• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIII ANALISIS SIKAP PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI EDAMAME

8.2. Penilaian Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Benih

Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa sautu produk memiliki atribut tertentu. Tingkat kepercayaan dapat menggambarkan seberapa besar responden percaya terhadap kinerja atribut yang dimiliki oleh suatu produk tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh suatu produk yang dievaluasinya. Tingkat kepercayaan setiap responden terhadap suatu produk pasti akan menghasilkan sikap dan respon yang berbeda. Maka, berikut dijelaskan penilaian tingkat kepercayaan (bi) yang dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari setiap atribut pada masing-masing produk benih yaitu benih kedelai edamame dan kedelai.

8.2.1. Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Benih Kedelai Edamame

Hasil dari tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut benih kedelai edamame menurut petani responden dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Persepsi Responden terhadap Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Benih Kedelai Edamame

No Atribut Nilai Rata-rata

Evaluasi (ei)* Interpretasi

1 Jumlah polong 5,00 sangat banyak

2 Produktivitas 4,85 sangat tinggi 

3 Keseragaman masak panen 4,85 sangat seragam 

4 Harga benih 4,75 sangat murah 

5 Harga jual polong 4,70 sangat mahal 

6 Daya tumbuh 4,55 sangat tinggi 

7 Ketahanan hama penyakit 3,50 tinggi 

8 Ketersediaan benih di pasar 1,65 Sangat sulit * Nilai diurutkan berdasarkan nilai terbesar sampai terkecil

Berikut penjelasan dari hasil penilaian rata-rata tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut benih kedelai edamame.

1. Jumlah polong

Dengan nilai rata-rata sebesar 5,00 menjadikan atribut jumlah polong berada di tingkat pertama. Petani responden memiliki kepercayaan dan menilai

bahwa jumlah polong kedelai edamame sangat banyak dan kemungkinan akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan yang akan diterima oleh petani responden. Jumlah polong yang memenuhi grade dan syarat tertentu yang sesuai dengan keinginan pengumpul akan diterima, jika tidak sesuai tidak akan diterima. Jumlah polong pada kedelai edamame dan kedelai memiliki persamaan dalam interpretasinya yaitu jumlah polong yang sangat banyak.

2. Produktivitas

Berdasarkan tingkat kepercayaan atribut produktivitas memiliki nilai rata- rata sebesar 4,85. Ini berarti petani responden memiliki kepercayaan terhadap atribut produktivitas dari kedelai edamme. Produktivitas umumnya menjadi salah satu faktor utama petani dalam menentukan komoditi yang akan ditanam. Responden memiliki kepercayaan bahwa produktivitas dari benih kedelai edamame sangat tinggi dibandingkan dengan kedelai.

3. Keseragaman masak panen

Atribut keseragaman masak panen memiliki nilai rata-rata sebesar 4,85 yang berarti sangat seragam interpretasinya bagi petani responden. Dengan adanya keseragaman masak panen dapat berpengaruh kepada waktu panen yang menentukan tinggi rendahnya produktivitas. Jika tingkat keseragaman masak panen, maka cenderung hasil produktivitasnya pun juga tinggi. Oleh karena itulah petani responden memiliki kepercayaan terhadap atribut keseragaman masak panen. Jika dibandingkan dengan kedelai, kedelai edamame memiliki tingkat keseragaman masak panen yang lebih seragam.

4. Harga benih

Atribut harga benih memiliki nilai rata-rata sebesar 4,75 dengan interpretasi sangat murah. Harga benih yang ditawarkan oleh produsen sangat penting karena akan membantu petani responden dalam mengambil keputusan pembelian komoditi apa yang akan ditanam. Selain itu, juga dapat menimbulkan loyalitas karena petani responden sudah memliki kepercayaan terhadap harga benih kedelai edamame yang sangat murah dibandingkan dengan harga benih kedelai.

5. Harga jual polong

Tingkat kepercayaan dari atribut harga jual polong kedelai edamame memiliki nilai rata-rata sebesar 4,70 dengan interpretasi sangat mahal. Petani responden memiliki kepercayaan bahwa harga jual polong dari kedelai edamame sangat mahal, sehingga memungkinkan dapat menambah pendapatan petani. Harga jual dari kedelai edamame lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai dikarenakan salah satu alasannya adalah hasil akhir dari kedelai edamame banyak dijual di pasar modern dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai. Selain itu, kemasan yang bagus dan menarik juga berpengaruh terhadap penentuan harga jual.

