tanggal
lahir responden, berat badan responden dan tinggi
badan responden.
Kemudian pilih cara pengukuran tinggi badannya
dengan berdiri atau terlentang dan apakah ada
odema atau tidak kemudian tekan enter dari
komputer. Hasil yang keluar dengan nilai z-score berdasarkan indikator BB/U, TB/U dan IMT/U.
b) Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan salah satu data primer dalam
penelitian ini. Berikut gambaran intrumen dan cara pengambilan
1) Instrumen Pengambilan Data Tinggi Badan
Alat ukur tinggi badan untuk anak yang sudah dapat
berdiri disamakan seperti alat ukur tinggi badan orang dewasa
(Whitney dan Rolfes, 2008).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan microtoise dengan ketepatan 0,1 cm untuk melakukan pengumpulan data
terkait tinggi badan.
2) Cara Ukur
Cara terbaik untuk pengukuran tinggi badan anak
sekolah adalah berdiri dengan ukuran tinggi badan/ penggaris
panjang berada di dinding yang datar. Cara menggukurnya,
punggung orang yang diukur harus lurus pada tembok yang
datar tersebut dan tumit menempel pada tembok datar.
Kemudian diukur dengan menggunakan penggaris panjang
agar hasil pengukuran baik. Orang yang diukur berdiri tanpa
menggunakan sepatu, heals, pakaian yang digunakan dibahu dan topi. Orang yang mengukur, menggunakan penggaris
panjang di atas kepala sebelah kanan untuk melihat tinggi
orang yang diukur agar hasil akurat, hati- hati dalam
mengukur tinggi badan terhadap sentimeter (Whitney dan
Rolfes, 2008).
Selain menggunakan penggaris panjang yang di tempel
pengukuran tinggi badan yang memiliki prinsip sama seperti
alat penggaris panjang.
Perbedaan antara microtoise dengan penggaris panjang yang ditempel di tembok adalah orang yang mengukur tinggi
badan dengan microtoise tidak memerlukan penggaris panjang yang diletakkan di sebelah kanan kepala untuk
melihat hasil pengukuran, karena sudah ada tongkat panjang
yang menempel permanen pada microtoise. c) Asupan Energi Protein Lemak
Asupan energi, protein dan lemak merupakan salah satu
data primer dalam penelitian ini. Berikut gambaran intrumen dan
cara pengambilan data asupan makanan.
1) Instrumen Pengambilan Data Energi Protein Lemak
Pengambilan data untuk asupan makanan menggunakan
lembar record. Lembar record ini berisi semua makanan yang dimakan dan minuman yang dikonsumsi termaksud makanan
ringan (Gibson, 2005).
Selain lembar record untuk ibu, anak akan diberikan lembar recall. Hal ini dilakukan untuk melihat asupan anak ketika disekolah.
2) Cara Ukur
Lembar record akan diberikan kepada ibu yang anaknya menjadi responden penelitian. Ibu akan diminta untuk menulis
Hasil record akan dimasukan ke dalam software untuk menghitung besar energi, protein dan lemak yang dikonsumsi. Lembar recall akan diisi oleh peneliti dengan melakukan wawancara kepada anak
yang menjadi responden, kemudian hasil recall akan diolah sama seperti hasil record.
d) ISPA Dan Diare
Riwayat ISPA dan diare merupakan salah satu data primer
dalam penelitian ini. Berikut gambaran instrumen dan cara
pengambilan data riwayat penyakti ISPA dan diare.
1) Instrumen Pengukuran Riwayat Ispa Dan Diare
Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Penelitian
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Anak Sekolah Dasar pada siswa / siswi Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Muhammadiyah Haurgeulis, Indramayu, Tahun 2015.
2) Cara Ukur
Orang tua akan ditanyakan terkait kondisi anaknya.
Pertanyaan yang akan ditanyakan merupakan butir
pertanyaanya dari lembar kuesioner penelitian. Riwayat
penyakit infeksi ditanyakan dalam kurun waktu semenjak
kelas 6 tahun kebelakang. Jadi contoh pertanyaannya akan
menjadi “Apakah anak ibu sejak kelas 1 SD hingga sekarang, pernah mengalami penyakit batuk, pilek, radang tenggorokan
kebelakang adalah karena data yang dikumpulkan oleh
puskesmas terkait tinggi badan anak ada yang dimulai pada
kelas 1 SD. Sehingga data puskesmas tersebut mendukung
waktu retropektif dalam penelitian ini.
e) Pola Asuh Anak Pendapatan Keluarga Pengetahuan Ibu Terkait Gizi Pendidikan Ibu Dan Jumlah Anggota Keluarga Pola asuh anak, pengetahuan ibu, pendidikan ibu,
pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota keluarga merupakan
kelompok data primer dalam penelitian ini yang alat ukurnya sama.
Berikut gambaran instrumen dan cara pengambilan data
dari pengetahuan ibu, pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota
keluarga.
1) Instrumen Pengambilan Data
Kuesioner Penelitian Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Anak Sekolah Dasar pada siswa / siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Haurgeulis, Indramayu,
tahun 2015.
2) Cara ukur
Orang tua akan ditanyakan beberapa pertanyaan sesuai
dengan pertanyaan pada lembar kuesioner oleh peneliti. Variabel
pola asuh anak akan ditanyakan menggunakan kuesioner.
Variabel pendidikan ibu akan ditanyakan dalam kuesioner
menggunakan kuesioner yang telah digunakan oleh Farhan dalam
penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar S.Kep. Kuesioner ini
memiliki 20 pertanyaan dengan nilai reabilitas 0,886. Hasil dari uji
validitas, ada 2 pertanyaan pengetahuan yang perlu diperbaiki
karena < 0.381 yaitu pertanyaan no 12 dan 18. Pengetahuan gizi
ibu akan ditanyakan pertanyaan bagian D terkait pengetahuan gizi
dengan cara ceklis.
Variabel pendapatan rumah tangga, ditanyakan dalam
kuesioner bagian B terkait data sosial ekonomi keluarga. Terdapat
pada nomor pertanyaan 1 – 2 dalam kuesioner penelitian.
Variabel jumlah anggota keluarga, ditanyakan dalam
kuesioner bagian B terkait data sosial ekonomi keluaga. Terdapat
pada nomor pertanyaan 3 – 4 dalam kuesioner penelitian.