• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meski biasanya lebih baik melakukan pengecambahan pada benih sesegera mungkin setelah pengumpulan, penyimpanan benih bisa jadi berguna untuk mempersingkat produksi pohon, membagi benih pada lahan pembibitan dan mengakumulasi benih untuk pembibitan langsung (Bab 4, Bagian 5). Untuk kebanyakan spesies pohon hutan non komersial, penyimpanan benih tidak pernah dipelajari, maka eksperimen diperlukan untuk mengukur kondisi penyimpanan optimal. Penerapan perlakuan uji coba akan tergantung pada apakah benihnya ortodoks atau rekalsitran.

Apa yang dimaksud dengan benih ortodoks dan rekalsitran?

Benih diklasifikasikan sebagai ortodoks atau rekalsitran., tergantung pada potensi penyimpanan psikologinya. Benih ortodoks mudah disimpan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Benih ini dapat mentoleransi kondisi kering hingga konten kurangnya kelembapan (2-5%) dan mendingin hingga temperature rendah (biasanya beberapa derajat diatas kebekuan) tanpa reduksi signifikan pada kelangsungan hidupnya.

Benih rekalsitran lebih sensitive pada suhu kering dan dingin. Benih ini dapat mentoleransi penyimpanan hanya selama beberapa hari atau minggu. Benih ini memiliki konten kelembapan tinggi (biasanya >30%), dan sangat sensitif pada desikasi (pengawetan dengan pengeringan). Beberapa diantaranya bahkan tidak berdormansi sama sekali dan relatif berumur pendek. Kebanyakan tidak dapat dikeringkan pada konten lembap dibawah 60-70% dan tidak dapat didinginkan. Karenanya, penyimpanan benih rekalsitran sangat sulit.

Ada juga sub-kelompok spesies yang dikenal sebagai ‘intermediate’ yang dapat dikeringkan hingga konten kelembapan rendah mendekati benih ortodoks, namun benih ini sensitive terhadap dingon saat dikeringkan.

Jadi, jika ingin melakukan percobaan dengan penyimpanan benih, pertama cobalah untuk memastikan dari literatur atau dari sebuah kajian awal, apakah spesies yang ingin dikerjakan bersifat ortodoks, intermediate, atau rekalsitran.

Bagaimana menyimpanan benih ortodoks?

Simpan benih ini dibawah kondisi yang mengurangi metabolisme benih dan mencegah masuk atau tumbuhnya hama dan patogen. Bersihkan benih dan keringkan dibawah sinar matahari selama beberapa hari, hinggga setidaknya 5-10% konten kelembapan, namun sebaiknya lebih rendah. Untuk memastikan benihnya cukup kering, timbang satu sub-contoh benih yang telah dikeringkan; masukkan dalam sebuah oven pada suhu 120-150 derajat celcius selama satu jam dan timbang lagi. Hasilnya…

(Masa benih setelah dikeringkan di bawah terik matahari – masa benih setelah dikeringkan di oven) x 100 Masa benih setelah dikeringkan dibawah terik matahari

… seharusnya <100

Buang sub-contoh benih yang digunakan untuk mengecek kekeringan. Lalu letakkan sisa benih ke dalam wadah kedap udara. Isi wadah tersebut hingga penuh, untuk mengurangi volume udara (dan kelembapan) di dalamnya. Penyegelan yang efisien sangat penting untuk mencegah masuknya lembap dan jamur. Jika wadahnya sering dibuka, simpan benih dalam paket kecil yang disegel dalam wadah yang lebih besar, untuk mengurangi sisa benih yang lain terpapar udara dan lembap. Meletakkan sekantung kecil silica gel dalam wadah tersebut akan membantu menjaga kekeringan. Menyimpan wadah pada temperatur yang sama seperti keadaan sekelilingnya akan berguna untuk menjaga kelangsungan hidup selama 12-24 bulan. Penyimpanan yang lebih lama akan memerlukan temperatur yang lebih rendah, namun akan lebih mahal, dan biasanya tidak diperlukan untuk proyek pemulihan hutan pada umumnya.

Bisakah benih rekalsitran dan intermediate disimpan?

