• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Dalam dokumen PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN (Halaman 196-200)

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

5. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, untuk menyelenggarakan penanggulangan bencana nasional, asas yang harus dijadikan pijakan adalah kemanusiaan, keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, keseimbangan, keselarasan, dan keserasian, ketertiban dan kepastian hokum, kebersamaan, kelestarian lingkungan hidup, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semnetara prinsip yang harus dilakukan cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan nonproletisi.

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021 IV -31 Tujuan dari penanggulangan bencana harus memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana;

menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;

menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; menghargai budaya lokal; membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta; mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan; dan menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tanggungjawab untuk menyelenggarakan penanggulangan bencana ada di tangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yang dimandatkan kepada BNPB di tingkat nasional dan BPBD di daerah, Meski begitu masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam semua proses penanggulangan bencana ini: berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial; berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya;

dan melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan bencana. Lembaga-lembaga nasional dan internasional juga boleh dan diberi peran untuk penanggulangan bencana, dengan tetap berkoordinasi dengan BNPB.

Penyelenggaraan bencana yang dilakukan harus meliputi aspek-aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat; kelestarian lingkungan hidup; kemanfaatan dan efektivitas; dan lingkup luas wilayah. Setelah dikaji, mungkin dan bisa saja pemerintah menetapkan daerah rawan bencana menjadi daerah terlarang untuk pemukiman; dan/atau mencabut atau mengurangi sebagian atau seluruh hak kepemilikan setiap orang atas suatu benda sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

a. Tahap Pra Bencana

Proses peneyelenggaraan penanggulangan bencana, harus melewati tahap prabencana, baik dalam situasi tidak terjadi bencana;

atau dalam situasi ketika terdapat potensi terjadi bencana. Dalam

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021 IV -32 tahap ini disusun perencanaan tindakan-tindakan: pengenalan dan pengkajian ancaman bencana; pemahaman tentang kerentanan masyarakat; analisis kemungkinan dampak bencana; pilihan tindakan pengurangan risiko bencana; penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana; dan alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia. Poros dari tahap pra bencana adalah pencegahan dan kesiapsiagaan menghqdapi kemungkinan bencana.

b. Tahap Saat Bencana

Tahap selanjutnya adalah tanggap darurat, mencakup evakuasi dan penyelamatan korban-korban bencana; dan pemenuhan kebutuhan dasar yang bersifat segera, kebutuhan air bersih dan sanitasi; pangan, sandang, pelayanan kesehatan, pelayanan psikososial, dan penampungan dan tempat hunian. Kegiatan yang dilakukan adalah pendataan, penempatan pada lokasi yang aman, dan pemenuhan kebutuhan dasar. Dan kelompok rentan yang harus mendapat perhatian lebih adalah bayi, balita, dan anak-anak; ibu yang sedang mengandung atau menyusui; penyandang cacat; dan orang lanjut usia.

c. Tahap Pasca Bencana

Setelah itu dilakukan tahap pemulihan meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi. Rehabilitasi mencakup perbaikan lingkungan daerah bencana; perbaikan prasarana dan sarana umum; pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat; pemulihan sosial psikologis;

pelayanan kesehatan; rekonsiliasi dan resolusi konflik; pemulihan sosial ekonomi budaya; pemulihan keamanan dan ketertiban;

pemulihan fungsi pemerintahan; dan pemulihan fungsi pelayanan publik.

Sedangkan pemulihan dengan rekonstruksi, yang dilakukan adalah: pembangunan kembali prasarana dan sarana; pembangunan kembali sarana sosial masyarakat; pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat; penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan; peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021 IV -33 partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat; peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya; peningkatan fungsi pelayanan publik; dan peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

Seluruh pembiayaan penyelenggaraan penanngualanagan benacana, sebagian besar pembiayaan untuk kegiatan-kegiatan Penanggulangan bencana terintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja nasional, propinsi atau kabupaten/kota.

Kegiatan sektoral dibiayai dari anggaran masing-masing sektor yang bersangkutan. Bantuan dari masyarakat dan sektor non-pemerintah, termasuk badan-badan PBB dan masyarakat internasional, dikelola secara transparan oleh unit-unit koordinasi.

