• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang teliti dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah (Sugiyono, 2016:147).

1. Analisis Data Validitas Modul

Data validitas modul diperoleh berdasarkan hasil validasi modul yang telah dilakukan oleh validator yaitu ahli materi dan ahli media. Data yang diperoleh validator kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Sedangkan, Data yang dianalisis secara kuantitatif adalah hasil Penilaian validator diukur dengan menggunakan skala likert empat interval. Berikut tabel untuk kriteria penskoran dengan skala likert:

Tabel 3. 8 Kriteria Penskoran Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Modifikasi dari Sugiyono 2016:94

Skor yang telah diperoleh berdasarkan penilaian validator kemudian diubah ke dalam persentase yang diadaptasi oleh Akbar (2013). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

𝑃 = ∑ 𝑥

∑ 𝑋𝑖𝑥100%

Keterangan:

𝑃 = Persentase Validitas

∑ 𝑥 = Jumlah keseluruhan penilaian ahli setiap aspek

∑ 𝑋𝑖 = Jumlah keseluruhan nilai ideal setiap aspek

Setelah peneliti mengetahui hasil persentasenya validitas kemudian mengelompokkan ke dalam kriteria validitas produk.

Berikut ini disajikan tabel kriteria validitas produk (Akbar, 2013).

Tabel 3. 9 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media

No Kriteria Validitas Tingkat Validitas

1 85,01 % − 100 % Sangat valid atau dapat digunakan tanpa perbaikan

2 70,01 % − 85,00 % Valid atau dapat digunakan namun perlu direvisi kecil

3 50,01 % −70,00 % Kurang valid atau disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi besar

4 01,00 % − 50,00 % Tidak Valid atau tidak boleh di pergunakan

2. Analisis Data Kepraktisan Modul

Uji Kepraktisan berfungsi untuk mengetahui tingkat kepraktisan setelah mendapatkan kevalidan dari validator. Untuk dapat mengetahui tingkat kepraktisan modul perlu untuk di uji cobakan

kepada siswa. Selanjutnya, siswa akan memberikan tanggapannya melalui angket. Penilaian yang digunakan untuk uji kepraktisan modul adalah dengan Skala Likert. Berikut tabel kriteria penskoran dengan skala Likert:

Tabel 3. 10 Kriteria Penilaian Angket No Jawaban Skor

Positif Negatif

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Tidak Setuju 2 3

4 Sangat Tidak Setuju 1 4

Untuk uji kepraktisan produk, hasil dari jawaban siswa yang berupa skor kemudian diubah ke dalam bentuk persentase yang diadopsi dari Akbar (2013). Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan kepraktisan produk:

𝑃 =𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆𝑥100%

Keterangan :

𝑃 = Nilai Persentase

𝑇𝑆 = Total skor maksimal yang diharapkan 𝑇𝑆𝑒 = Total Skor Jawaban Siswa

Hasil kepraktisan produk kemudian dikategorikan, Adapun kriteria praktikalitas menurut Akbar (2013) dapat di lihat dari tabel berikut:

Tabel 3. 11 Kategori Kepraktisan Modul dan Media Video Kriteria Kepraktisan Tingkat Kepraktisan

81,00% − 100,00% Sangat Praktis

61,00% − 80,00% Praktis

41,00% − 60,00% Kurang Praktis

21,00% − 40,00% Tidak Praktis

00,00% − 20,00% Sangat Tidak Praktis

Kemudian data tersebut diinterprestasikan dengan teknik deskriptif. Sehingga peneliti dapat melihat sejauh mana tingkat kepraktisan modul dan media video.

