• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Interpretasi

Penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dari data untuk melihat temuan penelitian ini jumlah wajib Pajak beserta jumlah penerimaan pajak tahun 2019 sampai tahun 2021, dan analisis rasio untuk mengetahui tingkat efektivitas Insentif pajak berupa penyuluhan dalam menekan Surat Teguran Pajak pada Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultan Perpajakan Watansoppeng.

Berdasarkan data yang terkumpul, khususnya informasi jumlah wajib pajak dan penerimaan pajak, informasi target dan realisasi penerimaan pajak melalui surat teguran pajak, dan informasi terkait anggaran biaya penyuluhan, penulis menggambarkan efektivitas insentif perpajakan berupa penyuluhan dalam menekan penerbitan Surat Teguran Pajak dari 2019 hingga 2021. Data tersebut kemudian diolah untuk menghitung persentase dari realisasi penerbitan Surat Teguran Pajak. Data tersebut dikumpulkan berdasarkan data penerbitan Surat Teguran Pajak pada KPP Pratama Watampone.

Data Jumlah Wajib Pajak

Tabel 4.1

Jumlah Wajib Pajak KP2KP Watansoppeng Tahun 2019-2021

Tahun Jumlah Wajib Pajak Jumlah Penerimaan Pajak

2019 39.766 106.100.579.218

2020 43.788 108.680.677.512

2021 48.938 121.283.877.346

Berdasarkan Tabel 4.1 menurut data, baik jumlah wajib pajak maupun jumlah total penerimaan pajak tumbuh setiap tahun, jumlah wajib pajak ada 39.766 pada 2019, 43.788 pada 2020, dan 48.938 pada 2021. Penerimaan pajak meningkat dari Rp. 106.100.579.218 pada tahun 2019 menjadi Rp.

108.680.677.512 pada tahun 2020 dan Rp. 121.283.877.346 pada tahun 2021.

Tabel 4.2

Anggaran Biaya Penyuluhan Perpajakan Tahun 2019

SUMBER DANA

Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Perpajakan dengan total anggaran yang diberikan sebesar Rp.21.219.312

Jumlah Dana Rp.20.196.000,- (Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan rincian sebagai berikut:

1. Belanja Makanan dan Minuman : Rp.20.196.000

JADWAL PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Pelaksanaannya dengan rincian:

1. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Citta 2. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan

Donri-donri

3. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Ganra

4. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Lalabata

5. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Liliriaja

6. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Lilirilau

7. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Marioriawa

8. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Marioriwawo

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknisnya:

1. Kecamatan Citta 36 nasi kotak (Minuman) 2. Kecamatan Donri-donri 90 nasi kotak (Minuman) 3. Kecamatan Ganra 57 nasi kotak (Minuman) 4. Kecamatan Lalabata 214 nasi kotak (Minuman) 5. Kecamatan Liliriaja 200 nasi kotak (Minuman) 6. Kecamatan Lilirilau 157 nasi kotak (Minuman) 7. Kecamatan Marioriawa 137 nasi kotak (Minuman) 8. Kecamatan Marioriwawo 231 nasi kotak (Minuman)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas total biaya penyuluhan yang digunakan untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan perpajakan sebesar Rp.20.196.000. Dengan melakukan penyuluhan di 8 (Delapan) kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng, menyediakan makanan dan minuman kepada peserta penyuluhan dengan total biaya sebesar Rp.20.196.000.

Tabel 4.3

Anggaran Biaya Penyuluhan Perpajakan Tahun 2020

SUMBER DANA

Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Perpajakan dengan total anggaran yang diberikan sebesar Rp.25.252.148

Jumlah Dana Rp.25.114.000,- (Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan rincian sebagai berikut:

1. Belanja Makanan dan Minuman : Rp.21.114.000 2. Sewa Tempat : Rp.4.000.000

JADWAL PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Pelaksanaannya dengan rincian:

1. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Citta 2. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan

7. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Marioriawa

8. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Marioriwawo

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknisnya:

