• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir

Aspek penting dalam kehidupan sehari-hari dan pembelajaran adalah komunikasi. Komunikasi yang terdapat di dalam bidang matematika disebut dengan komunikasi matematis. Pada kenyataannya tidak semua peserta didik memiliki tingkat komunikai matematis yang baik.

Sehingga, diperlukan upaya untuk membantu meningkatkan komunikasi matematis tersebut dengan memberikan dorongan belajar. Sehingga, peserta didik dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang kemudian dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan latihan soal disertai dengan langkah-langkah penyelesaiannya.

Upaya yang dilakukan peneliti adalah mengembangkan salah satu bahan ajar yaitu modul. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Sehingga, pengetahuan peserta didik tidak hanya dari penjelasan guru tetapi juga berasal modul. Untuk menfasilitasi kemampuan komunikasi matematis peserta didik materi yang akan diberikan dalam modul tidak langsung disampaikan tetapi peserta didik dapat menentukan konsep materi sendiri karena modul yang akan dikembangkan berbasis pendekatan kontekstual dan modul juga akan berisikan latihan-latihan soal yang dapat dikerjakan peserta didik. Oleh karena itu, pada peneliti ini akan melakukan pengembangan modul penyajian data berbasis pendekatan kontekstual untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP.

44 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam pengembangan ini pengembang menggunakan model pengembangan ASSURE. Model ASSURE ini menggabungkan teknologi dan media sehingga pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pada penelitian ini akan dikembangkan modul teks yang disimpan dalam Pdf dan video yang diunggah dalam youtube. Model pengembangan ASSURE yaitu sebuah model yang dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. analyze learner characteristic 2. state standards and objective 3. select methods, media, and material 4. utilize media and materials

5. requires learner participation 6. evaluate and revise.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 3 Kasihan pada tahun ajaran 2020/2021.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengaruh modul berbasis pendekatan kontekstual untuk dapat kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan.

D. Tempat Pengambilan Data dan Waktu Penelitian 1. Tempat Pengambilan Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kasihan Gendeng Bangunjiwo Kasihan, Bantul, Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian

No Waktu Keterangan

1. Menyusun Bab 1-5 Februari – Juli 2021 2. Merancang Modul Ajar Maret – April 2021 3. Validasi Modul Oleh Ahli April 2021 4. Uji Coba Modul, Wawancara,

dan Penyebaran Kuesioner

April – Mei 2021 5. Analisis Data Hasil Penelitian Mei – Juli 2021 E. Jenis Data

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R&D) ini data yang diperoleh bersifat kuantitatif dan kualitatif, berikut penjelasanya untuk data kuantitatif dan kualitatif :

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur sehingga dapat menggunakan statistic dalam pengujiannya. Data kuantitatif dari penelitian ini diperoleh dari hasil penilaian validasi modul oleh ahli materi dan ahli media serta hasil respon siswa berkaitan dengan kepraktisan modul dan media video. Kemudian, untuk melihat tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa melalui hasil penyelesaian tes.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang umumnya dalam bentuk narasi atau gambar. Data kualitatif dari penelitian ini berupa kritik dan saran validator terhadap modul, wawancara guru matematika kelas VII, hasil penyebaran angket respon siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur pada penelitian ini dilakukan sebelum menyusun modul. Wawancara ini dilakukan kepada guru untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Informasi tersebut akan menjadi acuan peneliti dalam pengembangan modul.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur pada penelitian ini dilaksanakan setelah melakukan uji coba modul. Wawancara ini dilakukan kepada guru matematika kelas VIIE untuk mengetahui respon guru terhadap modul dan penggunaannya dalam pembelajaran.

3. Penyebaran Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016:142). Kuesioner (angket) ini dibagikan kepada peserta didik sebelum pembuatan modul dan diakhir pembelajaran.

4. Validasi Modul

Validasi modul digunakan untuk mengukur validitas dari modul yang dikembangkan. Pengembang akan meminta bantuan kepada validator modul dan media untuk memberikan kritik dan saran berkaitan dengan modul yang dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui modul yang dikembangkan valid atau tidak.