3. Analisis Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Keberhasilan modul dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari tes yang dilakukan. Hasil tes materi penyajian data tersebut masing-masing diberi skor sesuai dengan pedoman/indikator kemampuan komunikasi matematis. Kemudian skor yang diperoleh oleh siswa diubah menjadi nilai menggunakan rumus (Purwanto, 2012:112) berikut ini:

𝑆 = 𝑅

𝑁× 100%

Keterangan :

𝑆 : Nilai yang diharapkan (dicari)

𝑅 : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar 𝑁 : Skor maksimum dari tes tersebut

Hasil persentase kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria umum kualifikasi kemampuan komunikasi matematis (dimodifikasi dari Hartono ,2010) sebagai berikut:

Tabel 3. 12 Kriteria Umum Kualifikasi Kemampuan Komunikasi Matematis

No. Tingkat Penguasaan (%) Predikat

1 80 – 100 Tinggi

2 60 – 79 Sedang

3 0 - 60 Rendah

Kemudian hasil tes tersebut djelaskan dengan teknik deskriptif.

Sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual. Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat terfasilitasi ketika mencapai predikat sedang dengan tingkat penguasaan berkisar antara 60 – 79%.

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Pada bulan November peneliti bertemu dengan Kepala sekolah SMP Negeri 3 Kasihan untuk meminta izin melaksanakan penelitian di kelas VII pada semester 2. Hal tersebut bertujuan agar peneliti mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan penelitian di SMP Negeri 3 Kasihan pada siswa kelas VII Tahun Ajaran 2020/2021.

Setelah mendapatkan persetujuan oleh Kepala Sekolah, peneliti bertemu dengan Guru Matematika Kelas VII untuk melakukan wawancara tidak terstruktur berkaitan dengan bahan ajar matematika yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran, tanggapan bahan ajar dalam bentuk elektronik, serta saran untuk materi yang akan menjadi topik bahasan dalam bahan ajar. Peneliti juga membagikan kuesioner dalam bentuk google form untuk mengetahui tentang ketertarikan siswa terhadap matematika, sumber belajar yang dapat mendorong semangat belajar matematika, dan kesukaan siswa terhadap penjelasan materi melalui media video, usia, gaya belajar, dan asal daerah. Kegiatan wawancara tidak terstruktur dan pembagian kuesioner dilakukan untuk mendukung pengembangan modul yang berkaitan dengan bagian-bagian yang dibutuhkan oleh siswa. Bagian-bagian tersebut antara lain cara penyampaian materi dalam modul teks dan isi materi yang akan disampaikan melalui video apakah lebih banyak penjelasan materi atau soal dan penyelesaiannya. Sehingga, modul dapat digunakan dan dipahami oleh siswa dalam pembelajaran matematika.

Pada tahap berikutnya, peneliti mulai untuk merancang produk yaitu berupa modul dan video materi penyajian data dengan

memperhatikan komponen pendekatan kontekstual yaitu Konstruktivisme, Inkuiri, Bertanya, Masyarakat Belajar, Pemodelan, Refleksi, dan Penilaian Nyata. Sedangkan, untuk video juga perlu memperhatikan Prinsip Multimedia, Prinsip Keterdekatan Ruang, Prinsip Keterdekatan Waktu, Prinsip Koherensi, Prinsip Modalitas, Prinsip Redundansi, dan Prinsip Perbedaan Individual. Modul yang telah selesai dikembangkan kemudian diserahkan oleh dosen pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma untuk divalidasi.

Validasi bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas modul sehingga dapat diketahui modul layak atau tidak digunakan untuk penelitian.

Jika modul telah dinyatakan layak oleh validator maka dapat langsung diuji cobakan kepada siswa kelas VIIE SMP Negeri 3 Kasihan.

Namun, jika kurang layak maka peneliti akan memperbaiki kembali modul yang telah dikembangkan.

2. Pengambilan Data

Pelaksanaan uji coba modul kepada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kasihan dilakukan secara daring melalui aplikasi whatsapp sebanyak 4 kali pertemuan. Pada akhir pertemuan peneliti membagikan soal tes yang berkaitan dengan materi penyajian data.

Soal tes tersebut digunakan untuk mengetahui keefektivitasan modul dalam memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa.

