• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIV Secara garis besar, terbagi dalam beberapa unit kerja antara lain:

1. Administratur

a) Sebagai perwakilan direksi, antara lain :

1) Mengarahkan usaha sesuai Visi dan Misi Perusahaan.

2) Mengamankan terselenggarahnya pelaksanaan Aturan Perusahaan serta garis kebijaksaan Direksi.

3) Mengamankan/menjaga Aset Perusahaan yang ada pada Unit Usaha.

4) Membina Hubungan harmonis dengan Pemda dan pihak-pihak yang terkait dengan Unit Usaha.

5) Mensyahkan penyajian/pembayaran dengan Klien Usaha sebatas wewenang yang diberikan Direksi.

6) Memberikan keputusan perihal SDM/Karyawan (Sangsi,Pengusulan Promosi, Mutasi Lokal) demi kepentingan Perusahaan sebatas pelimpahan wewenang dari Direksi.

b) Sebagai pemimpin pengelolaan Unit Usaha/Produksi,antara lain :

1) Menetapkan kebijaksanaan & sasaran pengelolaan unit-unit usaha sesuai Garis Direksi.

2) Memimpin,mengkoordinir dan mengendalikan Pelaksanaan kerja tiap Bagian Pabrik Gula (Bagian Tanaman & Peltek, Teknik Istans, Pengolahan, Tata Usaha Keuangan, Riset Pengembangan) serta unit Usaha Ternak dan diverifikasi Usaha (Kapas & Ubi Kayu).

3) Mengkoordinir pembuatan RKAP dan mengusulkan kepada Direksi.

4) Merencanakan dan menetapkan pengalokasian sumber daya untuk tiap bagian pada unit Pabrik Gula, Unit Ternak dan diverifikasi pembiayaan unit usaha Pabrik Gula, Unit Ternak dan unit diverifikasi usaha (Kapas&

Ubi Kayu).

5) Mengatur, mengawasi dan mengendalikan Pembiayaan Unit usaha Pabrik Gula,Unit Ternak dan Unit diverifikasi Usaha (Kapas & Ubi Kayu).

6) Mengatur, mengawasi dan mengendalikan penggunaan sarana dan prasarana (peralatan & material) oleh setiap bagian Pabrik Gula, Unit Ternak dan Unit Deserfikasi Usaha.

7) Mengawasi dan mengamankan seluruh harta kekayaan perusahaan.

8) Melakukan perkembangan kondisi/kemajuan pekerjaan unit usaha secara periodic.

9) Melakukan pembinaan seluruh karyawan demi tercipta iklim kerja yang positif guna tercapainnya sasaran/tujuan perusahaan.

10) Menjalin kerjasama yang baik dengan Pemda,Instansi terkait dan Masyarakat sekitar demi kelancaran dan keberhasilan tugas.

c) Sebagai pembina kehidupan sosial dan kemasyarakatan lingkungan keluarga Unit Usaha, antara lain :

1) Pembina organisasi sosial (KORPRI, IKAGI, PERKAPEN, DHARMA WANITA dll) di lingkungan Unit Usaha.

2) Pembina kegiatan Kesenian, Olahraga, Kesehatan Keluarga Unit Usaha.

3) Pembinaa kelestarian Alam & Lingkungan.

4) Pembinaan kerukunan antar Tetangga & Umat beragama.

2. Kepala Tanaman

a) Memimpin koordinator Bagian Tanaman sebagai Profit Center.

b) Penyusunan Angka Dasar RKAP Tanaman & Pelayanan Teknik (Peltek), Ternak dan Tebangan.

c) Pembentukan susunan Organisasi Tanaman & Pelayanan Teknik, Ternak dan Tebangan.

d) Penentuan target produksi & sasaran kerja masing-masing Rayon Tanaman.

e) Penentuan sasaran kerja Peltek, Ternak dan Tebangan.

f) Pembinaan & peningkatan produktifitas kerja karyawan Tanaman, Peltek & Ternak.

g) Penyelenggaraan Taksasi/ Prognosa produksi Bagian Tanaman.

h) Penyediaan pesok tebu sebagai bahan baku pabrik sesuai kebutuhan (Jumlah & Mutu).

i) Memimpin koordinator pengendalian operasional Bagian Tanaman sebagai Cost Center.