5. Tes

Salah satu cara untuk mengukur kemampuan dan menilai seseorang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya dalam proses belajar mengajar adalah test. Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang digunakan oleh individu maupun kelompok (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang sedang diamati. Berdasarkan pada tujuan penelitian, dirancang, dan disusun instrument sebagai berikut :

1. Pedoman Wawancara

Kegiatan wawancara tidak terstruktur dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan untuk mengetahui informasi bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika, meminta tanggapan apabila bahan ajar yang dalam bentuk elektronik, dan saran untuk materi yang akan menjadi topik bahasan dalam buku ajar.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur untuk Guru Matematika

No Indikator

1 Mengetahui informasi bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika

2 Tanggapan bahan ajar yang dalam bentuk elektronik

3 Saran untuk materi yang akan menjadi topik bahasan dalam buku ajar

Kegiatan wawancara terstruktur dilakukan peneliti kepada guru untuk mengetahui pendapatnya terhadap modul penyajian data dan penggunaan modul dalam proses pembelajaran. Kisi-kisi pedoman wawancara terstruktur untuk guru adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terstruktur untuk Guru

No Indikator 1 Mengetahui tampilan modul

2 Mengetahui materi yang disajikan dalam modul 3 Mengetahui keruntutan penyajian materi dalam modul 4. Mengetahui soal-soal evaluasi dapat mengukur pemahaman

siswa

5. Mengetahui bahasa yang digunakan dalam modul

6. Mengetahui manfaat modul untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi penyajian data

7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan modul

8. Mengetahui kegunaan modul dapat digunakan siswa belajar secara mandiri

9. Mengetahui saran terhadap modul

10. Mengetahui materi dan soal latihan dalam modul dapat memfasilitasi komunikasi matematis siswa

2. Lembar Validasi Modul

Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat validitas modul yang telah dikembangkan. Lembar validasi ini untuk memperoleh data dari validasi ahli modul dan ahli materi. Sehingga, di dalam penelitian ini lembar validasi terdiri dari 2 macam lembar validasi, sebagai berikut:

a) Lembar Validasi Modul

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul untuk Ahli Materi

Aspek Indikator Nomor

Kelayakan Isi

A. Kesesuain dengan SK dan KD B. Keakuratan Materi

C. Mendorong Keingintahuan

1, 2, 3 4, 5, 7, 8, 9 Penyajian A. Teknik Penyajian

B. Pendukung Penyajian C. Penyajian Pembelajaran

D. Kohorensi dan Keruntutan Alur Pikir 10

C. Dialogis dan Interaktif

D. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik

E. Kesesuaian dengan bahasa

19, 20, Penilaian Komponen Kontekstual 27, 28,

Kontekstual 29, 30, 31, 32,33

b) Lembar Validasi Media

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul untuk Ahli Media

A. Dukungan Media bagi kemandirian belajar B. Kemampuan media

menambah pengetahuan C. Kemudahan

mengoperasikan media D. Kesesuaian pemilihan

warna bacground E. Kesesuaian pemilihan

ukuran huruf

F. Kesesuaian tampilan gambar yang disajikan G. Kemenarikan Design

14 3. Lembar Angket Respon Siswa

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap Modul Penyajian Data

Aspek Indikator Nomor

Soal

D. Soal evaluasi dapat

E. Penggunaan media video pada modul B. Media video menarik

untuk disimak

17 19

Positif Negatif C. Komposisi gambar

dalam modul dan

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Tes

Aspek Indikator Nomor

Soal Kemampuan menulis

yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri dan menyusun suatu gagasan (Written Text)

Siswa dapat menentukan dan menjelaskan cara mengumpulkan data dari permasalahan yang telah disajikan

1a 1b Siswa dapat memberikan kesimpulan

terhadap suatu data dari diagram batang dan diagram garis

3c

Kemampuan membuat ide-ide matematika ke dalam

Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk tabel dari data dalam bentuk diagram batang

2a

gambar/diagram/tabel (Drawing)

Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan diagram garis dari suatu permasalahan

3a 3b Siswa dapat menyajikan data dalam diagram lingkaran bentuk persen dari diagram lingkaran bentuk sudut

4a

Siswa dapat menemukan informasi dan menyatakan dalam bahasa maupun symbol matematika dari penyajian data dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran

2b 4b

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang teliti dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah (Sugiyono, 2016:147).