1. Kecamatan Citta 37 nasi kotak (Minuman) 2. Kecamatan Donri-donri 94 nasi kotak (Minuman) 3. Kecamatan Ganra 59 nasi kotak (Minuman) 4. Kecamatan Lalabata 224 nasi kotak (Minuman) 5. Kecamatan Liliriaja 210 nasi kotak (Minuman) 6. Kecamatan Lilirilau 164 nasi kotak (Minuman) 7. Kecamatan Marioriawa 143 nasi kotak (Minuman) 8. Kecamatan Marioriwawo 242 nasi kotak (Minuman)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas total biaya penyuluhan yang digunakan untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan perpajakan sebesar Rp.25.114.000. Dengan melakukan penyuluhan di 8 (Delapan) kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng, menyediakan makanan dan minuman kepada peserta penyuluhan dengan total biaya sebesar Rp.21.114.000. dan penyewaan tempat pelaksanaan penyuluhan Rp.4.000.000.

Tabel 4.4

Anggaran Biaya Penyuluhan Perpajakan Tahun 2021

SUMBER DANA

Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Perpajakan dengan total anggaran yang diberikan sebesar Rp.21.979.420

Jumlah Dana Rp.20.758.000,- (Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan rincian sebagai berikut:

1. Belanja Makanan dan Minuman : Rp.16.758.000 2. Sewa Tempat : Rp.4.000.000

JADWAL PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Pelaksanaannya dengan rincian:

1. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Citta 2. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan

Donri-donri

3. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Ganra

4. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Lalabata

5. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Liliriaja

6. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Lilirilau

7. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Marioriawa

8. Penyuluhan Kepada Wajib Pajak di Kecamatan Marioriwawo

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknisnya:

1. Kecamatan Citta 30 nasi kotak (Minuman) 2. Kecamatan Donri-donri 74 nasi kotak (Minuman) 3. Kecamatan Ganra 47 nasi kotak (Minuman) 4. Kecamatan Lalabata 178 nasi kotak (Minuman) 5. Kecamatan Liliriaja 166 nasi kotak (Minuman) 6. Kecamatan Lilirilau 130 nasi kotak (Minuman) 7. Kecamatan Marioriawa 114 nasi kotak (Minuman) 8. Kecamatan Marioriwawo 192 nasi kotak (Minuman)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas total biaya penyuluhan yang digunakan untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan perpajakan sebesar Rp.20.758.000. Dengan melakukan penyuluhan di 8 (Delapan) kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng, menyediakan makanan dan minuman kepada peserta penyuluhan dengan total biaya sebesar Rp.16.758.000. dan penyewaan tempat pelaksanaan penyuluhan Rp.4.000.000.

Efektivitas Biaya Penyuluhan Terhadap Anggaran Biaya Penyuluhan Pengukuran Efektivitas penyuluhan perpajakan, maka rumusnya adalah perbandingan antara jumlah biaya penyuluhan dengan jumlah biaya anggaran yang diberikan. Pengukuran Efektivitas Penyuluhan dihitung dengan rumus berikut:

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  =

π΄π‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

Γ— 100%

Perhitungan tingkat efektivitas penyuluhan perpajakan pada kantor pelayanan penyuluhan dan konsultan perpajakan tahun 2019-2021 sebagai berikut:

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 20.196.000 21.219.312

Γ— 100%

= 95,17%

Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan berjalan efektif

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 25.114.000 25.252.148

Γ— 100%

= 99,45%

Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan berjalan efektif

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2021 = 20.758.000 21.979.420

Γ— 100%

= 94,44%

Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan berjalan efektif

Tabel 4.5

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak dengan Surat Teguran Pajak Pada Tahun 2019-2021

Mengingat target penerimaan sebesar Rp. 3.440.093.476 dan realisasinya sebesar Rp. 2.371.205.039 atau 68,92 %, terlihat jelas dari Tabel 4.5 di atas bahwa target dan realisasi penerimaan tunggakan pajak dengan surat teguran pajak tahun 2019 tidak memenuhi target, Berdasarkan tingkat efektivitas yang dicapai, target tahun 2020 hanya 69,06 % ; oleh karena itu, itu termasuk dalam kriteria yang kurang efektif ini. Seluruh target untuk tahun 2020 adalah Rp. 2.080.441.055, namun realisasinya hanya Rp.

