• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelenggaraan Program Akselerasi a.Tahap Persiapan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Penyelenggaraan Program Akselerasi a.Tahap Persiapan

SMP Negeri 9 Surakarta tidak melakukan persiapan secara khusus dalam menyelenggarakan program akselerasi. Persiapan awal yang dilakukan yaitu mempersiapkan fasilitas secara fisik yaitu ruang kelas yang dilengkapi dengan tralis, AC, LCD, komputer, televisi, loker. Hal tersebut merupakan salah satu persyaratan yang telah ditentukan apabila ingin menyelenggarakan program akselerasi. Setelah syarat ter-sebut terpenuhi, sekolah berhak untuk menyelenggarkan program akse-lerasi dan terlebih dahulu melakukan persiapan. Persiapan yang dilakukan meliputi perekrutan siswa, perekrutan guru, persiapan kurikulum, per-siapan sarana dan prasarana.

Untuk perekrutan/penyeleksian siswa dimaksudkan untuk me-nyaring siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pihak SMP Negeri 9 Surakarta sudah memberikan beberapa kriteria bagi siswa yang ingin mendaftar program akselerasi. Kriteria tersebut diantaranya yaitu nilai rapor kelas 4, 5, 6 harus memiliki nilai rata-rata 8, IQ minimal harus 130, nilai UASBN minimal 8. Sementara itu, langkah penjaringan yang di-lakukan yaitu pertama siswa harus mendaftar terlebih dahulu dengan

commit to user

menyerahkan foto copy nilai rapor kelas 4, 5, 6. Selanjutnya apabila rata-rata rapor sudah mencapai nilai 8, maka siswa mengikuti tes akademik kemudian disusul dengan tes psikologi dan tes IQ serta tahap terakhir yaitu wawancara orang tua siswa. Langkah yang terakhir yaitu dengan menyerahkan nilai UASBN karena apabila siswa sudah lulus dari ber-bagai tes, tetapi nilai UASBN tidak mencapai 8, maka tidak dapat di-terima di program akselerasi SMP Negeri 9 Surakarta.

Penentuan guru yang mengajar di program akselerasi merupakan hak dari kepala sekolah. Kepala sekolah akan melakukan penilaian ter-hadap guru yang memiliki empat kompetensi yaitu paedagogik, profesi-onal, sosial, dan kepribadian. Selain berdasarkan kompetensi yang di-miliki guru, penilaian juga didasarkan atas kinerja serta tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaan. Hal lain yaitu guru yang mengajar di kelas akselerasi harus mampu mengoperasikan media pembelajaran yang ada.

Pihak sekolah belum mempersiapkan kurikulum yang khusus untuk siswa akselerasi. Sesuai dengan ketentuan seharusnya program akselerasi menggunakan kurikulum yang sudah di modifikasi dengan memberikan kedalaman dan keluasan materi serta tantangan penyelesaian yang lebih berat. Modifikasi kurikulum dapat terdiri dari modifikasi materi pembelajaran, proses/metode pembelajaran, dan produk belajar. Namun, kurikulum yang digunakan untuk siswa akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta masih sama dengan reguler yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modifikasi hanya dilakukan pada alokasi waktu yang lebih dipersingkat. Dalam satu semester ditempuh dalam waktu 4 bulan, sedangkan untuk reguler dapat ditempuh selama 6 bulan.

Untuk sarana dan prasarana yang dipersiapkan untuk siswa akselerasi secara keseluruhan sama dengan siswa reguler. Jadi apabila ingin menggunakan harus bergantian dengan siswa reguler. Perbedaanya hanya terletak pada ruang kelas akselerasi yang dilengkapi dengan AC, LCD, komputer, televisi, loker, sedangkan untuk siswa reguler hanya

commit to user

68

tersedia kipas angin dan setiap kelas belum tersedia LCD. Selain beberapa hal tersebut, masih ada hal lain yaitu dana yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan program akselerasi. Sumber dana dapat diperoleh dari Pemerintah Pusat yaitu salah satunya berupa dana Bantuan Operasi-onal Sekolah (BOS), Pemerintah Daerah, iuran komite, dan subsidi dari orang tua siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Program Akselerasi

Pelaksanaan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta dapat dilihat dari proses belajar mengajar di kelas, bentuk pelayanan yang diberikan untuk siswa akselerasi, serta pengaturan manajemennya. Dilihat dari proses belajar mengajar di kelas sebenarnya hampir sama dengan reguler, guru juga menjelaskan materi kepada siswa, hanya saja metode yang digunakan berbeda dengan siswa reguler karena disesuaikan dengan kebutuhan siswa akselerasi. Metode yang digunakan guru selain ceramah yaitu dengan diskusi yang memberikan tantangan kepada siswa agar dapat memecahkan sendiri, kemudian dengan permainan agar siswa tidak jenuh dan tertarik untuk memahami materi. Proses belajar mengajar di kelas akselerasi dapat berjalan dengan baik karena para siswa juga cenderung aktif saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, mereka mau bertanya dan ketika guru memberikan pertanyaan maka siswa berusaha untuk menjawab.

Sementara itu, untuk bentuk pelayanan yang diberikan kepada siswa akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta yaitu berupa pengayaan materi, pembinaan mental siswa biasanya dilaksanakan di pagi hari sebelum pelajaran dimulai yang sebenarnya juga diberikan untuk siswa reguler. Perbedaan bentuk pelayanan siswa yaitu disediakan psikolog khusus untuk menangani permasalahan siswa akselerasi, pihak sekolah bekerjasama dengan ANAVA. Pada setiap tiga bulan sekali psikolog akan datang ke sekolah untuk melayani siswa akselerasi yang ingin konsultasi, biasanya siswa akan dipanggil untuk menceritakan apakah ada per-masalahan atau tidak. Kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti siswa

commit to user

akselerasi SMP Negeri 9 Surakarta sama dengan reguler, siswa akselerasi juga diberi kesempatan untuk ikut dalam kepengurusan organisasi seperti OSIS dan MPK.

Dalam penyelenggaraan program akselerasi diperlukan adanya manajemen yang mengatur setiap kegiatan program akselerasi termasuk juga pengaturan administrasinya. Untuk mempermudah dalam mengatur manajemen, maka dibentuk struktur organisasi tersendiri yaitu meliputi manajer program akselerasi, sekretaris, dan bendahara yang terpisah dari program reguler, tetapi untuk komite tetap sama dan tetap berada di bawah pimpinan kepala sekolah.

c. Tahap Evaluasi

Evaluasi diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari penyelenggaraan program akselerasi. Dari hasil deskripsi dan analisis data dapat diketahui bahwa evaluasi/penilaian dapat mencakup beberapa hal yang meliputi, tenaga pendidik dan staf, kurikulum, hasil belajar, sarana dan prasarana, biaya. Evaluasi terhadap hasil belajar lebih di prioritaskan daripada yang lain, tetapi di akhir semester biasanya SMP Negeri 9 Surakarta mengadakan pertemuan antarguru untuk membahas mengenai kegiatan yang sudah dilakukan selama satu semester. Sementara itu, evaluasi hasil belajar dilakukan dengan memberikan ulangan harian, ulangan umum baik mid semester maupun semester. Mengenai pemberian nilai yang akan diberikan kepada siswa tergantung pada masing-masing guru dan terpenting harus dapat mencapai nilai sesuai KKM. Apabila nilai ulangan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) biasanya guru akan memberikan remidial atau mungkin diambil dari nilai tugas.

2. Hambatan-Hambatan dalam Penyelenggaraan Program Akselerasi