• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: PENDAHULUAN

G. Penjelasan Judul

Dalam pembahasan ini tentu harus memberikan penjelasan pada penelitian untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas untuk menghindari pengertian yang salah tentang apa yang di maksud dengan judul ini. Adapun judul dari penelitian ini adalah Analisis Strategi Pemasaran Ayam Organik di Usaha AaSpirit.

Sebelum melangkah lebih jauh dalam membahas skripsi ini dan menjembatani pemikiran penulis dengan pembaca agar terdapat persamaan pemahaman dalam memahami skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang akan ditemui dalam skripsi ini.

Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami judul ini maka penulis menjelaskan beberapa kata yang penting dalam judul penelitian ini :

Analisis : Penyelidikan terhadap suatu penelitian (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal, usul, sebab, penyebab, sebenarnya dan sebagainya).5

Strategi Pemasaran : wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dan upaya memasarkan suatu produk, baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan lebih tinggi.6

Produk : apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan, baik berbentuk barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.

Harga : variabel yang dapat dikendalikan dalam menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen.

Promosi : suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh

5 Ahmad Hamzah, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Fajar Mulia, 1996), hlm.

21

6 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1092

perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.

Lokasi : suatu letak, atau tempat yang tetap dimana orang-orang biasa berkunjung, dimana lahan tersebut dapat digunakan untuk berbelanja.7

Ayam Organik : Ayam yang diternakkan secara alami, tanpa sentuhan bahan kimia. Bibit ayam (day old chicken, DOC) dari sejak awal ditetaskan dan dibesarkan dengan perlakuan organik. Pakannya berasal dari sayuran organik dan dedaknya dibuat dari beras organik.8

Pesaing : Mereka yang mengejar sasaran pasar yang sama.

Perusahaan harus terus membandingkan produk, harga, distribusi, promosi dengan perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa sejenis kepada pelanggan dan harga relatif sama.9

Dari penjelasan di atas maka dapat dikemukakan yang dimaksud dengan judul adalah penyelidikan secara mendalam terhadap rencana untuk memperbesar pasar jangka pendek maupun jangka panjang yang didasarkan pada riset produk, harga, promosi, dan lokasi ayam organik dalam menghadapi produsen untuk produk sejenis di kota Bukittinggi.

7 Render dan Jay Heizer, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 33

8 http://m.detik-food-info-sehat, diakses pada 21 Desember 2018, 08.28

9 https://www.temukanpengertian.com- pesaing, diakses pada Desember 2018

10 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pasar atau Market adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan).

Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.10

Pemasaran (marketing) adalah mengindentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan social. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang mengguntungkan”.

2. Tujuan Pemasaran

Maksud pemasaran (marketing objectives) lebih rinci dari pada pernyataan tujuan (statement of purpose) dan harus diekspresikan dalam tindakan atau perilaku perubahan dalam citra merek atau meningkatkan pengetahuan yang Anda ingin capai. Berikut adalah beberapa contoh:

(1) Meningkatkan pembelian produk yang dikemas yang ditawarkan pada kantor pos.

10 Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), hlm. 4

(2) Meningkatkan sukarelawan (volunteers) untuk program guru pribadi (tutoring) setelah sekolah (after school).

(3) Meningkatkan pemanfaatan “online” untuk perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM).

(4) Mengurangi banyaknya orang yang mengendarai mobil pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, setelah melakukan olahraga.

(5) Mengurangi pencurian mobil di dalam kejahatan lingkungan.

(6) Menciptakan kepedulian tentang opsi resep untuk pemeliharaan kesehatan yang baru.

(7) Memperbaiki persepsi penegak hukum.