1. Analisis Data Validitas Modul

Data validitas modul diperoleh berdasarkan hasil validasi modul yang telah dilakukan oleh validator yaitu ahli materi dan ahli media. Data yang diperoleh validator kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Sedangkan, Data yang dianalisis secara kuantitatif adalah hasil Penilaian validator diukur dengan menggunakan skala likert empat interval. Berikut tabel untuk kriteria penskoran dengan skala likert:

Tabel 3. 8 Kriteria Penskoran Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Modifikasi dari Sugiyono 2016:94

Skor yang telah diperoleh berdasarkan penilaian validator kemudian diubah ke dalam persentase yang diadaptasi oleh Akbar (2013). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

𝑃 = ∑ 𝑥

∑ 𝑋𝑖𝑥100%

Keterangan:

𝑃 = Persentase Validitas

∑ 𝑥 = Jumlah keseluruhan penilaian ahli setiap aspek

∑ 𝑋𝑖 = Jumlah keseluruhan nilai ideal setiap aspek

Setelah peneliti mengetahui hasil persentasenya validitas kemudian mengelompokkan ke dalam kriteria validitas produk.

Berikut ini disajikan tabel kriteria validitas produk (Akbar, 2013).

Tabel 3. 9 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media

No Kriteria Validitas Tingkat Validitas

1 85,01 % − 100 % Sangat valid atau dapat digunakan tanpa perbaikan

2 70,01 % − 85,00 % Valid atau dapat digunakan namun perlu direvisi kecil

3 50,01 % −70,00 % Kurang valid atau disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi besar

4 01,00 % − 50,00 % Tidak Valid atau tidak boleh di pergunakan

2. Analisis Data Kepraktisan Modul

Uji Kepraktisan berfungsi untuk mengetahui tingkat kepraktisan setelah mendapatkan kevalidan dari validator. Untuk dapat mengetahui tingkat kepraktisan modul perlu untuk di uji cobakan

kepada siswa. Selanjutnya, siswa akan memberikan tanggapannya melalui angket. Penilaian yang digunakan untuk uji kepraktisan modul adalah dengan Skala Likert. Berikut tabel kriteria penskoran dengan skala Likert:

Tabel 3. 10 Kriteria Penilaian Angket No Jawaban Skor

Positif Negatif

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Tidak Setuju 2 3

4 Sangat Tidak Setuju 1 4

Untuk uji kepraktisan produk, hasil dari jawaban siswa yang berupa skor kemudian diubah ke dalam bentuk persentase yang diadopsi dari Akbar (2013). Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan kepraktisan produk:

𝑃 =𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆𝑥100%

Keterangan :

𝑃 = Nilai Persentase

𝑇𝑆 = Total skor maksimal yang diharapkan 𝑇𝑆𝑒 = Total Skor Jawaban Siswa

Hasil kepraktisan produk kemudian dikategorikan, Adapun kriteria praktikalitas menurut Akbar (2013) dapat di lihat dari tabel berikut:

Tabel 3. 11 Kategori Kepraktisan Modul dan Media Video Kriteria Kepraktisan Tingkat Kepraktisan

81,00% − 100,00% Sangat Praktis

61,00% − 80,00% Praktis

41,00% − 60,00% Kurang Praktis

21,00% − 40,00% Tidak Praktis

00,00% − 20,00% Sangat Tidak Praktis

Kemudian data tersebut diinterprestasikan dengan teknik deskriptif. Sehingga peneliti dapat melihat sejauh mana tingkat kepraktisan modul dan media video.

3. Analisis Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Keberhasilan modul dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari tes yang dilakukan. Hasil tes materi penyajian data tersebut masing-masing diberi skor sesuai dengan pedoman/indikator kemampuan komunikasi matematis. Kemudian skor yang diperoleh oleh siswa diubah menjadi nilai menggunakan rumus (Purwanto, 2012:112) berikut ini:

𝑆 = 𝑅

𝑁× 100%

Keterangan :

𝑆 : Nilai yang diharapkan (dicari)

𝑅 : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar 𝑁 : Skor maksimum dari tes tersebut

Hasil persentase kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria umum kualifikasi kemampuan komunikasi matematis (dimodifikasi dari Hartono ,2010) sebagai berikut:

Tabel 3. 12 Kriteria Umum Kualifikasi Kemampuan Komunikasi Matematis

No. Tingkat Penguasaan (%) Predikat

1 80 – 100 Tinggi

2 60 – 79 Sedang

3 0 - 60 Rendah

Kemudian hasil tes tersebut djelaskan dengan teknik deskriptif.

Sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual. Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat terfasilitasi ketika mencapai predikat sedang dengan tingkat penguasaan berkisar antara 60 – 79%.