3. Kepala Bagian Instalasi

a) Memimpin, merencanakan, mengkordinir serta mengendalikan semua aktifitas dibidang instalasi.

b) Membuat RJP/RKAP Bidang Instalasi

c) Membuat/menyusun Permintaan Modal Kerja (PMK) daftar permintaan kebutuhan bahan/barang instalasi, serta mengendalikan penggunaannya.

d) Membuat laporan kemajuan pekerjaan revisi peralatan diluar masa giling.

e) Membuat laporan pelaksanaan giling serta hambatan-hambatan dan upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

f) Melaksanakan administrasi bidang instalasi.

g) Menjaga dan merawat semua asset perusahaan bagian instalasi.

h) Melaksanakan pembinaan kepada karyawan bagian instalasi.

i) Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh administratur sesuai urgensi perusahaan.

4. Kepala Bagian Pengolahan

a) Membantu secara efektif Administratur dalam menyusun RKAP Bidang Pengolahan.

b) Mengkoordinir dan mengendalikan seluruh aktivitas di Bagian Pengolahan termasuk melakukan usaha pencegahan dan pemecahan masalah teknis dalam proses pengolahan tebu.

c) Bersama-sama Kepada Bagian Teknik merencanakan dan menyelenggarakan investasi dan rehabilitasi pabrik.

d) Membuat rencana biaya, rencana kebutuhan bahan, baik mingguan maupun bulanan (PMK) sesuai skala.

e) Mengamankan dan memelihara harta kekayaan milik perusahaan yang menjadi tanggung jawab Bagian Pengolahan baik secara fisik.

5. Kepala bagian TUK/Umum a) Merencanakan:

1) Merencanakan penyusunan RKAP Pabrik Gula.

2) Merencanakan tugas-tugas di Bagian TUK/Umum sesuai dengan system dan peraturan yang berlaku dengan berpedoman pada RKAP.

3) Merencanakan dan mengatur pemanfaatan Sumber Daya Manusia di Bagian TUK/Umum.

b) Mengkoordinasikan :

1) Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan Dan Permintaan Modal Kerja (PMK) dari seluruh Bagian.

2) Kompilasi pembuatan Laporan Manajemen-Umum dan Laporan Tahunan dari semua Bagian.

3) Mengkoordinasikan kegiatan lainnya bersama masing-masing Kepala Bagian dan semua kegiatan terkait pada Sub. Bagian TUK/Umum.

c) Melaksanakan :

1) Membuat/menyusun Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Bulanan dan Tahunan.

2) Melaksanakan pengendalian biaya, membuat evaluasi terhadap pengeluaran modal kerja, Neraca, dan Laporan Manajemen.

3) Menyelenggarakan administrasi & tata tertib penyimpanan dan pengeluaran hasil produksi gula, tetes dan hasil samping lainnya.

4) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, perpajakan, asuransi.

5) Menyelenggarakan administrasi Tata Usaha Keuangan/system akuntansi lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas di Bagian TUK/Umum.

6) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai perintah Administratur.

d) Mengawasi :

1) Mengawasi penerimaan, pengeluaran dan penyimpangan dana secara fisik, administrasi maupun financial.

2) Mengawasi pelaksanaan pengadaan barang, penyimpangan, pencatatan dan penggunaan barang sesuai ketentuan yang berlaku.

3) Mengawasi pengupahan dan santunan social karyawan dan menampung usulan-usulan tentang ketenagakerjaan dari Bagian lain.

6. RC Akuntansi a) Merencanakan :

1) Membantu Kepala Bagian TUK/Umum dalam merencanakan penyusunan RKAP Pabrik Gula.

