• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjabaran Kriteria Dimensionalitas Standar Perilaku Dasar Jaksa Pada Coding Sheet I I I

Dalam dokumen Asesmen terhadap Pendidikan dan Pelatiha (Halaman 54-58)

nilai 0 dimensionalitas nilai 7

RESPECT FOR THE LAW

Sama sekali tidak memiliki kandungan tersebut.

RESPECT FOR THE LAW 1: Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang mampu

menampilkan menghormati hukum di dalam sepak terjang, baik dengan tutur kata maupun tindakan.

Hampir semua relevan dengan kandungan tersebut.

Sama sekali tidak memiliki kandungan tersebut.

RESPECT FOR THE LAW 2: Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa

Hampir semua relevan dengan kandungan tersebut.

nilai 0 dimensionalitas nilai 7

sebagai institusi yang mampu

menghormati hukum di dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sehari-hari. FAI RNESS

Memilih-milih dan tidak mengimplementasikan kelompok tertentu yang diuntungkan.

FAI RNESS 1:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang mampu

memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota masyarakat yang dilayani.

Memperlakukan secara sama, memberikan kesempatan sama kepada setiap anggota

masyarakat/ warga negara yang dilayani.

Menyiratkan adanya agenda tertentu yang sulit dijelaskan.

FAI RNESS 2:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang mampu bertindak tanpa

bias

dan dengan cara yang tidak mengundang

bias

bagi citra mereka sebagai bentuk pertanggungjawaban institusional. Makin minimal penciptaan “oknum”, makin tinggi

fairness 2

ini.

Tegas dan tidak mendua.

Menunggu dan bertindak dan berada di bawah kepentingan atau golongan tertentu setelah masalah terjadi.

FAI RNESS 3:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang mampu bertindak proaktif dan komprehensif di atas semua golongan dan kepentingan.

Bertindak tepat terhadap semua kepentingan dan golongan sebelum masalah terjadi.

Tidak mengimplemen-tasikan jauh ke depan sehingga terjebak pada kepentingan suatu pihak.

FAI RNESS 4:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang mampu

mengkalkulasikan impak dari setiap aktivitas dan kepentingan sehingga mampu bersikap tidak memihak secara bertanggungjawab.

Bertindak secara implementatif sehingga dapat mengambil keputusan secara mandiri di atas semua

golongan/kepentingan.

Rentan terhadap godaan, tawaran dan desakan yang bersifat insentif.

FAI RNESS 5:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang mampu menolak setiap pemberian dalam bentuk apa pun yang secara rasional dapat ditafsirkan sebagai alasan berpihak pada kepentingan sang pemberi.

Kedap dan kokoh terhadap godaan dan desakan yang bersifat insentif.

I NDEPENDENCE

Hampir tanpa proteksi hukum tertentu.

I NDEPENDENCE I

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk pada peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi diproteksi dengan hukum (kedudukan, imunitas judicial, stabilitas gaji judicial, prosedur appointment).

Hampir secara menyeluruh terproteksi dengan hukum tertentu.

Sangat tergantung pada suasana politik yang sedang mewarnai saat itu.

I NDEPENDENCE 2:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk pada peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang menjadi/ tidak menjadi suatu bagian dari sistem judicial (tidak ada peradilan khsus, kekuasaan peradilan dari polisi, jurusdiksi militer).

Sama sekali tidak tergantung pada suasana politik yang sedang mewarnai saat itu.

nilai 0 dimensionalitas nilai 7 Tidak memprioritaskan kompetensi sebagai landasan pengambilan keputusan. I NDEPENDENCE 3:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk pada peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang memberi kesempatan, di mana

kecakapan/ kompetensi untuk bertindak berfungsi sebagai sistem

checking

bagi percabangan kewenangan (misalnya dengan

judicial review, haneas corpus

, atau

amparo

).

Sangat memprioritaskan kompetensi sebagai landasan pengambilan keputusan.

Personil dan anggaran diputuskan secara tidak otonom.

I NDEPENDENCE 4:

Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk pada peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang memiliki otonomi untuk menyeleksi dan mengelola personil dan anggarannya.

Personil dan anggaran dioutuskan secara otonom.

RESPECT FOR PERSONS

Mereaksi secara berlebihan, kasar, arogan, dan tidak ramah.

RESPECT FOR PERSONS 1: Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk pada peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang sabar, bermartabat, dan santun manakala berhadapan dengan berbagai kepentingan dan pihak-pihak, baik dari kalangan interen maupun ekstern lingkungan kerja dan masyarakat yang dilayani

Proporsional, asertif, ramah, membantu.

Berimplikasi ke tindakan atau penyikapan yang salah tangkap, kaku pada prosedur dan serba menuntut.