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Pada bulan November peneliti bertemu dengan Kepala sekolah SMP Negeri 3 Kasihan untuk meminta izin melaksanakan penelitian di kelas VII pada semester 2. Hal tersebut bertujuan agar peneliti mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan penelitian di SMP Negeri 3 Kasihan pada siswa kelas VII Tahun Ajaran 2020/2021.

Setelah mendapatkan persetujuan oleh Kepala Sekolah, peneliti bertemu dengan Guru Matematika Kelas VII untuk melakukan wawancara tidak terstruktur berkaitan dengan bahan ajar matematika yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran, tanggapan bahan ajar dalam bentuk elektronik, serta saran untuk materi yang akan menjadi topik bahasan dalam bahan ajar. Peneliti juga membagikan kuesioner dalam bentuk google form untuk mengetahui tentang ketertarikan siswa terhadap matematika, sumber belajar yang dapat mendorong semangat belajar matematika, dan kesukaan siswa terhadap penjelasan materi melalui media video, usia, gaya belajar, dan asal daerah. Kegiatan wawancara tidak terstruktur dan pembagian kuesioner dilakukan untuk mendukung pengembangan modul yang berkaitan dengan bagian-bagian yang dibutuhkan oleh siswa. Bagian-bagian tersebut antara lain cara penyampaian materi dalam modul teks dan isi materi yang akan disampaikan melalui video apakah lebih banyak penjelasan materi atau soal dan penyelesaiannya. Sehingga, modul dapat digunakan dan dipahami oleh siswa dalam pembelajaran matematika.

Pada tahap berikutnya, peneliti mulai untuk merancang produk yaitu berupa modul dan video materi penyajian data dengan

memperhatikan komponen pendekatan kontekstual yaitu Konstruktivisme, Inkuiri, Bertanya, Masyarakat Belajar, Pemodelan, Refleksi, dan Penilaian Nyata. Sedangkan, untuk video juga perlu memperhatikan Prinsip Multimedia, Prinsip Keterdekatan Ruang, Prinsip Keterdekatan Waktu, Prinsip Koherensi, Prinsip Modalitas, Prinsip Redundansi, dan Prinsip Perbedaan Individual. Modul yang telah selesai dikembangkan kemudian diserahkan oleh dosen pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma untuk divalidasi.

Validasi bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas modul sehingga dapat diketahui modul layak atau tidak digunakan untuk penelitian.

Jika modul telah dinyatakan layak oleh validator maka dapat langsung diuji cobakan kepada siswa kelas VIIE SMP Negeri 3 Kasihan.

Namun, jika kurang layak maka peneliti akan memperbaiki kembali modul yang telah dikembangkan.

2. Pengambilan Data

Pelaksanaan uji coba modul kepada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan dilakukan secara daring melalui aplikasi whatsapp sebanyak 4 kali pertemuan. Pada akhir pertemuan peneliti membagikan soal tes yang berkaitan dengan materi penyajian data.

Soal tes tersebut digunakan untuk mengetahui keefektivitasan modul dalam memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa.

Setelah itu, peneliti membagikan Link google form yang berisikan angket respon siswa terhadap modul untuk mengetahui kepraktisan dari modul yang telah dikembangkan. Kemudian, peneliti melakukan wawancara secara terstruktur kepada guru matematika kelas VIIE untuk mengetahui respon guru terhadap modul dan penggunaannya dalam pembelajaran. Berikut ini merupakan tabel pelaksanaan kegiatan pengumpulan data:

Tabel 4. 1 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data No Hari, Tanggal Kegiatan Penelitian

1 Jumat, 27 November Meminta izin penelitian kepada Kepala

2020 Sekolah di SMP Negeri 3 Kasihan 2 Jumat, 27 November

2020

Melakukan Wawancara tidak terstruktur kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII

3 Sabtu, 28 November 2020

Membagikan kuesioner kepada siswa 4 Senin, 26 April 2021 Melakukan uji coba modul matematika

pada siswa kelas VIIE SMP 5 Kamis, 29 April

2021

Melakukan uji coba modul matematika pada siswa kelas VIIE SMP

6 Senin, 3 Mei 2021 Melakukan uji coba modul matematika pada siswa kelas VIIE SMP

7 Kamis, 6 Mei 2021 Melakukan uji coba modul matematika dan membagikan soal tes pada siswa kelas VIIE SMP

8 Sabtu, 8 Mei 2021 Membagikan angket kepada siswa

B. Pengembangan Modul

Model penelitian dan pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ASSURE. Dalam penelitian ini akan menghasilkan salah satu bahan ajar yaitu modul dengan tambahan video untuk materi penyajian data yang dapat memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIIE di SMP Negeri 3 Kasihan.

Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analyzer Learner Characteristic (Analisis Karakteristik Peserta didik) Tahap pertama yang dilakukan yaitu menganilisis karakteristik peserta didik dengan melakukan wawancara kepada guru dan penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VIIC dan VIIE. Pada tahap ini diperoleh bahwa banyak siswa yang bertempat tinggal di Bantul.

Banyak siswa yang lulusan dari Sekolah Dasar Negeri. Karakteristik pengguna modul ini berusia antara 13 – 14 tahun dapat disebut sebagai remaja. Jumlah siswa yang memilih suka dengan mata pelajaran matematika lebih banyak daripada yang memilih tidak. Untuk alasan siswa yang memilih suka matematika adalah suka menghitung, belajar matematika mempermudah dalam kehidupan sehari-hari, pelajaran

matematika mengasyikkan, dan mudah dimengerti. Sedangkan alasan siswa yang memilih tidak suka matematika adalah matematika sulit dimengerti, sering merasa kebingungan, tidak suka dengan rumus-rumus atau menghitung, dan matematika pelajaran yang sulit. Buku yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku matematika kurikulum 2013.

Sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk semangat dalam belajar matematika adalah buku yang didalamnya menyajikan penjelasan materi, rumus , contoh soal, dan penyelesaiannya yang jelas. Selanjutnya, terdapat siswa yang menyukai soal dan penjelasan materi disampaikan melalui video. Untuk gaya belajar banyak siswa yang memilih gaya belajar audio dan gaya belajar kinestetik daripada gaya belajar visual. Siswa beranggapan bahwa gaya audio lebih seru, mudah dipahami, dan membuat nyaman dalam belajar. Sedangkan, siswa yang memilih gaya belajar kinestetik beranggap bahwa lebih masuk dalam pikiran daripada gaya belajar lain. Siswa yang memilih belajar dengan gaya visual beranggapan bahwa lebih sederhana daripada gaya belajar lain, lebih suka membaca, materi lebih jelas dipelajari, dan mudah dipelajari.

2. State Standards and Objectvies (Menetapkan Standar dan Tujuan ) Tahap kedua setelah menganalisis karakteristik peserta didik adalah menetapkan standar dan tujuan. Dalam modul yang akan dikembangkan peneliti menyajikan materi penyajian data yang terdapat pada semester 2 kelas VII SMP dengan kurikulum 2013.

Setelah mengetahui kompetensi dasar dan indikator dari buku teks kurikulum 2013 untuk materi penyajian data kemudian peneliti merumuskan tujuan pembelajaran. Berikut ini tabel kompetensi dasar dan indikator materi penyajian data :

Tabel 4. 2 Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram batang, diagram garis, dan

3.12.3 Menjelaskan cara mengolah data

4.12 Menyajikan dan memtafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis,

4.12.5 Membaca diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran

4.12.6 Memtafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis diagram batang, diagram lingkaran.

Pada tahap ini terdapat dua tujuan yang perlu dirumuskan oleh peneliti yaitu tujuan pembelajaran menggunakan media dan tujuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran materi penyajian data. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran perlu mengandung rumus ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).

a) Tujuan Pembelajaran Menggunakan Media

- Media teks untuk menyajikan masalah sebagai penghantar siswa mengenal materi penyajian data disertai soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

- Media video untuk menyajikan materi dengan penjelasan secara lengkap dari media teks ditambah terdapat contoh soal dan penyelesaiannya.

b) Tujuan Pembelajaran Siswa

- Peserta didik dapat menentukan cara mengumpulkan data dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat melalui suatu permasalahan

- Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk disajikan dalam bentuk tabel dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu

- Peserta didik dapat membaca data dalam bentuk tabel dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru

- Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk disajikan dalam bentuk diagram batang dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu - Peserta didik dapat membaca data dalam diagram batang

dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru - Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk

disajikan dalam bentuk diagram garis dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu - Peserta didik dapat membaca data dalam diagram garis dengan

baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru

- Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk disajikan dalam bentuk diagram lingkaran dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu

- Peserta didik dapat membaca data dalam diagram lingkaran dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru

- Peserta didik dapat membaca data dalam diagram lingkaran dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru

Dokumen terkait