Toleransi penyimpanan pada benih rekalsitran dan intermediate sangat beragam. Beberapa spesies tidak berdormansi sama sekali. Benih rekalsitran yang tinggi akan mati jika konten kelembapan turun di bawah 50-70%, sebaliknya yang tidak terlalu sensitif akan tetap bertahan hingga 12% konten kelembapan. Toleransi pada dingin juga bervariasi. Untuk penyimpanan benih rekalsitran, jaga durasi penyimpanannya menjadi minimum. Saat penyimpanan tak terelakkan, hindari desikasi dan kontaminasi mikroba dan jaga persediaan udaranya.

Mengapa bereksperimen dengan penyimpanan benih?

Penyimpanan benih berguna untuk spesies pohon yang tunasnya tumbuh cepat menjadi ukuran yang layak tanam sebelum waktu tanam optimal, karena perawatan tanaman seperti itu yang lebih lama dari yang diperlukan akan menyia-nyiakan ruang lahan dan sumber daya yang ada di lahan pembibitan. Selanjutnya, pemangkasan menjadi pekerjaan rumah tambahan, saat tanaman mulai tumbuh melebihi wadah dan beberapa spesies tidak memberikan dampak yang baik terhadap pemangkasan yang dilakukan. Untuk spesies seperti ini, gunakan catatan pengecambahan benih sebelumnya untuk mengkalkulasikan berapa bulan yang diperlukan untuk menumbuhkan tunas ke ukuran layak tanam. Hitung kembali jumlah bulan dari tanggal penanaman optimal, untuk mendapatkan tanggal penanaman benih yang optimal. Selanjutnya, hitung kedepan mulai dari bulan berbuah hingga tanggal penaburan benih optimal untuk sampai pada durasi penyimpanan benih yang diperlukan untuk mengoptimalkan jadwal produksi di lahan pembibitan (Bagian 8). Lakukan percobaan pengecambahan bersama beberapa benih segera setelah pengumpulan untuk menentukan kelangsungan hidup aslinya (ini yang disebut sebagai ‘kontrol’). Lalu simpan sisa benih untuk mengkalkulasikan lama waktu yang diperlukan. Letakkan benih dalam interval tertentu untuk memonitor perubahan apapun pada ketahanan hidupnya. Jika ada cukup benih, lakukan percobaan dengan kondisi penyimpanan berbeda (misalnya, keringkan benih pada konten kelembapan berbeda atau buat beragam temperatur penyimpanannya). Lalu, lakukan uji pengecambahan, untuk menentukan apakah ketahanannya menurun saat benih disimpan untuk jangka waktu yang diperlukan.

Untuk pembibitan langsung (Bab 4 Bagian5), lakukan percobaan pengecambahan pada satu contoh benih segera setelah pengumpulan benih dilakukan. Lalu simpan sisa benih lainnya selama waktu yang diperlukan (dari pengumpulan benih hingga tanggal optimal pembibitan langsung). Pindahkan benih dari penyimpanan dan tanam contohnya di lahan pembibitan dan di lapangan. Bandingkan pengecambahan keduanya dan dengan contoh yang diuji saat pengumpulan dilakukan.

Untuk spesies yang gagal berbuah tiap tahun, lakukan eksperimen dengan penyimpanan benih untuk setahun atau lebih, untuk menentukan apakah benih yang dikumpulkan pada tahun berbuah dapat disimpan untuk menumbuhkan semaian bertahun-tahun, saat buah tidak diproduksi. Ekperimen yang sama berguna untuk menyalurkan benih ke lokasi lain, meskipun, untuk menjaga keragaman genetik,

direkomendasikan untuk menggunakan benih yang dikumpulkan secara lokal jika hal itu memungkinkan.

Saat melakukan eksperimen penyimpanan benih, perlakuan sebelum penaburan benih dilakukan juga dapat diuji, tapi untuk perbandingan yang valid, terapkan perlakuan yang sama untuk kumpulan benih di blok kontrol (ditanam segera setelah pengumpulan) dan blok tempat benih disimpan.

BAGIAN 6 – EKSPERIMEN PERFORMA POHON