1.436.907.079, Dan tahun 2021 yang hanya mencapai 68,55 % dari target sesuai dengan tingkat efektivitas yang dicapai, dinilai kurang efektif karena seluruh jumlah target sebesar Rp. 5.315.491.985, namun yang terealisasi hanya Rp. 3.643.910.896.

Tahun

Jumlah Penagihan yang diterbitkan

Jumlah Penagihan yang

diterbayar

%

Lembar Target (Rp) Lembar Realisasi (Rp)

2019 302 3.440.093.476 277 2.371.205.039 68,92%

2020 385 2.080.441.055 331 1.436.907.079 69,06%

2021 773 5.315.491.985 722 3.643.910.896 68,55%

Efektivitas Capaian Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Melalui Surat Teguran Pajak

Pengukuran Efektivitas capaian target dan realisasi penerimaan pajak melalui surat teguran pajak, maka rumusnya adalah perbandingan antara realisasi penerimaan pajak dengan target penerimaan pajak. Pengukuran Efektivitas capaian dihitung dengan rumus berikut:

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  = π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘π‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜ π‘†π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘‡π‘’π‘”π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘…π‘’π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ π‘– π‘ƒπ‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜ π‘†π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘‘π‘’π‘”π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›

Γ— 100%

Untuk periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 digunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan realisasi penerimaan pajak melalui surat teguran pajak di kantor pelayanan penyuluhan pajak dan konsultan pajak:

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 2.371.205.039 3.440.093.476

Γ— 100%

= 68,92%

Hasilnya menunjukkan realisasi penerimaan pajak dengan surat teguran kurang efektif

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 1.436.907.079 2.080.441.055

Γ— 100%

= 69,06%

Hasilnya menunjukkan realisasi penerimaan pajak dengan surat teguran kurang efektif

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2021 = 3.643.910.896 5.315.491.985

Γ— 100%

= 68,55%

Hasilnya menunjukkan realisasi penerimaan pajak dengan surat teguran kurang efektif

Efektivitas Insentif Pajak Berupa Penyuluhan dengan Surat Teguran Pajak

Untuk mengetahui suatu organisasi dikatakan efektif harus diperlukan suatu indikator sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat keefektifan suatu objek. Untuk menghitung tingkat / rasio keefektivan penerbitan Surat Teguran Pajak:

Tabel 4.6

Klasifikasi Pengukuran Efektivitas Persentase Kriteria

>100% Sangat Efektif 90 – 100% Efektif

80 – 90% Cukup Efektif 60 – 80% Kurang Efektif

<60% Tidak Efektif

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa apabila persentase yang dicapai lebih 100% berarti sangat efektif dan apabila persentase kurang dari 60% berarti tidak efektif.

Rumus untuk menentukan keberhasilan penerbitan surat teguran adalah membandingkan proporsi insentif perpajakan berupa penyuluhan perpajakan dengan persentase efektivitas pencapaian target dan realisasi penerimaan surat teguran. Dengan asumsi bahwa dengan adanya Insentif Pajak potensi penerbitan Surat Teguran Pajak diharapkan dapat menurun jumlah penerbitan Surat Teguran Pajak. Efektivitas penerbitan Surat Teguran Pajak dihitung dengan rumus berikut:

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  =… %

… %= β‹― %

Perhitungan tingkat efektivitas penerapan Insentif Pajak berupa penyuluhan terhadap target dan realisasi Realisasi Penerimaan Pajak dari Penerbitan Surat Teguran Pajak tahun 2019-2021:

2019

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  =95,17%

68,92% = 1,38%

2020

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  =99,45%

69,06% = 1,44%

2021

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  πΆπ‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘›

πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  =94,44%

68,55% = 1,37%

Penulis berpendapat bahwa penerapan Insentif Pajak berupa penyuluhan dalam menekan penerbitan surat teguran pajak pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultan Perpajakan Watansoppeng tidak efektif. Dilihat dari hasil perbandingan antara persentase efektivitas penyuluhan perpajakan dengan persentase

efektivitas target dan realisasi penerimaan pajak melalui surat teguran pajak menghasilkan persentase 1,38%, 1,44%, dan 1,37% yang menunjukkan bahwa memang penyuluhan berjalan efektif tetapi realisasi penerimaan pajak dengan surat teguran pajak kurang efektif. Hal ini dikarenakan ketidakpatuhan dan ketidaktaatan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

