• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.1 Unsur yang Mendukung Nilai Pendidikan pada Novel Kakak Batik

4.1.3 Penokohan

Wicaksono (2014:171-173) mengatakan bahwa tokoh cerita merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif yang mempunyai watak dan perilaku tertentu sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita. Penokohan dan perwatakan sangat erat kaitannya. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh tersebut, sedangkan perwatakan berhubungan dengan bagaimana watak tokoh-tokoh tersebut. Dapat dikatakan bahwa penokohan adalah penggambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita fiksi.

Sejalan dengan pendapat di atas, Nurgiyantoro (2013:248) menyebutkan bahwa penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

Tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan, tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh utama (Wicaksono 2014:182) merupakan tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam sebuah cerita yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh utama dalam sebuah novel mungkin saja lebih dari seorang, walau kadar keutamaannya tidak selalu sama. Keutamaan mereka ditentukan oleh dominasi, banyaknya penceritaan, dan pengaruhnya terhadap perkembangan plot secara keseluruhan. Sedangkan tokoh tambahan kejadiannya lebih sedikit dibandingkan tokoh utama. Kejadiannya hanya ada jika berkaitan dengan tokoh utama secara langsung.

Tokoh protagonis merupakan tokoh yang menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan-harapan pembaca atau tokoh yang disukai pembaca, sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan konflik dalam cerita. Wicaksono (2014:184) mengatakan pembedaan antara tokoh utama dan tokoh tambahan dengan tokoh protagonis dan tokoh antagonis saling digabungkan sehingga menjadi tokoh utama protagonis, tokoh utama antagonis, tokoh tambahan protagonis dan tokoh tambahan antagonis.

Adapun tokoh utama dalam novel Kakak Batik adalah Adi (tokoh protagonis) dan Dhika (tokoh antagonis), sedangkan tokoh tambahan adalah Inna (perempuan yang dikenal Adi ketika di kantor majalah Ceria yang pada akhir cerita menjadi pacarnya), Ari (saudara kembar Adi), Bu Martinah (Ibu Adi), Mas Tirta, Mas Dimas, Pak Dibyo (pemilik taman bermain kanak-kanak), Bu Dibyo, Bejo, Pak Bondan,

Mbak Asri (bagian administrasi majalah Ceria), Bu Winarto, Maya, Elsa, Pak Suroso dan lain-lain.

Adapun penokohan dalam novel Kakak Batik yaitu:

1. Adi: lelaki berperawakan sedang, kulit agak kecokelatan, dan memiliki rambut hitam dengan gaya poni miring yang khas. Tetap berusaha untuk tegar dan menyembunyikan kepedihannya ketika tidak lulus SIPENMARU Fakultas Kedokteran Universitas Bima Sakti Surabaya. Ia tetap tersenyum dan bersikap ramah. Ia senang bernyanyi dan bersenda gurau. Mengerjakan semua pekerjaan rumah, mulai dari mencuci baju, mengepel lantai, mencuci piring dan sebagainya, agar dia semakin tidak merasa menjadi anak yang tidak berguna.

2. Ari Witjaksono: kembaran Adi yang memiliki postur tubuh sedikit lebih tinggi, kulit yang lebih kecokelatan, dan perawakan sedikit lebih besar daripada Adi. Sosok yang selalu menjadi motivator bagi Adi.

3. Bu Martinah: sosok ibu yang sangat bijaksana, wanita yang paling dibanggakan dalam hidup Adi, dan selalu menjadi pendorong Adi dalam segala hal. Beliau pendengar dan sekaligus pemberi nasihat yang luar biasa. Ibu adalah tempat Adi mencurahkan segala isi hatinya dalam keadaan apapun. Sebagai seorang ibu, ia mempunyai naluri yang kuat terhadap anaknya. Ia selalu berusaha menghibur dan memberi dorongan kepada Adi agar mengikuti ujian SIPENMARU dengan jurusan yang sama tahun depan.

4. Para calo sopir taksi: berebut penumpang dan agak memaksa calon penumpang agar memakai jasa antar yang mereka tawarkan.

5. Sopir bus: menjalankan kendaraan dengan sembrono. Lampu merah diterobos, bahkan tikungan pun dilewati dengan kecepatan tinggi.

6. Pedagang minuman ringan: baik hati, memberikan petunjuk kepada Adi agar dapat sampai ke rumah Mas Tirta di Jalan Angkasa, Senen, Jakarta Pusat. 7. Dimas: Kakak Mas Tirta, ramah, baik, bersahabat.

8. Mas Tirta: baik hati, ramah, bersahabat, humoris, peduli, dan kata-kata yang terucap dari bibir Mas Tirta membuat hati merasa senang untuk sharing dengannya.

9. Inna: perawakannya sedang, kulitnya kuning langsat, wajahnya lembut dan bermata bulat.

10.Mbak Asri Purwadi: staf administrasi kantor yang mengurus honor para penulis, perhatian, baik, ramah, suka bercanda.

11.Pak Bondan: seorang pengusaha yang berperawakan tinggi besar, memiliki kekayaan yang tujuh turunan takkan habis. Rumahnya tersebar di berbagai kota di kawasan elit dan memiliki beberapa perusahaan. Sayangnya, Pak Bondan dikenal dengan sifatnya yang pelit dan terlalu penuh perhitungan. 12.Bejo: perhatian, paling ramah di antara teman kuli bangunan lain.

13.Pak Dibyo: baik, menerima Adi ketika pertama kali berkunjung, percaya kepada Adi, peduli

14.Bu Dibyo: lembut, baik.

16.Bu Siti Fatima: asisten Pak Dibyo, baik, tersenyum.

17.Bu Winata: direktur salah satu perusahaan swasta di Jakarta, mempunyai anak yang menyandang polio, ragu-ragu, penuh pertimbangan

18.Emma Wardini: istri salah seorang pejabat di Jakarta, teman dekat Bu Winata, baik, peduli, memberi saran.

19.Mbok Surti: pembantu rumah tangga Pak Dibyo, mengerjakan tugas dengan baik.

20.Dhika: tidak bisa mengendalikan emosinya, pemarah, mengekang Inna, egois, pencemburu, suka memaksa, sinis.

21.Made: salah satu teman dekat Adi yang bertubuh kurus dengan air muka yang tegas, penolong.

22. Elsa: teman kuliah Adi, jujur. 23.Ucok: teman kuliah Adi.

24.Maya: teman kos Inna, jujur, peduli,perhatian.

25.Pak Eko Djayadiningrat: dosen sekaligus ketua jurusan

26.Kak Indah Ramdani: pembawa acara di televisi, suaranya merdu, tutur katanya lembut setiap membawakan acara.

27.Satya: mengajak Adi gabung dalam kegiatan sosial Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM), salah satu teman Adi yang sangat baik.

28.Bima Suryanto: salah satu penyanyi yang cukup kondang. 29.Pak Sukarta: ayah Inna.

30.Pak Satrio: penanggung jawab acara di televisi.

32.Dito: anak 10 tahun yang dituduh mencuri sandal.

33.Pak Togar: memiliki keahlian menirukan berbagai suara binatang.

34.Pak Lurah: melaksanakan tugasnya dengan baik, dan mendukung acara yang dibuat oleh Adi.

35.Bu Mirna: ibu Inna, seorang ibu yang kemayu dan terlalu pasrah pada keadaan.

36.Imam: anak yang dituduh melakukan penjambretan terhadap ibu di pasar.

Dokumen terkait