Setelah itu, peneliti membagikan Link google form yang berisikan angket respon siswa terhadap modul untuk mengetahui kepraktisan dari modul yang telah dikembangkan. Kemudian, peneliti melakukan wawancara secara terstruktur kepada guru matematika kelas VIIE untuk mengetahui respon guru terhadap modul dan penggunaannya dalam pembelajaran. Berikut ini merupakan tabel pelaksanaan kegiatan pengumpulan data:

Tabel 4. 1 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data No Hari, Tanggal Kegiatan Penelitian

1 Jumat, 27 November Meminta izin penelitian kepada Kepala

2020 Sekolah di SMP Negeri 3 Kasihan 2 Jumat, 27 November

2020

Melakukan Wawancara tidak terstruktur kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII

3 Sabtu, 28 November 2020

Membagikan kuesioner kepada siswa 4 Senin, 26 April 2021 Melakukan uji coba modul matematika

pada siswa kelas VIIE SMP 5 Kamis, 29 April

2021

Melakukan uji coba modul matematika pada siswa kelas VIIE SMP

6 Senin, 3 Mei 2021 Melakukan uji coba modul matematika pada siswa kelas VIIE SMP

7 Kamis, 6 Mei 2021 Melakukan uji coba modul matematika dan membagikan soal tes pada siswa kelas VIIE SMP

8 Sabtu, 8 Mei 2021 Membagikan angket kepada siswa

B. Pengembangan Modul

Model penelitian dan pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ASSURE. Dalam penelitian ini akan menghasilkan salah satu bahan ajar yaitu modul dengan tambahan video untuk materi penyajian data yang dapat memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIIE di SMP Negeri 3 Kasihan.

Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analyzer Learner Characteristic (Analisis Karakteristik Peserta didik) Tahap pertama yang dilakukan yaitu menganilisis karakteristik peserta didik dengan melakukan wawancara kepada guru dan penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VIIC dan VIIE. Pada tahap ini diperoleh bahwa banyak siswa yang bertempat tinggal di Bantul.

Banyak siswa yang lulusan dari Sekolah Dasar Negeri. Karakteristik pengguna modul ini berusia antara 13 – 14 tahun dapat disebut sebagai remaja. Jumlah siswa yang memilih suka dengan mata pelajaran matematika lebih banyak daripada yang memilih tidak. Untuk alasan siswa yang memilih suka matematika adalah suka menghitung, belajar matematika mempermudah dalam kehidupan sehari-hari, pelajaran

matematika mengasyikkan, dan mudah dimengerti. Sedangkan alasan siswa yang memilih tidak suka matematika adalah matematika sulit dimengerti, sering merasa kebingungan, tidak suka dengan rumus-rumus atau menghitung, dan matematika pelajaran yang sulit. Buku yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku matematika kurikulum 2013.

Sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk semangat dalam belajar matematika adalah buku yang didalamnya menyajikan penjelasan materi, rumus , contoh soal, dan penyelesaiannya yang jelas. Selanjutnya, terdapat siswa yang menyukai soal dan penjelasan materi disampaikan melalui video. Untuk gaya belajar banyak siswa yang memilih gaya belajar audio dan gaya belajar kinestetik daripada gaya belajar visual. Siswa beranggapan bahwa gaya audio lebih seru, mudah dipahami, dan membuat nyaman dalam belajar. Sedangkan, siswa yang memilih gaya belajar kinestetik beranggap bahwa lebih masuk dalam pikiran daripada gaya belajar lain. Siswa yang memilih belajar dengan gaya visual beranggapan bahwa lebih sederhana daripada gaya belajar lain, lebih suka membaca, materi lebih jelas dipelajari, dan mudah dipelajari.

2. State Standards and Objectvies (Menetapkan Standar dan Tujuan ) Tahap kedua setelah menganalisis karakteristik peserta didik adalah menetapkan standar dan tujuan. Dalam modul yang akan dikembangkan peneliti menyajikan materi penyajian data yang terdapat pada semester 2 kelas VII SMP dengan kurikulum 2013.