Tujuan pemasaran (marketing goals), merupakan ekspresi tujuan pemasaran Anda yang bisa dikuantitatifkan dan diukur. Mereka menjawab pertanyaan: berapa jumlah mobil curian yang ditelorir / dicegah, menurut rencana Anda, misalnya disebutkan mobil yang dicuri melebihi 10 buah selama jangka waktu tertentu. Atau misalnya berapa persen pemilik mobil harus memperbaharui pla mobilnya melalui “on line”? Tujuan pemasaran harus realitis dan menyebutwaktu secara eksplisit, misalnya akhir tahun 2010, mobil yang sudag berumur lebih dari 20 tahun tidak boleh lagi dipergunakan. Mengenai apa yang telah anda tentukan itu sangat penting, sebab akan terjadi petunjuk mengenai apa keputusan berikutnya yang harus dibuat berkaitan dengan audiens sasaran dan bauran pemasaran. Keputusan ini juga mempunyai implikasi

yang signifikasi untuk anggaran dan akan memberikan pengarahan yang jelas untuk pengukuran evaluasi selanjutnya dalam proses perencanaan.11 3. Sasaran Pemasaran

Peningkatan jumlah pelanggan dan mengalahkan saingan adalah peperangan, maka ada beberapa sasaran pemasaran yaitu sebagai berikut:

1) Memperoleh pembeli baru

Sasaran pertama marketing adalah memperoleh pembeli baru sebanyak mungkin. Ini dilakukan dengan cara:

a. Mengenalkan merek kita;

b. Menawarkan barang yang sesuai keinginannya;

c. Mengedukasi pelanggan; serta

d. Meningkatkan kemampuan dan keinginan membeli.

2) Mempertahankan pelanggan

Sasaran kedua marketing adalah mempertahankan pelanggan supaya mereka membeli produk kita terus dan terus selama hidupnya, tidak berpindah ke pesaing. Ini dilakukan dengan cara:

a. Membuat mereka puas;

b. Menjalin hubungan berkelanjutan;

c. Memberi penghargaan kepada mereka, dan d. Memfasilitasi komunikasi pelanggan.

3) Membeli lebih banyak

11 Nandan Limakrisna & Wilhelmus Hary Susilo, Manajemen Pemasaran: Teori dan Aplikasi dalam Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), hlm. 194-195

Setelah pelanggan setia, sasaran ketiga marketing adalah membuat pelanggan membeli lebih banyak pada kita. Ini dilakukan dengan membuat mereka membeli lebih banyak melalui:

a. Frekuensi pembelian lebih sering;

b. Volume pembelian lebih besar;

c. Manfaat baru;

d. Produk pelengkap;

e. Pembelian paket.

4) Mendayagunakan pelanggan

Sasaran keempat marketing adalah mendayagunakan pelanggan untuk mengajak dengan cara:

a. Mendukung penjualan produk kita, b. Merekomendasikan ke relasi,

c. Memberi kesaksian, mewariskan ke anak cucu, dan d. Ikut menciptakan nilai bersama.

5) Merebut pelanggan

Sasaran kelima marketing adalah merebut pelanggan dari pesaing, dengan melakukan hal:

a. Perhatikan sisi lemah pesaing pada pelanggannya,

b. Tawarkan kelebihan produk kita yang berbeda dari pesaing dan sangat bermanfaat bagi pelanggannya.

6) Menarik mantan pelanggan

Sasaran keenam marketing adalah menarik mantan pelanggan kita yang berpindah ke pesaing kembali ke pangkuan kita. Ini dilakukan dengan cara:

a. Melakukan strategi pemulihan;

b. Melakukan balasan ke pesaing; dan c. Mengaktifkan ikatan ke pelanggan.12 B. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan erat dengan, yakni:

a. Pasar target/sasaran, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen, yang merupakan “sasaran” perusahaan.

b. Bauran Pemasaran (marketing mix), yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Kedua faktor ini berhubungan erat. Pasar sasaran merupakan suatu sasaran yang akan dituju, sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut.

Strategi pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran. Di antaranya adalah:

12 Shafira Yahya – Academia.eduhttp://www.academia.edu-sesi 3 sasaran pemasaran, diakese pada november 2018

a. Strategi dalam persaingan b. Strategi produk

c. Strategi “Daur Hidup Produk”, dan sebagainya.

Dalam persaingan, diperlukan suatu kejelasan apakah perusahaan akan menempatkan dirinya sebagai pemimpin, sebagai penantang ataukah pengikat. Perlu pula ketegasan langkah yang harus dilaksanakan sesuai dengan sifat dan bentuk pasar yang dihadapi. Langkah yang dilakukan dalam menghadapi pasar yang bersifat monopoli, tentu berbeda dengan langkah yang diperlukan untuk pasar yang bersifat oligopoli. Berbeda pula untuk pasar yang bersifat persaingan sempurna.