2) Merencanakan/peraturan tugas-tugas di Sub. Bagian Pembukuan.

b) Mengkoordinasikan :

1) Mengkoordinasikan tugas-tugas bidang KVA/Pengadaan, MVA/Gudang Material, Administrasi Hasil dan Gudang Gula.

c) Melaksanakan :

a) Pembuatan/ penyusunan Neraca dan perhitungan Laba/Rugi Bulanan dan Tahunan.

b) Penyusunan Laporan Manajemen-Umum.

c) Memeriksa semua dokumen pembukuan (dari bukti dasar pembukuan, jurnal, buku besar, dan bukti pendukung lainnya) serta ketepatan rekening pembukuan.

d) Membuat daftar pencocokan rekening koran dengan Kantor Direksi dan Bank.

e) Mewakili Kepala Bagian TUK/Umum dalam hal yang bersangkutan berhalangan (tidak hadir karena cuti, sakit dan hal-hal lainnya).

f) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai perintah Kepala Bagian TUK/Umum.

d) Mengawasi

1) Pengawasan umum terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan kerja di sub Bagian Pembukuan.

2) Mengawasi pembuatan/pengerjaan Buku Pembantu antara lain buku Hutang Piutang, Kartu-kartu Aktiva dan Buku Pembantu Biaya dan Pendapatan.

3) Membantu Kepala Bagian TUK/Umum dalam monitoring dan evaluasi penggunaan biaya.

7. RC Keuangan

a) Penyelesaian Laporan Keuangan

1) Pengawasan personil imput data/Up to date.

2) Laporan rampung tepat waktu.

3) Pemeriksaan kebenaran rekapitulasi neraca.

4) Ricek biaya realisasi dengan RKAP, lampiran.

b) Wasrik Bon Kas

1) Pengawasan/pemeriksaan nomor perkiraan.

2) Ricek dengan rekening stelsel/RKAP/PMK.

3) Tanggung jawab pada nomor perkiraan & anggaran.

4) Merupakan intruksi dasar/juklak Ka.TUK.

c) Wasrik “Jurnal” bahan/barang, R/C, Koreksi.

1) Pengawasan/pemeriksaan nomor perkiraan.

2) Ricek data pendukung.

3) Pengawasan personil imput data/Up to date.

4) Koordinasi Staf TUK yang terkait di unit.

5) Pencocokan dengan Kantor Direksi/ruting.

6) Realisasi biaya informative sesuai arahan Kepala TUK & Umum.

d) Wasrik EAP Kendaraan & alsintan

1) Pengawasan personil imput data/Up to date.

2) Sumber data bon gudang dank as bon.

3) Penyelesaian data rampung tepat waktu.

4) Ricek dengan laporan neraca sisa.

5) Ricek biaya per unit kendaraan/alsintan sebagai lampiran laporan LM.

e) Wasrik Administrasi hasil, Gudang Gula

1) Pengawasan/memimpin personil/petugas yang bersangkutan.

2) Pemeriksaan laporan produksi gula.

3) Instruksi pembuatan CEEL gula.

4) Pemeriksaan keabsahan DO gula/tetes.

5) Instruksi pembuatan “Bon Pengeluaran Gula”

6) Pemeriksaan “ Bukti Penyerahan Gula”

7) Pemeriksaan laporan harian gula, Mis. 1 & 2 sesuai arahan/instruksi Kepala TUK/Umum.

f) Administrasi Pengadaan

1) Pemeriksaan MPBB, SP AU.20.

2) Ricek anggaran/terjun langsung bila diperlukan.

3) Sesuai arahan Kepala TUK/Umum.

g) Wasrik LM.Umum

1) Pemantauan laporan dari bagian-bagian.

2) Pemeriksaan LM.9 s/d LM 17 (realisasi biaya).

3) Pemeriksaan perbandingan realisasi dengan RKAP.