Setelah mengetahui kompetensi dasar dan indikator dari buku teks kurikulum 2013 untuk materi penyajian data kemudian peneliti merumuskan tujuan pembelajaran. Berikut ini tabel kompetensi dasar dan indikator materi penyajian data :

Tabel 4. 2 Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram batang, diagram garis, dan

3.12.3 Menjelaskan cara mengolah data

4.12 Menyajikan dan memtafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis,

4.12.5 Membaca diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran

4.12.6 Memtafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis diagram batang, diagram lingkaran.

Pada tahap ini terdapat dua tujuan yang perlu dirumuskan oleh peneliti yaitu tujuan pembelajaran menggunakan media dan tujuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran materi penyajian data. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran perlu mengandung rumus ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).

a) Tujuan Pembelajaran Menggunakan Media

- Media teks untuk menyajikan masalah sebagai penghantar siswa mengenal materi penyajian data disertai soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

- Media video untuk menyajikan materi dengan penjelasan secara lengkap dari media teks ditambah terdapat contoh soal dan penyelesaiannya.

b) Tujuan Pembelajaran Siswa

- Peserta didik dapat menentukan cara mengumpulkan data dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat melalui suatu permasalahan

- Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk disajikan dalam bentuk tabel dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu

- Peserta didik dapat membaca data dalam bentuk tabel dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru

- Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk disajikan dalam bentuk diagram batang dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu - Peserta didik dapat membaca data dalam diagram batang

dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru - Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk

disajikan dalam bentuk diagram garis dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu - Peserta didik dapat membaca data dalam diagram garis dengan

baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru

- Peserta didik dapat mengolah data dari suatu masalah untuk disajikan dalam bentuk diagram lingkaran dengan benar melalui diskusi kelompok dan mempelajari modul secara individu

- Peserta didik dapat membaca data dalam diagram lingkaran dengan baik untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan atau untuk membagikan informasi kepada teman dan guru 3. Select Strategies, Media, and Materials (Memilih Metode, Media, dan

Materi)

Pada tahap ketiga dalam pengembangan ini adalah memilih metode, media, dan materi. Pemilihan metode, media, dan materi dapat membantu siswa untuk semakin memperoleh tujuan pembelajaran

yang telah dirumuskan sebelumnya. Berikut ini adalah penjabaran untuk metode, media, dan materi dalam pengembangan :

a) Metode

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMP Negeri 3 Kasihan dengan melalui dalam jaringan.

Selama masa pandemi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi whatsapp sehingga mempermudah interaksi antara guru dan siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran peneliti menggabungkan beberapa metode dalam tiap pertemuan.

Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu 1) Metode Ceramah 2) Metode Penemuan 3) Metode Diskusi 4) Metode Presentasi 5) Metode Tanya jawab.

Metode ceramah yang dilakukan oleh peneliti saat memulai pembelajaran, memberikan kesimpulan pada akhir pembelajaran, dan penjelasan materi dalam video. Selanjutnya, metode penemuan dilakukan oleh peserta didik untuk menemukan jawaban dari setiap permasalahan yang diberikan peneliti dalam pembelajaran. Setelah itu, metode diskusi yang dilakukan oleh antara anggota kelompok untuk bertukar pendapat dan mendapatkan kesepakatan atas permasalahan. Metode presentasi yang dilakukan setelah menyelesaikan diskusi kelompok, peneliti akan menyebutkan nomor kelompok untuk membagikan hasil diskusinya. Metode terakhir adalah tanya jawab yang dilakukan antara siswa maupun siswa kepada guru atau sebaliknya.

b) Media

Media bertujuan untuk menyampaikan materi penyajian data kepada peserta didik. Media dapat digunakan bersama-sama saat kegiatan pembelajaran dan mendampingi belajar siswa secara mandiri. Dalam pengembangan ini pengembang memilih dua jenis

media yaitu Media teks berupa modul dalam bentuk pdf (Portable Document Format) dan Media Video yang akan diunggah ke Youtube. Media teks bertujuan untuk menyajikan materi penyajian data hanya dalam bentuk kata-kata disertai gambar. Sedangkan, Media video bertujuan untuk menyajikan materi penyajian data dengan menggunakan suara, gambar, dan terdapat kata-kata.

Berikut ini beberapa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung pembuatan media teks dan media video:

1) Laptop

Laptop adalah komputer pribadi yang dapat dibawa kemana-mana. Laptop memilik banyak fungsi diantaranya untuk mengetik tugas, media hiburan, sebagai alat komunikasi, dan lain-lain. Oleh karena itu, peneliti menggunakan laptop untuk merancang modul pembelajaran dan membuat media video.