Tabel 4.2

Daerah Rawan Bencana

Kecamatan Rawan Bencana Luas (Ha)

Kec. Bantarkalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 2.365,777 Kec. Bantarkalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 2.169,339 Kec. Bantarkalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 1.941,848 Kec. Bojongasih Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 2.677,190 Kec. Bojongasih Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 688,101 Kec. Bojongasih Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 1.618,102 Kec. Bojonggambir Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 4.984,860 Kec. Bojonggambir Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 7.599,890 Kec. Bojonggambir Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 752,836

Kec. Ciawi Kawasan Rawan Gempa 287,270

Kec. Ciawi Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 2.105,001 Kec. Ciawi Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 2.190,463 Kec. Ciawi Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 81,836 Kec. Cibalong Kawasan Gunung Berapi Daerah Bahaya 549,394 Kec. Cibalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 1.898,112 Kec. Cibalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 913,021 Kec. Cibalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 2.806,913 Kec. Cigalontang Kawasan Gunung Berapi Daerah Terlarang 299,285 Kec. Cigalontang Kawasan Gunung Berapi Daerah Bahaya 1.966,252

Kec. Cigalontang Kawasan Rawan Gempa 135,679

Kec. Cigalontang Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 8.913,587 Kec. Cigalontang Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 2841,557 Kec. Cikalong Kawasan Rawan Tsunami Tinggi 3.912,707 Kec. Cikalong Kawasan Rawan Tsunami Menengah 975,876 Kec. Cikalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 6.815,478 Kec. Cikalong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 4.342,677 Kec. Cikatomas Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 6.257,441

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021 IV -34

Kecamatan Rawan Bencana Luas (Ha)

Kec. Cikatomas Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 6.749,337 Kec. Cikatomas Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 1.453,078

Kec. Cineam Kawasan Rawan Gempa 1.102,017

Kec. Cineam Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 6.101,881 Kec. Cineam Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 14,137 Kec. Cipatujah Kawasan Rawan Tsunami Tinggi 2.151,932 Kec. Cipatujah Kawasan Rawan Tsunami Menengah 1.199,742 Kec. Cipatujah Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 15.110,523 Kec. Cipatujah Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 3.921,418 Kec. Cipatujah Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 1.511,666 Kec. Cisayong Kawasan Gunung Berapi Daerah Terlarang 572,758 Kec. Cisayong Kawasan Gunung Berapi Daerah Bahaya 1.591,271

Kec. Cisayong Kawasan Rawan Gempa 2.147,670

Kec. Cisayong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 749,701 Kec. Cisayong Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 7,917 Kec. Culamega Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 4.051,565 Kec. Culamega Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 3.255,070 Kec. Culamega Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 1.334,973 Kec. Culamega Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 0,000 Kec. Culamega Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 0,000

Kec. Gunungtanjung Kawasan Rawan Gempa 975,282

Kec. Gunungtanjung Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 3.598,562 Kec. Gunungtanjung Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 202,838

Kec. Jamanis Kawasan Rawan Gempa 67,871

Kec. Jamanis Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 1.683,883 Kec. Jatiwaras Kawasan Gunung Berapi Daerah Bahaya 324,867

Kec. Jatiwaras Kawasan Rawan Gempa 434,501

Kec. Jatiwaras Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 769,664 Kec. Jatiwaras Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 5.139,315 Kec. Jatiwaras Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 2.108,450 Kec. Kadipaten Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 2.286,834 Kec. Kadipaten Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 2.031,293 Kec. Karangjaya Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 4.132,558 Kec. Karangjaya Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 676,751 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Tsunami Tinggi 730,295 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Tsunami Menengah 589,675 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 9.640,042 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 2.390,091 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 2.022,842 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Gerakan Tanah Rendah 0,000 Kec. Karangnunggal Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 0,000 Kec. Leuwisari Kawasan Gunung Berapi Daerah Terlarang 121,465 Kec. Leuwisari Kawasan Gunung Berapi Daerah Bahaya 786,727

Kec. Leuwisari Kawasan Rawan Gempa 1.812,790

Kec. Leuwisari Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 281,976 Kec. Mangunreja Kawasan Gunung Berapi Daerah Bahaya 415,413

Kec. Mangunreja Kawasan Rawan Gempa 80,504

Kec. Mangunreja Kawasan Rawan Gerakan Tanah Menengah 1.882,978 Kec. Mangunreja Kawasan Rawan Gerakan Tanah Tinggi 429,163

Dalam dokumen PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN (Halaman 196-200)

Dokumen terkait