4) Pemantauan kompilas/penyusunan laporan LM merupakan instruksi dasar/arahan Ka.TUK/Umum.

h) Pembuatan Analisa, Prognosa/Exercise

1) Penyusunan Prognosa DMB & pasca panen.

2) Pembuatan Exercise sesuai arahan Administratur & Ka.

TUK/Umum.

i) Kompilir Penyusunan RKAP

1) Pemantauan penyelesaian angka dasar RKAP.

2) Pemantauan penyelesaian RKAP bagian-bagian.

3) Pemberian tugas per perkiraan utama.

4) Arahan pemeriksaan ulang RKAP bagian.

5) Kompilasi sementara RKAP bagian.

6) Pembuatan alokasi biaya 51 x 91,516 & 517.

7) Pembuatan rekapitulasi laba/rugi RKAP sesuai arahan Administratur, Ka. Bagian yang bersangkutan & Ka. TUK.

j) Tutup buku, BPKP

1) Memeriksa/membuat jurnal suplesi.

2) Memeriksa/membuat pencadangan biaya.

3) Menyiapkan data-data pemeriksaan BPKP

4) Merupakan intruksi dasar Kantor Direksi sesuai system/pedoman PA1 tahun 1984/sesuai arahan Administratur dan Kepala.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah karyawan secara keseluruhan baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1 : Posisi Sumber Daya Manusia (SDM) Desember 2016

Formasi Karyawan

Uraian Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap

Jumlah Pimpinan PelaksanaHonorair KKWT H.Lepas PKWT Musiman

1

35 261 10 4 13 216 583 1.122 Jumlah Bulan Ini

296 826 1.122 Jumlah

Sumber : Bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah SDM di PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming Desember 2016 adalah karyawan tetap terdiri dari 296 orang sedangkan karyawan tidak tetap terdiri dari 826 orang. Jadi jumlah secara keseluruhan karyawan adalah terdiri dari 1.122 orang.

2. Posisi Sumber Daya Manusia (SDM) Berdasarkan Pendidikan Jumlah karyawan tetap padaPT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Cammingberdasarkan tingkat pendidikannya dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Uraian Jumlah

Sarjana Strata 1 (S1) Diploma

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Sekolah Dasar (SD)

28 52 99 97 20

TOTAL 296

Sumber :Bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming Berdasarkan hasil olahan data mengenai posisi karyawan tetap berdasarkan tingkat pendidikan yang digambarkan pada tabel 5.2 diatas, adalah yang bertingkat pendidikan sarjana strata 1 sebanyak 28 orang. Selanjutnya yang bertingkat pendidikan diploma sebanyak 52 orang. Selanjutnya yang bertingkat SLTA sebanyak 99 orang. Sedangkan yang bertingkat pendidikan SLTP sebanyak 97 orang, dan yang bertingkat pendidikan SD sebanyak 20 orang.

Sehingga dapat dikatakan pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming lebih banyak karyawan yang bertingkat pendidikan SLTA.

3. Posisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Usia

Jumlah karyawan tetap padaPT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Cammingberdasarkan tingkat usia dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 5.3 Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

20-29 30-39 40-49

>50

43 85 99 69

TOTAL 296

Sumber :Bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming

Berdasarkan hasil olahan data mengenai posisi karyawan tetap berdasarkan jenis usia pada tabel 5.3 diatas, maka jumlah usia terbanyak adalah karyawan yang berusia di antara 40-49 tahun yakni sebanyak 99 orang. Selanjutnya karyawan yang berusia 20-29 tahun yakni 43 orang. Dan karyawan yang berusia 30-39 tahun yakni 85 orang. Sedangkan karyawan yang berusia diatas 50 tahun berjumlah 69 orang.