2) Microsoft Word

Microsoft word merupakan perangkat lunak yang sudah terinstal di dalam laptop kegunaannya untuk mengetik. Peneliti menggunakan Microsoft Word untuk merancang modul.

3) Microsoft Power Point

Microsoft Power Point merupakan perangkat lunak yang sudah terinstal di dalam laptop yang antara lain berfungsi untuk mengetik, membuat presentasi, dan lain-lain. Peneliti menggunakan Microsoft Power Point untuk membuat media video.

4) Portable Document Format

Portable Document Format adalah sebuah format berkas yang dibuat oleh Adobe System. Peneliti menggunakan PDF ini untuk menyimpan modul yang telah dibuat dari Microsoft Word.

5) Youtube

Peneliti menggunakan media sosial berupa youtube untuk mengupload video sehingga dapat diakses oleh siswa dari mana saja.

c) Materi

Tahap ini menjelaskan bahwa peneliti merancang modul dengan menyajikan materi penyajian data. Tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah mempelajari modul dan video berkaitan dengan konsep, fakta, prinsip, prosedur, dan keterampilan materi penyajian data. Berikut ini merupakan langkah-langkah peneliti dalam merancang modul berbasis pendekatan kontekstual disertai video:

1) Pembuatan kerangka penyusunan modul

Pembuatan kerangka penyusunan modul berdasarkan panduan penyusunan bahan ajar dari RISTEKDIKTI tahun 2017 dengan penambahan beberapa komponen oleh peneliti yang meliputi:

(a) Bagian Luar Modul i. Sampul depan

- Judul modul : Modul Pembelajaran Matematika Penyajian Data untuk Kelas VII SMP/MTS

- Fokus modul : Untuk kelas VIIE SMP Negeri 3 Kasihan

ii. Sampul Belakang

- Judul modul : Modul Pembelajaran Matematika Penyajian data

(b) Bagian Dalam Modul i. Bagian Awal

- Kata Pengantar - Daftar isi

- Pengantar Modul - Peta Kompetensi - Peta Konsep ii. Isi Modul

Kegiatan Belajar 1 : Mengenal Data

• Kompetensi Dasar dan Tujuan

• Petunjuk Kegiatan Belajar

• Materi

• Rangkuman

• Evaluasi

• Tugas

Kegiatan Belajar 2 : Penyajian Data Dalam Bentuk tabel

• Kompetensi Dasar dan Tujuan

• Petunjuk Kegiatan Belajar

• Materi

• Rangkuman

• Evaluasi

• Tugas

Kegiatan Belajar 3 : Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Batang

• Kompetensi Dasar dan Tujuan

• Petunjuk Kegiatan Belajar

• Materi

• Rangkuman

• Evaluasi

• Tugas

Kegiatan Belajar 4 : Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Garis

• Kompetensi Dasar dan Tujuan

• Petunjuk Kegiatan Belajar

• Materi

• Rangkuman

• Evaluasi

• Tugas

Kegiatan Belajar 4 : Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Lingkaran

• Kompetensi Dasar dan Tujuan

• Petunjuk Kegiatan Belajar

• Materi

• Rangkuman

• Evaluasi

• Tugas

Link Video Materi Penyajian Data Uji Pemahaman

Daftar Pustaka Kunci Jawaban iii. Bagian Akhir

- Biodata Penulis

2) Pembuatan kerangka penyusunan video

(a) Menentukan materi yang terdapat dalam modul dan menambahkan materi seperti contoh soal dan penyelesaiannya untuk dapat disajikan dalam video.

(b) Menyusun beberapa slide dalam powerpoint yang berisi materi-materi disertai dengan gambar. Untuk menambah daya tarik video, pengembang menambahkan animasi untuk kata-kata atau gambar yang on-screen.

(c) Membuat video dengan slide-slide powepoint yang telah disusun. Pada tahap ini peneliti akan melakukan rekaman suara untuk menjelaskan tiap-tiap slide pada powerpoint.

