• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta khususnya tahun ajaran 2011/2012 sudah berjalan cukup baik karena sesuai dengan ketentuan dalam pedoman penyelenggaraan akselerasi, tetapi belum semua ketentuan dapat terpenuhi dan masih ada hambatan yang timbul. Namun, selama ini pihak sekolah masih dapat mengatasinya. Kesimpulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta terdiri dari tiga tahap, yaitu meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi/penilaian.

a. Tahap persiapan sebelum penyelenggaraan akselerasi yaitu meliputi pe-rekrutan siswa, pepe-rekrutan guru, menyiapkan kurikulum yang akan di-gunakan, menyediakan sarana dan prasarana. Di SMP Negeri 9 Surakarta persiapan awal yang dilakukan yaitu dengan mempersiapkan fasilitas secara fisik seperti ruang kelas yang akan digunakan untuk siswa akselerasi harus dilengkapi dengan AC, LCD, komputer, tralis agar nyaman. Setelah fasilitas secara fisik terpenuhi selanjutnya menyeleksi siswa dengan persyaratan yang cukup sulit. Sementara itu, untuk pe-rekrutan guru yang mengajar di kelas akselerasi yaitu sesuai dari hasil penilaian kepala sekolah dilihat dari kompetensi yang dimiliki, kinerja, kedisiplinan, dan tanggungjawab yang tinggi. Kurikulum yang dipakai sama dengan reguler yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perbedaanya hanya alokasi waktunya. Sarana dan prasarana yang disedia-kan untuk siswa akselerasi juga sama dengan reguler, perbedaan hanya pada ruang kelas.

b. Tahap pelaksanaan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 meliputi proses belajar mengajar di kelas, bentuk

pe-commit to user

layanan yang diberikan untuk siswa akselerasi, serta pengaturan mana-jemennya. Selama ini proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan dengan lancar karena guru menyampaikan materi dengan metode yang bervariasi tidak hanya ceramah, selain itu juga didukung oleh siswa yang aktif, kreatif, dan kritis. Bentuk pelayanan yang berbeda untuk siswa akselerasi yaitu disediakan beberapa psikolog yang dapat membantu maupun mendampingi siswa dalam setiap kegiatannya. Selain hal tersebut, pelayanan yang diberikan dan kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa akselerasi sama dengan siswa reguler. Dalam hal pengaturan manajemen, pihak SMP Negeri 9 Surakarta

c. Tahap evaluasi/penilaian bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pe-nyelenggaraan program akselerasi yang telah dilaksanakan, apakah sudah berjalan lancar sesuai tujuan atau masih perlu ada peningkatan lagi. Hal-hal yang perlu dievaluasi diantaranya yaitu, tenaga pendidik dan staf, kurikulum, hasil belajar, sarana dan prasarana, biaya. Tenaga pendidik/ guru yang mengajar kelas akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta rata-rata sudah baik dalam melaksanakan tugasnya, mereka juga memiliki tanggung jawab yang cukup besar. Sementara itu, untuk kurikulum yang digunakan masih perlu di modifikasi lagi karena kurikulumnya sama dengan program reguler. Hasil belajar yang diperoleh siswa akselerasi sebagaian besar sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena kalau belum sesuai KKM akan diadakan remidial. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 9 Surakarta untuk program akselerasi sudah cukup memadai, hanya saja jumlah laboratorium masih terbatas. Dilihat dari segi biaya, maka biaya yang diperlukan belum mencukupi karena bantuan dari pemerintah masih minim. Jadi untuk memperlancar kegiatan dibutuhkan subsidi dana dari orang tua siswa.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi pihak SMP Negeri 9 Surakarta maupun siswa adalah sebagai berikut:

commit to user

76

a. Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah masih terbatas yaitu terutama untuk laboratoriumnya. Siswa akselerasi belum mempunyai laboratorium khusus, laboratorium yang digunakan sama dengan reguler. b. Waktu pembelajaran yang singkat mengakibatkan guru tidak dapat

me-ngembangkan materi dengan leluasa karena dituntut agar semua materi disampaikan, terkadang ada materi yang tidak disampaikan. Pelaksanaan ulangan umum harus mendahului reguler.

c. Jumlah dana yang terbatas karena dana yang disediakan oleh pemerintah belum mencukupi, sedangkan dalam penyelenggaraan program akselerasi diperlukan biaya yang cukup besar. Apabila memungut biaya yang terlalu besar kepada orang tua siswa terkadang masih ada yang protes.

d. Siswa merasa mudah jenuh ketika di dalam kelas, pada awalnya sulit me-nyesuaikan/berbaur dengan teman-teman terutama kelas reguler, muncul sifat egois karena merasa kalau teman adalah siangannya.

e. Kesulitan yang dihadapi siswa berkaitan dengan proses belajar mengajar yaitu siswa sulit berkonsentrasi, terkadang ada materi yang tidak dapat pahami karena guru terlalu cepat menerangkan, banyaknya tugas yang di-berikan menuntut siswa harus terus belajar.