B. Penyajian dan Penilaian Laporan Keuangan PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone.

1. Penyajian Laporan Keuangan PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone

Penyajian laporan keuangan pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4

PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone Neraca

Jalan, Jembatan & Sal.Air 9.859.520.247

Alat Pengangkutan 2.911.100.467

Alat Pertanian 30.061.199.593

Inventaris Kantor/Rumah 714.985.435

Aset Dalam Penyelesaian

-Akumulasi Penyusutan Gedung & Penataran (7.701.374.545) Akumulasi Penyusutan Mesin & Instalasi (40.021.958.422) Akumulasi Penyusutan Jalan, Jembatan & Sal. Air (5.494.173.759) Akumulasi Penyusutan Alat Pengangkutan (2.424.618.351) Akumulasi Penyusutan Alat Pertanian (23.231.201.992) Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor/Rumah (679.832.083)

Total Aktiva Tetap 219.971.826.231

Aktiva Tidak Berwujud :

Aset Tak Berwujud 693.628.614

Amortisasi Aset Tak Berwujud (693.628.614)

Total Aktiva Tidak Berwujud

-Aktiva lain-lain :

Sumber: Bagian Keuangan PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone.

Keterangan Tahun 2016 (Rp)

Liabilitas Jangka Pendek :

Utang Usaha 5.188.716.905

Utang Bank Jangka Pendek

-Biaya Yang Masih Harus Dibayar 4.796.119.527

Utang Pajak 3.643.898.696

Pendapatan Diterima Dimuka

-Utang Kepada Pemerintah RI

-Utang Antar Badan Hukum JK Pendek

-Utang Kewajiban Imbalan Paska Kerja JP

-Utang Petani Plasma 5.574.372.156

Utang Karyawan 141.936.744

Utang Lain-Lain 503.744.443

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 19.848.788.471 Liabilitas Jangka Panjang :

Utang Antar Badan Hukum JK Panjang

-- Utang Bank Jangka Panjang

-Kewajiban Imbalan Paska Kerja JP

-Kewajiban Jangka Panjang Lainnya

-Hutang Tidak Lancar > 1 Tahun

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas 19.848.788.471

Ekuitas :

Rekening Koran :

Kantor Direksi PTPN XIV (PERSERO) 703.519.669 Kuasa Direksi PT RNI (Persero) BPPG (19.496.420.608) Kuasa Direksi PTPN X (Persero) 411.288.651.190 Laba (Rugi) Tahun Berjalan :

laba tahun 2009 3.841.512.626

Berdasarkan data laporan keuangan neraca pada tabel 5.4 di PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone per 31 Desember 2016 menunjukkan bahwa total aktiva lancar sebesar Rp.161.675.770.890, dan total aktiva tetap sebesar Rp.219.971.826.231. Selanjutnya total aktiva tidak berwujud adalah 0 karena aset tak berwujud mengalami amortisasi sebesar aset tak berwujud, total aktiva lain-lain sebesar 2.834.670.610, dan jumlah total keseluruhan aktiva tidak lancar adalah 222.806.496.84. Jadi, total aktiva secara keseluruhan baik dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar yang ada pada PTP.

Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone adalah sebesar 384.482.267.731.

Sedangkan total dari liabilitas jangka pendek adalah sebesar 19.848.788.471, dan liabilitas jangka panjang adalah 0. Maka total liabilitas adalah sebesar 19.848.788.471. Selanjutnya total ekuitas sebesar 364.633.479.260. Jadi total passiva yang ada pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone adalah sebesar 384.482.267.731.

Selanjutnya laporan perhitungan laba rugi pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone per 31 Desember 2016 akan digambarkan pada tabel 5.5 berikut :

Tabel 5.5

PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone Laporan Perhitungan Laba Rugi

Per 31 Desember 2016

Sumber: Bagian Keuangan PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.

Bone.