Dalam strategi produk, terkadang banyak unsur yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Mulai dari desain, warna, bentuk, pembungkusan, dan berbagai sifat fisik produk lainnya. Mencakup pula kebijakan penetepan harga produk yang akan memberikan kepuasan baik kepada konsumen maupun kepada perusahaan sebagai produsen dan penjual. Perlu pula dipikirkan langkah yang perlu ditempuh untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. Perlu pula direncanakan langkah-langkah untuk mempromosikan produk agar dibeli konsumen.

Pendek kata, segala sesuatu yang berkenaan dengan produk merupakan salah satu bagian dari strategi pemasaran, agar dapat diyakinkan bahwa produk yang dihasilkan adalah produk yang betul-betul dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Selanjutnya strategi pemasaran perlu mempertimbangkan apa yang disebut dengan daur kehidupan

produk (Product Life Cycle). Daur kehidupan produk adalah tahap-tahap yang “dilalui” oleh suatu barang atau jasa sejak ia mulai diperkenalkan di pasar hingga ia lenyap dari pasar tersebut. Dengan memperhatikan hal ini, dapat dibuat rencana tentang langkah apa yang perlu dikerjakan dalam menghadapi setiap tahap dalam kehidupan produk. Dengan adanya rencana tersebut dapat dihindarkan kerugian yang besar yang mungkin timbul karena ketidaksesuaian tindakan dengan tahap di mana produk berbeda.13

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari: produk, harga, distribusi, dan promosi. Terhadap variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan, manajemen pemasaran tidak dapat bertindak banyak.

Untuk lebih memperjelas, dibawah ini akan dikemukakan contoh untuk masing-masing variabel tersebut.14

Seperti telah kita ketahui bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu Product, Price, Promotion, Place. Bauran pemasaran, merupakan komponen dari elemen-elemen yang membentuk strategi campuran pemasaran Anda, yang Anda ingin mendesain dengan maksud untuk menghasilkan respon yang Anda inginkan dari pasar sasaran Anda. Oleh karena setiap komponen sudah dibahas sebelumnya, komentar berikut

13 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 188-189

14 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan dalam Era Globalisasi, hlm. 191

terfokus pada informasi yang ingin Anda masukkan berkenaan dengan setiap elemen dalam rencana pemasaran yang formal.

Dalam marketing mix (bauran pemasaran) setiap elemen juga membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti :

1) Strategi Produk

Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.

Sementara itu karena produk ayam merupakan makanan yang menjadikan kebutuhan utama akan makan, maka dalam menjalankan bisnisnya usaha ini juga perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

a) Kuantitas /ketersediaan akan ayam organik ini dalam memenuhi permintaan konsumen.

b) Kualitas yang disajikan oleh pemilik usaha terhadap ayam organik yang ditunjukkan dari hasil panen.

c) Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi ternak ayam organik.

d) Penyajian atau bentuk ayam yang diberikan kepada konsumen.

Untuk merebut calon konsumen, maka pemilik usaha harus berusaha keras. Konsumen tidak akan datang sendiri tanpa ada

sesuatu yang menarik perhatian, sehingga berminat untuk membeli produk ayam ini. Yang paling utama menarik perhatian dan minat konsumen adalah keunggulan produk yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika dibandingkan dengan produk lain dan untuk memberikan keunggulan, maka pemilik usaha perlu melakukan strategi produk. Strategi produk yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam mengembangkan suatu produk antara lain adalah sebagai berikut :

a) Penentuan logo dan moto

Logo merupakan ciri khas suatu label dari usaha, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi pemilik usaha dalam melayani konsumen.

b) Menciptakan merek

Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan, merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya.

c) Menciptakan kemasan

Dalam dunia produksi kemasan lebih diartikan kepada pemberi pelayanan atas produk kepada para konsumen disamping juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis produk lain yang dijual seperti beras organik, dan produk organik lainnya.

d) Keputusan lebel

Didalam lebel menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, dan informasi lainnya. Untuk menerapkan strategi produk, maka harus memahami daur hidup produk. Hal ini disebabkan masing-masing produk memiliki daur hidup dan semakin tua suatu produk maka perlu dilakukan strategi untuk menggantikannya dengan produk baru. Dalam hal ini pemilik usaha perlu mengembangakan produk baru sebagai antisipasi terhadap produk lama dan timbulnya produk saingan.