3. Upaya-upaya/solusi yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 9 Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam penyelenggaraan program akselerasi adalah sebagai berikut:

a. Pihak sekolah mengatur jadwal pelajaran yang sekiranya membutuhkan laboratorium sehingga pemakaiannya dapat bergantian. Siswa akselerasi akan mendapatkan giliran di siang hari.

b. Pihak sekolah membentuk panitia tersendiri untuk mengatur kegiatan program akselerasi, misalnya ketika ulangan umum sudah ada panitia yang berbeda dari reguler. Selain itu, sekolah memberikan jam tambahan untuk pengayaan/pendalaman materi.

c. Apabila membutuhkan dana khusus, maka pihak sekolah akan mengajukan proposal kepada Dinas Kota Surakarta. Selain itu dengan berusaha untuk menggalang dana dari orang tua siswa.

commit to user

d. Guru berusaha menyampaikan materi dengan berbagai metode yang menarik agar siswa tidak bosan. Selain itu, guru melakukan pendekatan kepada siswa dengan memberikan pengertian.

e. Metode yang digunakan guru disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan kondisi siswa saat itu. Selain itu, guru juga dapat me-ngatur waktu untuk setiap kompetensi dasar dalam setiap bab sehingga tidak tergesa-gesa karena sudah terjadwal.

4. Perbedaan hasil belajar antara siswa akselerasi dengan siswa reguler dapat dilihat ketika ulangan harian maupun ulangan umum nilai siswa akselerasi lebih unggul daripada siswa reguler karena nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk siswa akselerasi lebih tinggi daripada siswa reguler. Misalnya nilai KKM siswa akselerasi untuk mata pelajaran ekonomi adalah 80, sedangkan nilai KKM ekonomi untuk siswa reguler adalah 70. Nilai yang diperoleh siswa akselerasi memang lebih unggul daripada siswa reguler untuk nilai ulangan harian dan ulangan umum, tetapi apabila siswa akselerasi mengerjakan soal yang sama dengan siswa reguler pada saat try out/latihan ujian dan Ujian Nasional (UN), maka nilai tertinggi justru diperoleh siswa reguler. Jadi apabila evaluasi dilaksanakan secara terpisah dari reguler seperti ulangan harian dan ulangan umum, maka hasil yang diperoleh akan lebih unggul daripada siswa reguler, sedangkan untuk evaluasi yang dilaksanakan secara bersama seperti Ujian Nasional, maka siswa akselerasi masih kalah karena nilai tertinggi diraih oleh siswa reguler.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta sudah berjalan cukup baik, hanya saja masih kurang persiapan karena ada hal yang belum sesuai dengan ketentuan, seperti tenaga pendidik/guru serta kurikulum yang digunakan. Oleh karena

commit to user

78

itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan prog-ram akselerasi seperti penjaringan siswa, perekrutan guru, kurikulum yang di-gunakan, sarana dan prasarana, lingkungan agar nanti dalam penyelenggaraan tahun ajaran berikutnya berjalan lebih baik. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah mengenai masalah pembiayaan berbagai kegiatan untuk program akselerasi sehingga dapat mengurangi be-ban orang tua siswa. Selama ini penyelenggaraan program akselerasi mem-butuhkan biaya yang besar, tetapi sumber dana masih mengandalkan bantuan dari orang tua siswa. Untuk itu, dengan hasil penelitian ini sekolah dapat mengupayakan agar memperoleh dana tanpa membebani orang tua siswa. 2. Implikasi Teoretis

Penyelenggaraan program akselerasi berupaya mengoptimalkan pengembangan potensi kecerdasan luar biasa atau bakat siswa sehingga menghasilkan keluaran/output yang unggul. Sesuai dengan pendapat Herry (1999) yang mengatakan bahwa untuk mencapai keunggulan tersebut di-pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, input/siswa, kurikulum, guru, sarana prasarana, dana, manajemen, lingkungan, dan proses belajar mengajar. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembuktian bahwa penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta sudah memenuhi faktor-faktor tersebut, salah satunya yaitu faktor input/siswa karena prosedur rekruitmen siswa sudah sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditetapkan diantaranya yaitu dengan meneliti dokumen data seperti nilai rapor kelas 4, 5, dan 6, nilai UASBN murni, hasil tes seleksi akademis, dan tes psikologis.

Hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah lain yang akan menyelenggarakan program akselerasi agar dapat memperhatikan faktor-faktor seperti input/siswa, kurikulum, guru, sarana pra-sarana, dana, manajemen, lingkungan, dan proses belajar mengajar. Sehingga setelah memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan penyelenggaraan program akselerasi pada suatu sekolah berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan output yang unggul.

commit to user C. Saran

Masukan yang dapat diberikan peneliti berdasarkan analisis dan pem-bahasan yang dilakukan, kesimpulan, dan implikasi yang telah diambil adalah sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

a. Sebaiknya pihak sekolah menyiapkan guru khusus untuk mengajar di kelas akselerasi sehingga guru tersebut dapat lebih fokus dalam mendidik siswa akselerasi.

b. Sebaiknya kurikulum yang digunakan untuk program akselerasi di modifikasi terutama mengenai isi materinya agar sesuai dengan kebutuhan siswa karena selama ini kurikulum yang digunakan masih sama dengan reguler hanya di ubah alokasi waktunya.

c. Sebaiknya sekolah menambah jumlah sarana dan prasarana terutama laboratorium yang di khususkan untuk siswa akselerasi agar dapat leluasa menggunakan sesuai kebutuhannya.

d. Sebaiknya pihak sekolah dapat mengikutsertakan siswa akselerasi dalam berbagai perlombaan tidak hanya yang diselenggarakan oleh sekolah maupun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta.

2. Pihak Guru

a. Guru sebaiknya selalu menggunakan metode mengajar yang menarik dan bervariasi agar suasana belajar menyenangkan.

b. Sebaiknya guru melakukan modifikasi kurikulum terutama mengenai isi materi pelajaran dengan mengembangkannya sesuai kebutuhan siswa akselerasi.

commit to user

80