BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Penyajian dan Penilaian Laporan Keuangan PTP. Nusantara XIV
1. Penyajian Laporan Keuangan PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone
Penyajian laporan keuangan pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.4
PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone Neraca
Jalan, Jembatan & Sal.Air 9.859.520.247
Alat Pengangkutan 2.911.100.467
Alat Pertanian 30.061.199.593
Inventaris Kantor/Rumah 714.985.435
Aset Dalam Penyelesaian
-Akumulasi Penyusutan Gedung & Penataran (7.701.374.545) Akumulasi Penyusutan Mesin & Instalasi (40.021.958.422) Akumulasi Penyusutan Jalan, Jembatan & Sal. Air (5.494.173.759) Akumulasi Penyusutan Alat Pengangkutan (2.424.618.351) Akumulasi Penyusutan Alat Pertanian (23.231.201.992) Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor/Rumah (679.832.083)
Total Aktiva Tetap 219.971.826.231
Aktiva Tidak Berwujud :
Aset Tak Berwujud 693.628.614
Amortisasi Aset Tak Berwujud (693.628.614)
Total Aktiva Tidak Berwujud
-Aktiva lain-lain :
Sumber: Bagian Keuangan PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone.
Keterangan Tahun 2016 (Rp)
Liabilitas Jangka Pendek :
Utang Usaha 5.188.716.905
Utang Bank Jangka Pendek
-Biaya Yang Masih Harus Dibayar 4.796.119.527
Utang Pajak 3.643.898.696
Pendapatan Diterima Dimuka
-Utang Kepada Pemerintah RI
-Utang Antar Badan Hukum JK Pendek
-Utang Kewajiban Imbalan Paska Kerja JP
-Utang Petani Plasma 5.574.372.156
Utang Karyawan 141.936.744
Utang Lain-Lain 503.744.443
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 19.848.788.471 Liabilitas Jangka Panjang :
Utang Antar Badan Hukum JK Panjang
-- Utang Bank Jangka Panjang
-Kewajiban Imbalan Paska Kerja JP
-Kewajiban Jangka Panjang Lainnya
-Hutang Tidak Lancar > 1 Tahun
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas 19.848.788.471
Ekuitas :
Rekening Koran :
Kantor Direksi PTPN XIV (PERSERO) 703.519.669 Kuasa Direksi PT RNI (Persero) BPPG (19.496.420.608) Kuasa Direksi PTPN X (Persero) 411.288.651.190 Laba (Rugi) Tahun Berjalan :
laba tahun 2009 3.841.512.626
Berdasarkan data laporan keuangan neraca pada tabel 5.4 di PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone per 31 Desember 2016 menunjukkan bahwa total aktiva lancar sebesar Rp.161.675.770.890, dan total aktiva tetap sebesar Rp.219.971.826.231. Selanjutnya total aktiva tidak berwujud adalah 0 karena aset tak berwujud mengalami amortisasi sebesar aset tak berwujud, total aktiva lain-lain sebesar 2.834.670.610, dan jumlah total keseluruhan aktiva tidak lancar adalah 222.806.496.84. Jadi, total aktiva secara keseluruhan baik dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar yang ada pada PTP.
Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone adalah sebesar 384.482.267.731.
Sedangkan total dari liabilitas jangka pendek adalah sebesar 19.848.788.471, dan liabilitas jangka panjang adalah 0. Maka total liabilitas adalah sebesar 19.848.788.471. Selanjutnya total ekuitas sebesar 364.633.479.260. Jadi total passiva yang ada pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone adalah sebesar 384.482.267.731.
Selanjutnya laporan perhitungan laba rugi pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone per 31 Desember 2016 akan digambarkan pada tabel 5.5 berikut :
Tabel 5.5
PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone Laporan Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2016
Sumber: Bagian Keuangan PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.
Bone.
Berdasarkan data laporan laba rugi pada tabel 5.5 di PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone per 31 Desember 2016 menunjukkan bahwa total pendapatan adalah sebesar 67.132.403.840. Selanjutnya total persediaan awal sebesar 16.106.281.735, dan persediaan akhir sebesar 105.915.725.447. Sedangkan total laba rugi usaha sebesar 15.329.107.515 dan jumlah biaya/pendapatan diluar usaha sebesar -646.182.379. Jadi Jadi total laporan laba rugi sebelum pajak yang ada pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone adalah sebesar 14.682.925.136.
Keterangan Tahun 2016 (Rp)
* Pimpinan & Tata Usaha 7.333.267.008
* Pembibitan 7.312.769.764
* Tebu Giling 52.532.889.942
* Tebang & Angkut Tebu 38.116.655.465
* Pabrik 20.091.897.560
Biaya Umum & Administrasi (1.857.111.097)
Laba Rugi Usaha 15.329.107.515
2. Penilaian Laporan Keuangan PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone
Penyajian laporan keuangan pada PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone jika ditinjau dari konsep akuntansi konvensional memang telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini tercantum dalam hasil atau laporan keuangan pada PTP.Nusantara (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone pada tahun buku 2016. Posisi keuangan dan hasil usaha, serta arus kas telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di indonesia. Namun, jika dikaji dari konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia, penyajian laporan keuangan pada PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone masih belum sempurna. Menurut penulis, letak kelemahan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan adalah pada penyajian informasi yang tidak realistis mengenai investasi sumber daya manusia perusahaan.
Dari hal-hal tersebut tercermin bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi perusahaan. Untuk dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan konsep akuntansi sumber daya manusia, maka kita harus menghitung investasi dalam pengelolaan sumber daya manusia perusahaan.
Pada laporan keuangan pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone tidak dicantumkan berapa besar nilai investasi sumber daya manusia pada periode yang bersangkutan. Begitu juga pada laporan laba rugi
perusahaan, penulis tidak menemukan biaya amortisasi atas investasi dalam sumber daya manusia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan konsep akuntansi sumber daya manusia dalam memperlakukan biaya pendidikan dan pelatihan karyawannya.
Pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab Bone tercakup biaya-biaya seperti biaya pendidikan dan pelatihan karyawan yang tiap periode akuntansinya relatif tidaklah besar namun, tidak seharusnya biaya-biaya tersebut dibebankan secara langsung pada satu periode akuntansi. Manfaat dari pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh dari program pendidikan dan pelatihan tersebut tidak akan hilang dalam satu periode, dan masih dapat dinikmati oleh perusahaan pada periode selanjutnya. Manfaat dari pelatihan dan pendidikan karyawan terasa lebih realistis apabila biaya tersebut diamortisasi selama masa manfaat yang telah diperkirakan sebelumnya.
Pembebanan secara langsung biaya pendidikan dan pelatihan karyawan pada suatu periode akan berakibat pada penurunan nilai laba bersih yang didapat perusahaan pada periode yang bersangkutan. Hal tersebut mempengaruhi nilai total aktiva pada periode yang bersangkutan yang cenderung tidak realistis karena tidak mengandung investasi dalam sumber daya manusia. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perusahaan bahwa penyajian laporan keuangan pada PTP.
Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone belum sepenuhnya baik, karena masih menimbulkan penilaian yang tidak realistis terhadap sumber daya manusia dalam perusahaan.
C. Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada PTP.Nusantara XIV