RESPECT FOR PERSONS 2: Seberapa dokumen yang ditelaah menunjuk pada peran, fungsi dan status jaksa sebagai institusi yang penuh pemahaman, toleransi dan sensitif terhadap kebutuhan pribadi-pribadi yang terlibat dalam proses/ urusan peradilan.

Empatik, sensitif dan fasilitatif.

DI LI GENCE AND EFFI CI ENCY

Terlalu terspesifikasi, sempit, detail dan parsial namun kehilangan kerangka besarnya.

DI LI GENCE AND EFFI CI ENCY 1: Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa yang mumpuni menangani investigasi kriminal dan pengakuan baik dari kalangan politisi maupun aparatur negara.

Mendalam, komprehensif dan terintegrasi dengan gambaran besarnya.

Tidak memiliki cakupan dan tidak mengandung

keterkaitan antara warga dan aparat negara.

DI LI GENCE AND EFFI CI ENCY 2: Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk menangani keluhan seputar masalah hak warga negara dan pelanggaran hak ini oleh agen negara.

Mencakup dan

mengintegrasikan seluruh komponen negara.

nilai 0 dimensionalitas nilai 7

Tidak memiliki cakupan antar kelembagaan negara berikut perangkat

perundangannya.

DI LI GENCE AND EFFI CI ENCY 3: Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk menangani kasus-kasus judicial review dari kalangan legislasi nasional (DPR dan lembaga negara lain) dan temuan-temuan kasus yang bersifat inkonstitusional.

Mencakup seluruh lini kelembagaan negara berikut perangkat perundangannya.

I NTEGRI TY

Tidak menempatkan kejujuran dan ketulusan sebagai hal yang erat dengan profesionalitas.

I NTEGRI TY 1:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk tampil secara jujur dan tulus sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kebaikan citra korp.

Mengutamakan kejujuran dan ketulusan dalam berkomunikasi.

Bocor, tidak proporsional, tidak mampu memagang rahasia jabatan.

I NTEGRI TY 2:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk tidak mengambil keuntungan dari informasi yang tidak selayaknya menjadi konsumsi publik sebagai wujud tanggungjawab profesional.

Mampu memegang rahasia jabatan.

Rentan terhadap kemungkinan mengambil keuntungan dari posisi yang sedang diduduki.

I NTEGRI TY 3:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk tidak memanfaatkan posisi mereka guna memperoleh atau mencari keuntungan, perlakuan istimewa dari dan terhadap pihak manapun.

Tidak mengambil keuntungan dari posisi yang diduduki; distinctive.

Tidak kritis terhadap kemungkinan pemanfaatan status sosial untuk

sembarang keadaan, ruang dan waktu.

I NTEGRI TY 4:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk tidak secara kaku dan

scrupulous

dalam menggunakan kewenangan mereka.

Tidak memanfaatkan status sosial secara konstan.

Tidak dapat menempatkan diri secara tepat karena pijakan yang kaku dan tidak luwes.

I NTEGRI TY 5:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk bertindak sedemikian rupa dalam kehidupan privat mereka sehingga tidak mencemari korp mereka.

Dapat membawakan diri sehingga berimplikasi pada citra kejaksaan.

ACCOUNTABI LI TY AND TRANSPARENCY

Tidak dapat dihandalkan, tidak konsisten, dan berlaku setengah-setengah.

ACCOUNTABI LI TY AND TRANSPARENCY 1:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk menepati janji, keputusan dan kesepakatan serta berpartisipasi (berkomitmen) penuh untuk menjalankannya.

Menepati janji,

berkomitmen dan bertindak total.

nilai 0 dimensionalitas nilai 7

Bertindak secara sembunyi-sembunyi di luar

kesepakatan.

ACCOUNTABI LI TY AND TRANSPARENCY 2:

Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk bersikap seterbuka mungkin atas semua keputusan dan tindakan yang dilakukan sehubungan dengan tanggungjawab terhadap korpnya.

Bertindak komunikatif, terbuka dan penuh inisiatif untuk

mengimplementasikan keputusan.

RESPONSI BI LI TY OF TRI BUNAL HEAD

Tidak mendalami pemahaman akan prinsip dan terlalu berorientasi pada diri sendiri.

RESPONSI BI LI TY OF TRI BUNAL HEAD{ Seberapa dokumen yang ditelaah

menunjuk pada pembentukan kecakapan peran, fungsi dan status jaksa untuk menerima prinsip-prinsip dan tanggungjawab melalui tindak

kepemimpinan, pengkaderan, pelatihan, dan dukungan.

Menguasai prinsip-prinsip dan tanggungjawab mengembangkan orang.

2. CODING SHEET II: KRITERIA PEMBELAJARAN INSTRUKSIONAL

Dalam Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) Penelitian Pembaharuan

Dalam dokumen Asesmen terhadap Pendidikan dan Pelatiha (Halaman 54-58)