Berdasarkan data laporan laba rugi pada tabel 5.5 di PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone per 31 Desember 2016 menunjukkan bahwa total pendapatan adalah sebesar 67.132.403.840. Selanjutnya total persediaan awal sebesar 16.106.281.735, dan persediaan akhir sebesar 105.915.725.447. Sedangkan total laba rugi usaha sebesar 15.329.107.515 dan jumlah biaya/pendapatan diluar usaha sebesar -646.182.379. Jadi Jadi total laporan laba rugi sebelum pajak yang ada pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone adalah sebesar 14.682.925.136.

Keterangan Tahun 2016 (Rp)

* Pimpinan & Tata Usaha 7.333.267.008

* Pembibitan 7.312.769.764

* Tebu Giling 52.532.889.942

* Tebang & Angkut Tebu 38.116.655.465

* Pabrik 20.091.897.560

Biaya Umum & Administrasi (1.857.111.097)

Laba Rugi Usaha 15.329.107.515

2. Penilaian Laporan Keuangan PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone

Penyajian laporan keuangan pada PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone jika ditinjau dari konsep akuntansi konvensional memang telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini tercantum dalam hasil atau laporan keuangan pada PTP.Nusantara (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone pada tahun buku 2016. Posisi keuangan dan hasil usaha, serta arus kas telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di indonesia. Namun, jika dikaji dari konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia, penyajian laporan keuangan pada PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone masih belum sempurna. Menurut penulis, letak kelemahan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan adalah pada penyajian informasi yang tidak realistis mengenai investasi sumber daya manusia perusahaan.

Dari hal-hal tersebut tercermin bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi perusahaan. Untuk dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan konsep akuntansi sumber daya manusia, maka kita harus menghitung investasi dalam pengelolaan sumber daya manusia perusahaan.

Pada laporan keuangan pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone tidak dicantumkan berapa besar nilai investasi sumber daya manusia pada periode yang bersangkutan. Begitu juga pada laporan laba rugi

perusahaan, penulis tidak menemukan biaya amortisasi atas investasi dalam sumber daya manusia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan konsep akuntansi sumber daya manusia dalam memperlakukan biaya pendidikan dan pelatihan karyawannya.

Pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab Bone tercakup biaya-biaya seperti biaya pendidikan dan pelatihan karyawan yang tiap periode akuntansinya relatif tidaklah besar namun, tidak seharusnya biaya-biaya tersebut dibebankan secara langsung pada satu periode akuntansi. Manfaat dari pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh dari program pendidikan dan pelatihan tersebut tidak akan hilang dalam satu periode, dan masih dapat dinikmati oleh perusahaan pada periode selanjutnya. Manfaat dari pelatihan dan pendidikan karyawan terasa lebih realistis apabila biaya tersebut diamortisasi selama masa manfaat yang telah diperkirakan sebelumnya.

Pembebanan secara langsung biaya pendidikan dan pelatihan karyawan pada suatu periode akan berakibat pada penurunan nilai laba bersih yang didapat perusahaan pada periode yang bersangkutan. Hal tersebut mempengaruhi nilai total aktiva pada periode yang bersangkutan yang cenderung tidak realistis karena tidak mengandung investasi dalam sumber daya manusia. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perusahaan bahwa penyajian laporan keuangan pada PTP.

Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone belum sepenuhnya baik, karena masih menimbulkan penilaian yang tidak realistis terhadap sumber daya manusia dalam perusahaan.

C. Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab. Bone.

Berdasarkan konsep analisis akuntansi sumber daya manusia dengan menggunakan metode Historical Cost Of Human Resource maka biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian biaya pelatihan dan pendidikan karyawan akan dianalisa dan dimasukkan kedalam neraca.

Hasil wawancara dari A.Muh Haris selaku Asisten Manajer SDM di PTP.

Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone menyatakan bahwa perekrutan karyawan hanya dilakukan apabila perusahaan sangat membutuhkan karyawan untuk menunjang kelancaran jalannya perusahaan dan secara teori biaya-biaya yang berhubungan dengan akuntansi sumber daya manusia terhadap laporan keuangan dikapitalisasikan yaitu antara lain :

1. Acquisition Cost Perusahaan

Acquisition Cost dalam perusahaan hanya terdiri dari 1 (satu) macam biaya yaitu rekruitmen.