2) Strategi harga

Harga salah satu aspek yang penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk ini. Salah dalam menetapkan harga maka akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi produsen terutama pemilik usaha yang berdasarkan prinsip syariah, harga adalah penentu produk tersebut dapat diterima di pasaran.

Penentuan harga oleh suatu usaha dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai. secara umum tujuan penentuan harga adalah untuk bertahan hidup, untuk memaksimalkan laba, untuk memperbesar market share, mutu produk, dan karena pesaing. Strategi harga dapat tergantung pada

faktor-faktor yaitu; Harga harus dapat mencerminkan pasar sasaran, sifat dan luas persaingan, kekuatan dari lokasi, struktur harga, jenis produk/ jasa yang akan ditawakan.

3) Strategi lokasi

Lokasi bagi pemilik usaha lebih dikenal kepada lokasi untuk panen ayam. Penentuan lokasi tempat usaha maupun tempat produk di produksi. Penentuan lokasi usaha beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada karena bisnis ini bergantung kepada pelanggannya. Pemilihan lokasi sangatlah penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan merugikan minat konsumen untuk membeli produk tersebut.

Secara petimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut; jenis usaha yang dijalankan, dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, dekat dengan tenaga kerja, tersedia sarana dan prasarana, dekat pemerintah, dikawasan industri, kemudahan untuk ekspansi, adat istiadat/ budaya/ sikap masyarakat, hukum yang berlaku. Paling tidak ada dua faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi suatu cabang yaitu; faktor utama (primer), faktor sekunder. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank

adalah dengan pertimbangan adalah; dekat dengan kawasan industri, dekat dengan lokasi perkantoran, dekat dengan lokasi pasar, dekat dengan perumahan masyarakat, dan mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi.

4) Strategi promosi

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Strategi promosi hendaknya mencakup siapa, apa, kapan, dan dimana. Dalam kegiatan ini setiap pemilik usaha harus mampu untuk mempromosikan produk yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan konsumen dapat mengenal produk ini. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan semua pelanggan dan para calon pelanggan lainnya.

Salah satu tujuan dari suatu promosi usaha adalah menginformasikan jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap pemilik usaha dalam mempromosikan baik produk maupun jasa.

Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah:

a) Periklanan (Advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh pemilik usaha guna menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon konsumennya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti;

pemasangan billboard di jalan-jalan strategis, pencetakan brosur baik disebarkan disetiap tempat atau pusat-pusat perbelanjaan, pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis, pemasangan melalui selebaran, pemasangan melalui radio, dan melalui media lainnya.

Pertimbangan penggunaan media yang akan dipakai untuk pemasangan iklan disuatu media yaitu; jangkauan media yang akan digunakan, sasaran atau konsumen yang akan dituju, tujuan iklan tersebut, biaya yang akan dikeluarkan.

b) Promosi penjualan (Sales promotion)

Tujuan dari promosi penjualan adalah meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah konsumen.

Promosi penjualan dilakukan untuk menarik konsumen untuk segera membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu agar konsumen tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan semenarik mungkin.

Bagi pemilik usaha promosi penjualan dapat dilakukan melalui; pemberian diskon, pengurangan harga jika membeli

lebih banyak atau dengan pengiriman secara gratis untuk membeli minimal yang ditentukan dalam promosi penjualan.

c) Publisitas (publicity)

Publisitas merupakan suatu kegiatan promosi untuk memancing konsumen melalui kegiatan bazar, market day, serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pengetahuan akan produk dimata para konsumen, baik secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu kegiatan publisitas sangat perlu diperbanyak lagi.

d) Penjualan pribadi (personal selling)

Dalam dunia usaha penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pemilik usaha dan anggotanya. Secara khusus personal selling dilakukan oleh pemilik usaha dengan melakukan promosi langsung kepada semua calon konsumen.15 C. Aturan Persaingan menurut Islam