65

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penerapan insentif perpajakan berupa penetapan anggaran untuk biaya kegiatan bimbingan dan penyuluhan perpajakan dalam rangka menekan penerbitan Surat Teguran Pajak belum berhasil, penulis menyimpulkan berdasarkan temuan penelitian seperti yang disebutkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh ketidakpatuhan dan ketidaktaatan wajib pajak terhadap kewajiban perpajakannya. Surat Teguran Pajak dapat dikirim karena salah satu dari dua alasan. Tindakan yang disengaja dan tidak disengaja. Wajib pajak orang pribadi dan badan usaha diam meskipun menerima surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak dengan sengaja.

Ketika Wajib Pajak melaporkan kewajiban perpajakannya, terjadi kesalahan yang tidak disengaja.

B. SARAN

Para penulis merekomendasikan bahwa berdasarkan temuan bahwa :

1. Disarankan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultan Perpajakan Watansoppeng lebih memaksimalkan cara agar Wajib Pajak dapat lebih mematuhi aturan perpajakan sehingga dapat meminimalisir ketidakpatuhan serta ketidaktaatan wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya selain menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif penelitian selanjutnya bisa menggunakan metode

kuantitatif atau penentuan satu atau dua variabel untuk dibandingkan dan dapat mendapatkan hasil yang lebih akurat.

67

DAFTAR PUSTAKA

Agus Wahyudi. (2021). Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing, Penerapan Sistem E-Billing, Kebijakan Insentif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 9(2), 299–308.

https://doi.org/10.37641/jiakes.v9i2.800

Alif Faruqi Febri Yanto dkk. (2022). Pengaruh Penyuluhan Wajib Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kpp Pratama Surabaya Mulyorejo. 0778, 7058741.

Ayu, Ida. (2020). Pemanfaatan Insentif Minim, Apa Komentar Anda? Rebut Hadiah Rp1,5 Juta. Didapat dari https://news.ddtc.co.id/pemanfaatan-insentif-minim-apa-komentar-anda-rebut-hadiah-rp15-juta-21953.

Dewi Kusuma Wardani dkk. (2018). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pengetahuan Perpajakan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kebumen). Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 7(1).

https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19358

Dian Kartika Zega dkk. (2021). Pengaruh Pelaksanaan Penyuluhan Peraturan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. COSTING: Journal of Economic …, 5.

Dian Lestari Siregar. (2020). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batam. Economicus, 1(2), 128. https://doi.org/ 10.47860 / economicus.v14i2.196

Eka Aprilia. (2021). Pengaruh Insentif Pajak, Kualitas Sumber Daya Manusia, Dan Kepuasan Pelayanan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi Di Kota Sidoarjo. 19.

Hendro Lukman dkk. (2021). Penyuluhan Daring Untuk Pelaporan E-Spt Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Barat. Prosiding Senapenmas, 793. https://doi.org/10.24912/psenapenmas.v0i0.15106 Joni Rochmany Yanto, C. R. W. (2017). Analisis Pengaruh Pemahaman

Peraturan Perpajakan dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo. Karya Ilmiah Akuntansi Politeknik Sanwunggalih Aji, 1–10.

Mardiasmo. (2011). PERPAJAKAN (Bowo (ed.); Revisi). C.V ANDI OFFSET.

Meidiansjah dkk. (2021). Analisis Penerimaan Pajak Sebelum Dan Sesudah Adanya Insentif Pajak Bagi Wajib Pajak Yang Terdampak Covid-19 Selama Masa Pandemi Pada Kpp Pratama Manado. 16(4), 387–397.