(d) Setelah selesai membuat rekaman suara dan slide-slide di powerpoint kemudian hasil disimpan sebagai video.

3) Menentukan tata letak modul

Tata letak modul yang akan dikembangkana adalah seperti berikut:

(a) Jenis huruf: Britannic Bold, Adobe Gothic, Time News Roman

(b) Besar/ukuran huruf

- Judul Kegiatan belajar, ukuran 16 point - Sub judul, ukuran 12 point

- Isi, ukuran 12 point (c) Margin

Batas/Margin Ukuran

Top 2 cm

Bottom 2 cm

Inside 3 cm

Outside 2 cm

(d) Spasi: 1.15 spasi (e) Ukuran Kertas : A4

(f) Nomor halaman, Kata Pengantar, Daftar Isi, Peta Kompetensi, menggunakan angka romawi besar

(g) Nomor halaman terletak di kanan bawah 4) Pemilihan Buku Refrensi

Buku referensi yang digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan modul dan media video antara lain:

(1) As'ari, A. R., Tohir, M., Valentina, E., Imron, Z., &

Taufiq, I. (2017). Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbag, Kemendikbud.

(2) Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

(3) Mayer, R. E. (2009). Multimedia Learning : Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

(4) Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana.

(5) Santiyasa, I. (2015). Modul Kuliah Statistika Dasar.

Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

(6) Setyawan, D. (2013). Statistik Deskriptif : Penyajian Data Statistik. Jurusan Akupuntur Poltekkes Surakarta.

(7) Sudibyo, N. (2020). Penyajian Data. Jl. Bhayangkara 55 Tipes Surakarta, Indonesia: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Duta Bangsa Surakarta.

(8) Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA CV.

(9) Supangat, A. (2007). STATISTIKA Dalam Kajian Deskriptif, Inferensia, dan Nonparametrik. Jakarta:

Kencana.

5) Penyusunan Instrumen penilaian modul

Penyusunan instrumen penilain modul matematika terdiri dari lembar validasi modul untuk ahli materi dan ahli media, lembar angket respon siswa, dan pedoman wawancara terstruktur. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil penyusunan tiap-tiap instrumen:

(a) Penyusunan lembar validasi modul untuk ahli materi Lembar validasi modul untuk ahli materi disusun berdasarkan standar penilaian buku teks menurut Badan

Standar Nasional Pendidikan dan Pusat Perbukuan (2014).

Standar yang dimaksud adalah syarat, karakteristik, dan kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh suatu buku.

Standar tersebut mencangkup tiga aspek kelayakan buku teks, yaitu aspek isi/materi, penyajian, dan bahasa. Berikut ini merupakan rincian aspek yang dinilai dan jumlah butir pernyataan dari tiap-tiap aspek pada lembar validasi modul untuk ahli materi:

Tabel 4. 3 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli Materi

Aspek Banyak Butir

Kelayakan isi 9

Kelayakan Penyajian 9

Kelayakan Bahasa 8

Pendekatan Kontekstual 7

Jumlah 33

(b) Penyusunan lembar validasi modul untuk ahli media Lembar validasi modul untuk ahli media disusun berdasarkan standar penilaian buku teks menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dan Pusat Perbukuan (2014) yang meliputi aspek kelayakan kegrafikan dan aspek kelayakan media elektronik. Berikut ini merupakan rincian aspek yang dinilai dan jumlah butir pernyataan dari tiap-tiap aspek pada lembar validasi modul untuk ahli media:

Tabel 4. 4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan Untuk Ahli Media

Aspek Banyak Butir

Kelayakan Kegrafikan 13

Kelayakan Media Elektronik 9

Jumlah 22

(c) Penyusunan lembar angket respon siswa

Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tingkat kepraktisan modul. Siswa akan memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan yang telah disajikan dalam angket. Lembar angket ini disusun berdasarkan aspek isi, bahasa, daya tarik, dan efisiensi. Berikut ini merupakan rincian aspek yang dinilai serta banyaknya butir pernyataan dari tiap-tiap aspek pada lembar angket:

Tabel 4. 5 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak

Tabel 4. 5 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak

Dokumen terkait