6. Daya tumbuh

Nilai rata-rata dari atribut daya tumbuh sebesar 4,55 dengan interpretasi sangat tinggi. Petani responden memiliki kepercayaan bahwa daya tumbuh dari kedelai edamame sangat tinggi jika dibandingkan dengan kedelai. Daya tumbuh ini akan berpengaruh kepada jarak tanam, kemudian jarak tanam akan mempengaruhi populasi dari suatu area lahan. Pada akhirnya jika populasi benih rendah, maka produktivitasnya cenderung akan rendah juga. Dan sebaliknya, jika populasi benih tinggi, maka produktivitasnya cenderung akan tinggi.

7. Ketahanan hama penyakit

Atribut ketahanan terhadap hama penyakit memiliki interpretasi yang tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 3,50. Ketahanan terhadap hama penyakit dapat dipercaya oleh petani responden karena ketahanan terhadap hama penyakit dapat berpengaruh kepada tingkat produktivitas. Jika tingkat ketahanan terhadap hama penyakit tinggi, maka produktivitasnya cenderung akan tinggi juga. Ketahanan hama penyakit dari benih kedelai edamame lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai.

8. Ketersediaan benih di pasar

Atribut ketersediaan benih di pasar memiliki nilai rata-rata sebesar 1,65 yang berarti interpretasinya adalah sangat sulit. Petani responden memiliki tingkat kepercayaan yang sangat rendah terhadap atribut ketersediaan benih di pasar. Hal ini dikarenakan pada kondisi di lapang, petani memang sulit untuk memperoleh benih kedelai edamame dibandingkan dengan kedelai. Kondisi tersebut terjadi

karena masih terbatasnya jumlah produsen yang menyediakan benih kedelai edamame, walaupun di lapang sudah ada beberapa petani responden yang menggunakan benih hasil produksi panen kedelai edamame sebelumnya.

Sebagai pembanding dalam mengukur sikap terhadap atribut benih kedelai edamame, komoditi yang digunakan dalam penelitian ini adalah komoditi benih kedelai. Benih kedelai dipilih karena berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa petani responden pernah menanam benih kedelai. Selain itu, dari segi fisik benih benih kedelai juga memiliki beberapa atribut yang sama dengan kedelai edamame. Maka berikut dianalisis juga tingkat kepercayaan terhadap atribut benih kedelai (Tabel 28).

8.2.2. Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Benih Kedelai

Hasil dari tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut benih kedelai edamame menurut petani responden dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Persepsi Responden terhadap Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Benih Kedelai

No Atribut Nilai Rata-rata

Evaluasi (ei)* Interpretasi

1 Jumlah polong 4,88 sangat banyak

2 Produktivitas 4,55 sangat tinggi 

3 Keseragaman masak panen 4,43 sangat seragam 

4 Harga jual polong 4,40 sangat mahal 

5 Ketersediaan benih di pasar 3,53 sulit 

6 Ketahanan hama penyakit 3,25 rendah 

7 Harga benih 2,83 mahal 

8 Daya tumbuh 2,48 rendah

* Nilai diurutkan berdasarkan nilai terbesar sampai terkecil

Berdasarkan Tabel 28 ditunjukkan bahwa petani responden memiliki kepercayaan terhadap atribut benih kedelai dengan nilai rata-rata tertinggi pada atribut jumlah polong yang sangat banyak (4,88) sama halnya dengan kedelai edamame (5,00). Begitu pula pada atribut produktivitas yang sama-sama sangat tinggi pada kedelai (4,55) dan kedelai edamame (4,85). Untuk atribut keragaman masak panen juga memiliki tingkat kepercayaan dengan interpretasi yang sangat seragam antara kedelai (4,43) dan kedelai edamame (4,85). Sama halnya juga

pada atribut harga jual polong dengan interpretasi sangat mahal untuk kedelai (4,40) dan kedelai edamame (4,70).

Sementara atribut ketersediaan benih di pasar menurut petani responden sulit (3,53) karena mengingat masih banyaknya benih kedelai yang impor, sehingga mempengaruhi ketersediaanya di pasar. Ketahanan hama penyakit dinilai masih rendah (3,25) oleh petani responden. Harga jual yang ditawarkan dinilai mahal (2,83) dengan daya tumbuh yang rendah (2,48).