Mispa, S. (2019). Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan. Tangible Journal, 4(1), 162–180. https://doi.org/10.47221/tangible.v4i1.44

Ovilya dkk. (2017). Peranan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Pertumbuhan Tunggakan Pajak. Jurnal Akuntansi Dan Perpajakan, 3(1).

https://doi.org/10.26905/ap.v3i1.1328

Pujianthi, E. (2018). Tata Cara Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran, Surat Paksa, Sita Dan Lelang Di Kpp Pratama Jakarta Sawah Besar Satu. Mega Aktiva: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 7(2), 81.

https://doi.org/10.32833/majem.v7i2.70

Rini Kurniawati dkk. (2020). Efektifitas Penyuluhan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Pajak Pengahasilan Pada Direktoral

Jenderal Pajak. 9(2), 369–376.

Romasi Lumban Gaol dkk. (2022). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Penyuluhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Jrak, 8(1), 134–140.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta. h., 9

Salman Latief, Junaidin Zakaria, M. (2020). Pengaruh kepercayaan kepada pemerintah, kebijakan insentif pajak dan manfaat pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Jurnal Analisa Akuntansi Dan Perpajakan, 3(3), 271–289.

http://jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/CESJ/article/view/581/425

Syanti Dewi, Widyasari, N. (2020). Pengaruh Insentif Pajak, Tarif Pajak, Sanksi Pajak Dan Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ekonomika Dan Manajemen, 9(2), 17.

Veny Septia Andini dkk. (2020). Pengaruh Pemahaman, Kesadaran, Motivasi, Ekonomi, Penyuluhan, Pelayanan, Pemeriksaan Dan Sp Terhadap Tingkat Kepatuhan Wp. Jurnal Ilmu Dan Riset ….

http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/3669

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara pada Kepala Kantor KP2KP Watansoppeng

Narasumber : Andi Asrizal Fauzie, S.E., M.Ak

Jabatan :Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultan Perpajakan Watansoppeng

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah penyuluhan pajak sudah sesuai dengan peraturan perpajakan?

Sudah

2. Apa kendala yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan penyuluhan perpajakan?

Sulit mengumpulkan wajib pajak maupun calon wajib pajak di tempat pelaksanaan penyuluhan dikarenakan beberapa alasan dari wajib pajak seperti tidak adanya kendaraan yang bisa wajib pajak gunakan ke lokasi penyuluhan, ketidakpedulian wajib pajak terhadap pelaksanaan penyuluhan, bertepatan dengan kepentingan atau urusan pribadi wajib pajak.

3. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi selama proses penyuluhan?

Kami mengupayakan melakukan penyuluhan dengan menggunakan fasilitas internet, namun hal itu tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan karena masih banyak wajib pajak yang berada di daerah keterbatasan jaringan.

4. Kenapa penyuluhan pajak belum efektif dalam menekan penerbitan surat teguran pajak?

1. wajib pajak orang pribadi maupun badan menerima surat tagihan pajak, namun didiamkan

2. surat tagihan pajak tidak sampai, kurir tidak menemukan alamat wajib pajak karena alamat yang tidak jelas

3. surat tagihan pajak oleh akuntan pajak perusahaan, namun tidak disampaikan ke owner atau pemilik perusahaan.

5. Kenapa wajib pajak naik setiap tahunnya?

Karena masih banyak wajib pajak yang belum terdaftar, sosialisasi terus dilakukan dan melakukan sensus pajak nasional (SPN).

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian

1. Permohonan Izin Penelitian Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

2. Permohonan Izin Penelitian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penyelenggara Pelayanan Perizinan.

Lampiran 3. Surat Balasan Penelitian dari Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultan Perpajakan Watansoppeng

Lampiran 4. Wawancara Dengan Informan

BIOGRAFI PENULIS

Gita Putri Polnaya nama panggilan Gita lahir di Atakka pada tanggal 15 Desember 1999 dari pasangan suami istri Bapak Mesakh Polnaya dan Ibu Nuraeni. Peneliti adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Peneliti berasal dari Atakka, Kelurahan Mariorilau, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng dan selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi penulis bertempat timggal di BTN. Tritura Blok A1 Nomor 22, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala Kota Makassar. Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SDN 265 Uddungeng lulus tahun 2012, SMPN 2 Liliriaja lulus tahun 2015, SMAN 2 Soppeng lulus tahun 2018, kemudian mulai tahun 2019 mengikuti program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dokumen terkait