Proses rekruitmen dilakukan berdasarkan permintaan penambahan karyawan di masing-masing cabang, setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi, kemudian direalisasikan. Untuk merealisasikan kebutuhan tersebut, bagian Sumber Daya Manusia melakukan perekrutan yang diawali dengan adanya pengumuman yang tertempel di sekitaran perusahaan dan calon karyawan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone.

2. Learning Cost Perusahaan

PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone mengeluarkan Learning Cost berupa biaya pendidikan dan pelatihan tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan aktifitas karyawannya sehingga akan meningkatkan pula laba perusahaan. Pengembangan dan pelatihan SDM dilaksanakan selama 2-4 hari. Dalam menentukan karyawannya yang akan dilatih, perusahaan melihat karyawan yang loyal dan berdisiplin tinggi. Di samping itu, perusahaan akan menyesuaikan kebutuhan pada setiap bagian-bagian yang ada pada perusahaan.

D. Perhitungan Amortisasi Atas Investasi Sumber Daya Manusia

Hasil wawancara dari Dahlan selaku Asisten Manajer Keuangan PTP.

Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone menyatakan bahwa dalam perhitungan amortisasi (penyusutan) atas investasi sumber daya manusia yang dikeluarkan oleh PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone, menggunakan angka tahun yang berbeda dalam setiap jenis pelatihan yang dilaksanakan. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa tiap-tiap jenis pelatihan mempunyai masa manfaat yang berbeda-beda satu sama lainnya yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat, sehingga dalam jangka waktu kedepan manfaat pendidikan dan pelatihan tersebut tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat itu. Metode penyusutan aktiva yang dipakai oleh perusahaan adalah metode garis lurus (stright line method). Pihak perusahaan percaya bahwa metode garis lurus memberikan gambaran yang lebih baik atas posisi laporan keuangan perusahaan, dan lebih

menggambarkan keselarasan antara beban dan pendapatan (matching cost againts revenue). Oleh karena itu dalam analisis data ini, penulis juga menggunakan metode yang sama dengan yang digunakan oleh perusahaan.

Adapun masa manfaat dari jenis-jenis pendidikan dan pelatihan ini diasumsikan sebagai berikut:

1. Bidang Keuangan

Dalam pelatihan di bidang keuangan, perusahaan menyelenggarakan pelatihan yakni perkembangan teori akuntansi terkini, manajemen perusahaan yang selalu berubah maka pelatihan dibidang keuangan ini diasumsikan mempunyai masa manfaat 5 tahun.

2. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam bidang pelatihan ini, PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone melaksanakan pelatihan dalam hal efektivitas tenaga kerja, evaluasi pelatihan dan kepegawaian. Dalam hal ini masa manfaat diasumsikan selama 10 tahun.

3. Bagian Tanaman

Dalam bidang pelatihan ini, PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone melaksanakan pelatihan dalam hal pembinaan &

peningkatan produktivitas kerja karyawan tanaman, peltek & ternak. Untuk lebih meningkatkan produktifitas tanaman tebu yang lebih berkualitas maka masa manfaat diasumsikan selama 5 tahun.

4. Bagian Instalasi

Dalam bidang pelatihan ini, PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone melaksanakan pelatihan dalam hal mengendalikan semua aktifitas dibidang instalasi. Dalam hal ini masa manfaat diasumsikan selama 5 tahun.

5. Bagian Pengolahan

Dalam bidang pelatihan ini, PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kab.Bone melaksanakan pelatihan dalam hal bidang pengolahan sesuai kebijaksanaan dan rencana kerja yang telah ditetapkan. Dalam hal ini masa manfaat diasumsikan selama 5 tahun.

6. Bagian lain-lain

6. Bagian lain-lain

Dokumen terkait