• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN XII KULIAH KEEMPAT: PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-

12.2.1. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Perubahan Peraturan Perundang-

Peraturan perundang-undangan yang sudah berlaku kerap perlu diubah karena terdapat norma di dalam batang tubuh maupun penjelasannya kabur, bertentangan atau konflik dengan peraturan perundang-undangan lain secara horizontal maupun vertikal. Selain itu, perubahan juga dapat dilakukan apabila terdapat kata, frasa, istilah, kalimat, angka, dan/atau tanda baca tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena itu, sesuai dengan Ketentuan No. 231 Lampiran II UU No. 12 Tahun 2011 bahwa perubahan peraturan perundang-undangan dapat dilakukan terhadap: seluruh atau sebagian buku, bab, bagian, paragraf, pasal, dan/atau ayat; atau juga terhadap kata, frasa, istilah, kalimat, angka, dan/atau tanda baca. Sedangkan teknik perubahan dapat dilakukan dengan menyisipkan atau menambah materi ke dalam peraturan perundang-undangan, menghapus atau mengganti sebagian materi peraturan perundang-undangan.

Peraturan perundang-undangan dapat diubah beberapa kali, tetapi dengan ketentuan bahwa:

a. tidak mengakibatkan perubahan terhadap sistematika;

b. perubahan materi tidak melebihi 50% (lima puluh persen); atau c. tidak mengubah esensi peraturan perundang-undangan.

Apabila perubahan menyangkut ketiga hal tesebut di atas, maka peraturan perundang-undngan yang akan diubah tersebut sebaiknya dicabut dan disusun kembali peraturan perundang-undangan yang baru. Selain itu, peraturan perundang-perundang-undangan yang sering mengalami perubahan sehingga menyulitkan pengguna, maka lebih baik peraturan perundang-undangan tersebut disusun kembali dalam naskah sesuai dengan perubahan yang telah dilakukan. Kemudian dilakukan penyesuaian pada:

a. urutan bab, bagian, paragraf, pasal, ayat, angka, atau butir; b. penyebutan-penyebutan; dan

c. ejaan, jika Peraturan Perundang-undangan yang diubah masih tertulis dalam ejaan lama. Teknik penyusunan Judul peraturan perundang-undangan tentang perubahan peraturan perundang-undangan berbeda dengan teknik penyusunan pada umumnya. Perbedaan terleta pada bagian Nama peraturan perudang-undangan. Pada nama peraturan perundang-undangan perubahan atas peraturan

155

undangan ditambahkan frasa “perubahan atas” di depan nama peraturan perundang-undangan yang diubah.

Contoh Undang-Undang:57

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

Contoh Perda Propinsi58:

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

Pada nama peraturan perundang-undangan yang diubah lebih dari 1 (satu) kali, disisipkan keterangan yang menunjukkan berapa kali perubahan tersebut telah dilakukan, tanpa merinci perubahan sebelumnya di antara kata perubahan dan kata atas.

Contoh Undang-Undang:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

57 http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_2.

58chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/http://banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/ uploads/2014/09/PERDA-1-TH-2015-PERUBAHAN-RET.-JASA-UMUM.pdf.

156

Berdasarkan pada Nama UU No. 9 Tahun 2015 dapat diketahui bahwa UU No. 23 Tahun 2014 sudah diubah 2 (dua) kali. UU No. 9 Tahun 2015 merupakan perubahan kedua atas UU No. 23 Tahun 2014. Pada Nama UU No. 9 Tahun 2015 dinyatakan langsung sebagai perubahan kedua, tanpa merinci sebagai perubahan KESATU, perubahan KEDUA.

Peraturan perundang-undangan yang diubah adakalanya memiliki nama singkat. Dalam hal demikian, peraturan perundang-undangan perubahan dapat menggunakan nama singkat peraturan perundang-undangan yang diubah.

Contoh Undang-undang dengan nama singkat:59

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN...

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984 Pada nama Undang-Undang Perubahan menggunakan nama singkat UU yang diubah yaitu Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984. Nama lengkap UU Pajak Pertambahan Nilai 1984 adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah60. Nama singkat digunakan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 20, bahwa “Undang-undang ini dapat disebut Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984”.

Teknik penyusunan batang tubuh peraturan perundang-undangan perubahan berbeda dengan teknik penyusunan batang tubuh peraturan perundang-undangan pada umumnya. Batang tubuh peraturan perundang-undangan perubahan terdiri atas 2 (dua) pasal, dengan ketentuan:

a. Pasal ditulis dengan angka Romawi. b. Pasal I memuat:

59

Maria Farida Indrati Soeprapto, 2012, Ilmu Perundang-Undangan 2, Penerbit Kanisius, Jogyakarta, hlm.105.

60

UU No. 8 Tahun 1984 telah diubah tiga kali. Perubahan ketiga dilakukan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

157

1. judul peraturan perundang-undangan yang diubah, disertai dengan Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung;

2. materi atau norma yang diubah;

3. Jika materi perubahan lebih dari satu, setiap materi perubahan dirinci dengan menggunakan angka Arab;

4. tahun dan nomor dari peraturan perundang-undangan perubahan yang ada serta Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung; dan

5. Peraturan perundang-undangan perubahan yang ada dirinci dengan huruf (abjad) kecil (a, b, c, dan seterusnya).

e. Pasal II memuat:

1. ketentuan tentang saat mulai berlaku; dan dapat pula memuat

2. ketentuan peralihan dari peraturan perundang-undangan perubahan, yang maksudnya berbeda dengan ketentuan peralihan dari peraturan perundang-undangan yang diubah. Contoh Batang Tubuh UU Perubahan Ketiga:

UU No. 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) yang telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang:

a. Nomor 11 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3568);

b. Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3986),

diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: ……….

2. Ketentuan Pasal 1A diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: ……….

158

3. Ketentuan Pasal 3A diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: ………

4. dan seterusnya………… 18. ………

PASAL II

Undang-Undang ini mulai berlaku pada Tanggal 1 April 2010.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

12.2.2. Penyusunan Peraturan undangan Pencabutan Peraturan