Islam sebagai sebuah aturan hidup yang khas, telah memberikan aturan-aturan yang rinci untuk menghindarkan munculnya permasalahan akibat praktik persaingan yang tidak sehat. Tiga unsur yang harus dicermati dalam persaingan bisnis adalah:

15 Kasmir, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Wali Pres, 2015), hlm. 196-215

1. Pihak-pihak yang bersaing

Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis. Bagi seorang muslim, bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan mengembangkan harta yang dimilikinya. Harta yang diperolehnya adalah rizki yang diberikan Allah SWT. Tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya, salah satunya dengan jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikan Allah akan diambil oleh pesaing. Karena Allah telah mengatur hak masing-masing sesuai usahanya.

Keyakinan ini dijadikan landasan sikap tawakal setelah manusia berusaha sekuat tenaga. Dalam hal kerja, Islam memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan landasan ini persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tetapi dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha bisnisnya.

2. Segi cara bersaing

Berbisnis adalah bagian dari muamalah, karenanya bisnis tidak lepas dari hukum-hukum yang mengatur muamalah. Karenanya, persaingan bebas yang menghalalkan segala cara merupakan praktik yang harus dihilangkan karena bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah islami.

Dalam berbisnis setiap orang akan berhubungan dengan pihak-pihak lain, seperti rekanan bisnis dan pesaing bisnis. Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana bersaing dengan baik. Ketika berdagang, Rasul tidak pernah melakukan usaha untuk menghancurkan pesaingnya. Walaupun

ini tidak berarti Rasulullah berdagang seadanya tanpa memperhatikan daya saingnya. Yang beliau lakukan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan menyebutkan spesifikasi barang yang dijual dengan jujur termasuk jika ada cacat pada barang tersebut. Dalam berbisnis, harus selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik, namun tidak menghalalkan segala cara.

3. Objek (barang & jasa) yang di persaingkan

Beberapa keunggulan yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing adalah:

a. Produk

Produk yang dipersaingkan baik barang dan jasa harus halal.

Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk menghindari penipuan, kualitasnya terjamin dan bersaing.

b. Harga

Bila ingin memenangkan persaingan, harga produk harus kompetitif. Dalam hal ini, tidak diperkenankan membanting harga untuk menjatuhkan pesaing.

c. Tempat

Tempat yang digunakan harus baik, sehat, bersih dan nyaman, dan harus dihindarkan dari hal-hal yang diharamkan seperti gambar porno, minuman keras dan sebagainya untuk sekedar menarik pembeli.

d. Pelayanan

Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tapi tidak boleh dengan cara yang mendekati maksiat.

e. Layanan Purna Jual

Ini merupakan servis yang akan melanggengkan. Akan tetapi ini diberikan dengan cuma-Cuma atau sesuai akad.16

Sekarang lakukan “scanning” kekuatan dan kelemahan dari persaingan, dengan memperhatikan pemain, baik yang langsung dan tidak langsung. Pesaing yang langsung adalah pesaing-pesaing yang menawarkan produk yang sama dengan produk anda (misalnya toko buku untuk perpustakaan). Pesaing t idak langsung adalah pesaing yang memenuhi kebutuhan audiens sasaran, tetapi dengan cara yang berbeda (seperti televisi untuk perpustakaan).17

Strategi bersaing atau persaingan dalam pandangan syariah diperbolehkan dengan kriteria bersaing secara baik. Salah satunya dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 148 tentang anjuran berlomba dalam kebaikan: kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari

16 Jurnal, eprints.stainkudus.ac.id, pdf. STAIN Kudus, diakses pada Selasa, 11 Desember 2018, 10.33

17 Nandan Limakrisna & Wilhelmus Hary Susilo, Manajemen Pemasaran: Teori dan Aplikasi dalam Bisnis, hlm. 194

kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 148).18

Dalam kandungan ayat Al-Qur’an diatas dijelaskan bahwa persaingan untuk tujuan kebaikan itu diperbolehkan, selama persaingan itu tidak melanggar prinsip syariah.

D. Pemasaran Islam

Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran islami adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya

Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran islami adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya

Dokumen terkait